Read More >>"> Nothing Like Us (Little Secret.) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Nothing Like Us
MENU 0
About Us  

"Jangan tunggu aku lelah mengejarmu. Jika aku sudah mencapai titik jenuh dan lelah, aku akan berhenti mengejarmu dan berhenti mengharapkan cinta yang tidak pasti."
; Nothing Like Us ;

 

 

 

 

 


***

 

 

 

 

 

    Tidak ada yang dapat menebak dengan siapa kita bertemu seseorang. 

 

    Seperti sekarang, Aysha mana bisa menghindari pertemuannya dengan Alvaro? 

 

    Saat di sekolah pun, gadis itu mencoba menghindar.

 

    Namun, usahanya seratus persen gagal. 

 

 

 

 

Karena ...

 

 

 

 

 

 

 

 

 

   "Aysha? Kamu lari pagi disini juga?"

 

    Alvaro, yang belakangan ini turut hadir dalam bunga tidur Aysha, sang Guru Olahraga muda dengan ketampanan tak terelakkan. 

 

    Laki-laki yang ingin dilupakannya, kini menampakkan diri; persis dihadapan gadis manis tersebut.

 

   "O-oh, Iya. Kebetulan saya suka olahraga di taman ini, Pak." jawab Aysha sedikit gugup.

 

    Bagaimana ia bisa menyembunyikan rasa gugupnya? 

 

    Tatapan Alvaro bagai sihir yang begitu cepat merasuki tubuh Aysha, sangat intens. Apalagi pemuda itu sedikit menyisir rambut bagian depannya ke belakang, memperlihatkan tetes demi tetes keringat pada dahinya. Sekilas membasahi bibir dan tersenyum. 

 

    Definisi putra keturunan dewi Aprhodite, benar-benar tampan.

 

   "Hey, ngeliatin saya nya biasa aja. Hahaha," Tawa Alvaro membuat Aysha tersadar dan langsung menundukkan kepalanya malu.

 

    Aysha memainkan ujung jilbabnya asal, melampiaskan perasaan malunya karena- Hey! Coba bayangkan jika kalian ketahuan menatap doi secara terang-terangan, mungkin kalian sudah lari terbirit-birit dengan jantung yang berdebar tak karuan, 'kan?

 

   "S-saya cuma lihat lalat yang tadi nempel di rambut pak Alvaro kok. A-anu ..."

 

    Alvaro mengernyit, "Dimana lalatnya?"

 

   "Sudah terbang jauh, Pak. Takut ketemu sama bapak deh, Hehe." balas Aysha dengan cengiran lucu.

 

   "Selera humormu bikin saya ketawa. Menggemaskan, rasanya mau cubit pipimu. Boleh?" ucap Alvaro sembari terkekeh. 

 

    Percaya akan sebuah keajaiban?

 

    juvenal Alvaro Pradipta, seorang laki-laki berumur 20 tahun yang dikenal dengan sosok Guru Olahraga dingin, irit bicara, selalu memberikan hukuman berat kepada siswa-siswinya, dan sombong. 

 

    Hari ini, pagi ini, detik ini pula, Aysha melihatnya tertawa serta tersenyum tulus! Dimana sifat angkuhnya?

 

    Awal pertemuannya dulu dengan Alvaro dapat dibilang tidak mengenakkan. Bahkan, laki-laki tersebut pernah mengejek tubuhnya yang gemuk. 

 

    Aysha sempat berpikir jika Pak Alvaro itu membenci dirinya.

 

    Tetapi, apakah ada alasan khusus yang membuat Guru Olahraga di sekolahnya itu bisa dikatakan berubah? Atau hanya perasaannya saja?

 

 

 

   "Aysha, kamu melamun terus. Lagi mikirin apa?" 

 

 

    Sejak kapan Alvaro peduli dengan orang-orang di sekitarnya?

 

 

    Jangan-jangan ...

 

 

 

 

 

 

 

 


   "M-maaf, Pak. Saya tidak memikirkan apapun. Kalau begitu sepertinya saya harus permisi dulu," pamit Aysha agak terburu-buru.

