Loading...
Logo TinLit
Read Story - Warna Untuk Pelangi
MENU
About Us  

Pada dasarnya, setiap orang terlahir seperti kertas putih. Lingkungan dan waktulah yang menuai tinta dan menjadikannya berbeda.

***

Seperti janjinya pada diri sendiri, Revi berhasil menjauhi Rain selama dua hari lalu. Meskipun cewek itu tidak tahu, ia berhasil membuat Rain kebingungan. Bingung pada dirinya sendiri.

Dan hari ini, Rain kembali berpura-pura tidak peduli saat Revi berjalan memasuki kantin bersama Anya. Rain yakin, pandangan Revi sempat tertuju padanya selama beberapa detik sampai Anya menyikut lengannya dan membuat Revi kembali sibuk bersama sahabatnya itu.

Di tempatnya yang tidak jauh dari meja Rain, diam-diam Revi memikirkan cowok itu dan tidak mendengarkan dengan jelas apa yang Anya ucapkan.

Terhitung dengan hari ini, artinya sudah tiga hari Revi menjauhi Rain dan tidak ada perubahan sama sekali! Cowok itu masih tak acuh padanya. Revi jadi berpikir, salahkah ide menjauhi Rain ini?

Revi mengembuskan napas, sedih memikirkan Rain yang tidak memiliki perasaan sama terhadapnya. Cowok itu pasti baik dengan Revi karena keduanya memiliki kegemaran yang sama. Novel dan Pelangi Putihlah alasan utama mereka bisa menjadi teman.

Anya mengernyit mendegar embusan napas Revi yang cukup kencang. “Kok sedih sih? Gue itu mau ditembak sama Nathan. Bukan mau ditinggalin!”

Ya. Nathan memang berjanji akan menembak Anya dan membuat cewek itu menjadi pacarnya secara resmi begitu Ujian Nasional telah usai.

Dengan lesu, Revi meletakkan kepalanya di atas meja kantin. “Nembak kok bilang-bilang,” balas Revi, tak bersemangat. Entah mengapa ia merasa kesal mendengar kabar itu.

Tidak. Bukan karena Revi tidak menyukai hubungan Nathan dan Anya. Hanya saja, kabar bahagia itu datang saat hubungannya dengan Rain sedang terombang-ambing. Sialan! Bahkan sampai sekarang Revi tidak dapat menemukan kata yang tepat untuk mendeskripsikan hubungan keduanya saat ini. 

“Dih? Kok lo sewot?” Anya lantas mengibas kipas berwarna merah muda di tangannya. “Marahannya sama Rain, gue yang kena!”

Revi kontan mengangkat kepalanya. “Kok lo tau?”

Anya memutar kedua matanya. “Taulah! Nathan bilang kok ke gue. Katanya, Rain akhir-akhir ini jadi aneh. Dia sering sewot, sama kayak lo. Terus dia juga pernah ketangkap basah lagi ngeliatin lo kemarin.”

“Kapan?” tanya Revi, antusias.

“Pas kita lagi olahraga.”

Ucapan Anya pun membuat senyum Revi perlahan terbit. “Serius?”

“Ngapain gue bohong sih? Tanya Nathan tuh kalau nggak percaya.”

“Ngeliatinnya gimana?”

Anya langsung mendelik mendengarnya. “Mana gue tau!”

Revi terkekeh. “Yaudah. Kalau ada info lagi Nathan, buru-buru kasih tau gue.”

Anya hanya bergumam samar membalasnya.

***

Rain hanya pura-pura tidak peduli dengan kehadirannya. Ya, Revi yakin itu!

Dengan langkah mantap, Revi mempersempit jarak di antara keduanya. Sampai cewek itu berdiri di depan Rain dan menutupi cahaya matahari yang membantu cowok itu untuk membaca novel di pangkuannya.

Rain lantas mendongak. “Minggir!”

Revi menggeleng. “Lo udah terlalu lama musuhin gue, tau nggak?”

Rain berdecak. Cowok itu lekas bangkit dan berniat meninggalkan halaman belakang. Namun, belum sempat mengambil langkah, Revi menahannya. “Eh, mau ke mana?”

“Cari tempat bacaan yang tenang.”

Sebelah alis Revi terangkat. “Lah? Bukannya di sini tempat favorit lo?”

Rain mengerling. “Nggak kalau lo di sini.”

Revi terdiam. Ia mengambil napas dalam-dalam dan mengembuskannya dengan kuat. “Gila ya lo?” Revi berdecak. “Sikap lo tuh kayak gue udah ngelakuin kesalahan yang fatal banget tau nggak?!”

“Ngebohongin orang emang salah, Revi.”

