Loading...
Logo TinLit
Read Story - Balada Cinta Balado
MENU
About Us  

“Ada apa denganmu? Seingat mimi kau tidak pernah ingin disentuh seujung kuku oleh siapapun kecuali oleh lelaki masa kecilmu itu,” ungkap mimi sembari berpikir mengingat masa lalu. “Ini adalah kedua kalinya kau digendong oleh lelaki.”

“Apa maksud mimi, aku memang tertidur,” Thanny mendekap lututnya malu-malu. Thanny tertidur dengan sangat lelap membuat Lotty pun bingung, ia ingin membangunkannya namun tidak tega, ia ingin menunggunya namun tidak tahu sampai kapan Thanny terbangun. Lotty beruntung ditengah kebingungannya, mimi keluar dan menyuruhnya untuk membawa Thanny masuk. Lottypun tidak sanggup menolaknya begitupun dengan Thanny ketika seorang menyentuhnya ia langsung tersadar dalam pejaman matanya. Namun suara mimi dan Lotty memaksanya untuk berpura-pura tidur ditambah Thanny tidak sanggup untuk menatap Lotty secara dekat.

“Mungkin sudah sekodi yang sudah berkencan denganmu, tapi kau tidak seperti ini,” kata mimi.

“Sekodi mi, ya ampun mi aku seperti sedang mengoleksi saja. Mereka itu temanku mi, pacarku bukannya mimi juga tahu. Aku selalu mengenalkannya pada mimi,” kata Thanny. “Aku ingin mencari sosok teman masa kecilku mi, tapi tidak ada satupun yang seperti dia, aku seperti berharap menggenggam air, padahal aku juga tahu tidak ada yang mungkin seratus persen sama. Ya, tapi aku masih berharap mencari sosok seperti dia.”

“Apa ada didiri Lotty. Mimi tahu kau mudah bergaul dengan semua orang, tapi mimi sangat tahu kau tidak mudah terpengaruh oleh orang. Apa kau menemukan teman masa kecilmu didiri Lotty. Lotty anak yang baik dan sepertinya ia juga berpendirian”

Thanny cemberut dan diam sejenak. “Lotty justru sangat berbeda dengannya mi, tapi entah mengapa aku senang berada didekatnya."

“Kau menyukainya,” ujar mimi menghentakkan Thanny.

“Hah…,”Thanny tekejut karena iapun tidak tahu akan perasaan itu.

Obrolan ketika malam itu sangat seru dan menyenangkan untuk dibahas terus menerus, Thanny mulai merasakan cinta yang tumbuh meski ia tidak menyadarinya. Mereka berdua tidak mengetahui jika obrolan malam itu terdengar oleh Asbul yang sedang berkunjung kerumahnya bak maling yang masuk tanpa di undang, karena diberi kepercayaan ia bisa dengan mudah keluar masuk rumah mimi. Asbul hanya tertawa kecil dan terdiam duduk dibalik pintu mendengarkan obrolan malam itu.

 

 

“Sepertinya dugaanku memang benar dan aku tidak mungkin salah,” gumam Asbul masih senyam senyum akibat menguping.

“Apanya yang tidak salah?” kataku sesampainya di basecamp melihat keberadaan Asbul yang sedang mikir keras.

“Ehhh... Masih inget jalan ke reot ini juga,” ujar Asbul langsung bangkit dari rebahannya.

“Kau kemana saja, sepertinya keberuntungan selalu berpihak padamu, disaat aku ingin mencekal, kau sudah buron entah kemana? DPO kelas ubur-ubur memang beda,” kesalku padanya.

“Ehhh… kau masih inget juga sama aku, aku pikir sudah lupa,” ujar Asbul ikut kesal melihat kedatanganku. “Aku tanya kapan terakhir kalinya kau kesini?”

Aku berpikir, aku sudah lupa kapan terakhir aku kesini. Aku benar-benar tidak mengingatnya. Aku hanya membalasnya dengan senyuman pasrah.

“Jejakmu hilang ke antah berantah, Toto sibuk menancapkan benderanya demi saingan dengan ayahnya, Thanny sedang sibuk dengan babu brothernya, sedangkan kak Rey… aku malah diusir olehnya. Tidak ada tempat untuk aku berlabuh dan mengadu kecuali reot ini, untung kakakmu baik hati tidak menjualnya, meski ia sadar pasti akan dibuat malas-malasan oleh adiknya” ungkap Asbul mulai dengan kebiasaannya, kesalahan empat orang ia limpahkan kepadaku semua. Hal sesering ini masih saja membuat telingaku berasap setiap kali mendengarnya. “Hilang satu hilang semua, datang satu datang semua. Kompak amat ya kalian berdua.”

