Loading...
Logo TinLit
Read Story - TRIANGLE
MENU
About Us  

Arda. Setelah kejadian kemarin aku baru sadar tentang perasaanku terhadapnya. Ya. Aku rasa aku memang menyukainya. Menikmati setiap perhatian yang dia berikan padaku sejauh ini. Merasa nyaman dan bahagia saat bersamanya. Tapi, apa perasaan sukaku ini bisa dikategorikan sayang? Sayang macam yang dimiliki Arda untukku?

Aku rasa ini terlalu cepat untuk menyimpulkan perasaan sukaku pada Arda adalah sebagai rasa sayang. Walau benci mengakuinya, aku masih sering memikirkan Rafa dan tatapan anehnya setiap kali melihatku dengan Arda. Dan pelukan di toilet kemarin, harus aku akui kalau aku menikmatinya. Aku merindukan Rafa melakukan itu padaku.

Tapi, sekarang aku juga merasakan ada yang aneh dengan perasaanku saat Arda bilang nggak akan mengangguku lagi. Aku merasa kehilangan. Ada sesuatu yang kurang dalam hariku.

Seperti pagi ini. Yang beberapa hari terakhir ini Arda selalu menjemputku, hari ini aku harus kembali diantar supir. Saat berpapasan di sekolah, Arda tidak mau menyapaku. Jangankan menyapa, menatapku pun tidak. Dia malah asyik bercanda dengan temannya.

Dan sekarang ini?saat jam istirahat di kantin?dia asyik bercanda dengan teman-temannya. Bahkan dia tetap tidak peduli saat dengan terang-terangan aku tersenyum padanya. Mungkin merasa diperhatikan, dia menoleh ke arahku, Hanya sekilas kemudian mengembalikan tatapannya ke teman-temannya.

“Lo berantem ya sama Arda?” Lyana menatapku penuh selidik.

Aku tidak langsung menjawab. Menyeruput teh manis angetku lebih dulu rasanya bisa lebih menenangkan perasaanku. Lyana masih menatapku. Dengan sabar menunggu aku membuka mulut.

Dan akhirnya aku menceritakan apa yang terjadi denganku dan Rafa di toilet. Saat Arda memergoki kami. Tidak terkecuali dengan apa yang Arda sampaikan padaku mengenai perasaannya. Semuanya aku ceritakan.

“Elo sih. Harusnya lo tolak dong waktu Rafa peluk elo?”

“Gue juga nggak tau, Yan. Kenapa gue pasrah aja waktu Rafa peluk gue. Nggak bisa gue bohongi kalo perasaan gue ke dia belum benar-benar hilang.” Aku membela diri. Lyana memukul keningku dengan keras.

“Aduuh…” Aku mengaduh sambil mengusap keningku.

“Rasain tuh! Biar elo sadar kalo lo tu salah.” Lyana menatapku dengan tatapan kesal. “Kurang apa sih Arda itu, Ra?”

“Nggak kurang sama sekali.” Jawabku dengan lemah. Jujur.

“Terus, mau lo lepas gitu aja?”

“Apanya yang dilepas? Gue juga baru deket sama dia. Lalu, hanya karena dia lihat gue pelukan sama mantan gue, harus dia marah kayak gitu? Gue kan nggak ada hubungan apa-apa sama dia, Yan.” Jawabku sedikit kesal karena Lyana terus menyalahkanku.

Benar dong? Aku nggak sepenuhnya salah. Arda kan memang belum menyatakan apa-apa sebelum kejadian di toilet itu. Hakku sepenuhnya mau pelukan dengan siapa saja.

“Tara? Apa lo nggak bisa lihat dari cara dia menatap lo? Nggak lihat dari perhatian-perhatian dia ke elo? Cewek goblok pun juga tahu kali, kalo Arda itu suka sama lo.”

“Gue kan juga nggak tau kalo Arda mau nyamperin gue ke toilet, Yan.”

“Ya tetap aja lo harus jaga sikap. Kalau pun Arda nggak ngelihat langsung, gimana kalo ada anak yang ngelihat terus ngadu ke Arda?”

“Elo kok jadi nyalahin gue, sih?” Suaraku meninggi. Seluruh kantin menatap ke arah mejaku dan Lyana. Tidak terkecuali gerombolan Arda.

Aku langsung diam. Lyana hanya nyengir menanggapi tatapan tajam seisi kantin.

“Elo sih? Pancing-pancing gue terus.” Aku berbisik menyalahkan Lyana.

“Ya, habis. Gue kesel sama kebodohan lo itu.”

Hening sesaat. Kami saling bertukar pandang, kemudian tertawa.

