Loading...
Logo TinLit
Read Story - Unthinkable
MENU
About Us  

Nokva memandang kosong papan tulis di depan. Bu Ning sedang menulis berderet-deret angka di sana. Matematika adalah pelajaran yang paling tidak disukai Nokva, dan juga tak dimengertinya. Bahkan diapun juga tak tahu apa gunanya semua itu. Untuk membeli somay pun sepertinya tak bisa.

    Dulu, ketika Linta mengajarinya dengan sabar, Nokva sedikit menyukai pelajaran ini, karena dia bisa mengerjakannya. Tapi, sekarang dia benar-benar telah muak lagi. Andai saja ada Linta yang ceria dan gigih mengajarinya, bukan Bu Ning yang gemuk, keriput, dan penuh dengan bulu putih.

    Linta. Lama sekali dia tak bertemu dengannya di sekolah. Padahal, dulu Linta selalu menghampiri Nokva saat istirahat untuk mengajak ke kantin. Terkadang, Nokva juga merindukan kemunculan mendadak kotak makan, yang tutup dan wadahnya berwarna norak berlainan di dalam tasnya. Meski isinya sangat hitam dan membuat ingin muntah, Nokva tetap merindukannya. Memakannya juga. Menggunjingnya juga.

    Nokva juga sangat rindu dengan wajah resah Linta setiap kali harus menraktirnya terus-menerus. Rasanya, Nokva mengerti sekarang, mengapa Linta tak rela uangnya habis untuk keperluan yang sebenarnya tak berguna. Karena Nokva juga boros sekali akhir-akhir ini, gara-gara Melani.

    Mereka jalan hampir setiap hari, tak kenal waktu. Melani juga mudah menyuruh-nyuruh Nokva sekarang. Dia suka manja, melunjak, dan marah. Menyebalkan sekali.

    Baru terpikirkan sekarang, Linta dan Melani berbeda sekali.

*

    Bukan tepat di depan sekolah atau di dekat gerbang, seperti biasanya orang menjemput. Melainkan di bawah pohon yang agak jauh. Tapi, karena kendaraan itu agak mencolok dan Linta jarang melihatnya, itu langsung terlihat oleh mata Linta.

    Seseorang tersenyum ke arahnya dari atas vespa berwarna hijau gelap. Meski banyak sekali anak yang keluar dari gerbang sekolah, ternyata mata Ota pun dengan mudah menangkap Linta, meski Linta kecil juga.

    Linta balas tersenyum dan berlari ke arahnya.

    “Jemput saya?” tanya Linta dengan ceria, saat telah sampai di tempat Ota.

    “Iya, saya mau traktir kamu makan siang.”

    “Makan siang?”

    Ota mengangguk, “Pasti kamu belum pernah makan Gudeg Jogja pinggir jalan.”

    “Gudeg Jogja pinggir jalan?” ulang Linta mengernyitkan keningnya.

    Ota tersenyum.

    “Yuk, naik!”

    Benar-benar di pinggir jalan. Benar-benar belum pernah mencobanya. Hanya sebuah terpal biru yang didirikan selayaknya tenda di trotoar jalan, dengan gerobak sebagai tempat menjual.

    Linta menatap makanan di piringnya. Hanya nasi biasa dengan sayur berwarna merah kecoklatan, Linta tak tahu apa namanya. Ada telur rebus dan tahunya juga. Dengan tak yakin, Linta mulai makan makanan itu.

    Gurih dan enak! Tak seperti kelihatannya!

    “Kamu udah bisa ngelupain Nokva?” tanya Ota tiba-tiba, membuat Linta hampir tersedak.

    “Anda barusan bilang, saya jadi inget lagi,” kata Linta.

    Ota tersenyum di hadapannya. Dan dia mulai memakan makanan asingnya.

    “Ada dua cara buat ngelupain orang yang kita cinta,” katanya. “Yang pertama, yang saya bilang kemarin. Yang kedua dengan lihat orang itu bahagia.”

    Linta memperhatikan Ota dengan sungguh-sungguh.

    “Saya pernah mencoba dua-duanya,” lanjut Ota.

    “Siapa?” tanya Linta langsung.

    Ota mendongak, “Ada sesuatu yang belum saya ceritakan sama kamu.”

    “Apa?” desak Linta penasaran, membuat Ota memandangnya dengan gemas.

    “Setelah ibu saya melahirkan saya, rahimnya tambah parah,” Ota memulai. “Hampir empat tahun dia bertahan, operasi terus-menerus,” Ota berhenti sebentar untuk menyendok, melahap, mengunyah, dan menelan makanannya. “Saat saya umur empat tahun, dia mengalami pendarahan hebat dan harus operasi lagi,” lanjut Ota. “Saat itulah ayah saya menitipkan saya pada juru masak rumah sakit.”

    “Mama Nokva?” potong Linta kaget.

