Andrini pov
Aku masih saja mengekor dibelakang zahra dan latifa.mengikuti kemana mereka melangkah.kejadian hari ini memang sangat tidak menguntungkan.bukan karena aku berakhir di ruang bk.namun,karena acara adu jotos dengan kak yola and the geng.yah,aku kecewa dengan zahra yang berhasil membuat kak yola cengok.apa lagi dengan pengungkapan identitas zahra yang berhasil membuat kami semua harus membuka mulut dan ternganga karena ucapan yang di ucapkan.
Kok,aku gak tau yah kalo zahra anak investor terbesar di sekolah ini.oh,ternyata benar.bahwa gosip tentang anak investor terbesar sekolah ini bersekolah disini.dan ternyata anak itu adalah zahra?.
"Oh,good.ternyata selama ini aku belum bisa meyakinkan dia bahwa aku adalah teman yang baik.kamu hebat zahra!selain bisa mempermainkan orang sesuka hatimu,ternyata kamu juga sangat pandai menyimpan rahasia."
"Zahra..zahra..Kita lihat saja nanti,kira kira rahasia mana lagi yang akan kamu pendam.!"
"Dan seberapa lama kamu bisa memendam nya zahra?"
"Selama ada aku disini,apapun bisa saja terjadi zahra!"
"Jadi tunggu saja.kamu pasti akan mendapatkan kejutan kejutan yang membuat hari hari kamu jadi lebih berwarna.namun,akan aku pastikan bahwa warna yang paling mendominasi adalah warna abu abu."gumam andrini sinis.
Sebenarnya,jika saja tadi guru baru itu tak datang maka pasti kejadian hari ini semakin heboh.karena tadi kak rani sudah berhasil membuat zahra naik pitam.kenapa sulit sekali membuat zahra merasakan apa yang dirasakan seseorang itu.
Ini semua gara gara guru baru sialan itu.tapi,tunggu dulu.bukankah guru itu yang menjadi idola para gadis di SMA ini?.oh,good.dia memang tampan,pantas saja para gadis di sini langsung terpesona dan sekarang sudah mulai berbondong bondong untuk menggunakan hijap di sekolah ini.hanya untuk mendapatkan perhatian guru itu.guru itu pantas di diacungi jempol.
"Ann...."suara itu langsung membuyarkan lamunan andrini.
"Eh,fa.ada apa?"ucap gadis itu sambil mensejajarkan jalannya dengan latifa.
"Sumpah,aku kaget banget pas tau zahra itu anak dari investor terbesar dari sekolah ini."ucap latifa memburu.
"Ssssttttt...kamu bisa kecil in gak suara kamu?nanti zahra dengar begok."
"Upss..sorry."ucap latifa seraya membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri.
"Iya,fa.kamu kira kamu aja yang kaget.aku juga fa.aku gak nyangka ternyata zahra itu adalah anak investor terbesar sekolah ini."ucap andrini kembali memperbincangkan topik tadi.namun,kali ini suaranya terkesan berbisik.
"Berati pikiran kita sama dong."
"Iya,kale."
"Tapi,ann zahra itu hebat yah bisa mendem rahasia sebesar ini sendirian."latifa tersenyum sinis.
"Gak,fa.kamu salah!rahasia ini gak di pendam sendiri.tapi berdua."timpal andrini.
"Berdua?maksudnya dia punya kakak gitu di sekolah ini?yah secara kan dia anak terakhir."
"Latifa..latifa...
Kok kamu jadi lemot begini sih!ya kale dia berdua sama kakaknya.orang kakaknya itu lebih berpendidikan dan ditempatkan di sekolah ke agama an yang elit.gak kayak zahra,dibuang gitu aja ditempat ini."ucap andrini meremehkan.
"Ooo...gitu."
"Hhm"
"Trus yang kamu maksud dia berdua itu sama siapa sih?"tanya latifa penasaran.
"Duh,kamu yah kelewatan oon.masa gini aja kamu gak tau!untung aja yah,Adek aku gak jadi kawin ama kamu.duh,kalo jadi pasti Adek aku harus ngadepin kamu dengan penuh kesabaran."ucap andrini kesal.
