Read More >>"> JEOSEUNGSAJA 'Malaikat Maut' (Chapter 12) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - JEOSEUNGSAJA 'Malaikat Maut'
MENU
About Us  

Era baru untuk seorang Hwa-Eun telah terbuka, ia kembali lagi memakai nama panggilanya sama menjadi malaikat bersama RM dan J-Hope. Gadis itu tak lagi memakai hanbok putih dengan pandangan sayunya tapi kini ia telah memakai kemeja putih dibalut dengan jas hitam yang senada dengan roknya, kemudian topi hitam yang menempel pada kepalanya, menutupi sebagian surai hitam nan lurus itu.

Kini ia telah berdiri diatap sebuah gedung memandang sosok roh jahat yang hanya memiliki kedua mata tanpa mulut dengan pakaian hitam,  rambut panjang yang menjalar kemana-mana.

BLASHH

Sinb menghindar dari serangan rambut roh jahat itu yang menggulung-gulung hendak mengekangnya.

"Kenapa pikiran mu begitu dangkal? Kau hanya perlu masuk ke neraka yang ku siapkan tapi kau tidak mau?"

Splasshhh

Suara pedang Sinb yang berhasil memotong rambut panjang roh yang menjulur-julur kemana-mana.

"Memilih berkeliaran di dunia manusia dan menciptakan keributan? Jangan salah kan aku jika aku melenyapkanmu!" Sinis Sinb yang kini mulai melesat mendekati roh jahat itu yang terus menghindar.

Dengan cepat Sinb meraih rambut roh yang tersisa dan mulai menggulungnya dengan cepat.

"Grrr..."

Keluh roh jahat yang tak memiliki mulut itu.

"Kau masih bisa mengeluh?" Sinb tersenyum miring. Ia sudah berhasil membuat roh itu tak berkutik.

BLEEDAAASS

Menekannya sampai membuat roh itu lenyap seketika dan bola kristal itu muncul, sebuah air bening yang nampak berada di dalamnya berubah saat setetesan cairan merah masuk kedalamnya.

Sinb memangatinya dengan ekspresi datarnya sampai seseorang datang menghampirinya.

"Kau berhasil melenyapkannya?" Sinb menoleh dan cukup terkejut menatap sosok dihadapannya ini. Kim Taehyung, malaikat tampan ini menatap Sinb tak percaya, sementara Sinb berusaha menunjukkan sikap datarnya. Ia pun segera ingat bahwa Taehyung tidak akan pernah mengingatnya karena semua tentang dirinya yang dulu telah dihapus.

"Baru kali ini aku melihat malaikat wanita setangguh dirimu, katakan? Apa kau malaikat murni atau rengkarnasi seperti ku?" Taehyung yang selalu saja ingin tahu.

"Apa kau bertugas di wilayah ini?" Sinb tidak menjawab pertanyaan Taehyung dan memilih untuk bertanya hal yang lain membuat Taehyung mendengus.

"Aku akan menjawabnya, sebelum itu jawab dulu pertanyaan ku sebelum aku melaporkanmu pada kapten kami karena bertingkah di daerah yang bukan wilayahmu!" Ancam Taehyung membuat Sinb tersenyum sinis.

"Lakukan saja, tapi sebelum itu aku akan memberikan beberapa pukulan sebagai perkenalan." Sinis Sinb.

Sinb melasat hendak meninju kepada Taehyung tapi dengan cepat Taehyung menghindar hingga hanya terdengar dentuman keras di udara.

BLEDUUUMM

"Wah, kau cukup mengerikan juga." Keluh Taehyung. "Tapi jangan sebut nama ku Kim Taehyung, malaikat tampan yang tak pernah mengenal rasa takut." Katanya menyombongkan dirinya sambil menyeringai.

Taehyung menghilang membuat Sinb melirik kesana-kemari, takut-takut malaikat itu menyerangnya dengan jarak dekat dan benar juga prediksi Sinb. Taehyung muncul dari arah samping, hendak memberikan tinjuannya tapi Sinb segera menangkis dengan tangannya.

