Tak terasa sudah sekitar 5 bulan lebih aku sekolah disini. Hari ini hari jum'at, hari ketiga setelah beberapa hari aku tidak sekolah. Minggu depan adalah UKK. Jam pertama diisi oleh pelajaran Bu Intan dan hari ini jadwalnya latihan UKK. Namun yang datang adalah Bu Iis guru matemtika kelas 7, karena Bu Intan sedang mempersiapkan untuk hari senin sebagai panitia UKK.
"Hp nya disimpen di atas, kumpulkan di depan"
"Iya bu" jawab kami malas
"Kalian itu harus belajar jujur, Ibu gasuka ya liat anak yang nyontek apalagi nyonteknya pake hp"
"Kita juga gasuka sama ibu" balas Ica dengan suara sangat pelan
"Hahhha" sebagian yang mendengar Ica langsung ketawa
"Kenapa ketawa ketawa? Ada yang lucu?" tanyanya emosi
"Engga bu"
Waktu berjalan kurang lebih 45 menit, dan bel jam pertama telah berlalu.
"Laaa" Ica menyenggol lenganku dan memberikan kertas corat-coret yang ada tulisan "No.2?" aku membalasnya dan menuliskan huruf C.
Kelas hening, kami semua mengerjakan dengan serius. Entah serius karena mengingat jawabannya apa atau serius memikirkan soal macam apa ini?
"Kamu hpnya nanti bawa aja ke ruang BK" ujar Bu Iis kepada Vira
"I-iya b-bu" jawab Vira gugup
"Teruskan yang lain" waktu terus berjalan sampai akhirnya bel jam kedua berbunyi. Bu Iis mengambil kertas jawaban kami beserta soalnya dan langsung membawanya keluar.
"Jug kaluar lah kaluar teu resep aing mah" ujar salah seorang cowo yang duduk dibangku paling belakang (sana keluar lah keluar gasuka aku mah)
"Ehhh sstttt" ucap Rafli
Disamping kekesalan kami, Vira yang tadi hpnya diambil sudah dikerubungi oleh teman lainnya yang berusaha menenangkan agar nangisnya berhenti.
"Da-da nanti teh pap pasti ib ibunya bbi bilang kke mammah akku" Vira masih menangis
"Udah vir udah gaakan lah gaakan, tar aku bantuin ngambil nya" sahut Ica menenangkan
"Iiyya makkassih ca"
"Aya ibu aya ibu" riungan yang tadi mengerubungi Vira langsung bubar dan kembali ketempat duduknya masing-masing. Bu Anggi sudah siap mengajar, namun Bu Anggi terlihat terburu-buru.
"Ibu ada urusan, nanti ibu kesini lagi. Sekarang kerjain aja kisi-kisinya. Mana sekertaris? Fotokopi aja ini trus bagiin trus isi ya dibuku latihannya"
"Baik bu" ujar kami serentak
"Yeeee" teriak kami senang.
----
Bel pulang berbunyi, aku segera memasukkan alat tulisku dan bersiap untuk pulang.
"Ada kemala?" tanya seseorang dari depan pintu
"Di dalem ham, masuk aja" jawab Rafli. Irham langsung masuk dan menghampiriku
"Langsung pulang la?" tanyanya
"Heem, pengen bobo" jawabku
"Main dulu atuh" ajaknya, sambil menarik kain ujung lenganku
"Main kemana? Ga jum'at an?" tanyaku
"Kemana aja weh, terserah kamu. Jum'at an atuh. Habis jum'at an maksudnya"
"Ohiyaiya, jadi aku nunggu dulu disekolah gitu?"
"Iya"
"Okee, tapi tar beli es krim ya ham"
"Iya siap"
"Yaudah, sana jum'at an dulu. Aku tunggu di ruang osis" aku mendahului langkahnya dan berjalan menuju ruang osis. Saat aku baru saja akan masuk dan membuka kunci, aku melihat Afka sedang berbincang seru dengan Aila, terlihat dari wajah mereka yang bahagia dan penuh tawa, sesekali Afka mengusap kepala Aila dengan tatapan binarnya. Aku sedikit tersenyum melihat kedekatan mereka. Merasa diperhatikan, Afka memanggilku.