 

 

    Alvaro mencekal pergelangan tangan Aysha pelan, "Tunggu sebentar. Ada yang ingin saya sampaikan, penting."

 

    Entah mengapa, ucapan yang keluar dari bilah bibir Gurunya terdengar mutlak bagi Aysha. 

 

 

     Mau tidak mau, gadis itu mengangguk sebagai jawaban setuju.

 

 

   "Kalau boleh tau, apa yang Pak Alvaro ingin sampaikan?" tanya Aysha, total bingung karena baru kali ini seorang Alvaro mengajaknya bicara seperkian lama.

 

    Alvaro menghela nafasnya, "Jadi begini----"

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


   "Honey, aku balik bawain air mineral buat kamu. Aku yakin kamu haus. Nih,"

 

 

 

 

    Belum sempat Alvaro menyelesaikan ucapannya, datang seorang gadis dengan perawakan tinggi semampai serta wajahnya yang cantik dengan balutan sweater berwarna merah muda selaras dengan celana training pas pada kedua kaki jenjangnya. Sederhana namun mempesona.

 

Seperti gadis yang bersama Alvaro di bandara waktu lalu.

 

"Ah, anak ini siapa? Duh, manisnya kamu~" Mencubit pipi chubby Aysha gemas, "Honey, jelasin sama aku."

 

 

 

 

 

 

.
.
.
.
.
.
.

 

 

 

 

 

 

   Suara hembusan angin malam dan gonggongan anjing milik tetangga serta suasana yang terkesan seperti film-film horror membuat takut siapa saja yang berjalan sendirian di luar rumah.

 

 

 


    Ada dua orang pria paruh baya sedang berbincang-bincang, wajah mereka tampak kalut dan frustasi.

 


   "Kalau kayak gini terus, bos bisa marah sama kita!"

 


   "Kita mau gimana?! Capek! Cari anak-anak remaja buat diculik itu susah!"

 


   "Jangan bikin bos emosi, bro! Kita sering ngecewain bos, sekali lagi dia kecewa, nyawa kita melayang!"

   


   "Oke, ssstt sini, ada ide cemerlang nih."

 

 

 

 

 

 

 


***

 

 

 

 

 

 

     Saat ini, Alvaro tengah menatap sebuah album foto yang telah usang di tangannya. Ia tersenyum tipis, membuka lembaran pertama yang berisikan fotonya sendiri ketika masih kecil. 

 


   "Gue kuat." menenangkan diri sembari meremas kencang rambutnya, kepalanya terasa sangat sakit.

 


   Pada lembaran kedua, terdapat fotonya bersebelahan dengan seorang gadis mungil yang imut, bergandengan tangan mesra.

 


   "Lo pergi cepat banget, lo tega ninggalin gue sendiri di dunia ini. Lo sakit hati sama gue ya?..." Laki-laki tersebut meringis sakit tatkala ulu hatinya nyeri tak tertahankan.

 


   Di lembaran ketiga, nampak foto Alvaro merangkul gadis yang sama pada lembaran sebelumnya. Di dalam foto itu, mereka berdua amat serasi dan tersenyum bahagia.

 


   "Gue masih disini dengan perasaan yang nggak akan pernah berubah. Gue sayang banget sama lo. Ada satu cewek yang setiap hari menarik perhatian, tapi gue masih nggak rela buat gantiin posisi lo di hati gue. Gue juga masih belum ikhlas ditinggal sama lo secepat ini." 

 


Alvaro berteriak sedih, ia melempar album foto itu ke sembarang arah, membanting apapun yang ada dalam jangkauannya, menyulap kamar tidurnya menjadi kapal pecah secepat kilat.

 


   "Gue benci diri gue sendiri!! Pasti lo belum maafin gue yang brengsek ini, 'kan?! Lo masih sakit hati sama kejadian 5 tahun lalu, maafin gue!!"

 


    Terduduk di lantai lemas, menekuk kedua lututnya dan menangis histeris saat otaknya kembali memutar masalalu buruk dengan jutaan perasaan bersalah yang menghinggapi kehidupannya sampai sekarang.