    Ota menganguk, “Saya rasa kamu tahu selanjutnya. Saya menyukai mama Nokva, dan ayah saya menyuruh ayah Nokva untuk menikah dengannya dan menjaga saya. Sebab itulah Ibu Nokva sudah menganggap saya anaknya, dan nama Nokva hampir sama dengan saya.”

    Sunyi agak lama, mereka saling tatap. Linta menatapnya dengan tercengang. Ota hanya tersenyum tipis dan kembali ke makanannya.

    “Jadi, karena itu Ayah Nokva agak tidak menyukai Anda?” tanya Linta, akhirnya.

    “Iya. Dan saya rasa pemaksaan cinta nggak seharusnya terjadi.”

    Linta kaget sekali dengan perkataan itu.

    Karena Linta fokus kepada Ota, dia tak menyadari Nokva sudah menghampiri mereka. Dia berdiri dengan seragam keluar sepenuhnya dan wajah luar biasa marah. Detik selanjutnya, dia sudah mengangkat kerah baju Ota, yang juga terkejut atas kedatangannya, dan mengangkatnya.

    “Lo bisa nggak, sih, kalau suka sama orang yang umurnya pantes?!”

    Satu pukulan mendarat di pipi kiri Ota, membuatnya jatuh menyamping dan menabrak kursi. Pengunjung yang lain berteriak dan segera menyingkir. Penjual gudeg yang sudah tua juga nampak terpukul.

    Linta yang sangat shock dan tak tahu harus bagaimana telah bangkit. Ketika Nokva akan memukul Ota lagi, yang sudah terkapar di trotoar, Linta menangkap tangannya secepat dia bisa. Nokva terlalu besar untuknya, sehingga Linta terhuyung ke atas meja. Menumpahkan makanan pada seragamnya.

    Linta terisak. Dilihatnya Nokva menurunkan tangannya perlahan. Wajahnya mulai melunak dan  shock melihat keadaan Linta.

    “Kenapa lo bisa nuduh Bang Ota suka sama gue?” kata Linta dengan suara tercekat. “Tapi, kenapa dengan semua hal yang gue lakuin, lo nggak nyadar juga kalau gue cinta sama elo!”

    Linta menangis. Dia mencoba menahannya dengan menekap mulutnya. Kemudian dia menyambar tasnya. Dan berlari dengan air mata yang meleleh.

*

    Jalanan setengah gelap dan sepi. Nokva melemparkan satu kaleng minuman ke arah Ota yang duduk di atas kap mobil. Ota langsung membuka dan meneguknya. Sebuah lebam biru muncul di pipi kirinya. Dan tangan yang digunakan untuk mengangkat kaleng, lecet akibat jatuh tadi.

    Begitu juga dengan Nokva. Dia telah ikut duduk di atas kap mobilnya. Mukanya lebih parah dari Ota. Tadi, setelah Linta berlari, Ota langsung menghajarnya habis-habisan. Karena tahu yang sebenarnya, Nokva tak menghentikan Ota. Menurutnya itu setimpal atas apa yang telah ia lakukan pada Linta.

    “Gue harus gimana sekarang?” tanya Nokva, bodoh.

    “Lo cowok, lo tahu harus gimana,” Ota menenggak minumannya lagi. “Dia cewek baik, gue tahu lo suka sama dia.”

    “Lo juga suka dia.”

    “Lo kayak bokap lo!” ujar Ota. “Karena gue tertarik sama seseorang, lo langsung bilang kalau gue suka dia. Dan lo ngira gue butuh ‘orang lain buat jaga dia’”

    Sunyi. Nokva tak membantah. Dia juga membenci ayahnya. Dia sangat membencinya, karena ayahnya tak pernah mencintai ibunya. Memang tak pernah melukai fisik, namun menyiksa batin.

    “Kalau lo ngira gitu, jangan pernah deketin Linta. Kasihan dia,” kata Ota.

    “Menurut lo, gue cinta nggak sama dia?”

    Ota menatapnya. “Kenapa lo tanya ke gue?”

    Nokva termenung. Dia mencintai Linta. Dia benar-benar mencintainya. Dia sadar sekarang, dia tak ingin kehilangannya.

    “Gue cinta sama dia,” kata Nokva. “Gue bakal bilang itu sebelum terlambat.”

    Ota tersenyum.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (8)
  • soraaa

    wew

    Comment on chapter Pesta Kedua
  • bektidh

    yes, cowok
    2 hari sekali yaa @flower_flo

    Comment on chapter Prolog
  • bektidh

    i'll keep my promise too @beekkul

    Comment on chapter Prolog
  • bektidh

    thanks for reading ^^ @beekkul @flower_flo

    Comment on chapter Prolog
  • flower_flo

    Lanjutnya hari apa aja?

    Comment on chapter Berkat Dagu
  • flower_flo

    Vega itu cowo?