Asbul dengan cepat dan sigap mengerlingkan matanya kearahku, tatapannya matanya begitu tajam bagaikan busur panah yang akan siap dilesatkan. Kalau diingat sudah lama juga aku tidak mendengar motto hidupnya, apa mungkin benar yang dikatakannya aku terlalu sibuk dengan Thanny

“Kenapa? Semarah itukah kau padaku?” aku dibuat takut karenanya, melihat gelagatnya rasanya aku ingin menyingkir sekarang juga. “Kemarin Thanny, sekarang kau, memangnya ada yang salah dengan diriku?”

"Dari ujung rambut sampai ujung kaki, baik itu luar dan dalam semuanya adalah ke-sa-la-han," ujar Asbul kecut mengeja dengan setegas-tegasnya dan sekelas-jelasnya.

“Tapi aku yakin kau dilahirkan kedunia ini bukanlah kesalahan,” sambar Toto lebih tajam lagi yang baru saja menaruh pantatnya.

"Waw... Waw... Waaww..., " kejutku mendengar ucapan Toto yang menusuk.

“Apa yang sudah kau lakukan pada Thanny?” ujar Asbul.

“Maksudmu?” aku terperangah mendengar ucapan Asbul, kilat sekali ia bisa mengetahui akan hal itu, aku juga tidak tahu apa Thanny langsung mengatakan semuanya kepada Asbul. “Maafkan aku.”

“Untuk apa kau meminta maaf,” ucap Asbul dengan wajah yang datar namun aku yakin obrolan ini pasti akan menjadi lingkaran, tidak akan ada habisnya.

"Entah, aku ingin meminta maaf," ujarku.

"Untuk apa kau meminta maaf jika kau tidak tahu apa salahmu."

“Dia tiba-tiba menangis dan marah padaku," ucapku seolah meminta pertolongan darinya.

“Tidak ada orang marah jika tidak ada alasan, tidak ada orang bertanya jika tidak ada yang dipikirkannya?” kata Asbul masih datar

Aku teringat dengan ucapan Thanny tentang Asbul yang telah menceritakan kisahku padanya, saatnya aku untuk marah. “Sebelum itu aku ingin bertanya, apa saja yang kau ceritakan pada Thanny tentang diriku? Mengapa ia hampir tahu permasalahanku? Aku diceramahi lebih pedas olehnya."

“Aku memang menceritakan kisahmu tapi aku tidak pernah menyebut nama siapapun orang yang diceritakan. Tapi jika Thanny bisa mengetahuinya, itu berarti kau sendiri yang telah memberitahukan permasalahannya. Ia tidak mungkin tahu kisahmu jika kau tidak menunjukkannya bukan, jangan-jangan apa yang aku ceritakan padanya kau lakonkan juga dihadapannya,” tatap Asbul lurus ke arah mataku.

“Aku tidak pernah menunjukannya, bahkan aku tidak pernah sekalipun membahas masalah?” jawabku pasti dan yakin, selama ini aku hanya sebatas bekerja dengannya dan membantunya.

“Kau yakin?” katanya dengan pandangan seolah-olah aku telah melakukannya. “Mungkin kita bertiga terpisah ketika SMA, tapi bukan berarti aku tidak tahu mengenai kisahmu dengan Kadira. Aku tahu jika Thanny fanatik terhadapnya walau tidak mengaku dan aku tahu jika kau dekat dengannya, seharusnya aku bisa menceritakan hal itu kepadanya, tapi aku tidak punya hak untuk melakukan hal itu. Bahkan sampai sekarangpun Thanny tidak tahu jika aku dan Toto mengenal Kadira."

“Lalu kenapa dia menangis dan marah padaku?” Kataku heran.

Arrgghhh… teriak Asbul tiba-tiba. "Yang satu susah Move on,  yang satunya lagi sudah move tapi tidak bisa on."

“Kenapa lagi dengan diriku?” tunjuk Toto heran pada dirinya sendiri.

“Aku sedih mengapa kalian bisa mendapatkan wanita dengan mudah sedangkan aku tidak sama sekali. Padahal aku tidak minta banyak cukup tiga saja,” katanya memelas sambil merengek.