BLEEDUUUMMM

Suara dentuman memang terjadi tapi serangan itu berbalik kepada Taehyung membuatnya terpental dan jatuh dari gedung tertinggi, belum sampai kebawah seseorang menyelamatkannya, mengakat tubuhnya sampai berada diatap gedung tinggi itu kembali.

"Kapten..." Lirih Taehyung yang terlihat sekali menahan sakitnya. Ia berdiri dengan sempoyongan kalau saja RM tak menahannya.

"Kau tidak apa-apa?" Tanya RM dan Taehyung mengangguk, kemudian RM memandang Sinb sambil mendesah.

"Haruskah kau sekasar itu kepadanya?" Protes RM dan Sinb memutar bola matanya.

"Dia bertingkah kurang ajar kepada ku." Adu Sinb yang membuat RM terkekeh dan Taehyung seketika menganga. Ini pertama kalinya seorang RM tertawa begitu lepas dan semua itu karena malaikat wanita asing ini? Dan luar biasanya dia begitu kuat. Siapa dia sebenarnya? Fikiran Taehyung penuh tanda tanya.

Merasa Taehyung memperhatikannya, RM segera merubah ekspresinya dan mulai memandang Taehyung datar. "Jika kau mengenal diriku sebagai Rapmon maka kau pasti mengenal J-hope dan satu orang lagi yang harus kau kenal juga Hwa-Eun. Kami adalah keturunan murni satu  tingkat dibawah tetua dan dulunya Hwa-Eun adalah malaikat yang ditugaskan untuk membinasakan para roh jahat dan Iblis yang kuat, yang bukan merupakan tandingan kalian." Terang RM yang kini melepaskan rangkulannya pada Taehyung, dengan cepat Taehyung menyembuhkan dirinya karena malaikat tidak akan pernah lenyap sebelum tugasnya selesai.

Taehyung segera memandangi Sinb dengan takjub, ia mulai mengingat tentang legenda itu. Bahwa ada seorang malaikat wanita yang memiliki kekuatan setara dengan dua kapten yang terkenal sangat kuat, jadi wanita ini adalah Hwa-eun. Melihat bentuk tubuhnya yang mungil, semua orang tidak akan percaya bahwa wanita ini memiliki kekuatan yang besar. Tiga malaikat legenda itu sekarang muncul, kemarin Taehyung melihat J-Hope saat ia pergi ke akhirat yang selama ini jarang menampakkan dirinya. Hanya RM yang selalu muncul dan mengintruksikan banyak hal kepada kebanyakan malaikat. Mungkinkah selama ini mereka berdua ditugaskan untuk melakukan sesuatu yang lain? Mungkin saja sekarang tugasnya telah selesai dan mereka kembali lagi pada rutinitas mereka. Tapi sekeras apapun Taehyung berusaha menduganya, ia masih tidak dapat menemukan sesuatu yang menjadi jawaban untuk pertanyaannya sendiri.

"Bukankah, kapten Hwa-eun sudah lama tidak muncul?" Tanya Taehyung yang mulai menunjukkan kesopanannya. Pada akhirnya ia menyerah untuk menduga-duga dan memberanikan diri untuk bertanya.

"Dia telah kembali dan mulai memburu parah roh dan iblis pembangkang, jadi ku harap kau tak mengganggunya lagi. Dia sangat tempramental dan mungkin kau akan merasakan sakit dua kali lipat kalau aku tidak segera datang." Terang RM membuat Taehyung sedikit takut.

"Apa kau sudah selesai berbicara?" Sela Sinb yang sudah tidak sabar, ingin segera pergi dari sini.

"Tentu..." Jawab RM sambil tersenyum.

"Aku pergi." Pamit Sinb yang menghilang begitu saja.

"Ingat ucapan ku." Kata RM menepuk bahu Taehyung kemudian ia pun menghilang.

