Read More >>"> Bandung (22) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bandung
MENU
About Us  

Tak terasa sudah sekitar 5 bulan lebih aku sekolah disini. Hari ini hari jum'at, hari ketiga setelah beberapa hari aku tidak sekolah. Minggu depan adalah UKK. Jam pertama diisi oleh pelajaran Bu Intan dan hari ini jadwalnya latihan UKK. Namun yang datang adalah Bu Iis guru matemtika kelas 7, karena Bu Intan sedang mempersiapkan untuk hari senin sebagai panitia UKK.

"Hp nya disimpen di atas, kumpulkan di depan"

"Iya bu" jawab kami malas

"Kalian itu harus belajar jujur, Ibu gasuka ya liat anak yang nyontek apalagi nyonteknya pake hp"

"Kita juga gasuka sama ibu" balas Ica dengan suara sangat pelan

"Hahhha" sebagian yang mendengar Ica langsung ketawa

"Kenapa ketawa ketawa? Ada yang lucu?" tanyanya emosi

"Engga bu"

Waktu berjalan kurang lebih 45 menit, dan bel jam pertama telah berlalu.

"Laaa" Ica menyenggol lenganku dan memberikan kertas corat-coret yang ada tulisan "No.2?" aku membalasnya dan menuliskan huruf C.

Kelas hening, kami semua mengerjakan dengan serius. Entah serius karena mengingat jawabannya apa atau serius memikirkan soal macam apa ini?

"Kamu hpnya nanti bawa aja ke ruang BK" ujar Bu Iis kepada Vira

"I-iya b-bu" jawab Vira gugup

"Teruskan yang lain" waktu terus berjalan sampai akhirnya bel jam kedua berbunyi. Bu Iis mengambil kertas jawaban kami beserta soalnya dan langsung membawanya keluar.

"Jug kaluar lah kaluar teu resep aing mah" ujar salah seorang cowo yang duduk dibangku paling belakang (sana keluar lah keluar gasuka aku mah)

"Ehhh sstttt" ucap Rafli

Disamping kekesalan kami, Vira yang tadi hpnya diambil sudah dikerubungi oleh teman lainnya yang berusaha menenangkan agar nangisnya berhenti.

"Da-da nanti teh pap pasti ib ibunya bbi bilang kke mammah akku" Vira masih menangis

"Udah vir udah gaakan lah gaakan, tar aku bantuin ngambil nya" sahut Ica menenangkan

"Iiyya makkassih ca"

"Aya ibu aya ibu" riungan yang tadi mengerubungi Vira langsung bubar dan kembali ketempat duduknya masing-masing. Bu Anggi sudah siap mengajar, namun Bu Anggi terlihat terburu-buru.

"Ibu ada urusan, nanti ibu kesini lagi. Sekarang kerjain aja kisi-kisinya. Mana sekertaris? Fotokopi aja ini trus bagiin trus isi ya dibuku latihannya"

"Baik bu" ujar kami serentak

"Yeeee" teriak kami senang.

----

Bel pulang berbunyi, aku segera memasukkan alat tulisku dan bersiap untuk pulang.

"Ada kemala?" tanya seseorang dari depan pintu

"Di dalem ham, masuk aja" jawab Rafli. Irham langsung masuk dan menghampiriku

"Langsung pulang la?" tanyanya

"Heem, pengen bobo" jawabku

"Main dulu atuh" ajaknya, sambil menarik kain ujung lenganku

"Main kemana? Ga jum'at an?" tanyaku

"Kemana aja weh, terserah kamu. Jum'at an atuh. Habis jum'at an maksudnya"

"Ohiyaiya, jadi aku nunggu dulu disekolah gitu?"

"Iya"

"Okee, tapi tar beli es krim ya ham"

"Iya siap"

"Yaudah, sana jum'at an dulu. Aku tunggu di ruang osis" aku mendahului langkahnya dan berjalan menuju ruang osis. Saat aku baru saja akan masuk dan membuka kunci, aku melihat Afka sedang berbincang seru dengan Aila, terlihat dari wajah mereka yang bahagia dan penuh tawa, sesekali Afka mengusap kepala Aila dengan tatapan binarnya. Aku sedikit tersenyum melihat kedekatan mereka. Merasa diperhatikan, Afka memanggilku.