“Jangankan tiga, satu saja kau seharusnya beruntung,” sahut Toto tiba-tiba. “bukannya tidak ada yang suka padamu tapi kau yang tidak menyadari sedangkan dia tidak mau menyadari dan aku sangat sadar jika ada wanita yang suka padaku. Setidaknya ada untungnya punya saudara yang playboy,” bangga Toto senyam senyum.

“O… ya benar juga, jika kau selalu diserang oleh wanita saudaramu itu?” Angguk Lotty.

“Memangnya kenapa dengan Thanny, tidak biasanya kau seperti ini Lotty memikirkan wanita lain selain Kadira,” ujar Toto.

Asbul menggelengkan kepala, “Entahlah aku tidak mengerti tentang dirimu dan dirinya, kalian sebenarnya dilanda bencana apa. Aku mencoba memikirkannya tapi otakku tidak bisa menjangkaunya. Oh... tidak bukan otakku yang tidak bisa menjangkaunya melainkan karena masalahmu tidak memiliki rumus.”

“O ya aku bertemu dengan Kadira kemarin, ia diundang ayahku untuk kontrak iklan. Akupun sempat mengobrol dengannya, tapi ditengah obrolan itu datang seorang lelaki, ia memanggilnya... kalau aku tidak salah dengar itu “Neko”. Kadira semakin cantik, berwibawa dan sangat manis, mengingatkanku ketika perkenalan pertama aku dengannya.”

Gato…,” desahku

“Ya… itu benar,” Toto tiba-tiba langsung berdiri dengan wajah menang lotrenya. “Kadira membalasnya dengannya nama itu, sedari tadi aku sedang memikirkannya. Kau tahu itu?”

“Entahlah…,” tubuhku meleleh mendengar cerita Toto tentang Kadira yang sudah bisa kutebak setelah kejadian Thanny.

Labirin yang dibuatnya kini bertambah panjang dan sulit. Aku benar-benar tidak mengerti jalan pikirannya. Aku pikir selama 2 tahun bersamanya aku telah mengenalnya dengan sangat baik tapi ternyata itu semua salah. Entah apa lagi yang kini dia lakukan. Apa yang dikatakan Toto cukup mengejutkanku. Itu adalah panggilan untuk kucing yang tidak sengaja aku dan dia tolong. Karena kucing itu, aku bertengkar denganya untuk memberikan nama, akhirnya aku memutuskan untuk memberikannya nama Neko el gato gabungan dari 2 nama yang diberikan. Dan nama itupun menempel pada panggilan kami berdua. Apa yang sebenarnya dia rencanakan, aku baru mengetahui jika Katana adalah sebutan Fans untuk Kadira, Katty Harep nama dari ghost writer-nya, sekarang Neko el gato nama panggilan untuk kucing ia tujukan untuk seorang lelaki.

Aku tidak hanya terjebak oleh perasaan cintaku padanya tapi juga terjebak oleh tindakannya. Apa aku salah karena selama ini aku tidak ingin melihatnya di televisi, media cetak atau media sosial. Apa dia ingin memberitahukan atau menunjukkan sesuatu tapi mengapa ia tidak bicara langsung kepadaku. Aku benar-benar menyerahkan hidupku untuknya, aku sampai tidak peduli dengan keadaan di sekitarku.

“Eh… kau jangan macam-macam buka TV nanti yang empunya terasuki,” lirik Asbul.

“Aku hanya ingin melihat iklan produk ayahku, sekali ini saja,” ungkap Toto tidak peduli dengan peringatan Asbul. Iapun membuka tv dengan momen yang sangat pas. Katanalah yang ada dilayar kaca. Dalam diam aku juga ikut melihatnya tapi aku sedang tidak ingin membahas dan mengungkitnya, pikiranku saat ini sedang lelah dan tidak sanggup lagi untuk berpikir yang lain.

Sayangnya yang tayang ditelevisi bukanlah iklan yang dimaksud oleh Toto tapi acara gosip yang sedang menayangkan kisah cinta Katana dengan seorang lelaki yang dikatakan seorang pengusaha yang cukup mapan dan sukses. Akhirnya kisah cintanya terekspos juga ke media. Disaat aku sedang memikirkannya, disaat aku baru pertama kali melihat beritanya dan aku langsung disuguhkan oleh berita seperti itu. Selama ini perasaanku tidak sampai padanya, bahkan ketika pertama bertemu sikapnya masih sama seperti ketika pertemanan masa SMA, apa ia tidak sedikitpun merasa cinta padaku, aku berani mengatakan hal itu karena aku nyaman dengannya dan begitu juga sebaliknya setidaknya itu yang dikatakan olehnya dan juga teman-temannya yang tidak pernah melihat kedekatannya dengan lelaki lain selain diriku. Aku pikir ia menyukaiku karenanya aku memberanikan diri untuk mengatakannya.

