Read More >>"> Love Rain ([4]) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Love Rain
MENU
About Us  

Namaku Han Yuna, dan hampir semua orang yang mengenalku memanggilku dengan nama Yuna. Orangtuaku, selaku yang merangkai namaku, akan tersenyum tatkala menyebut namaku. Ia bilang, aku yang sekarang tumbuh dengan apa yang mereka harapkan, yang mana sesuai dengan makna dari nama tersebut, murah hati nan cantik.

Namun, usai melamar kerja di StarSing, nama pemberian dari orangtuaku seakan tak berguna. Ada aturan tersendiri untuk semua karyawan di sana: tidak boleh menggunakan nama asli. Aturan itu memang terdengar aneh, terlebih saat kutahu bahwa aturan itu terlahir karena Pak Lee Jae Wan agak payah mengingat nama seseorang. Aku berpikir, apa sih susahnya mengingat namaku yang terdiri dari dua suku kata, ‘Yu-Na’.

Berkat aturan aneh itulah Minju mengusulkan namaku menjadi ‘Ye Jin’ tanpa sebab. Pak Lee Jae Wan pun menyetujuinya dengan senang hati. Aku sendiri sama sekali tak merasa keberatan—meskipun itu terdengar seperti nama seorang aktris—toh dipanggil dengan nama ‘Ye Jin’ pun tak buruk juga.

“Aku tahu namamu berkat papan nama yang tersemat di bajumu.”

Kendati di luar jendela bus terdengar jelas suara gempuran hujan pada bumi dan mesin bus yang menderu di telingaku, tak membuat itu semua menenggelamkan suara lembut pemuda bermata cokelat itu. Aku melirik ke dadaku. Kini, papan nama yang tersemat di pakaian kerjaku telah ditutupi oleh sweater abu-abuku. Ah, benar juga! Semua orang pun akan tahu namaku ‘Ye Jin’ bila mereka melihat tanda pengenal yang jelas-jelas terpampang nyata di pakaian kerjaku.

Kami duduk bersampingan, di kolom belakang supir dan di baris keempat. Lengan kiriku menempel di jendela bus. Aku dapat menghidu jelas aroma parfume-nya yang manis seperti vanilla, bercampur dengan air hujan. Pipiku mendadak panas saat aroma parfume-nya menguasai penciumanku. Karena itu, sebuah pertanyaan yang ingin kulontarkan padanya, sekonyong-konyongnya enggan terungkap dari bibirku.

“Jadi, ‘Ye Jin’ hanya nama panggilan di tempat kerjamu?” tanya pemuda itu, usai aku menceritakan asal-usul pemberian nama tersebut. “Kalau boleh tahu, nama aslimu?”

Aku mengangguk. “Han Yuna.”

Ia mengangguk-angguk sembari mengulangi namaku. “Nama yang indah, Yuna.” Ia tersenyum padaku.

Karena tak sanggup berlama-lama menatap senyum menawannya yang barangkali dapat membuat pipiku masak, aku pun mengganti topik obrolan.

“Kau mencari piringan hitam tadi sore… Bukankah sekarang sudah jarang sekali orang-orang mendengarkan musik melalui phonograph?”

“Yah, saat yang lainnya mendengarkan musik melalu pemutar CD, ponsel, atau ipod, kakekku malah senang mendengarkan musik jazz dari phonograph-nya yang kuno.”

Oh, jadi ini karena kakeknya.

“Kakekku senang sekali mendengarkan musik-musik dari Chick Corea melalui phonograph. Setiap sorenya beliau duduk di kursi goyang di depan pintu kaca yang menghadap pekarangan belakang rumah, ditemani dengan alunan musik itu.”

Ia pun mulai bercerita.

“Namun, dua hari yang lalu, piringan hitam yang diisi dengan karya-karya Chick Corea terbelah dua. Benda itu terjatuh dan aku tak sengaja menginjaknya. Meski Kakek tak mempermasalahkan itu, aku tetap merasa bersalah. Bagaimana bisa aku tidak merasa bersalah, sementara aku sering mendapati Kakek hanya bisa termenung sembari menerawangi sesuatu di pekarangan itu untuk mengisi kekosongannya. Aku merasa beliau didekap kesepian setelah kejadian itu, terlebih ia tinggal sendirian di rumah.

“Maka dari itu, aku berusaha keras mencari piringan hitam itu. Dan sayangnya aku malah mendapatkan CD dari karya-karya Chick Corea. Yah, aku berharap Kakek tak masalah bila mendengar musik jazz dari pemutar CD, bukan phonograph kunonya. Setidaknya kan, bila ia mendengarkan musik dari Chick Corea, kesepian tak memenuhi kekosongan pada dirinya.”

Kutatap wajah menawannya yang sedang bercerita itu. Penyesalan perlahan merenggut keistimewaan di wajahnya, ia mengembuskan napas pendek. Tapi aku mengerti, ia sangat menyayangi kakeknya, sehingga ia amat bersalah bila menemui kakeknya dilingkupi perasaan kosong.

Oh, susah sekali sekarang ini mencari pemuda berhati lunak semacam itu.

Ia menolehku. Sesaat mata kami bertatap agak lama, ia membuka mulutnya. Entah apa yang ingin ia bicarakan, namun pandangannya terangkat ke luar jendela tatkala bus berhenti di sebuah halte.