"Eh hai laaa" sapa Afka

"Hai kaa" sapaku balik dan tersenyum pada Aila. Aku membuka kunci dan segera masuk.

Tubuhku kusenderkan ke dinding yang dingin. Aku membuka lock screen dan langsung mengirim sebuah pesan singkat kepada Mamah bahwa aku pulang telat karena bermain dengan Irham dulu. Setelah itu aku memasukkan headset dan memutar acak lagu yang ada diplaylistku.

Satu menit

Dua menit

Sepuluh menit

Empat puluh menit

Satu jam

"Laaaa" Irham mengetuk kaca. Aku mencabut headset dan memasukkan hpku kedalam tas.

"Hayuu" aku mengunci kembali ruangan osis

"Kamu sholat?" tanyanya

"Eh iya. Tar ke mushola dulu ya sebelum beli es krimnya"

"Oke, eh udah bilang Mamah?" tanyanya

"Udah" jawabku

"Dengerin lagu apa tadi?"

"Apa sok?"

"Apa?"

"Lupa"

"Ahelah"

Irham berjalan mendahuluiku dan mengeluarkan motornya dari parkiran. Ia memberi selembar uang dua ribu rupiah kepada petugas parkir dan langsung membawaku dengan motornya menuju sebuah pusat perbelanjaan.

Aku langsung menuju lantai atas untuk sholat dan menyuruh Irham menunggu di Food Court yang tak jauh dari mushola tempat aku sholat. Selesai sholat, kami langsung membeli es krim yang aku inginkan. Irham membelikanku sebuah es krim. Setelah itu kami bermain sebentar di Time Zone dan langsung pulang.

Lucu ya masa putih biruku di Bandung. Aku kira masa putih biru itu akan biasa saja. Karena banyak orang bilang, yang indah itu masa putih abu, putih biru itu cuma cinta monyet. Cinta cintaan anak kecil yang gatau apa apa. Memang aku tak mengerti apa itu cinta. Yang aku tau, aku nyaman di dekat Irham. Aku nyaman bersamanya. Walaupun aku tau, mungkin keadaan akan bisa berubah seiring berjalannya waktu.

"Bye ham, makasih yaa es krim nya"

"Sipp, aku langsung pulang ya. Salam ke Mamah sama Bapa kamu"

"Siap. Hati-hati"

Hari ini aku senang. Makasih ham.

---

"Tehh buka pintunya" seru Kaila dari luar kamar. Aku berjalan dan membuka kunci kamarku.

"Apa de?" tanyaku malas

"Mau ini ga?" Kaila memberiku sepiring mangga yang sudah terpotong-potong dan siap dimakan

"Mauu, sini. Makasih"

"Iyaa teh"

Drrttt..Drrttt

Irham: laaa

Kemala: hm?

Irham: gabut

Kemala: main

Irham:

Kemala: lagi disitu?


Kemala: lagi disitu?

Irham: engga, dapet dari internet wkwk

Kemala: zzz-.-

Irham: bagus yaa

Kemala: yoyoy

Irham: senin udah UKK aja. Trus kita kelas 9. Trus kita nanti UN. Trus kita nanti SMA de

Kemala: ciee kaya yakin naik kelas aja ekwk

Irham: yakinlah, gini gini aku pinter laaa

Kemala: alhamdulillah

Irham: aku bobo duluan

Kemala: tumben. Iya sok

Irham: hefenaisdrim

Kemala: bahasa inggrisnya berapa sih ham):

Irham: kan dibacanya gitu la):

Kemala: wateper):

Irham: meni p pisan):

Kemala: kan orang sunda):