Aku mendongakan kepala melihat langit-langit rumah yang semakin lama dipandang semakin terasa sesak seperti menimpa, mungkin ini yang dimaksud yang Thanny, aku tidak merasakan kebahagiaan yang sesungguhnya. Akhirnya aku sendiri yang terbebani dan dirugikan. Beruntung aku masih memiliki kakak yang mau menampungku, jika tidak aku akan mati meratapi kehidupan karena cinta ini. Thanny mungkin peduli kepadaku, mungkin saatnya aku hidup normal seperti yang lainnya. Meski aku takut untuk jatuh cinta lagi karenanya aku hindari semua kehidupan. Akhirnya akupun tidak mendapatkan apapun selain kekosongan ini.

“Jika kau berani menyakiti Thanny, aku tidak akan segan untuk membunuhmu,” ujar Asbul menatapku lebih dalam, sangat menakutkan dari sebelumnya, lebih tajam setajam pedang.

“A..A…Apa maksudmu? Tanpa kau katakan juga kau sudah membunuhku. Membunuh karakter dan pelecehan karakter. Kau itu Pelaku kriminalitas mental. Tenang saja, Aku tidak akan mungkin merebutnya dari kau,” ujarku ketakutan.

“Bukan itu. meski aku menyukai Thanny. Dia tidak mungkin melihatku sebagai seorang lelaki, ia hanya menganggapku sebagai kakak keduanya setelah kak Rey. Ia tidak mungkin menyukaiku. Aku tahu Thanny, sikap Thanny sebenarnya cukup tegas, secara tidak langsung ia akan memberitahu jika ia suka atau tidaknya pada seseorang atau apapun itu, tapi ia akan mempertahankan jika ia sangat menyukainya tapi kau tenang saja ia tidak akan memaksa jika memang tidak menyukainya,” ungkap Asbul

“Lalu apa hubunganku dengan itu.”

Hahahhha… Toto tertawa dengan puasnya. “Beginilah jadinya ketika hati dan pikiran sudah tidak pernah digunakan, ia tertutupi oleh beban dan aliran darah tidak bisa mengalir ke otak dan jantung sudah lelah memompa. Waktupun meninggalkannya dan enggan menunggu,” ujarnya sembari memperagakannya

“Benarkah begitu?” Tanya Asbul.

“Aku membuat rumus khusus untuknya?” jawab Toto.

Seperti biasa mereka berdua asyik dengan menggunjing kehidupanku. Aku hanya menonton mereka yang benar-benar bahagia diatas penderitaanku. Penderitaan yang menurut Asbul aku sendiri yang mengundangnya. Padahal aku tidak pernah mengundanganya tapi dia yang datang sendiri.

Aku mengambil jaketku dan keluar dari reot ini, mereka hanya duduk memperhatikan kepergianku. Aku lebih baik jalan-jalan sejenak menjernihkan pikiranku daripada aku harus mendengar ocehan mereka berdua. Thanny dan Toto sudah tertular oleh Asbul. Aku lebih baik menghabiskan waktu sendiri, setidaknya beberapa menit aku tidak mendengar apapun tentang diriku dan Katana.

Aku menyusuri jalanan menggunakan sepeda motor yang pastinya milik kakakku. Tapi aku sendiri tidak tahu tujuanku, bahkan akupun tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Diatas motor ini aku memperhatikan keadaan jalanan disore hari yang mulai cukup ramai karena sebentar lagi memasuki liburan sekolah. Celingak celingukpun rasanya tidak ada yang membuatku melupakan sejenak justru tidak ada gunanya sama sekali. Tidak ada tempat tenang untuk menghabiskan waktu. Masalahku justru semakin bertambah setelah bertemu dengan Thanny, sampai sekarang aku tidak tahu apa masalahnya. Benar juga aku belum sempat memberikan buku yang tertinggal di kursi belakang mobil Thanny yang ku belikan khusus untuknya. Karena menangis ia sampai lupa tujuannya ke toko buku.

“Tante mimikan?” panggilku dan berhenti melihat sosoknya dipinggir jalan.

“Lotty…,” ucapnya tersenyum.

“Tante mau kemana? Mau aku antarkan?” suguhku padanya.