 


   "Maafin gue ... Maafin gue ... Gue nggak pantas dapat maaf dari lo!! Gue benci!!"

 


    Ia mengacak rambutnya yang sudah berantakan, wajah tampannya memerah menahan segala bentuk kekesalan dan tangannya terkepal lalu meninju dinding dengan keras sehingga menimbulkan dentuman yang memekakan telinga.

 


   "Atau sebaiknya gue nyusul lo? Lebih baik gue mati daripada gue kesiksa disini tanpa lo disisi gue!!"

 


   Alvaro mengambil pisau berukuran besar; ujung pisau yang mengkilap tajam mengerikan.

 


    Mengarahkan pisau tajam itu pada pergelangan tangannya, "Selamat tinggal semua. Kekuatan cinta kami mengalahkan kalian yang ada di dunia ini." 

 

 

CRASH !

 

 

   "Arrggghhh...." menggeram perih ketika ujung pisau tajam tersebut berhasil melukai pergelangan tangannya. 

 


    Laki-laki itu tersenyum puas melihat darah yang sedikit demi sedikit, hampir tercium bau amis darah yang menguar kedalam indera penciuman.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


    "ALVARO!!! APA KAMU GILA??? JANGAN LUKAI DIRI KAMU SENDIRI!!! JAUHKAN PISAU ITU, VARO!!!"

How do you feel about this chapter?

0 0 4 0 0 0
Submit A Comment
Comments (29)
  • shooky215

    Suka suka suka sekali sama ceritanya dek<3

    Comment on chapter PROLOG
  • SusanSwansh

    Halo. Ceritanya bagus, cuma mau kasih saran sedikit biar lebih keren lagi. Untuk penulisan kata panggilan dalam sebuah dialog, itu pakai huruf kapital di awal. Nak, Mah, Yah. Dll. Satu lagi saran saya, perdalam lagi EBInya. Saya sendiri masih awam. Masih belajar juga. Cuma kata Pak Editor saya, penulis juga harus jadi ibu untuk naskahnya. Salam. Semangat terus ya.

    Comment on chapter Awal
  • dhinioctv

    [ Dhin's note: halo semua~ terimakasih karena kalian sudah menyempatkan membaca, memberikan like serta review pada ceritaku ini>_< jujur aku senang sekalii, alhamdulillah para pembaca menyukai ceritaku~ terimakasih banyak. tolong berikan dukungan dan doa dari kalian yaaa. Jika ada kritikan dan saran, silahkan comment atau bisaa kirim pesan ke inbox-ku, yaaa~ aku masih awam, jadi butuh kritik saran serta dukungan dari adik-adik, teman-teman, dan kakak-kakak sekalian. biggg loveee guyss~ ]

    Comment on chapter PROLOG
  • JenniesMine

    Rajin2 next ya thor, sumpah cerita ny keren kebangetan saya suka

    Comment on chapter Little Secret.
  • dreamhigh23

    Cemungut Thor kalok aku suka bngt sm nii cerita

    Comment on chapter Little Secret.
  • KesayanganJimin

    Setiap chapter ada aj yg bkin hati q baper,,, from now i like your story very much,,, Semangat kk keren bgt ini

    Comment on chapter Little Secret.
  • Kimtae11

    Buruan up jga, gasabar lanjutanya????

    Comment on chapter Pertemuan
  • Kimtae11

    Semangat thorr

    Comment on chapter Pertemuan
  • flower_flo

    Gila guru killer aja masih banyak yang ngefans wkwk

    Comment on chapter Bad Day!
  • Ninda

    Lanjut Thor????.... ceritanya makin menarik unchhh....Saranghae unnie????????