Menyisakan Taehyung yang termenung, ia masih merasa ini langka. Melihat senyum RM yang sangat sulit untuk ia jumpai, belum lagi wanita itu yang membuatnya takjub dengan kekuatan besarnya. Tapi Taehyung cukup merasa ngeri saat membayangkan mereka bertiga berkumpul, RM dengan kekerasannya, J-Hope dengan kegilaannya dan wanita itu, dengan tempramennya.

"Aku tidak bisa membayangkan bagaimana mereka bertiga bisa bersahabat? Ku rasa tidak akan seasyik saat aku berbicara dengan Suga hyung maupun Jungkook. Wkwkwk kumpulan malaikat-malaikat aneh itu cukup menggelikan." Taehyung terus-terusan tertawa membayangannya.

---***---

Pagi ini, Mina sibuk menatap cermin memandangi pantulan dirinya dengan seragam sekolahnya yang baru ia pakai. Wajahnya berseri-seri dengan keanggunan gadis jepang yang masih melekat dalam dirinya.

"Kau sudah siap?" Sapa Seulgi yang kini berada di belakangnya, menatap pantulan Mina di cermin dengan senyum.

"Kau sangat cantik." Puji Seulgi membuat semu merah itu muncul lagi dari pipi Mina.

"Kau juga." Balas Mina yang kali ini membuat Seulgi tertawa.

"Kajja!" Ajak Seulgi tapi Mina masih diam, nampak berfikir.

"Jung-kook..." Katanya dengan terbatah, ia masih belum terbiasa nama baru Jendral Jeon.

"Dia bilang tidak bisa masuk karena ada sesuatu yang harus ia urus. Jadi, kau akan ke sekolah bersama ku." Terang Seulgi membuat Mina terlihat kecewa.

"Gwanchana, Jungkook akan baik-baik saja. Dia hanya menjalankan tugasnya sebagai malaikat." Kata Seulgi berusaha menenangkan Mina.

Sebenarnya Jungkook tidak benar-benar memberitahunya hanya Seulgi mengarangnya agar gadis itu tak kecewa. Sungguh, Seulgi tidak tau kemana Jungkook pergi. Melihat semalam Jungkook kacau, dugaan terbesar Seulgi adalah mungkin malaikat tampan itu sedang membutuhkan waktu untuk sendiri.

Pada akhirnya Seulgi dan Mina berangkat bersama. Di depan apartemen Suga sudah menunggunya dengan melambaikan tangannya dan Seulgi segera menghampirinya dengan menarik Mina. Mina yang mengetahui bahwa Suga adalah malaikat, langsung merasa was-was.

"Gwanhaca, dia tidak tau siapa dirimu. Jadi, bisakah kau bersikap seperti biasanya?" Bisik Seulgi membuat Mina mengangguk ragu.

"Kau sudah lama menunggu ku?" Tanya Seulgi saat sosok Suga berada dihadapannya.

Suga tersenyum. "Ani." Jawabnya kemudian pandangannya teralih pada sosok Mina yang berdiri dengan ekspresi kegelisahannya.

"Oh, dia Mina. Sepupuku dari Jepang dan dia akan mulai bersekolah disini." Terang Seulgi membuat Suga mengangguk, paham.

"Ayo berangkat!" Ajak Seulgi yang kini berjalan bersama Suga dan Mina mengekori mereka berdua.

Mina, gadis itu terlihat sibuk memerhatikan banyak hal baru yang terjadi di sekelilingnya. Mulai dari beberapa orang yang duduk di bangku halte saat menunggu bus sampai saat mereka naik bus. Mina sampai di tarik oleh Seulgi karena tak segera naik membuat sebagian orang menatap keheranan Mina dan Suga hanya menatapnya dengan penuh pemakluman.

"Apa di Jepang dan disini tidak sama?" Tanya Suga pada Seulgi.