Mendengar kata "adek" yang diucapkan andrini langsung membuat wajah latifa murung.ia teringat kembali kejadian 1 tahun yang lalu.dimana ia harus menatap kepergian sosok yang ia kagumi sedari kecil pergi ketempat yang jauh.ketempat dimana manusia tak dapat menjangkaunya dari bumi ini.dengan alat secanggih apapun.manusia tak kan bisa menyusul nya.kecuali dengan kata "MATI" manusia akan sangat mudah menyusul nya.kecuali dengan kata "MATI",yah ia bisa bertemu sosok itu lagi.namun,sebelum tuhan menjemputnya.latifa telah berjanji akan membuat hidup orang yang telah berani menyakiti dan membuat sosok tersebut pergi dari dunia ini dengan luka yang teramat perih.yah,latifa berjanji akan membalaskan dendam sakit hati yang dialami sosok tersebut kepada orang yang berani beraninya melukai sosok tersebut.
"Zahra,tunggu saja saat dimana kamu harus merasakan apa yang dirasakan alvin saat itu."gumam latifa seraya menatap punggung zahra dengan tatapan kebencian.
Tanpa disadari latifa,ternyata ia sudah meneteskan air matanya.
Yah,ia menangis untuk sebuah ketidak adilan yang diterimanya dan yang diterima alvin.
Dirasakannya sebuah usapan lembut diwajah nya.membuat latifa mengalihkan perhatiannya ke arah pemilik usapan.
"Maafin aku fa.aku gak bermaksud ngungkit masalah ini lagi."ucap andrini sedih.ia terlihat kacau jika sudah berurusan dengan adiknya,"ALVIN".
Latifa tersenyum.
"Gak.kamu gak salah.yang salah itu dia!!!"ucap latifa lantang seraya menatap tajam punggung zahra.
Mendengar latifa berteriak,zahra pun membalikkan badannya.menatap sang mpu suara dengan tatapan jengkel.
"Fa,loe kenapa?ada masalah sama kak yola?udah napa sih,loe gak bisa tabok tu muka bukan berati loe harus nangis kayak gini.udah ah loe cengeng banget."ucap zahra seraya membalikkan badannya kembali ke posisi awal.
"Ann,sampai kapan kita gini terus?"tanya latifa.
"Ini sudah 1 tahun lebih kita menunggu."
"Sabar fa,kita harus nunggu waktu yang tepat untuk misi ini."jawab andrini tenang.
"Dan dalam kondisi serta situasi yang tepat juga."
"Kamu tenang aja,kita akan buat dia merasakan apa yang alvin rasakan.bahkan aku ingin dia lebih merasakannya."ucap andrini dingin.
"Kapan?"tanya latifa.
"Saat kita tahu,zahra menaruh hatinya kepada siapa."
Latifa mengerti dengan apa yang direncanakan andrini.ia sudah tak sabar menunggu momen itu.
"Al,mimpi kamu akan segera terwujud.doain aku ya dari sana,supaya semua yang aku dan andrini upayakan selama ini tidak sia sia.love you al."doa latifa dalam hati.
"Kalian yang dibelakang!!!jangan hanya mengobrol saja!tapi langkah kalian juga di percepat!!!"ucap guru baru tersebut.Mendengar kami berdua yang ditegur.aku dan latifa langsung menghentikan obrolan kami dan mempercepat langkah kaki kami.berusaha mensejajarkan langkah kami dengan zahra.
Zahra hanya geleng geleng kepala melihat tingkah aku dan latifa.dalam hati ku mengutuk tatapan zahra yang sangat menjijikkan bagiku.namun ku tahan sekuat tenaga dengan berpura pura tersenyum ramah kepadanya.
"Lain kali kalo loe pada mau bergosip di pikir pikir dulu.jangan di sembarang tempat,kan loe pada juga yang kena malu kalo ditegur kayak tadi."ucap zahra enteng.
Mendengar ucapan zahra,andrini mulai emosi.ia sudah mulai membuka mulutnya dan sudah bersiap untuk memaki maki zahra.namun,sebelum semua nya keluar dari mulut andrini.latifa langsung mengelus punggung andrini.ia seperti mengatakan."sabar ann."