    Comment on chapter Prolog
  • beekkul

    so, keep ur promise too to always watch my video kkk

    Comment on chapter Prolog
  • beekkul

    i keep my promise

    Comment on chapter Prolog
Similar Tags
My Andrean
11166      1962     2     
Romance
Andita si perempuan jutek harus berpacaran dengan Andrean, si lelaki dingin yang cuek. Mereka berdua terjebak dalam cinta yang bermula karena persahabatan. Sifat mereka berdua yang unik mengantarkan pada jalan percintaan yang tidak mudah. Banyak sekali rintangan dalam perjalanan cinta keduanya, hingga Andita harus dihadapkan oleh permasalahan antara memilih untuk putus atau tidak. Bagaimana kisah...
Senja Menggila
393      277     0     
Romance
Senja selalu kembali namun tak ada satu orang pun yang mampu melewatkan keindahannya. Dan itu.... seperti Rey yang tidak bisa melewatkan semua tentang Jingga. Dan Mentari yang selalu di benci kehadirannya ternyata bisa menghangatkan di waktu yang tepat.
Sunset In Surabaya
373      272     1     
Romance
Diujung putus asa yang dirasakan Kevin, keadaan mempertemukannya dengan sosok gadis yang kuat bernama Dea. Hangatnya mentari dan hembusan angin sore mempertemukan mereka dalam keadaan yang dramatis. Keputusasaan yang dirasakan Kevin sirna sekejap, harapan yang besar menggantikan keputusasaan di hatinya saat itu. Apakah tujuan Kevin akan tercapai? Disaat masa lalu keduanya, saling terikat dan mem...
Nirhana : A Nirrathmure Princess
15995      2378     7     
Fantasy
Depresi selama lebih dari dua belas tahun. Hidup dalam kegelapan, dan berlindung di balik bayangan. Ia hanya memiliki satu harapan, yang terus menguatkan dirinya untuk berdiri dan menghadapi semua masalahnya. Ketika cahaya itu datang. Saat ketika pelangi akhirnya muncul setelah hujan dan awan gelap selama hidupnya, hal yang tak terduga muncul di kehidupannya. Fakta bahwa dirinya, bukanlah m...
Horses For Courses
11868      2369     18     
Romance
Temen-temen gue bilang gue songong, abang gue bahkan semakin ngatur-ngatur gue. Salahkah kalo gue nyari pelarian? Lalu kenapa gue yang dihukum? Nggak ada salahnya kan kalo gue teriak, "Horses For Courses"?.
Novel Andre Jatmiko
9669      2117     3     
Romance
Nita Anggraini seorang siswi XII ingin menjadi seorang penulis terkenal. Suatu hari dia menulis novel tentang masa lalu yang menceritakan kisahnya dengan Andre Jatmiko. Saat dia sedang asik menulis, seorang pembaca online bernama Miko1998, mereka berbalas pesan yang berakhir dengan sebuah tantangan ala Loro Jonggrang dari Nita untuk Miko, tantangan yang berakhir dengan kekalahan Nita. Sesudah ...
Untuk Reina
25831      3963     30     
Romance
Reina Fillosa dicap sebagai pembawa sial atas kematian orang-orang terdekatnya. Kejadian tak sengaja di toilet sekolah mempertemukan Reina dengan Riga. Seseorang yang meyakinkan Reina bahwa gadis itu bukan pembawa sial. Bagaimana jika sesuatu yang buruk terjadi pada Riga?
Daniel : A Ruineed Soul
577      339     11     
Romance
Ini kisah tentang Alsha Maura si gadis tomboy dan Daniel Azkara Vernanda si Raja ceroboh yang manja. Tapi ini bukan kisah biasa. Ini kisah Daniel dengan rasa frustrasinya terhadap hidup, tentang rasa bersalahnya pada sang sahabat juga 'dia' yang pernah hadir di hidupnya, tentang perasaannya yang terpendam, tentang ketakutannya untuk mencintai. Hingga Alsha si gadis tomboy yang selalu dibuat...
simbiosis Mutualisme seri 2
8668      1998     2     
Humor
Hari-hari Deni kembali ceria setelah mengetahui bahwa Dokter Meyda belum menikah, tetapi berita pernikahan yang sempat membuat Deni patah hati itu adalah pernikahan adik Dokter Meyda. Hingga Deni berkenalan dengan Kak Fifi, teman Dokter Meyda yang membuat kegiatan Bagi-bagi ilmu gratis di setiap libur panjang bersama ketiga temannya yang masih kuliah. Akhirnya Deni menawarkan diri membantu dalam ...
ALVINO
4629      2048     3     
Fan Fiction
"Karena gue itu hangat, lo itu dingin. Makanya gue nemenin lo, karena pasti lo butuh kehangatan'kan?" ucap Aretta sambil menaik turunkan alisnya. Cowo dingin yang menatap matanya masih memasang muka datar, hingga satu detik kemudian. Dia tersenyum.