Loading...
Logo TinLit
Read Story - In your eyes
MENU
About Us  

Aku melihat jam tangan, pukul dua siang. Aku segera keluar dari kamar. Berpamitan kepada ayah dan ibu, lantas naik motor, pergi. 

Hari ini, aku akan menjalani seleksi pertama.

Hari itu, Sia tetap melanjutkan omelannya di telfon, sesaat aku selesai makan malam. Aku hanya bisa mendengarkan tanpa bisa sedikit pun menyela. Keesokan harinya aku baru memberi tahu ibu jadwal seleksi sekaligus penentuan. Ibu hanya tersenyum tipis, bilang akan memberitahuku saat ia sudah mengambil keputusan. 

Hingga tadi malam, saat aku hendak tidur. Ibu datang ke kamarku, ia mengizinkanku untuk ikut pelatihan itu.

" Ibu mengizinkan kamu pergi pelatihan nak, ibu tahu kamu sebenernya juga ingin ikut kan?" Matnya berkaca - kaca saat mengatakan itu.

Aku menatapnya, " Ibu yakin? " 

Ibu mengangguk, " Baik - baik disana ya nak, jangan lupa telfon ibu. Dan yang paling penting, jangan sampai sakit." Ibu mengusap kepalaku lembut. Aku memeluknya, mengucapkan terima kasih. 

Aku segera berganti pakaian. Kali ini aku mendapat urutan ke tujuh. Hanya ada lima belas peserta yang ikut. Salah satu rekanku menyapa, " Hai Resh, dari tadi?"  Ia mengambil tempat di sampingku. 

Aku menggeleng, " nggak, barusan. Dapet nomor urut berapa?" 

" Lima. Kamu?" 

" Tujuh, good luck." 

Setelah menunggu selama satu jam, namaku akhirnya dipanggil. Tanganku mengepal, merasa gugup. 

Lima belas menit kemudian, aku sudah keluar dari ruang seleksi.Lantas menuju kamar mandi untuk cuci muka dan berganti pakaian. 

Setelah semua selesai, aku sedang berjalan menuju tempat parkir saat kemudian telponku berdering. Aku langsung mengangkatnya setelah melihat nama yang tertera di layar. Dari Sia.

" Halo." Sapanya.

" Hai." Balasku. Lalu terdengar hembusan napas. Aku mengernyit, " Kenapa Ya'? "

" Nggak papa, aku dari tadi udah mau nelpon, tapi takut ganggu. Udah selesai seleksinya?" 

" Sudah, ini mau pulang." Jawabku, kemudian menduduki bangku yang terletak di lorong, memilih untuk mengobrol dulu dengan Sia.

" Gimana? Lancar?" Ia kembali bertanya. 

Tanpa sadar aku mengangguk, " Lancar. Sempet gugup sih waktu namaku dipanggil. Tapi semuanya berjalan lancar. " 

" Kalau pulang mampir rumahku dulu ya? Aku pengen ketemu. " 

" Iya. Habis ini aku ke rumahmu. " Aku beranjak bangkit.

" Yaudah, hati - hati di jalan. Bye Resh. "

" Bye.." Aku segera menuju parkiran. Entah mengapa, aku juga sangat ingin bertemu Sia hari ini. Juga dengan Arham, tak sabar ingin melihat wajah tembamnya. 

 

 

 

 

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Anything For You
3361      1355     4     
Humor
Pacar boleh cantik! Tapi kalau nyebelin, suka bikin susah, terus seenaknya! Mana betah coba? Tapi, semua ini Gue lakukan demi dia. Demi gadis yang sangat manis. Gue tahu bersamanya sulit dan mengesalkan, tapi akan lebih menderita lagi jika tidak bersamanya. "Edgar!!! Beliin susu." "Susu apa?' "Susu beruang!" "Tapi, kan kamu alergi susu sayang." &...
Ghea
481      318     1     
Action
Ini tentang Ghea, Ghea dengan segala kerapuhannya, Ghea dengan harapan hidupnya, dengan dendam yang masih berkobar di dalam dadanya. Ghea memantapkan niatnya untuk mencari tahu, siapa saja yang terlibat dalam pembunuhan ibunya. Penyamaran pun di lakukan, sikap dan nama palsu di gunakan, demi keamanan dia dan beserta rekan nya. Saat misi mereka hampir berhasil, siapa sangka musuh lamany...
Estrella
362      249     1     
Romance
Oila bingung kenapa laki-laki ini selalu ada saat dia dalam bahaya, selalu melindunginya, sebenarnya siapa laki-laki ini? apakah dia manusia?
UnMate
1063      621     2     
Fantasy
Apapun yang terjadi, ia hanya berjalan lurus sesuai dengan kehendak dirinya karena ini adalah hidup nya. Ya, ini adalah hidup nya, ia tak akan peduli apapun meskipun...... ...... ia harus menentang Moon Goddes untuk mencapai hal itu
Dunia Gemerlap
21172      3151     3     
Action
Hanif, baru saja keluar dari kehidupan lamanya sebagai mahasiswa biasa dan terpaksa menjalani kehidupannya yang baru sebagai seorang pengedar narkoba. Hal-hal seperti perjudian, narkoba, minuman keras, dan pergaulan bebas merupakan makanan sehari-harinya. Ia melakukan semua ini demi mengendus jejak keberadaan kakaknya. Akankah Hanif berhasil bertahan dengan kehidupan barunya?
I'il Find You, LOVE
6248      1700     16     
Romance
Seharusnya tidak ada cinta dalam sebuah persahabatan. Dia hanya akan menjadi orang ketiga dan mengubah segalanya menjadi tidak sama.
Love Escape
10466      1990     3     
Romance
Konflik seorang wanita berstatus janda dengan keluarga dan masa lalunya. Masih adakah harapan untuk ia mengejar mimpi dan masa depannya?
Verletzt
1545      702     0     
Inspirational
"Jika mencintai adalah sebuah anugerah, mengapa setiap insan yang ada di bumi ini banyak yang menyesal akan cinta?" "Karena mereka mencintai orang yang tidak tepat." "Bahkan kita tidak memiliki kesempatan untuk memilih." --- Sebuah kisah seorang gadis yang merasa harinya adalah luka. Yang merasa bahwa setiap cintanya dalah tikaman yang sangat dalam. Bahkan kepada...
Belum Tuntas
5084      1740     5     
Romance
Tidak selamanya seorang Penyair nyaman dengan profesinya. Ada saatnya Ia beranikan diri untuk keluar dari sesuatu yang telah melekat dalam dirinya sendiri demi seorang wanita yang dicintai. Tidak selamanya seorang Penyair pintar bersembunyi di balik kata-kata bijaknya, manisnya bahkan kata-kata yang membuat oranglain terpesona. Ada saatnya kata-kata tersebut menjadi kata kosong yang hilang arti. ...
He Used to be a Crown Prince
3231      1112     3     
Romance
Pacar Sera bernama Han Soo, bintang instagram terkenal berdarah campuran Indonesia-Korea. Han Soo hidupnya sederhana. Setidaknya itulah yang Sera kira hingga Xuan muncul di kehidupan mereka. Xuan membenci Han Soo karena posisinya sebagai penerus tunggal kerajaan konglomerat tergeser berkat ditemukannya Han Soo.