“Tante memang sedang membutuhkan bantuan, tapi tidak apa-apa jika tante merepotkanmu?”

“Ya ampun tante, kalau hal itu merepotkan sedari tadi aku akan pura-pura tidak melihat tante,” candaku pada Tante

“Benar juga…, baiklah tolong antar tante kerumah.”

Aku membantu tante mimi membawa barang dan mengantarnya pulang. Akhirnya aku akan pergi bertemu dengannya juga, apa yang harus aku lakukan jika aku bertemu denganya. Akupun tidak tahu apa dia masih marah, apa aku harus meminta maaf kepadanya lagi.

“Ada apa Lotty? Sepertinya kau sedang banyak pikiran?” Tanya tante.

“Tidak apa-apa tante,” ucapku sedikit berteriak takut tante tidak mendengarku. “O ya tante, banyak sekali barang yang dibeli."

“Tante mau ada tugas ke luar kota lagi, ini juga dadakan. Thanny tidak tahu jika tante akan pergi."

“Tenang saja tante. Aku, Asbul dan lainnya akan menjaganya selama tante pergi."

“Tante percaya hal itu, tapi tante sudah janji akan memasak makanan kesukaannya, tapi sepertinya tante tidak bisa menepati janji itu."

Aku dan tantepun asyik mengobrol sepanjang perjalanan pulang mengantarnya meski harus berteriak karena angin menutup suara kami, sangat berbeda dengan Thanny yang kebanyakan diam dan sibuk sendiri. Aku sangat senang, aku menjadi teringat dengan ibuku yang cerewet, apalagi jika sedang marah ucapannya seperti ketuk palu pengadilan yang harus siap dengan hukuman. Aku sangat merindukan masa-masa itu. Tapi tidak bisa karena orangtuaku sedang marah.

Tidak terasa sudah tiba didepan rumah, aku membantu tante mimi membawa barang bawaannya hanya sampai kedepan teras. Aku tidak tahu harus bersikap seperti apa jka bertemu dengan Thanny, tidak hanya itu langit juga sudah malam dan aku harus cepat kembali kerumah sebelum kakakku marah karena akhir-akhir ini aku sering pulang malam.

Tubuhku rasa lunglai sekali, tapi jika aku diam diri tidak ada untungnya untukku, yang ada aku justru semakin teringat padanya. Terkadang aku ingin menyerah saja tapi tidak sanggup untuk melepaskannya.

“Aku pulang…,” ucapku sesampainya didalam rumah. Tepat didepan pintu keponakanku sudah menyiapkan tank untuk membidikku dan lagi-lagi aku lupa jika aku janji untuk membelikannya cemilan untuknya. Aku saja tidak ingat dengan gajiku. “Om janji besok kita pergi jalan-jalan dan membeli cemilan,” ujarku tersenyum terpaksa untuk menghilangkan tangisan keponakanku dan amarah kakakku jika aku sampai membuatnya menangis.

Hidup enggan matipun tidak mau”. Mungkin itu kata yang tepat untukku sekarang. Untuk sementara aku berhasil membuat benteng pertahanan dari serangan keponakanku. Aku akhirnya bisa merebahkan tubuhku dengan tidak tenang. Masalahku bertambah lagi. Lebih baik aku tidur daripada lelah berpikir toh tidak ada jalan keluar juga. Meski kenyatannnya semua sama tapi pandangan tiap orang membuatnya berbeda. Semuanya tergantung cara pandang mereka sendiri 

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (5)
  • nuratikah

    Keren kak

    Comment on chapter 01. Seperti Puzzle
  • qarinajussap

    @ShiYiCha ya maacih neng... Masih belajar neng... Belum ahli... πŸ˜πŸ˜‚

    Comment on chapter 01. Seperti Puzzle
  • ShiYiCha

    Hai, Kak. Aku suka cerita ini. Lucu, ngakak bacanya. Humornya sukses. Buat saran, mungkin bisa diperbaiki lagi tentang tanda baca dan dialog tagnya, Kak. Cemangatt

    Comment on chapter 01. Seperti Puzzle
  • qarinajussap

    terima kasih banyak ba. kalau ada saran dan kritik boleh ba jotos-jotos ke chat aku ya....

