"Why?" Tanya latifa sambil berkaca pinggang.
"Eyah...felling aja,kalo hari ini si zarah alias tukang jarah gak masuk.."jawab yola santai.
Andrini terlihat menggelengkan kepalanya setelah mendengar jawaban dari yola.
"Gue mau loe to the point aja!dan gak usah buang buang waktu gue hanya karena loe buat cerita karang karangan loe yang gak masuk di akal!.
heh..felling?
apaan felling?!
gak jelas..."ucap andrini sinis sambil menyindir alasan yola tentang Zahra yang tidak masuk hari ini.
Mendengar sindiran andrini yang bagi yola adalah sebuah ejekan,yola pun merasa tak terima jika dirinya diejek seperti itu.
"Loe...ini apa apaan sih?
ngomongnya kok nyolot gitu....ye,biasa aja kale!
lagian ni yah loe aja yang jadi sahabatnya zarah gak tau kalo hari ini dia gak masuk?!
padahalkan loe udah jadi sahabatnya..."balas yola menyindir andrini.
"Ya elah..yola..yola..sok pake felling aja loe bangga!
gimana beneran coba?
heh,mana pake bawa nama nama sahabat segala lagi!merasa bener aja...."
"Loe ya dikasih tau ngenyel banget,kalo gini gima-"
"Udah napa sih!
kita inikan satu kelompok!
satu misi!
kenapa pada berdebat gini sih?
apalagi karena alasan sepele!
dasar anak kecil"lerai latifa cepat yang langsung berhasil menghentikan perdebatan andrini dan yola.
"Nah,sekarang kalian baikan lagi biar ngomongnya lebih enak"intruksi latifa kepada yola dan andrini,mendengar intruksi latifa,andrini dan yola masih tak bergeming bahkan mereka berdua kompak membuang muka.
"Ayo dong kalian berdua jangan egois gini,masa sih kalian lupa sama tujuan awal kita?"tanya latifa berniat mencairkan suasana.
"Ann?
loe lupa sama adik loe?
Alvin,adik tersayang loe".Tanya latifa yang mulai memancing andrini.
sedangkan andrini yang ditanya wajahnya sudah mulai tegang terlihat emosi.
"Gue gak lupa,betapa menderitanya alvin saat itu!
gak!
gue gak akan lupa!"jawab andrini emosi.
"Dan loe yola,apa loe lupa?
kalo cinta pertama loe kak revan di rebut oleh zahra!
masih mending zahra menerimanya,tapi ini malah di campakan seperti alvin."sulut latifa.
"Loe gak mau kan,kalo kak revan berakhir seperti yang dialami alvin?
mau gak?"
"Gak!
gue gak mau!
revan harus jadi milik gue!gue gak sudi kalo si tukang jarah itu melakukan hal yang sama ke revan!gue gak rela!"jawab yola tak kalah emosi.
"So,apa misi kita tetap dilanjutkan?"tantang latifa.
"Harus!"jawab andrini.
"Lanjutin!"jawab yola semangat.
latifa langsung tersenyum penuh kemenangan karena sudah berhasil membangkitkan kembali semangat kedua sahabatnya ini.
"Nah,kalo kalian mau misi ini tetap dilanjutkan.
kita harus kompak!
so,kalian harus balikan lagi!
lagi!
harus!"perintah latifa tak mau tau.
Mendengar perintah latifa,andrini dan yola langsung saling pandang.
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
5 menit
"Maafin,gue"
"Sorry"
Pinta andrini dan yola kompak secara bersamaan.
Andrini dan yola pun kembali canggung namun beberapa menit kemudian mereka berduapun tertawa lepas.berpikir apa yang terjadi hari adalah sebuah lelucon yang kadang terjadi di antara mereka.
"Nah,gitu dong kan enak jadinya"ucap latifa senang dengan kembali berbaikannya kedua sahabatnya ini.
"Hahaha..kita aneh ya.."ucap andrini sambil tertawa.
"Iya,kita aneh!
masa berantem gara gara hal sepele!aneh tau gak.
tapi biar bagaimana pun maafin gue yah...gue terlalu kekanak kanakan."ucap yola meminta maaf.
"Iya,gue juga minta maaf.
gue juga terlalu kekanak kanakan..maafin gue yah.."yola dan andrini pun langsung berjabat tangan dan berpelukan.tak mau ketinggalan,latifa pun ikut nibrung bersama kedua sahabatnya ini.
Setelah selesai berpelukan mereka bertiga pun langsung melanjutkan obrolan mereka yang sempat tertunda tadi.
"Eh,tapi yo.loe serius kalo zahra beneran gak masuk?"kejar latifa yang masih penasaran.
"Iya,lah serius banget malahan fa.tapi loenya aja yang percaya."jawab yola serius.
"Gimana gak percaya coba,loe ditanya darimana tau jawabnya dari felling!
hello..nyonya yola..felling gak selamanya benar,tau gak sih"kali ini andrini ikut bersuara menjawab pernyataan yola.