"Ku rasa." Seulgi mengiyakan saja perkataan Suga karena ia tidak mau Suga curiga dengan keanehan Mina.

"Oh ya, apa kau tidak tau Jungkook dimana?" Seulgi hampir saja lupa kalau ia baru saja mengatakan bahwa Mina adalah saudaranya. Seulgi harus memberitahu Jungkook tentang ini karena ia takut Jungkook akan mengaku bahwa Mina adalah kekasihnya yang jelas akan menimbulkan pertanyaan besar dan saat itulah mungkin akan membuat semuanya curiga.

Akhirnya setelah beberapa menit menunggu di dalam bus, mereka telah sampai di depan gerbang sekolah dan turun, mulai berjalan beriringan. Saat itulah mereka mulai menjadi pusat perhatian beberapa pasang mata. Suga dengan ketampanannya, Seulgi dengan kecantikannya dan sosok Mina yang berjalan dengan anggun bak seorang putri.

"Yak!" Taehyung berteriak membuat Suga segera menoleh karena sangat mengenali suara Taehyung.

"Kalian sudah datang?" Lanjutnya sambil merangkul Suga dan tersenyum kepada Seulgi. Namun dahinya tiba-tiba saja mengkirut saat melihat sosok Mina yang berjalan disebelah Seulgi.

"Kau bukannya gadis yang berjalan dengan Jungkook kan?" Tebak Taehyung, membuat Mina terkejut dan Seulgi bingung harus memberikan alasan apa? Ia mulai memutar otaknya.

"Ah, aku menyuruh Jungkook untuk mengajaknya berjalan-jalan karena saat itu kepala ku pusing." Alasan Seulgi membuat Taehyung mengangguk, kemudian ekspresinya berubah senang.

"Jadi? Dia bukan kekasih Jungkook?" Tanya Taehyung lagi.

"Bu-bukan." Jawab Seulgi terbata-bata.

"Wae? Kenapa kau segugup itu? Tenang saja, aku tidak akan macam-macam. Lain kali jika kau membutuhkan seseorang untuk mengajaknya jalan-jalan, kau hubungi saja aku." Tawar Taehyung membuat Suga dan Seulgi tersenyum sementara Mina, menunduk malu.

"Sudahlah, sebaiknya kita ke kelas." Suga segera menyeret Taehyung dan melambaikan tangannya untuk berpamitan kepada Seulgi dan Mina.

"Maafkan aku." Ungkap Seulgi sambil menghela nafas.

"Wae?" Tanya Mina tak mengerti.

"Karena aku tidak bisa mengatakan bahwa kau adalah kekasih Jungkook. Aku sudah mengatakan bahwa kau adalah saudariku, jadi akan sangat aneh jika tiba-tiba aku juga mengatakan bahwa kau adalah kekasih Jungkook." Terang Seulgi yang kali ini membuat Mina mengangguk mengerti.

"Itu tidak masalah. Selama identitas ku tidak diketahui oleh mereka. Oh ya, kau semenjak kapan bersama Suga?" Kali ini Mina yang melemparkan pertanyaan kepada Seulgi, gadis itu nampak berfikir.

"Sepertinya saat Jungkook berhasil mengetahui identitas ku, lalu kami membuat kesepakatan. Saat itulah, aku mulai merencanakan mendekati Suga untuk mengelabuhinya." Terang Seulgi membuat Mina mengangguk lagi.

"Tapi, apakah selamanya kau akan berpura-pura? Malaikat itu mencintaimu." Ungkap Mina yang dapat melihat itu dari sorot mata Suga yang seketika membuat Seulgi tersenyum.

"Kau pikir aku tidak? Tentu saja aku lebih mencintainya tapi aku takut, jika suatu ketika ia tau siapa diriku? Akan kah ia terus mencintaiku seperti ini?" Lirih Seulgi membuat Mina menatapnya iba. Seketika pikiran gadis itu melayang pada sosok Jungkook yang entah pergi kemana? Tapi, Mina masih bisa merasa tenang karena Jungkook mau menerima dirinya apa adanya dan ia pun membantunya memperoleh tubuh manusia ini tentunya.