Katakanlah Rain terlalu melebih-lebihkan hal yang sebenarnya sepele. Karena sejujurnya, ia memang telah memaafkan Revi sejak lama. Hanya saja, sejak cewek itu ikut-ikutan menjauh, Rain kembali marah. Terlebih pada dirinya sendiri, yang tidak jarang bereaksi aneh tentang apa pun yang menyangkut Revi.

“Ya, tapi nggak gini juga!” Revi berkacak pinggang. “Lagian, kenapa sih demen banget jauhin gue?”

“Kenapa sih suka banget dekatin gue?”

Revi tertegun mendengar balasan Rain yang sanggup memanah ulu hatinya. Jantungnya berdegup cepat. Tiba-tiba saja perutnya terasa mulas.

“Yaaah… ya… karena kita teman. Masa temanan jauh-jauh?!” kilah Revi, gugup.

Rain mengangkat bahu, sebelum akhirnya berlalu. Kesal karena jawaban Revi yang tidak masuk akal! Ugh! Memangnya, jawaban seperti apa yang Rain inginkan?

Rain benci Revi!

***

Seorang cowok berusia sekitar dua puluh tiga tahun itu berjalan memasuki toko buku. Di balik lidah topinya yang nyaris menutupi kedua mata, cowok itu menyisir pandangan. Mencari keberadaan buku yang akhir-akhir ini mengusik pikirannya.

Ia tersenyum begitu pandangannya terkunci pada sebuah buku yang dicarinya. Benda tersebut terpajang di rak best seller paling atas, tapi hal itu sama sekali tidak mengusiknya. Tubuh tinggi menjulangnya sanggup membuat ia meraih buku itu tanpa perlu meminta bantuan petugas di sana.

Finally, I found you,” lirih cowok itu seraya menatap lembut cover novel di tangannya.

Tanpa perlu membaca blurb-nya, cowok itu bergegas menuju kasir yang sepi akan antrean dan membayarnya.

***

Esoknya, Revi masih tidak menyerah.

Begitu turun dari bus, kedua matanya menangkap Rain berjalan memasuki gerbang sekolah. Cewek itu tersenyum. Ia berniat mencegahnya dan tidak membolehkan Rain masuk ke kelas kalau belum memaafkan Revi. Meskipun ia merasa jika dirinya tidak perlu meminta maaf. Toh, Revi membuat kesalahan yang besar. Rainnya saja yang kelewat baper, alias bawa perasaan! Dasar cowok sensitif!

Namun, baru akan memasuki gerbang, seseorang memanggil namanya.

“Revina?”

Kontan Revi menoleh. Senyum di wajahnya langsung menguap. Ia membeku.

Cowok itu tersenyum, menatap Revi di hadapannya dengan tatapan rindu. “Apa kabar?”

Jarak sejauh tiga meter di antara mereka, ternyata tidak mampu membuat Revi merasa aman. Saat cowok itu hendak mengikis jarak, Revi kontan mundur beberapa langkah.

Penolakan Revi yang kentara, lantas menggoreskan luka di hati cowok itu. Kedua mata hitamnya, menatap nelangsa Revi yang masih membencinya. Tidak cukupkah cewek itu memusuhinya, menjauhinya, dan menghakiminya selama bertahun-tahun?

“Rev—”

“Mau apa lo ke sini?” Revi melempar tatapan sengit.

Cowok itu meneguk ludahnya. “Aku nyariin kamu. Kamu kemana aja?” tanyanya lembut. Mengabaikan kentalnya aura permusuhan yang tersirat di kedua mata Revi.

Revi mendengus. “Oh ya? Apa lo juga nyariin Kakak gue selama ini?”

“Aku nggak pernah absen buat jenguk dia,” tegasnya.

Jawaban cowok itu justru membuat Revi tertawa renyah. “Seolah gue bisa percaya omongan lo,” sindirnya.

Aldi menggeleng. “Aku nggak bohong—”

“Udahlah!” sergah Revi seraya mengibas tangannya. “Terakhir gue percaya sama lo, orang-orang yang gue sayang pergi…”

“Rev—”

“…dan gue nggak sudi dekat-dekat sama pembunuh!” tukas Revi dengan bibir menipis.

“Aku bukan pembunuh,” bantah Aldi. “Bukan aku—”

“Jadi, lo mau bilang kalau semua itu salah gue?!” pekik Revi, tersekat.

“Bukan. Nggak ada yang salah di sini—”

Revi mengacungkan telunjuknya, membuat mulut Aldi kontan mengatup rapat. “Diam! Gue nggak suka adu mulut sama perusak kebahagiaan orang,” ucapnya sarkasme, sebelum akhirnya berlalu meninggalkan Aldi yang tertegun.

Aldi menatap punggung mungil Revi dalam diam. Dadanya terhimpit menyadari waktu tidak mampu membuat cewek itu melunak. Revi tidak akan pernah memaafkan atas kesalahan yang telah ia perbuat di masa lalu.

