Loading...
Logo TinLit
Read Story - Love Rain
MENU
About Us  

Aku keluar dari kediaman Ahn Tae Young dan kakeknya usai hujan reda. Jam di pergelangan tanganku telah menunjukkan angka empat lewat tujuh belas. Kakeknya Ahn Tae Young berterima kasih atas ayam goreng yang kubawakan untuknya, ia juga tak henti-hentinya memintaku untuk mendatanginya lagi bila aku punya waktu saat aku sedang berpamitan dengannya tadi. Aku pun tak lupa balik berterima kasih padanya karena telah membiarkanku menumpang sebentar di rumahnya.

Perasaan gembira memenuhi rongga dadaku sewaktu melangkahkan kaki bersama Ahn Tae Young menuju kereta bawah tanah—Ahn Tae Young bilang, ia ingin mengantarku ke sana. Sebab, selain karena keramah-tamahan kakeknya Ahn Tae Young padaku, pengetahuan tentang diri pemuda itu semakin bertambah-tambah di dalam ingatanku. Aku juga merasa karena adanya hari ini hubungan kami bertambah dekat.

Namun, ada satu hal yang mengganggu isi kepalaku.

“Tae Young-ssi, boleh aku tahu, mengapa kau lebih memilih mengambil kuliah di jurusan Politik ketimbang melanjutkan bakatmu itu?” tanyaku, “Padahal, kau bisa saja menjadi pianis sekarang, atau mungkin menjadi musisi.”

“Kau tahu, kau orang yang keempat puluh tujuh yang menanyakan hal itu kepadaku.” Sahutnya.

Aku menatapnya tak percaya. “Kau menghitungnya?”

Ia mengangguk. “Tanpa sadar aku menghitungnya.”

Aku pun terkekeh.

“Sedari kecil, aku selalu menganggap bermusik hanya sekadar hobi. Bukan suatu bakat yang kuasah setiap harinya sebagai bekal masa depanku.” Jelasnya, kemudian. “Berbeda dengan politik. Semasa sekolah dulu, aku hampir-hampir tak pernah tahu tentang politik. Namun, sewaktu akan melanjuti pendidikan ke perguruan tinggi, keinginan mengambil jurusan yang mana bukanlah keahlianku semakin menggebu-gebu. Begitu, politik adalah pilihanku. Kuanggap menjalani kehidupan sebagai mahasiswa Politik adalah tantangan baruku dalam menjalani hidup.”

Ternyata, pemuda itu juga senang menantang diri. Akan kuingat itu.

“Kau pernah berpikiran sama sepertiku?” tanyanya. “Tentang bakat yang kusebut sebagai hobi, dan menantang hidup dengan menyelami sesuatu yang sama sekali tak kau tahu?”

Aku pun berpikir.

Selama aku hidup, tak pernah kuketahui bakat macam apa yang ada pada diriku. Apa menyanyi saat sedang membersihkan diri di kamar mandi juga termasuk bakatku? Sewaktu aku masih tinggal di Goyang, Ibu acap kali memujiku bila tak sengaja mendengarku bernyanyi dari dalam kamar mandi. Karena kamar mandi di rumah bukanlah ruangan kedap suara, terlebih kamar mandinya di dekat dapur, satu keluargaku pun pasti bisa mendengarnya meskipun mereka berada di ruang tengah. Di luar kamar mandi, biasanya Ibu akan berteriak seperti ini: Yuna-ya, bukankah sebaiknya kau mengikuti audisi pencarian bakat yang diselenggarai oleh sebuah agensi hiburan di Seoul? Suaramu itu bagus.

Namun, selain di dalam kamar mandi, aku hampir-hampir tak pernah bernyanyi, kecuali bila dipaksa Ibu. Pernah sekali aku menyanyi di depan keluargaku, lalu Ayah beserta adik-adikku turut memuji dan berkata bahwa aku memiliki bakat bernyanyi. Bak berlian yang tersembunyi di dalam tong sampah, begitu kata mereka. Tapi, aku tak pernah menganggap pujian itu dengan serius. Aku pun tak pernah menganggap bahwa bernyanyi adalah bakatku—semua orang kan bisa bernyanyi, tergantung bagaimana cara mereka mengeluarkan suara.

Jadi, bila aku mengaku bahwa aku tak punya bakat, itu berarti aku tak punya hobi. Tapi nyatanya, sampai sekarang memang aku tak tahu hobiku apa.