---***---

Disebuah gua, ditengah hutan Jungkook menyenderkan kepalanya pada dinding gua dan memejamkan matanya, ia terus-terusan mendesah.

"Apa yang membuatmu mendadak memanggil ku seperti ini?" Sosok Jin kini duduk disamping Jungkook memandang bingung malaikat yang terlihat kacau ini.

"Kenapa kau begitu kacau?" Tanyanya lagi.

"Hyung, aku tidak tau harus memulai dari mana?" Lirih Jungkook yang nampak tak bersemangat itu.

"Ada apa? Apa sesuatu yang buruk terjadi?" Jin menatap khawatir Jungkook yang sudah ia anggap seperti adiknya ini.

"Ya, seseorang tiba-tiba saja menghilang dan aku tidak tau harus mencarinya kemana." Ungkap Jungkook dengan sedih.

"Siapa? Terakhir kali bukannya kau sudah menemukan Mina?" Tanya Jin.

"Ya, aku sudah menemukannya tapi Sinb menghilang." Kata Jungkook sambil mengacak rambutnya frustasi.

"Sinb? Siapa gadis itu?" Tanya Jin yang membuat Jungkook semakin frustasi.

"Bahkan juga kau tak mengingatnya. Aku pernah bercerita kepadamu bahwa ada seorang roh yang mampu mengembalikan ingatan ku bukan?" Jin mengangguk.

"Kang Seulgi kan?" Duga Jin.

"Bukan! Kenapa semua orang selalu berfikir bahwa itu adalah Seulgi?" Keluh Jungkook.

"Lalu siapa? Aku masih mengingat katamu dia adalah Seulgi." Kukuh Jin yang memang yang ada di ingatannya adalah nama Seulgi.

"Kenapa hanya aku saja yang mengingatnya? Kenapa semua orang tidak mengingatmu Sinb? Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa kau tiba-tiba menghilang, membuat ku khawatir?" Lirih Jungkook yang membuat Jin memandangnya kasihan.

"Sinb? Aku sungguh tidak mengingat gadis itu dan tidak pernah merasa kau pernah menyebutkannya. Maafkan aku jika ini membuatmu sedih." Ungkap Jin.

"Sepertinya memang semua tentangnya di hapus hyung, aku tidak tau kenapa ini bisa terjadi?" Lirih Jungkook.

"Mungkin roh itu telah kembali ke akhirat dan mungkin ia telah berengkarnasi menjadi malaikat seperti kita, sehingga semua ingatan tentang dirinya di hapus tapi kenapa hanya dirimu yang masih mengingatnya?" Duga Jin yang juga merasa pusing memikirkan semua ini.

"Aku juga tidak tau dan aku juga tidak ingin melupakannya. Ia sudah melakukan banyak hal untuk ku dan Mina." Ungkap Jungkook yang membuat Jin segera menepuk bahunya.

"Lebih baik kau kembali dengan tugasmu, pasti Mina mencarimu dan aku juga tidak tau bagaimana membantumu?" Kata Jin membuat Jungkook mendesah.

"Maafkan aku hyung karena merepotkanmu, aku tidak tau harus mengatakan semua yang ku rasakan ini kepada siapa selain dirimu." Jujur Jungkook membuat Jin mengangguk, paham.

"Aku akan mencari tau tentang roh yang kau maksud, jika kau ingin?" Tawar Jin yang tiba-tiba berubah pikiran.

"Kau mau melakukannya Hyung?" Jungkook terlihat sedikit bersemangat.

"Iya, setidaknya seandainya semua orang tak mengingatnya, aku akan bertanya pada seseorang tentang bagaimana seorang roh bisa tiba-tiba hilang." Kata Jin yang seolah memberikan sedikit harapan untuk Jungkook.