Emosi yang awalnya sudah memuncak pun mampu di redam oleh latifa.
"Thanks."ucap andrini.
"No problem."jawab latifa seraya tersenyum.
"Ck,loe pada yah kayak nya suka banget pada main bisik bisik."tegur zahra.
"Hehehe..kita gak lagi bisik bisik kok.cuma kita lagi ngomongin guru baru yang didepan kita aja.ganteng yah."ucap andrini mencoba mencairkan suasana.
Mendengar kata "guru baru" tadi,pipi zahra langsung merona.zahra mengalihkan pandangannya dari pandangan andrini dan latifa.zahra lebih memilih menatap lantai yang ia pijak dengan senyuman manis yang sudah bertengger di bibir tipisnya itu.
"Annnjjjaaayyyy...ni anak yah kok bawaannya sensi mulu.duh,kalo bukan karena Adek aku.pasti udah aku tabok kamu dari kemaren."batin andrini kesal.
"Eits,tapi tunggu dulu.kenapa zahra jadi senyum senyum gini yah pas disebutin kata "guru baru"?apa lagi sampai ngebuat pipi nya jadi memerah kayak tomat busuk?jangan jangan zahra suka lagi ama tu guru?!hahaha...kalo benar,mimpinya alvin pasti menjadi kenyataan."gumam andrini senang.
"Kalian semua duduk disana."arahan guru tersebut menunjuk sofa panjang berwarna coklat tersebut.
"Dan kalian yang sudah kelas 12,duduk disini."guru tersebut mengarahkan kak yola and the geng ke sofa panjang depan sofa yang kamu duduki.
***
Author pov
Zahra masih saja memandangi wajah guru baru tersebut.ia sangat terpesona dengan mahluk tuhan yang bernama lelaki didepan nya ini.entah sejak kapan ia mulai melakukan kegiatan risih seperti ini.namun karena ia suka,jadi ia melupakan semua tentang dirinya yang kemarin.zahra yang cuek terhadap mahluk bernama cowok,zahra yang jutek,zahra yang anggun,zahra yang risih jika terlalu berdekatan dengan cowok.oh,good!hari ini semua predikat itu hilang dalam 1 jam.hari ini semua predikat yang ia selalu prioritaskan hilang entah kemana.dan mulai hari ini,seorang zahra affianisha akan selalu bersikap seperti ini.
"Tolong jaga pandangan kamu!saya sangat tidak suka di tatap seperti itu."tegur guru baru itu kepada zahra.
Mendengar dirinya ditegur zahra langsung memperbaiki sikapnya.ia menundukkan kepalanya.menahan malu.namun saat ia menundukkan kepalanya,ia mendengar andrini dan latifa tertawa.zahra tak merasa malu dengan ledekan 2 sahabatnya ini.namun,yang membuat zahra malu adalah karena ledekan dari kak yola and the geng.
"Bodo amat!mau gue malu atau apa,yang penting kalo gue suka ya suka.gue jujur kan?daripada loe semua?malu malu kucing.suka tapi malu malu.Hadehhhh..munafik loe pada!udah,gue tau loe pada juga suka kan?"kesal zahra.
yola and the geng langsung melotot kan mata mereka ke zahra.mereka ingin sekali mencabik cabik wajah zahra.namun,saat ini mereka harus menjaga image mereka di depan guru baru tersebut.
"Kamu!"tunjuk guru baru tersebut.
"Apa kamu tidak bisa bicara lebih sopan kepada mereka?biar bagaimana pun mereka ini kakak kelas kamu.jadi seharusnya kamu harus bisa berbicara dan bersikap lebih sopan kepada mereka?"
"Tapi pak,mereka ini kalo di baik baikin makin ngelunjak sama kita pak.."jawab zahra enteng.
"Kamu ini dikasih tau bukannya nurut malah melawan,sekarang ikut saya."kali ini suara buk dewi mengagetkan semua penghuni ruangan bk.
Buk dewi adalah guru terkiler di sekolah ini,yah dia sangat cocok menjadi guru BK.karena ke kileran nya,terkadang siswa harus berpikir dua kali jika ingin berulah di sekolah ini.