“Kurasa aku harus turun.” Ujarnya, ia pun bergegas menyampir tas punggungnya dan mengangkat pinggang.

Sesaat ia tersenyum padaku, sebagai salam perpisahan. Saat ia akan meninggalkan isi bus bersama sepasang remaja sekolah menengah yang telah lebih dulu daripada ia, pemuda itu berhenti di kursi baris kedua. Ia menoleh ke belakang. Pandangannya terarah kepadaku, senyum kikuknya seketika terukir di wajahnya.

“Hei… Rambutmu…” Ia mengusap tengkuknya. Kini senyum kikuknya agak bersemu. “Rambut merahmu, menarik.”

Dan siapa sangka setelah perkataannya itu membuatku hampir terjaga hingga mentari menyambut hari yang baru.[]

How do you feel about this chapter?

0 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
Similar Tags
Rain, Coffee, and You
505      351     3     
Short Story
“Kakak sih enak, sudah dewasa, bebas mau melakukan apa saja.” Benarkah? Alih-alih merasa bebas, Karina Juniar justru merasa dikenalkan pada tanggung jawab atas segala tindakannya. Ia juga mulai memikirkan masalah-masalah yang dulunya hanya diketahui para orangtua. Dan ketika semuanya terasa berat ia pikul sendiri, hal terkecil yang ia inginkan hanyalah seseorang yang hadir dan menanyaka...
Hyeong!
140      120     1     
Fan Fiction
Seok Matthew X Sung Han Bin | Bromance/Brothership | Zerobaseone "Hyeong!" "Aku bukan hyeongmu!" "Tapi—" "Seok Matthew, bisakah kau bersikap seolah tak mengenalku di sekolah? Satu lagi, berhentilah terus berada di sekitarku!" ____ Matthew tak mengerti, mengapa Hanbin bersikap seolah tak mengenalnya di sekolah, padahal mereka tinggal satu rumah. Matthew mulai berpikir, apakah H...
Just a Cosmological Things
846      473     2     
Romance
Tentang mereka yang bersahabat, tentang dia yang jatuh hati pada sahabatnya sendiri, dan tentang dia yang patah hati karena sahabatnya. "Karena jatuh cinta tidak hanya butuh aku dan kamu. Semesta harus ikut mendukung"- Caramello tyra. "But, it just a cosmological things" - Reno Dhimas White.
F.E.A.R
8458      1508     5     
Romance
Kisah gadis Jepang yang terobsesi pada suatu pria. Perjalanannya tidak mulus karena ketakutan di masa lalu, juga tingginya dinding es yang ia ciptakan. Ketakutan pada suara membuatnya minim rasa percaya pada sahabat dan semua orang. Bisakah ia menaklukan kerasnya dinding es atau datang pada pria yang selalu menunggunya.
Cinta Tau Kemana Ia Harus Pulang
7866      1457     7     
Fan Fiction
sejauh manapun cinta itu berlari, selalu percayalah bahwa cinta selalu tahu kemana ia harus pulang. cinta adalah rumah, kamu adalah cinta bagiku. maka kamu adalah rumah tempatku berpulang.
Love vs Ego
7957      1691     1     
Fan Fiction
WATTPAD PUBLISHED STORY(MsJung0414) Choi Minho merupakan seorang pangeran vampire yang membuat keresahan didalam keluarganya dan klan vampire karena keganasannya. Untuk mengatasi keganasannya ini, keluarganya pun menyuruh Minho untuk mendekati seorang gadis pemilik kekuatan supranatural yang bisa mengembalikan Minho menjadi normal dan membawa keuntungan besar untuk bangsa vampire. Berha...
Drifting Away In Simple Conversation
338      234     0     
Romance
Rendra adalah seorang pria kaya yang memiliki segalanya, kecuali kebahagiaan. Dia merasa bosan dan kesepian dengan hidupnya yang monoton dan penuh tekanan. Aira adalah seorang wanita miskin yang berjuang untuk membayar hutang pinjaman online yang menjeratnya. Dia harus bekerja keras di berbagai pekerjaan sambil menanggung beban keluarganya. Mereka adalah dua orang asing yang tidak pernah berpi...
THE HISTORY OF PIPERALES
1892      692     2     
Fantasy
Kinan, seorang gadis tujuh belas tahun, terkejut ketika ia melihat gambar aneh pada pergelangan tangan kirinya. Mirip sebuah tato namun lebih menakutkan daripada tato. Ia mencoba menyembunyikan tato itu dari penglihatan kakaknya selama ia mencari tahu asal usul tato itu lewat sahabatnya, Brandon. Penelusurannya itu membuat Kinan bertemu dengan manusia bermuka datar bernama Pradipta. Walaupun begi...
Creepy Rainy
411      273     1     
Short Story
Ada yang ganjil ketika Arry mengenal Raina di kampus. Fobia hujan dan bayangan berambut panjang. Sosok berwajah seperti Raina selalu menghantui Arry. Apakah lelaki itu jatuh cinta atau arwah mengikutinya?
Tetesan Air langit di Gunung Palung
410      281     0     
Short Story
Semoga kelak yang tertimpa reruntuhan hujan rindu adalah dia, biarlah segores saja dia rasakan, beginilah aku sejujurnya yang merasakan ketika hujan membasahi