"Gomawo hyung, aku tidak tau bagaimana cara ku untuk membalas semua kebaikanmu." Lirih Jungkook membuat Jin tersenyum.

"Ani, kau tidak perlu membalas apapun. Ini tidak seberapa dari apa yang kau lakukan kepadaku saat itu." Kata Jin yang tak pernah lupa dengan kebaikan Jungkook yang selalu menolongnya dalam keadaan sulit.

"Aku tidak bisa terlalu lama disini dan kau juga harus pergi. Tempat ini jauh dari jangkauan malaikat, aku takut iblis jahat berkeliaran di tempat ini. Kita semua tidak akan mudah untuk mengatasinya, lebih baik untuk berkelompok." Saran Jin yang segera di balas anggukan oleh Jungkook.

Jin pun menghilang dan Jungkook hanya menatap kepergian Jin dengan dirinya yang masih termenung sampai ia mendengar beberapa orang berbincang, itu jelas bukan manusia dan Jungkook hanya bisa menduga bahwa itu adalah malaikat atau iblis.

"Kau mau lari kemana ular busuk!" Bentak seseorang yang memakai mantal berbulu hitam, terbang merendah meraih ekor ular raksasa kemudian mengangkat tinggi-tinggi dan memutar-mutarnya. Terlihat sekali ular separuh berbentuk manusia itu bergerak memutar dan pria itu segera menghempaskannya. Jungkook menyipitkan matanya dan ia sepertinya mengenali sosok itu, tapi ia tak lantas keluar dari persembunyiannya, memilih untuk mengamatinya.

BRUG

"Arrrggghhh."

Membuat ular iblis itu mengerang kesakitan. Pria itu segera menghampirinya dan hendak meraihnya sampai seseorang menghentikannya.

"Tunggu, biar aku yang melakukannya." Sesosok wanita turun dan mendekati ular separuh manusia itu yang nampak tak berdaya. Ia berjongkok sambil tersenyum sinis. Jungkook masih mengamatinya dan masih tak menduga, siapa seseorang yang bersama pria itu.

"Sesungguhnya aku ingin melenyapkanmu, tapi belum saatnya kau mati. Kau harus merasakan bagaimana menjadi seekor ular tanpa kekuatan dan dimangsa predator lainnya. Itu adalah hukumanmu!" Ungkapnya dengan seringaiannya yang nampak jelas dari bibir mungilnya. Jungkook termenung, seolah ia cukup mengenali suara ini.

"Tolong, bunuh saja aku!"

Mohon ular iblis itu dan tangan wanita itu meraih surai karamel itu, menjambaknya dengan kuat. Sementara Jungkook masih berusaha menebak sosok itu, memperhatikannya dari balik gua dengan seksama.

"Dengan senang hati." Kata wania itu dengan senang.

"Eunbi, kau tidak bisa menghukumnya! Karena dengan itu, poinmu akan berkurang!" Pria yang masih berdiri disampingnya mengingatkannya membuat Sinb mendengus.
Eunbi? Namanya Eunbi? Kenapa Jungkook pernah merasa mendengarnya?

"Kalau begitu, kau saja yang menghukumnya." Ketus Sinb kesal membuat pria itu tertawa.

"Tidak, itu harus dirimu. Aku hanya datang kemari untuk memastikan kau menjalankan tugas dengan benar! Kau harus bisa mengendalikan tempramen mu dan lakukan sesuai perintah! Aku tidak ingin dengar kau mengacau seperti kemarin." Pria itu terus memperingatkan Sinb membuat gadis itu berdiri, membalikkan tubuhnya dan menatapnya kesal.

Jungkook terkesiap dan menyadari sosok tak asing itu membuat dirinya berguman lirih.

"Sinb..." Lirihnya pelan.

"Mengacau? Apa maksudmu? Aku hanya menghajar malaikat yang tak sopan kepadaku! Ah, sejak kapan Rapmon menjadi pengadu seperti itu." Kesalnya.

