Sudah sekitar 1 tahun aku tinggal di Garut lagi, sekolah di sini lagi. Dan 1 tahun juga teman yang dulu sangat dekat denganku saat di Bandung termasuk Ica dan Tina sudah berubah, mereka sudah memiliki teman baru di sana. Aku sering melihat mereka mengunggah foto-foto bersama temannya yang baru. Dulu kami sering chat hingga larut malam hanya untuk membahas hal-hal yang tidak penting karena susah tidur. Sekarang jika kami chat, obrolan kami menjadi kaku. Kami chat pun hanya karena ada keperluan saja dan hanya beberapa yang masih merespon, kebanyakannya ya tidak merespon. Keadaan menjadi membuat seolah-olah kami tak pernah saling mengenal. Entah apa penyebabnya, apakah ini hukum alam atau apa. Intinya aku benci perubahan, perubahan yang mereka lakukan. Perubahan yang membuat seolah-olah kami tak pernah saling mengenal sebelumnya.
Sedih memang...
Ah iya, ngomong-ngomong perubahan. Irham apa kabar ya? Aku sudah lama tak pernah berhubungan lagi dengannya semenjak terakhir aku pamit pergi kemping. Padahal aku menunggu balasannya dan ingin menceritakan kejadian aneh yang aku alami. Aku ingat, bahwa Irham menyukai hal-hal horror. Jadi aku ingin sekali menceritakannya. Tapi semua itu aku urungkan, karena Irham tak membalas pesanku lagi.
"Tehh, ada Pila nyamper"
"Iya mah, suruh masuk kamar aja"
"Laaaa" Pila masuk dengan wajah berseri-seri bercampur merah padam menahan malu
"Kenapa pi?"
"Aku jadian sama Restu" ucapnya sambil menutup muka
"Serius? Kata aku juga kannn" tawaku pecah. Aku tak bisa menahan tawa, apalagi saat mengingat saat satu semester dulu. Restu yang selalu mendekati Pila dan Pila yang selalu kesal dengan sikap Restu.
"Iyaa, dia kemarin nembak aku. Dia dateng kerumah masa, di bawain coklat gitu. Kan gamungkin nolak. Aku jadi malu kan. Tapi emang sebelum dia nembak, aku udah suka sih" Pila tersenyum malu
"Ceritain dong awalnya jadi bisa sampe suka gitu" godaku
"Emmm. Gini gini...." Pila mulai cerita panjang lebar.
Saat itu juga aku mulai sadar. Bahwa sekarang aku mempunyai Pila, Silla, Ara, Tia, Restu, Rafa, dan teman-teman lainnya yang tak mungkin kusebutkan satu-satu. Mereka keluarga baru ku setelah aku memiliki keluarga baru saat diSMP dulu.
Mereka sama menyayangiku, seperti Ica, Tina, Afka, Sandi, dll yang juga menyayangiku. Irham emmm entahlah, aku tak yakin Irham menyayangiku juga....
Tapi. Walapun aku sudah memiliki keluarga baru disini, aku tidak akan dan bisa melupakan keluarga baruku dulu. Mereka sama-sama istimewa. Setiap kali aku ke Bandung, aku pasti akan langsung teringat dengan 1000 kenangan di kota kembang itu. Bandung yang sejuk. Bandung yang nyaman. Orang-orangnya yang ramah.
Aku tidak akan melupakan semua itu...
"Jadi cuma garagara itu?" tanyaku heran
"Iya laa, emang sih kelihatan konyol. Tapi aku suka"
"Haha iya iya pi. Nah kalau kamu gimana sama Irham Irham itu?"
"Gagimana gimana"
"Masa?" tanyanya tak yakin
"Asli" aku sedikit berbohong. Padahal aku ingin menceritakan Irham. Betapa bedanya dia. Betapa istimewanya dia. Betapa menyebalkannya dia. Dannnn sampai akhirnya aku bisa menyukai dia bahkan sampai aku bisa membencinya
"Ahh bohongg" Pila mengeluh kesal
"Emangg" jawabku sambil tertawa
"Tuhkannn, cepet ceritaaa" bujuk Pila
"Oke...oke. Jadi Irham ituuu......" ucapku
"Irham itu.." ucap Pila mengikutiku nada bicaraku
"Manusia" jawabku menahan tawa melihat ekspresi Pila
"Ihhhh Malaaaaaa" dia memukuliku dengan bantal
Maaf Pila. Aku sudah tidak ingin menceritakan dia lagi. Dia yang sekarang sudah tidak pantas aku ceritakan. Dia yang sekarang sudah tidak seperti dulu lagi. Dia yang sekarang bukan Irham yang dulu...