Irham: ohheeh

Kemala: yaudah sana bobo

Irham: ziapppp

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Dear Diary
453      278     1     
Fantasy
Dear book, Aku harap semoga Kamu bisa menjadi teman baikku.
Memoar Damar
5832      2670     64     
Romance
Ini adalah memoar tiga babak yang mempesona karena bercerita pada kurun waktu 10 sampai 20 tahun yang lalu. Menggambarkan perjalanan hidup Damar dari masa SMA hingga bekerja. Menjadi istimewa karena banyak pertaruhan terjadi. Antara cinta dan cita. Antara persahabatan atau persaudaraan. Antara kenangan dan juga harapan. Happy Reading :-)
Hunch
32762      4332     121     
Romance
🍑Sedang Revisi Total....🍑 Sierra Li Xing Fu Gadis muda berusia 18 tahun yang sedang melanjutkan studinya di Peking University. Ia sudah lama bercita-cita menjadi penulis, dan mimpinya itu barulah terwujud pada masa ini. Kesuksesannya dalam penulisan novel Colorful Day itu mengantarkannya pada banyak hal-hal baru. Dylan Zhang Xiao Seorang aktor muda berusia 20 tahun yang sudah hampi...
Silver Dream
7434      1842     4     
Romance
Mimpi. Salah satu tujuan utama dalam hidup. Pencapaian terbesar dalam hidup. Kebahagiaan tiada tara apabila mimpi tercapai. Namun mimpi tak dapat tergapai dengan mudah. Awal dari mimpi adalah harapan. Harapan mendorong perbuatan. Dan suksesnya perbuatan membutuhkan dukungan. Tapi apa jadinya jika keluarga kita tak mendukung mimpi kita? Jooliet Maharani mengalaminya. Keluarga kecil gadis...
Mamihlapinatapai
5577      1538     6     
Romance
Aku sudah pernah patah karna tulus mencintai, aku pernah hancur karna jujur tentang perasaanku sendiri. Jadi kali ini biarkan lah aku tetap memendam perasaan ini, walaupun ku tahu nantinya aku akan tersakiti, tapi setidaknya aku merasakan setitik kebahagian bersama mu walau hanya menjabat sebagai 'teman'.
Renata Keyla
5618      1215     3     
Romance
[ON GOING] "Lo gak percaya sama gue?" "Kenapa gue harus percaya sama lo kalo lo cuma bisa omong kosong kaya gini! Gue benci sama lo, Vin!" "Lo benci gue?" "Iya, kenapa? Marah?!" "Lo bakalan nyesel udah ngomong kaya gitu ke gue, Natt." "Haruskah gue nyesel? Setelah lihat kelakuan asli lo yang kaya gini? Yang bisanya cuma ng...
V'Stars'
1241      551     2     
Inspirational
Sahabat adalah orang yang berdiri di samping kita. Orang yang akan selalu ada ketika dunia membenci kita. Yang menjadi tempat sandaran kita ketika kita susah. Yang rela mempertaruhkan cintanya demi kita. Dan kita akan selalu bersama sampai akhir hayat. Meraih kesuksesan bersama. Dan, bersama-sama meraih surga yang kita rindukan. Ini kisah tentang kami berlima, Tentang aku dan para sahabatku. ...
Thantophobia
1148      655     2     
Romance
Semua orang tidak suka kata perpisahan. Semua orang tidak suka kata kehilangan. Apalagi kehilangan orang yang disayangi. Begitu banyak orang-orang berharga yang ditakdirkan untuk berperan dalam kehidupan Seraphine. Semakin berpengaruh orang-orang itu, semakin ia merasa takut kehilangan mereka. Keluarga, kerabat, bahkan musuh telah memberi pelajaran hidup yang berarti bagi Seraphine.
Kaichuudokei
6589      1730     5     
Fantasy
“Suatu hari nanti aku akan mengubahnya. Aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk melakukannya. Bagaimanapun caranya. Jadi, saat waktu itu tiba, jangan menghalangiku!” (Nakano Aika) “Aku hanya ingin mengubahnya.. aku tidak ingin itu terjadi, aku mohon.. jika setelah itu kalian akan menghapus semua ingatanku, tidak masalah. Aku hanya tidak ingin menyesali sesuatu selama hidupku.. biarka...
Memoria
290      241     0     
Romance
Memoria Memoria. Memori yang cepat berlalu. Memeluk dan menjadi kuat. Aku cinta kamu aku cinta padamu