Loading...
Logo TinLit
Read Story - In your eyes
MENU
About Us  

Aku sedang menunggu giliran untuk melakukan seleksi kedua, saat salah satu rekanku mengatakan ada yang mencariku yang ternyata Sia dan Arham. 

Aku tersenyum lebar saat melihat mereka. Arham langsung berlari ke arahku meminta gendong. Aku menggendong Arham lalu melihat Sia.

Ia meringis " Maaf ya aku tiba - tiba dateng, aku ganggu ya." 

Aku tertawa, " Nggak lah Ya', aku malah seneng. Kalau ada kamu kan jadi nggak gugup." 

Sia tersenyum tipis, " Aku ajak Arham juga soalnya dia nggak ada yang jagain di rumah." 

" Kak Aresh mau lomba ya?" Arham bertanya. 

Aku mengangguk, " Iya, Arham doain kak Aresh ya?"

Arham tersenyum lebar, " Iya! Semangat Kak!" 

Aku tertawa lantas mengajak mereka berdua masuk. Kali ini aku mendapat urutan terakhir. Sambil menunggu aku menghabiskan waktuku bercerita dan bergurau bersama Arham dan Sia. Semua rasa gugupku hilang seketika. Aku bersyukur mereka ada disini. Hingga Saat giliran namaku dipanggil, aku menurunkan Arham dari pangkuanku. Lalu menatap Sia. Ia bergumam, " Pasti bisa. " Sambil tersenyum menenangkan. 

Aku balas tersenyum, dan segera masuk ke tempat seleksi. 

 

Aku keluar satu jam kemudian. Segera cuci muka dan berganti pakaian. Dahiku berkerut saat melihat tempat yang tadi digunakan Sia dan Arham telah kosong. Kemana mereka?

Aku mencari mereka keluar tempat seleksi, menatap sekitar. Pandanganku tiba - tiba gelap. Seseorang menutup mataku, ia berbisik, " Doaku manjur kan?" 

Aku tersenyum melepaskan tangan di wajahku. Berbalik, Sia tersenyum lebar menatapku, " Lancar kan?" 

Aku mengangguk, " Doanya manjur kok, Arham mana?" tanyaku setelah menyadari Sia tidak bersama Arham.

" Tuh lagi beli es krim." Ucapnya sambil menunjuk Arham di seberang yang sedang memilih - milih es krim. " Kesana yuk, nyusul Arham." 

Aku mengangguk, meraih tangan Sia agar kami bisa berjalan bersisian. Aku tahu ia sempat terkejut saat aku menggenggam tangannya. Tapi kuabaikan, aku hanya ingin memanfaatkan waktu sebaik mungkin jika nanti aku lolos seleksi, aku akan meninggalkan Sia selama dua bulan, mungkin lebih. 

Arham melambaikan tangan saat melihat kami. Sia balas melambaikan tangan. Arham menghampiri kami dan menyerahkan es krim kepadaku dan Sia. Aku tersenyum, mengucapkan terima kasih. 

Setelah menemukan tempat untuk duduk kami bertiga menghabiskan es krim sambil mengobrol. Arham berceloteh tentang lomba menggambarnya yang baru saja selesai tadi. Ia tersenyum bangga sambil menunjukkan sertifikat yang ia terima, ia mendapatkan juara 2. Tak terasa sudah hampir satu jam kami berada di sana. Es krim kami juga telah habis. 

" Pulang yuk?" Ajak Sia. 

Aku mengangguk, salah satu tangan ku menggandeng Arham menuju parkiran. Motorku segera melaju meninggalkan tempat seleksi.

 

 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Sebuah Musim Panas di Istanbul
417      300     1     
Romance
Meski tak ingin dan tak pernah mau, Rin harus berangkat ke Istanbul. Demi bertemu Reo dan menjemputnya pulang. Tapi, siapa sangka gadis itu harus berakhir dengan tinggal di sana dan diperistri oleh seorang pria pewaris kerajaan bisnis di Turki?
Sendiri
464      309     1     
Short Story
Sendiri itu menyenangkan
Arini
1084      629     2     
Romance
Arini, gadis biasa yang hanya merindukan sesosok yang bisa membuatnya melupakan kesalahannya dan mampu mengobati lukanya dimasa lalu yang menyakitkan cover pict by pinterest
Sweetest Thing
2302      1142     0     
Romance
Adinda Anandari Hanindito "Dinda, kamu seperti es krim. Manis tapi dingin" R-
ARABICCA
2972      1076     2     
Romance
Arabicca, seorang gadis penderita schizoid personality disorder. Selalu menghindari aktivitas sosial, menjauhi interaksi dengan orang lain, tertutup dan mengucilkan diri, terpaksa harus dimasukkan ke sekolah formal oleh sang Ayah agar dia terbiasa dengan aktivitas sosial dan berinteraksi dengan orang lain. Hal tersebut semata-mata agar Arabicca sembuh dari gangguan yang di deritanya. Semenj...
Dunia Tiga Musim
3521      1362     1     
Inspirational
Sebuah acara talkshow mempertemukan tiga manusia yang dulunya pernah bertetangga dan menjalin pertemanan tanpa rencana. Nda, seorang perempun seabstrak namanya, gadis ambivert yang berusaha mencari arti pencapaian hidup setelah mimpinya menjadi diplomat kandas. Bram, lelaki ekstrovert yang bersikeras bahwa pencapaian hidup bisa ia dapatkan dengan cara-cara mainstream: mengejar titel dan pre...
Bottle Up
3161      1287     2     
Inspirational
Bottle Up: To hold onto something inside, especially an emotion, and keep it from being or released openly Manusia selalu punya sisi gelap, ada yang menyembunyikannya dan ada yang membagikannya kepada orang-orang Tapi Attaya sadar, bahwa ia hanya bisa ditemukan pada situasi tertentu Cari aku dalam pekatnya malam Dalam pelukan sang rembulan Karena saat itu sakitku terlepaskan, dan senyu...
My X Idol
15963      2525     5     
Romance
Bagaimana ya rasanya punya mantan yang ternyata seorang artis terkenal? Merasa bangga, atau harus menutupi masa lalu itu mati-matian. Seterkenal apapun Rangga, di mata Nila ia hanya mantan yang menghilang ketika lagi sayang-sayangnya. Meski bagi Rangga, Nila membuat hidupnya berwarna. Namun bagi Nila, Rangga hanya menghitam putihkan hatinya. Lalu, apa yang akan mereka ceritakan di kemudian hari d...
SiadianDela
9148      2386     1     
Romance
Kebahagiaan hanya bisa dicapai ketika kita menikmatinya bersama orang yang kita sayangi. Karena hampir tak ada orang yang bisa bahagia, jika dia tinggal sendiri, tak ada yang membutuhkannya, tak ada orang yang ingin dia tolong, dan mungkin tak ada yang menyadari keberadaanya. Sama halnya dengan Dela, keinginan bunuh diri yang secara tidak sadar menjalar dikepalanya ketika iya merasa sudah tidak d...
Dear You
15729      2714     14     
Romance
Ini hanyalah sedikit kisah tentangku. Tentangku yang dipertemukan dengan dia. Pertemuan yang sebelumnya tak pernah terpikirkan olehku. Aku tahu, ini mungkin kisah yang begitu klise. Namun, berkat pertemuanku dengannya, aku belajar banyak hal yang belum pernah aku pelajari sebelumnya. Tentang bagaimana mensyukuri hidup. Tentang bagaimana mencintai dan menyayangi. Dan, tentang bagai...