Read More >>"> Sanguine (Bab 2) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Sanguine
MENU
About Us  

"Levin, makasih ya udah traktir aku makan dimsum! Kamu tahu banget deh apa kesukaanku," kataku, tersenyum lebar.

"Baguslah kalau kamu suka. Seperti yang selalu kubilang. Apapun akan aku lakukan untuk gadis cantikku ini." Levin mencubit hidungku gemas. Refleks, kuelus hidungku yang masih terasa bekas cubitan Levin.

"Masuklah. Diluar sudah mulai dingin," ujar Levin.

"Okay. Kalau begitu, aku masuk dulu ya. See you tomorrow!"

Aku masih berdiri di ambang pintu dengan keadaan pintu yang setengah terbuka. Kuperhatikan Levin mulai menyalakan mesin motornya lalu seketika suara bising dari motornya terdengar hingga suara itu perlahan-lahan hilang setelah motornya keluar dari pekarangan rumah.

Setelah Levin sudah pulang, aku pun berbalik hendak membuka pintu kembali. Baru kepalaku mencuat masuk ke dalam rumah, tanpa ada aba-aba sesosok tubuh gempal tengah berdiri dibelakangku, dan refleks membuatku seketika berteriak. Ekspresiku saat ini pasti sudah mirip seperti topeng jelek yang dipakai psikopat dalam film Scream.

"Mbok Narsih!" teriakanku menggema ke sepenjuru rumah saat mengetahui siapa dalang dibalik reaksi heroikku itu .

"Astaganaga! Mbok, kenapa tiba-tiba berdiri di belakangku sih! Aku hampir aja kena serangan jantung. Lagian, ngapain sih malem-malem gini pake nge-cosplay jadi hantu segala?!"

Tiba-tiba Mbok Narsih memasang raut muka merajuk sambil memajukan bibirnya. Aku pun memutar kedua bola mataku. Aduh, Mbok! Itu sama sekali tidak menggemaskan.

"Yah, non. Masa sih, Mbok yang mirip Wulan Guritno kayak gini dibilang hantu." Aku mengangkat sebelah alisku merasa geli dengan gurauan Mbok Narsih. Astaga! Pede sekali kau, Mbok!

"Oh iya, aduh! Mbok hampir lupa! Itu, non udah ditunggu tuan dari tadi."

Deg! Ucapan Mbok Narsih rasanya benar-benar menakutkanku sekarang.

"Aduh, gawat nih! Kira-kira Papa tahu gak ya kalau tadi ada Levin?" gumamku mulai panik.

"Sebaiknya, non segera menemui tuan deh."

Aku memasang wajah memelas ke Mbok Narsih, berharap wanita itu bisa membantuku menghindar dari amukan papa nanti. Tapi, Mbok Narsih justru hanya membalasku dengan tatapan, Maaf Non. Saya juga tidak ingin mendapat amukan dari tuan besar.

Aku menghela napas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Dengan langkah gontai, aku menuju ruang keluarga sambil terus berdoa. Ayo Lala! Kamu pasti bisa! Oh Tuhan, selamatkanlah aku!

Di ruang keluarga, Papa sedang fokus menatap layar laptop yang berada di pangkuannya. Kulangkahkan kakiku sehening mungkin berniat untuk mengejutkan pria tercintaku itu. 

"Papa!" seruku sambil menghempaskan diri jatuh terduduk di sofa di samping papa.

"Darimana saja kamu?" tanya Papa to the point. Sepertinya ide kejut-mengejutku tidak berhasil mengubah mood Papa menjadi lebih bersahabat. Buktinya, wajah Papa masih serem banget!

"Anak gadis tidak baik pulang terlalu malam. Apalagi masih pakai seragam sekolah." Tuh kan! Baru saja bokong indahku menempel di sofa sudah diberi wejangan seperti jnj.

Aku pun hanya cengegesan. "Maaf, Pa. Er-tadi aku ada tugas kelompok. Dan, tugasnya harus selesai hari ini juga. Jadi, aku ngerjain dulu sebelum pulang." Ya Tuhan! Ampunilah diriku yang telah berbohong ini!

"Levin juga sekelompok denganmu?"

Tuh kan! Papa pasti tahu jika aku diantar pulang oleh Levin. Ayo Lala cari alasan yang lebih bagus! Dewi batinku bersuara.

"Erm-ya! Kami sekelompok." jawabku terbata-bata.

"Sejak kapan kalian sekelas? Bukannya kamu kelas 12-1 dan dia kelas 12-3."

Skak mat! Aku rasa ucapan Papa tadi bukan menjurus ke pertanyaan, tapi lebih ke pernyataan yang tepat menohok ulu hatiku. Duh! Kamu bodoh, Lala! Kenapa kamu lupa sih kalau Levin berbeda kelas denganmu! Kini, hancur sudah semua kebohonganmu ! Dewi batinku berkata sambil menggelengkan kepalanya, mengejekku.

"Er-Levin-cuma nganterin aku pulang aja, Pa." jawabku jujur pada akhirnya.

"Dan Papa pernah bilang sama kamu kalau Papa tidak suka dengan anak itu."

"Tapi, Levin kan baik, Pa."

"Dengar, nak." Oke. Papa sepertinya akan memulai kembali sesi ceramah bijaknya tentang 'apa itu pria'. "Seberusaha apapun dia menunjukkan kebaikannya ke kamu, tapi jangan terlalu menaruh kepercayaan yang lebih ke mereka. Tidak semua pria bisa dipercaya, nak."

"Oh begitu. Berarti Papa juga kayak gitu, ya?" tanyaku polos yang spontan saja membuat wajah Ppa menegang seketika. Tuh! Kena juga kan, Pa! Hehe, piiss.