Beginilah kami. Sering bertengkar hanya karena hal-hal sepele. Tapi cepat baikan juga. Aku bersyukur punya sahabat seperti Lyana. Dia itu baik. Pengertiaaan banget. Dia dengan sifat dewasanya selalu bisa menenangkan aku disaat emosi atau pun kalut. Ya walaupun lebay-nya itu nggak ketulungan.

Satu lagi, dia itu cereweeet banget. Ya seperti yang terjadi baru saja?dan seperti yang sudah pernah kubilang?dia itu kalau lagi ngomel bisa jauh lebih cerewet daripada Mama. Cara dia memarahi dan menasehatiku juga miriiip banget sama Mama. Sepertinya Lyana itu lebih pantas jadi anak Mama daripada aku.

----

Tags: twm18 twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • annis0222

    Thank you, kakak.... Cerita kakak lebih keren. Jadi minder... ????

    Comment on chapter SATU
  • dede_pratiwi

    nice story :)

    Comment on chapter SATU
Similar Tags
Mars
1194      645     2     
Romance
Semenjak mendapatkan donor jantung, hidup Agatha merasa diteror oleh cowok bermata tajam hitam legam, tubuhnya tinggi, suaranya teramat halus; entah hanya cewek ini yang merasakan, atau memang semua merasakannya. Dia membawa sensasi yang berbeda di setiap perjumpaannya, membuat Agatha kerap kali bergidik ngeri, dan jantungnya nyaris meledak. Agatha tidak tahu, hubungan apa yang dimiliki ole...
Mengejarmu lewat mimpi
2183      874     2     
Fantasy
Saat aku jatuh cinta padamu di mimpiku. Ya,hanya di mimpiku.
Breakeven
19511      2640     4     
Romance
Poin 6 Pihak kedua dilarang memiliki perasaan lebih pada pihak pertama, atau dalam bahasa jelasnya menyukai bahkan mencintai pihak pertama. Apabila hal ini terjadi, maka perjanjian ini selesai dan semua perjanjian tidak lagi berlaku. "Cih! Lo kira gue mau jatuh cinta sama cowok kayak lo?" "Who knows?" jawab Galaksi, mengedikkan bahunya. "Gimana kalo malah lo duluan ...
Ellipsis
2350      984     4     
Romance
Katanya masa-masa indah sekolah ada ketika kita SMA. Tidak berlaku bagi Ara, gadis itu hanya ingin menjalani kehidupan SMAnya dengan biasa-biasa saja. Belajar hingga masuk PTN. Tetapi kemudian dia mulai terusik dengan perlakuan ketus yang terkesan jahat dari Daniel teman satu kelasnya. Mereka tidak pernah terlibat dalam satu masalah, namun pria itu seolah-olah ingin melenyapkan Ara dari pandangan...
Mawar pun Akan Layu
1045      570     2     
Romance
Semua yang tumbuh, pasti akan gugur. Semua yang hidup pasti akan mati. Apa cintamu untukku pun begitu?
Toget(her)
1524      721     4     
Romance
Cinta memang "segalanya" dan segalanya adalah tentang cinta. Khanza yang ceria menjadi murung karena cinta. Namun terus berusaha memperbaiki diri dengan cinta untuk menemukan cinta baru yang benar-benar cinta dan memeluknya dengan penuh cinta. Karena cinta pula, kisah-kisah cinta Khanza terus mengalir dengan cinta-cinta. Selamat menyelami CINTA
Rihlah, Para Penakluk Khatulistiwa
17079      2797     8     
Inspirational
Petualangan delapan orang pemuda mengarungi Nusantara dalam 80 hari (sinopsis lengkap bisa dibaca di Prolog).
Ręver
7289      1979     1     
Fan Fiction
You're invited to: Maison de rve Maison de rve Rumah mimpi. Semua orang punya impian, tetapi tidak semua orang berusaha untuk menggapainya. Di sini, adalah tempat yang berisi orang-orang yang punya banyak mimpi. Yang tidak hanya berangan tanpa bergerak. Di sini, kamu boleh menangis, kamu boleh terjatuh, tapi kamu tidak boleh diam. Karena diam berarti kalah. Kalah karena sudah melepas mi...
Love Escape
10409      1979     3     
Romance
Konflik seorang wanita berstatus janda dengan keluarga dan masa lalunya. Masih adakah harapan untuk ia mengejar mimpi dan masa depannya?
The Red Eyes
24023      3759     5     
Fantasy
Nicholas Lincoln adalah anak yang lari dari kenyataan. Dia merasa dirinya cacat, dia gagal melindungi orang tuanya, dan dia takut mati. Suatu hari, ia ditugaskan oleh organisasinya, Konfederasi Mata Merah, untuk menyelidiki kasus sebuah perkumpulan misterius yang berkaitan dengan keterlibatan Jessica Raymond sebagai gadis yang harus disadarkan pola pikirnya oleh Nick. Nick dan Ferus Jones, sau...