    Comment on chapter 01. Seperti Puzzle
  • dede_pratiwi

    nice story :)

    Comment on chapter 01. Seperti Puzzle
Similar Tags
Bottle Up
3046      1258     2     
Inspirational
Bottle Up: To hold onto something inside, especially an emotion, and keep it from being or released openly Manusia selalu punya sisi gelap, ada yang menyembunyikannya dan ada yang membagikannya kepada orang-orang Tapi Attaya sadar, bahwa ia hanya bisa ditemukan pada situasi tertentu Cari aku dalam pekatnya malam Dalam pelukan sang rembulan Karena saat itu sakitku terlepaskan, dan senyu...
Run Away
7915      1779     4     
Romance
Berawal dari Tara yang tidak sengaja melukai tetangga baru yang tinggal di seberang rumahnya, tepat beberapa jam setelah kedatangannya ke Indonesia. Seorang anak remaja laki-laki seusia dengannya. Wajah blesteran campuran Indonesia-Inggris yang membuatnya kaget dan kesal secara bersamaan. Tara dengan sifatnya yang terkesan cuek, berusaha menepis jauh-jauh Dave, si tetangga, yang menurutnya pen...
Akhir SMA ( Cerita, Cinta, Cita-Cita )
1852      952     1     
Romance
Akhir SMA yang tidak pernah terbayangkan dalam pikiran seorang cewek bernama Shevia Andriana. Di saat masa-masa terakhirnya, dia baru mendapatkan peristiwa yang dapat mengubah hidupnya. Ada banyak cerita terukir indah di ingatan. Ada satu cinta yang memenuhi hatinya. Dan tidak luput jika, cita-cita yang selama ini menjadi tujuannya..
Infatuated
845      552     0     
Romance
Bagi Ritsuka, cinta pertamanya adalah Hajime Shirokami. Bagi Hajime, jatuh cinta adalah fase yang mati-matian dia hindari. Karena cinta adalah pintu pertama menuju kedewasaan. "Salah ya, kalau aku mau semuanya tetap sama?"
Secret Garden
316      264     0     
Romance
Bagi Rani, Bima yang kaya raya sangat sulit untuk digapai tangannya yang rapuh. Bagi Bima, Rani yang tegar dan terlahir dari keluarga sederhana sangat sulit untuk dia rengkuh. Tapi, apa jadinya kalau dua manusia berbeda kutub ini bertukar jiwa?
Simbiosis Mutualisme seri 1
11407      2473     2     
Humor
Setelah lulus kuliah Deni masih menganggur. Deni lebih sering membantu sang Ibu di rumah, walaupun Deni itu cowok tulen. Sang Ibu sangat sayang sama Deni, bahkan lebih sayang dari Vita, adik perempuan Deni. Karena bagi Bu Sri, Deni memang berbeda, sejak lahir Deni sudah menderita kelainan Jantung. Saat masih bayi, Deni mengalami jantung bocor. Setelah dua wawancara gagal dan mendengar keingin...
Summer Rain
217      174     0     
Fan Fiction
Terima kasih atas segala nya yang kamu berikan kepada aku selama ini. Maafkan aku, karena aku tak bisa bersama dengan mu lagi.
I Can't Fall In Love Vol.1
2658      1067     1     
Romance
Merupakan seri pertama Cerita Ian dan Volume pertama dari I Can't Fall In Love. Menceritakan tentang seorang laki-laki sempurna yang pindah ke kota metropolitan, yang dimana kota tersebut sahabat masa kecilnya bernama Sahar tinggal. Dan alasan dirinya tinggal karena perintah orang tuanya, katanya agar dirinya bisa hidup mandiri. Hingga akhirnya, saat dirinya mulai pindah ke sekolah yang sama deng...
North Elf
2130      1001     1     
Fantasy
Elvain, dunia para elf yang dibagi menjadi 4 kerajaan besar sesuai arah mata angin, Utara, Selatan, Barat, dan Timur . Aquilla Heniel adalah Putri Kedua Kerajaan Utara yang diasingkan selama 177 tahun. Setelah ia keluar dari pengasingan, ia menjadi buronan oleh keluarganya, dan membuatnya pergi di dunia manusia. Di sana, ia mengetahui bahwa elf sedang diburu. Apa yang akan terjadi? @avrillyx...
Dendam
855      557     2     
Mystery
Rian Putra Dinata, seorang pelajar SMU Tunas Muda, memiliki sahabat bernama Sandara. Mereka berdua duduk di bangku yang sama, kelas XI.A. Sandara seorang gadis ceria dan riang, namun berubah menjadi tertutup sejak perceraian kedua orang tuanya. Meskipun Sandara banyak berubah, Rian tetap setia menemani sahabatnya sejak kecil. Mereka berjanji akan terus menjaga persahabatan hingga maut memisahk...