Bila menyangkut tentang menantang hidup dengan menyelami sesuatu yang sama sekali tak kutahu… Kupikir dengan keberanianku pergi ke Seoul.[]

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
Let Me Go
2687      1122     3     
Romance
Bagi Brian, Soraya hanyalah sebuah ilusi yang menyiksa pikirannya tiap detik, menit, jam, hari, bulan bahkan tahun. Soraya hanyalah seseorang yang dapat membuat Brian rela menjadi budak rasa takutnya. Soraya hanyalah bagian dari lembar masa lalunya yang tidak ingin dia kenang. Dua tahun Brian hidup tenang tanpa Soraya menginvasi pikirannya. Sampai hari itu akhirnya tiba, Soraya kem...
Melawan Takdir
1812      884     5     
Horror
Bukan hanya sebagai mahkota pelengkap penampilan, memiliki rambut panjang yang indah adalah impian setiap orang terutama kaum wanita. Hal itulah yang mendorong Bimo menjadi seorang psikopat yang terobsesi untuk mengoleksi rambut-rambut tersebut. Setelah Laras lulus sekolah, ayahnya mendapat tugas dari atasannya untuk mengawasi kantor barunya yang ada di luar kota. Dan sebagai orang baru di lin...
Simfoni Rindu Zindy
790      563     0     
Inspirational
Zindy, siswi SMA yang ceria dan gigih, terpaksa tumbuh lebih cepat sejak ayahnya pergi dari rumah tanpa kabar. Di tengah kesulitan ekonomi dan luka keluarga yang belum sembuh, Zindy berjualan di sekolah demi membantu ibunya membayar SPP. Bermodal keranjang jinjing dan tekad baja, ia menjadi pusat perhatian terkadang diejek, tapi perlahan disukai. Dukungan sahabatnya, Rara, menjadi pondasi awal...
DEVANO
721      442     1     
Romance
Deva tidak pernah menyangka jika pertemuannya dengan Mega bisa begitu berpengaruh untuk hidupnya. Dan untuk pertama kalinya setelah hari itu, Dio-mantan sahabatnya, ikut campur dalam urusannya. Padahal, biasanya cowok itu akan bersikap masa bodo. Tidak peduli pada semua yang Deva lakukan. Ternyata, pertemuan itu bukan hanya milik Deva. Tapi juga Dio di hari yang sama. Bedanya Deva lebih berun...
Begitulah Cinta?
17829      2687     5     
Romance
Majid Syahputra adalah seorang pelajar SMA yang baru berkenalan dengan sebuah kata, yakni CINTA. Dia baru akan menjabat betapa hangatnya, betapa merdu suaranya dan betapa panasnya api cemburu. Namun, waktu yang singkat itu mengenalkan pula betapa rapuhnya CINTA ketika PATAH HATI menderu. Seakan-akan dunia hanya tanah gersang tanpa ada pohon yang meneduhkan. Bagaimana dia menempuh hari-harinya dar...
Life
323      226     1     
Short Story
Kutemukan arti kehidupan melalui kalam-kalam cinta-Mu
Backstreet
1389      584     1     
Fan Fiction
A fanfiction story © All chara belongs their parents, management, and fans. Blurb: "Aku ingin kita seperti yang lain. Ke bioskop, jalan bebas di mal, atau mancing di pinggiran sungai Han." "Maaf. But, i really can't." Sepenggal kisah singkat tentang bagaimana keduanya menyembunyikan hubungan mereka. "Because my boyfie is an idol." ©October, 2020
Kuncup Hati
669      461     4     
Short Story
Darian Tristan telah menyakiti Dalicia Rasty sewaktu di sekolah menengah atas. Perasaan bersalah terus menghantui Darian hingga saat ini. Dibutuhkan keberanian tinggi untuk menemui Dalicia. Darian harus menjelaskan yang sebenarnya terjadi. Ia harus mengungkapkan perasaan sesungguhnya kepada Dalicia.
Telat Peka
1346      620     3     
Humor
"Mungkin butuh gue pergi dulu, baru lo bisa PEKA!" . . . * * * . Bukan salahnya mencintai seseorang yang terlambat menerima kode dan berakhir dengan pukulan bertubi pada tulang kering orang tersebut. . Ada cara menyayangi yang sederhana . Namun, ada juga cara menyakiti yang amat lebih sederhana . Bagi Kara, Azkar adalah Buminya. Seseorang yang ingin dia jaga dan berikan keha...
Kainga
1408      814     12     
Romance
Sama-sama menyukai anime dan berada di kelas yang sama yaitu jurusan Animasi di sekolah menengah seni rupa, membuat Ren dan enam remaja lainnya bersahabat dan saling mendukung satu sama lain. Sebelumnya mereka hanya saling berbagi kegiatan menyenangkan saja dan tidak terlalu ikut mencampuri urusan pribadi masing-masing. Semua berubah ketika akhir kelas XI mereka dipertemukan di satu tempat ma...