"Loe bener ann,felling tak dapat di percaya"dukung latifa.
"Ya elah..gue serius kalo hari ini si zarah alias tukang jarah gak masuk.sumpah"ucap yola meyakinkan sambil bersumpah.
"Felling?"tanya andrini.
"Felling?ya enggalah.
Masalah felling itu gue cuma bercanda kali."
"Trus loe tau darimana kalo hari ini zahra gak masuk?"kejar latifa penasaran.
"Iya,kalo bukan karena felling loe tau darimana kalo hari zahra gak masuk sekolah.."tanya andrini mengulangi pertanyaan latifa.
"Oh..itu..gue tau dari fia..pagi tadi...."
Flash back on
"Kalo gak karena tugas,gue pasti gak akan mau datang sepagi ini"gerutu seorang gadis yang sedang mengobrak abrik isi tasnya.
"Pagi kak yola..."sapa adik kelas kepada gadis yang di panggil yola.
"Pagi dek.."jawab yola ramah dan kembali melanjutkan mengobrak abrik isi tasnya.
"Ah,ketemu"ucap yola senang sambil berlari keruang guru.setelah menyelesaikan tugasnya diruang guru,yola pun berjalan ke arah kelasnya.namun,saat melewati taman langkah yola terhenti lantaran ia melihat seorang gadis yang sedang mondar mandir gelisah.gadis itu sudag tak asing lagi bagi yola.
"Fia?"
Fia terlihat mengotak atik hand phone nya dan sesekali mendekatkannya di telinganya.
Setelah menunggu beberapa menit kemudian fia mulai bersuara.
"Hallo..assalamualaikum,kak."
".............."
"Ah,iya kak..ini soal zahra.tadi saya telpon kok gak di angkat angkat ya?"
".............."
"Innalillahi...zahra sakit yah kak.jadi gak bisa masuk hari ini?"
".............."
"Oh,iya udah kak saya titip salam aja ke zahra semoga zahra cepat sembuh.."
"..............."
"Ok,kak saya tutup dulu yah..assalamualaikun..."
Flash back off
"Jadi gitu ceritanya.."ucap yola mengakhiri ceritanya.
"Oh,bilang kek dari tadi"ucap andrini santai.
"Kan gue belum apa apa loe udah main nyerocos nyerocos aja."balas yola tak terima.
"Lagian loe kan-"
Kring...
Kring...
Kring...
Bel masuk pun berbunyi,mena dakan bahwa jam pertama akan di mulai.yola,andrini dan larifa pun memutuskan untuk ke.bali ke kelas masing masing.
Setelah kepergian mereka,gadis yang sedari tadi bersembunyi di balik tembok akhirnya keluar dari persembunyiannya.
"Kenapa harus zahra?kenapa tuhan?aku memang mengetahui misi balas dendam ini,tapi itu saat aku berpikir jika mereka hanya ingin main main saja!heh..apa aku harus menberitahu zahra tentang semua ini?sungguh aku tak ingin membuat zahra terluka lagi"ucap gadis itu menyesal.
"Zahra,aku minta maaf jika selama ini aku tak pernah menyadari semua ini!aku tak ingin membuat kamu menangis lagi!sudah cukup luka yang ada di hati mu itu!sudah cukup."
"Aku harus memberitahu zahra!ya,harus"tekat gadis itu sudah bulat.
"Lho,dewi?sedang apa nak disini?gak masuk kelas?"tanya seorang guru kepada gadis yang bernama dewi.
"Eh,iya buk ini mau masuk"ucap dewi seraya berlari ke kelasnya.
----
Zahra pov
Mataku perlahan lahan terbuka saat ku rasakan sebuah kecupan lembut di atas keningku.aku tak yakin tapi aku seperti melihat bayangan kak razi yang sedang menggemgam tanganku dengan lembut..mungkinkah?untuk melihat kejelasannya ku kerahkan seluruh tenaga ku untuk membuka mataku lebih jelas lagi.setelah mataku terbuka lebar ku arahkan pandanganku ke sembarang arah dan tak mendapati siapa pun di kamarku ini.kecuali sebuah bubur yang masih mengepul asapnya menandakan bahwa bubur ini masih panas.dan tak lupa juga segelas air putih yang di sampingnya juga bertengger sebuah gelas yang berisi air warna orange seperti jus,namun berbau kunyit.
Tiba tiba pintu kamar ku terbuka,dan muncullah wajah wanita yang sangat ku rindukan kasih sayangnya.
Umi.ini pun membuat ku tersadar,jika yang selama ini menjaga ku di kamar adalah umi.dan bukan kak razi.sekali lagi,semua itu hanya halusinasi ku belaka.tuhan?apakah kau sedang mempermainkanku?
Bersambung...
Tetap lanjut kok, ditunggu aja yah
Comment on chapter Lembar baru, tinta hitam