    Comment on chapter Dia.
Similar Tags
Bertemu di Akad
3705      1057     1     
Romance
Saat giliran kami berfoto bersama, aku berlari menuju fotografer untuk meminta tolong mendokumentasikan dengan menggunakan kameraku sendiri. Lalu aku kembali ke barisan mahasiswa Teknik Lingkungan yang siap untuk difoto, aku bingung berdiri dimana. Akhirnya kuputuskan berdiri di paling ujung barisan depan sebelah kanan. Lalu ada sosok laki-laki berdiri di sebelahku yang membuatnya menjadi paling ...
Teru Teru Bozu
567      328     2     
Short Story
“Teru-teru bozu, make tomorrow into a bright day and i’ll bring you something”
Denganmu Berbeda
8568      2410     1     
Romance
Harapan Varen saat ini dan selamanya adalah mendapatkan Lana—gadis dingin berperingai unik nan amat spesial baginya. Hanya saja, mendapatkan Lana tak semudah mengatakan cinta; terlebih gadis itu memiliki ‘pendamping setia’ yang tak lain tak bukan merupakan Candra. Namun meski harus menciptakan tiga ratus ribu candi, ataupun membuat perahu dan sepuluh telaga dengan jaminan akan mendapat hati...
You Are The Reason
2100      845     8     
Fan Fiction
Bagiku, dia tak lebih dari seorang gadis dengan penampilan mencolok dan haus akan reputasi. Dia akan melakukan apapun demi membuat namanya melambung tinggi. Dan aku, aku adalah orang paling menderita yang ditugaskan untuk membuat dokumenter tentang dirinya. Dia selalu ingin terlihat cantik dan tampil sempurna dihadapan orang-orang. Dan aku harus membuat semua itu menjadi kenyataan. Belum lagi...
Coldest Husband
1422      731     1     
Romance
Saga mencintai Binar, Binar mencintai Aidan, dan Aidan mencintai eskrim. Selamat datang di kisah cinta antara Aidan dan Eskrim. Eh ralat, maksudnya, selamat datang di kisah cinta segitiga antata Saga, Binar, dan Aidan. Kisah cinta "trouble maker dan ice boy" dimulai saat Binar menjadi seorang rapunsel. Iya, rapunsel. Beberapa kejadian kecil hingga besar membuat magnet dalam hati...
Senja Kedua
3329      1270     2     
Romance
Seperti senja, kau hanya mampu dinikmati dari jauh. Disimpan di dalam roll kamera dan diabadikan di dalam bingkai merah tua. Namun, saat aku memiliki kesempatan kedua untuk memiliki senja itu, apakah aku akan tetap hanya menimatinya dari jauh atau harus kurengkuh?
Heart To Heart
1447      888     10     
Inspirational
Story About A Girl And Her Father
LANGIT
25900      3754     13     
Romance
'Seperti Langit yang selalu menjadi tempat bertenggernya Bulan.' Tentang gadis yang selalu ceria bernama Bulan, namun menyimpan sesuatu yang hitam di dalamnya. Hidup dalam keluarga yang berantakan bukanlah perkara mudah baginya untuk tetap bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Seperti istilah yang menyatakan bahwa orang yang sering tertawalah yang banyak menyimpan luka. Bahkan, Langit pun ...
Chahaya dan Surya [BOOK 2 OF MUTIARA TRILOGY]
10404      1827     1     
Science Fiction
Mutiara, or more commonly known as Ara, found herself on a ship leading to a place called the Neo Renegades' headquarter. She and the prince of the New Kingdom of Indonesia, Prince Surya, have been kidnapped by the group called Neo Renegades. When she woke up, she found that Guntur, her childhood bestfriend, was in fact, one of the Neo Renegades.
THE CHOICE: PUTRA FAJAR & TERATAI (FOLDER 1)
2441      1041     0     
Romance
Zeline Arabella adalah artis tanah air yang telah muak dengan segala aturan yang melarangnya berkehendak bebas hanya karena ia seorang public figure. Belum lagi mendadak Mamanya berniat menjodohkannya dengan pewaris kaya raya kolega ayahnya. Muak dengan itu semua, Zeline kabur ke Jawa Timur demi bisa menenangkan diri. Barangkali itu keputusan terbaik yang pernah ia buat. Karena dalam pelariannya,...