"Eh hai laaa" sapa Afka
"Hai kaa" sapaku balik dan tersenyum pada Aila. Aku membuka kunci dan segera masuk.
Tubuhku kusenderkan ke dinding yang dingin. Aku membuka lock screen dan langsung mengirim sebuah pesan singkat kepada Mamah bahwa aku pulang telat karena bermain dengan Irham dulu. Setelah itu aku memasukkan headset dan memutar acak lagu yang ada diplaylistku.
Satu menit
Dua menit
Sepuluh menit
Empat puluh menit
Satu jam
"Laaaa" Irham mengetuk kaca. Aku mencabut headset dan memasukkan hpku kedalam tas.
"Hayuu" aku mengunci kembali ruangan osis
"Kamu sholat?" tanyanya
"Eh iya. Tar ke mushola dulu ya sebelum beli es krimnya"
"Oke, eh udah bilang Mamah?" tanyanya
"Udah" jawabku
"Dengerin lagu apa tadi?"
"Apa sok?"
"Apa?"
"Lupa"
"Ahelah"
Irham berjalan mendahuluiku dan mengeluarkan motornya dari parkiran. Ia memberi selembar uang dua ribu rupiah kepada petugas parkir dan langsung membawaku dengan motornya menuju sebuah pusat perbelanjaan.
Aku langsung menuju lantai atas untuk sholat dan menyuruh Irham menunggu di Food Court yang tak jauh dari mushola tempat aku sholat. Selesai sholat, kami langsung membeli es krim yang aku inginkan. Irham membelikanku sebuah es krim. Setelah itu kami bermain sebentar di Time Zone dan langsung pulang.
Lucu ya masa putih biruku di Bandung. Aku kira masa putih biru itu akan biasa saja. Karena banyak orang bilang, yang indah itu masa putih abu, putih biru itu cuma cinta monyet. Cinta cintaan anak kecil yang gatau apa apa. Memang aku tak mengerti apa itu cinta. Yang aku tau, aku nyaman di dekat Irham. Aku nyaman bersamanya. Walaupun aku tau, mungkin keadaan akan bisa berubah seiring berjalannya waktu.
"Bye ham, makasih yaa es krim nya"
"Sipp, aku langsung pulang ya. Salam ke Mamah sama Bapa kamu"
"Siap. Hati-hati"
Hari ini aku senang. Makasih ham.
---
"Tehh buka pintunya" seru Kaila dari luar kamar. Aku berjalan dan membuka kunci kamarku.
"Apa de?" tanyaku malas
"Mau ini ga?" Kaila memberiku sepiring mangga yang sudah terpotong-potong dan siap dimakan
"Mauu, sini. Makasih"
"Iyaa teh"
Drrttt..Drrttt
Irham: laaa
Kemala: hm?
Irham: gabut
Kemala: main
Irham:
Kemala: lagi disitu?
Irham: engga, dapet dari internet wkwk
Kemala: zzz-.-
Irham: bagus yaa
Kemala: yoyoy
Irham: senin udah UKK aja. Trus kita kelas 9. Trus kita nanti UN. Trus kita nanti SMA de
Kemala: ciee kaya yakin naik kelas aja ekwk
Irham: yakinlah, gini gini aku pinter laaa
Kemala: alhamdulillah
Irham: aku bobo duluan
Kemala: tumben. Iya sok
Irham: hefenaisdrim
Kemala: bahasa inggrisnya berapa sih ham):
Irham: kan dibacanya gitu la):
Kemala: wateper):
Irham: meni p pisan):
Kemala: kan orang sunda):
Irham: ohheeh
Kemala: yaudah sana bobo
Irham: ziapppp