"Kecuali Papa." sanggah Papa cepat, membela diri. "Papa kamu ini, salah satu dari 0,05 persen pria di dunia yang setia dengan satu pasangannya. Dan wanita yang beruntung itu adalah ibumu. Kamu tahu?"

Mau tak mau, aku tersenyum mendengar penuturan manis dari Papa. Padahal, mama sudah lama meninggalkan kami berdua, tapi rasa cinta Papa terhadap Mama masih sama seperti dulu. Aku sendiri malah heran kenapa Papa tidak ada niatan untuk menikah lagi.

"Sudah. Sudah. Sebaiknya kamu ganti baju dan beristirahat sana," titah papa yang secara halus mengusirku sebenarnya.

"Okidoki!" Kuberikan tanda hormat ala tentara. "Goodnight!" seruku sambil mencium kedua pipi Papa sebelum bergegas menuju ke kamarku.

Ah,betapa beruntungnya aku memiliki orangtua seperti Papa. Meskipun kami sering berdebat, tapi Papa bukanlah tipe orang yang menyukai pertikaian.

Karena itu, setiap kali kami berselisih pasti selalu berakhir dengan lelucon yang tidak bermutu. Entah itu dariku, Papa atau kadang-kadang Mbok Narsih yang suka menguping pembicaraan kami secara diam-diam di balik tembok. Untung aja Mbok Narsih tidak sekalian merayap di dinding. Cicak kali!

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
My Secret Wedding
1302      562     2     
Romance
Pernikahan yang berakhir bahagia adalah impian semua orang. Tetapi kali ini berbeda dengan pernikahan Nanda dan Endi. Nanda, gadis berusia 18 tahun, baru saja menyelesaikan sekolah menengah atasnya. Sedangkan Endi, mahasiswa angkatan terakhir yang tak kunjung lulus karena jurusan yang ia tempuh tidak sesuai dengan nuraninya. Kedua nya sepakat memutuskan menikah sesuai perjodohan orang tua. Masin...
Beloved Symphony | Excetra
880      402     0     
Romance
Lautan melintang tiada tuturkan kerasnya karang menghadang.
AMORE KARAOKE
17024      2631     7     
Romance
Dengan sangat berat hati, Devon harus mendirikan kembali usaha karaoke warisan kakeknya bersama cewek barbar itu. Menatap cewek itu saja sangat menyakitkan, bagaimana bila berdekatan selayaknya partner kerja? Dengan sangat terpaksa, Mora rela membuka usaha dengan cowok itu. Menatapnya mata sipit saja sangat mengerikan seolah ingin menerkamnya hidup-hidup, bagaimana dia bisa bertahan mempunyai ...
Coklat untuk Amel
186      161     1     
Short Story
Amel sedang uring-uringan karena sang kekasih tidak ada kabar. HIngga sebuah surat datang dan membuat mereka bertemu
Aria's Faraway Neverland
3123      979     4     
Fantasy
"Manusia adalah Tuhan bagi dunia mereka sendiri." Aria adalah gadis penyendiri berumur 7 tahun. Dia selalu percaya bahwa dia telah dikutuk dengan kutukan ketidakbahagiaan, karena dia merasa tidak bahagia sama sekali selama 7 tahun ini. Dia tinggal bersama kedua orangtua tirinya dan kakak kandungnya. Namun, dia hanya menyayangi kakak kandungnya saja. Aria selalu menjaga kakaknya karen...
Rumah Arwah
992      527     5     
Short Story
Sejak pulang dari rumah sakit akibat kecelakaan, aku merasa rumah ini penuh teror. Kecelakaan mobil yang aku alami sepertinya tidak beres dan menyisakan misteri. Apalagi, luka-luka di tubuhku bertambah setiap bangun tidur. Lalu, siapa sosok perempuan mengerikan di kamarku?
LEAD TO YOU
18003      1916     16     
Romance
Al Ghazali Devran adalah seorang pengusaha tampan yang tidak mengira hidupnya akan berubah setelah seorang gadis bernama Gadis Ayu Khumaira hadir dalam hidupnya. Alghaz berhasil membuat Gadis menjadi istrinya walau ia sendiri belum yakin kalau ia mencintai gadis itu. Perasaan ingin melindungi mendorongnya untuk menikahi Gadis.
SiadianDela
7596      2076     1     
Romance
Kebahagiaan hanya bisa dicapai ketika kita menikmatinya bersama orang yang kita sayangi. Karena hampir tak ada orang yang bisa bahagia, jika dia tinggal sendiri, tak ada yang membutuhkannya, tak ada orang yang ingin dia tolong, dan mungkin tak ada yang menyadari keberadaanya. Sama halnya dengan Dela, keinginan bunuh diri yang secara tidak sadar menjalar dikepalanya ketika iya merasa sudah tidak d...
AKSARA
4328      1705     3     
Romance
"Aksa, hidupmu masih panjang. Jangan terpaku pada duka yang menyakitkan. Tetaplah melangkah meski itu sulit. Tetaplah menjadi Aksa yang begitu aku cintai. Meski tempat kita nanti berbeda, aku tetap mencintai dan berdoa untukmu. Jangan bersedih, Aksa, ingatlah cintaku di atas sana tak akan pernah habis untukmu. Sebab, kamu adalah seseorang yang pertama dan terakhir yang menduduki singgasana hatiku...
Cinta Dalam Diam
693      451     1     
Short Story
Kututup buku bersampul ungu itu dan meletakkannya kembali dalam barisan buku-buku lain yang semua isinya adalah tentang dia. Iya dia, mungkin sebagian orang berpendapat bahwa mengagumi seseorang itu wajar. Ya sangat wajar, apa lagi jika orang tersebut bisa memotivasi kita untuk lebih baik.