Kesalahan yang mematikan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
God's Blessings : Jaws
1878      854     9     
Fantasy
"Gue mau tinggal di rumah lu!". Ia memang tampan, seumuran juga dengan si gadis kecil di hadapannya, sama-sama 16 tahun. Namun beberapa saat yang lalu ia adalah seekor lembu putih dengan sembilan mata dan enam tanduk!! Gila!!!
Premium
Cinta si Kembar Ganteng
12340      1214     0     
Romance
Teuku Rafky Kurniawan belum ingin menikah di usia 27 tahun. Ika Rizkya Keumala memaksa segera melamarnya karena teman-teman sudah menikah. Keumala pun punya sebuah nazar bersama teman-temannya untuk menikah di usia 27 tahun. Nazar itu terucap begitu saja saat awal masuk kuliah di Fakultas Ekonomi. Rafky belum terpikirkan menikah karena sedang mengejar karir sebagai pengusaha sukses, dan sudah men...
PALETTE
539      295     3     
Fantasy
Sinting, gila, gesrek adalah definisi yang tepat untuk kelas 11 IPA A. Rasa-rasanya mereka emang cuma punya satu brain-cell yang dipake bareng-bareng. Gak masalah, toh Moana juga cuek dan ga pedulian orangnya. Lantas bagaimana kalau sebenarnya mereka adalah sekumpulan penyihir yang hobinya ikutan misi bunuh diri? Gak masalah, toh Moana ga akan terlibat dalam setiap misi bodoh itu. Iya...
Cinta Pertama Bikin Dilema
5246      1434     3     
Romance
Bagaimana jadinya kalau cinta pertamamu adalah sahabatmu sendiri? Diperjuangkan atau ... diikhlaskan dengan kata "sahabatan" saja? Inilah yang dirasakan oleh Ravi. Ravi menyukai salah satu anggota K'DER yang sudah menjadi sahabatnya sejak SMP. Sepulangnya Ravi dari Yogyakarta, dia harus dihadapkan dengan situasi yang tidak mendukung sama sekali. Termasuk kenyataan tentang ayahnya. "Jangan ...
Rain, Maple, dan Senja
974      594     3     
Short Story
Takdir mempertemukan Dean dengan Rain di bawah pohon maple dan indahnya langit senja. Takdir pula yang memisahkan mereka. Atau mungkin tidak?
Ada Cinta Dalam Sepotong Kue
6967      2046     1     
Inspirational
Ada begitu banyak hal yang seharusnya tidak terjadi kalau saja Nana tidak membuka kotak pandora sialan itu. Mungkin dia akan terus hidup bahagia berdua saja dengan Bundanya tercinta. Mungkin dia akan bekerja di toko roti impian bersama chef pastri idolanya. Dan mungkin, dia akan berakhir di pelaminan dengan pujaan yang diam-diam dia kagumi? Semua hanya mungkin! Masalahnya, semua sudah terlamba...
Dark Fantasia
5222      1549     2     
Fantasy
Suatu hari Robert, seorang pria paruh baya yang berprofesi sebagai pengusaha besar di bidang jasa dan dagang tiba-tiba jatuh sakit, dan dalam waktu yang singkat segala apa yang telah ia kumpulkan lenyap seketika untuk biaya pengobatannya. Robert yang jatuh miskin ditinggalkan istrinya, anaknya, kolega, dan semua orang terdekatnya karena dianggap sudah tidak berguna lagi. Harta dan koneksi yang...
Princess Harzel
17190      2538     12     
Romance
Revandira Papinka, lelaki sarkastis campuran Indonesia-Inggris memutuskan untuk pergi dari rumah karena terlampau membenci Ibunya, yang baginya adalah biang masalah. Di kehidupan barunya, ia menemukan Princess Harzel, gadis manis dan periang, yang telah membuat hatinya berdebar untuk pertama kali. Teror demi teror murahan yang menimpa gadis itu membuat intensitas kedekatan mereka semakin bertamba...
From You
387      268     4     
Romance
Hanna George, hanyalah seorang wanita biasa berumur 25 tahun yang amat cantik. Ia bekerja sebagai HRD di suatu perusahaan. Hanna sudah menikah namun di saat yang bersamaan ia akan bercerai. Di tengah hiruk pikuknya perceraian yang berakhir dengan damai—mungkin, Hanna menyempatkan diri untuk pergi ke sebuah bar yang cukup terkenal. Di sanalah Hanna berada. Dalam ruang lingkup dunia malam, ber...
Woozi's Hoshi
9023      2087     7     
Fan Fiction
Ji Hoon dan Soonyoung selalu bersama sejak di bangku Sekolah Dasar, dan Ji Hoon tidak pernah menyangka bahwa suatu hari Soonyoung akan pergi meninggalkannya...