"Zahra affianisha!bangun sekarang!ikut saya!"perintah buk dewi.
Zahra hanya melongo dan sangat shock dengan kehadiran buk dewi.
"Ayo zahra!jangan hanya diam saja!sekarang ikut saya."
Zahra bangkit dari tempat duduknya dengan santainya.awalnya zahra memang terkejut dengan kedatangan buk dewi,namun zahra sesegera mungkin memperbaiki ekspresi wajahnya dengan ekspresi datar.yah,ia sudah terbiasa dengan hukuman yang diberikan buk dewi.jika tak dihukum membersihkan wc,ia pasti membersihkan halaman belakang sekolah.
"Kita mau kemana buk?ke wc atau ke belakang sekolah?"tanya zahra menantang.
Sementara kak yola and the geng hanya melongo dengan apa yang mereka lihat dan dengar.seorang buk dewi,guru terkiler dan tergalak di sekolah ini sangat enteng dihadapan seorang zahra?.
Buk dewi terlihat menahan emosi,ia ingin sekali meluapkan emosinya namun karena didalam ruangan ini juga ada guru baru tersebut ia pun langsung bersikap lemah lembut didepan zahra.
"Zahra,kali ini kita tidak akan ke tempat yang kamu sebutkan tadi."jawab buk dewi lembut.
"Ya elah buk,biasa aja kale buk kalo ngomong sama saya.mentang mentang ada guru baru ganteng aja langsung berubah itu sikap.udah lah buk,saya tau kok ibu suka sama dia.ibu kan juga masih lajang jadi ngomong aja langsung buk."zahra sangat puas mempermainkan buk dewi,ia yakin jika buk dewi juga menyukai guru baru itu.
"Zahra!jaga ucapan kamu!"hardik buk dewi.
buk dewi sangat malu dengan ucapan zahra tentang dirinya.ia pun segera mencari cara agar ia tak dipermalukan lagi oleh zahra.
"Maaf pak,saya permisi dulu."pamit buk dewi sopan.
"Dan kamu ikut saya sekarang!dan saya gak mau dengar omong kosong kamu lagi,cepat ikuti saya."
Zahra mengikuti buk dewi dengan malas.ia sudah hapal betul siapa buk dewi,makanya zahra sangat biasa dengan buk dewi.
"Sekarang kamu berdiri dan hormat disini!ini kan baru jam 11 jadi,kamu berdiri disini sampai bel pulang yah."
Zahra melongo dengan apa yang dilihatnya.yah,sekarang ini dia berdiri ditengah lapangan menghadap tiang bendera.
"Ibu serius?"tanya zahra.
"Memang wajah saya terlihat sedang bercanda?"tanya buk dewi balik.
"Ya engga sih buk.tapi kan kalo ibu bercanda gak bercanda ekspresi ibu tetap sama.datar."
"Kamu meledek saya?"emosi buk dewi."
"Ya engga lah,masa saya meledek ibu sih?"
"Maksud saya itu masa ibu serius sih?inikan udah siang jam 11 lho buk?ya kale ibu jemur saya ditengah lapangan yang panas ini sampai jam 14.00.mending pagi buk sih gak papa buk,kan kita sehat jadinya.nah ini siang!bukannya sehat eh,malah penyakit yang saya dapetin buk.ibu mau tanggung jawab kalo saya sampai masuk rumah sakit besok?hemm..?ibu mau gak?"
"Kamu ini yah,makanya kalo dikasih tau nurut dong.kan kamu juga cewek zahra,jadi harus lebih jaga sikap!"
"Tapi buk..sa.."
"Gak ada tapi tapi an..
Sekarang kamu berdiri disini!makanya lain kali jangan pernah membantah omongan orang yang lebih tua dari kamu.kalo gitu saya permisi dulu.kamu harus tetap seperti ini,karena saya mengawasi kamu dari kaca ruang bk!"ucap buk dewi seraya berlalu.
"Yah...yah...gue ditinggalin.heh...padahal gue udah capek capek berargumentasi sama dia eh ujung ujung nya gue di jemur juga.nasib...nasib..."keluh zahra.
***
Tetap lanjut kok, ditunggu aja yah
Comment on chapter Lembar baru, tinta hitam