Jungkook masih saja mengamatinya, menatap tak percaya sosok yang lenyap dari ingatan semua orang.

"Hwang Eunbi! Berhenti protes! Lakukan saja tugasmu!" Pinta pria itu lagi.

Hwang Eunbi? Bukan kah itu nama wanita yang pernah Jungkook nikahi? Seketika ingatan itu muncul di fikiran Jungkook, ketika Jin pernah mengatakan bahwa Jungkook pernah menikahi seorang yang bernama Hwang Eunbi. Apakah Hwang Eunbi adalah Sinb? Pertanyaan besar itu seketika memenuhi otaknya, membuatnya hanya termenung, memikirkan semuanya.

"Yak! Kau menjengkelkan sekali J-hope! Lihat saja nanti, aku akan membalasmu!" Ancam Sinb membuat J-hope tertawa.

"Kau tidak akan bisa melawan ku karena pada akhirnya kau akan berterima kasih kepadaku." Katanya penuh percaya diri.

Splassshhh

Sinb melemparkan sebuah pisau dan segera di halau oleh J-hope dengan pedangnya. Sementara gadis itu kembali berbalik dan memegangi ekor iblis berwujud separuh ular itu dan seketikan wujudnya berubah menjadi ular seutuhnya. Meliuk-liuk dan pergi begitu cepat.

"Tempramen mu itu! Kau harus mengendalikannya Hwang Eunbi." Keluh J-hope.

"Kau cerewet sekali seperti aboji! Kenapa bukan kau saja yang menjadi anaknya! Ingat, jangan panggil nama itu. Aku sudah menjadi malaikat Hwa-Eun lagi!" Protes Sinb dan kali ini J-hope mengacak rambut Sinb gemas.

"Setelah hukuman mu selesai, apa yang akan kau lakukan?" Entah kenapa tiba-tiba J-hope menanyakannya.

"Aku akan menjadi penunggu langit, berbakti menjaga pintu gerbang akhirat." Ungkap Sinb dengan jujur.

Jungkook masih saja memperhatikan gerak-gerik gadis itu.

"Kau tidak ingin berkelana lagi atau mencarinya?" Sinb menggeleng.

"Aku sudah menemukannya dan aku tidak bisa memaafkannya. Aku sudah menyerah dengan kebahagian semu seperti itu, aku hanya akan menyerahkan diriku pada-Nya. Mengabdikan diriku untuk penebusan dosa, bahkan jika aku harus membantai lebih 1000 iblis sekali pun, aku akan melakukannya." Ungkap Sinb yang terlihat sedih dan J-hope mendesah sebelum akhirnya mengatakan sesuatu.

"Dari semuanya yang ku hapus memori tentang dirimu, aku hanya menyisahkan satu." Katanya membuat dahi Sinb mengkirut.

"Apa maksudmu?" Tanya Sinb yang masih belum mengerti maksud J-hope.

"Jeon Jungkook, dia akan mengingatmu sebagai Sinb. Meskipun ia ingin melupakanmu, Jungkook tak akan pernah bisa!" Sinb terdiam dengan mulut menganganya.

Mata Jungkook melebar, kemudian dahinya berkirut, menunggu mereka memperjelas ucapannya.

"Wae? Apa alasanmu?" Tanya Sinb yang masih menunjukkan ekspresi terkejutnya.

"Itu hukuman untuknya karena perbuatanya dimasa lalu kepadamu." Ungkap J-hope membuat Sinb termenung.

Perbuatan dimasa lalu? Jungkook berusaha mengingatnya tapi gagal, ia tak mengingatnya.

"Tapi itu tidak akan merubah apapun J-hope. Karena sesungguhnya, kami tidak saling terhubung." Lirih Sinb.

"Itu adalah takdirnya dan aku hanya menjalankan tugas ku." Ungkap J-hope membuat Sinb memutar bola matanya.

"Ini pasti karena keisenganmu bukan? Hentikan semuanya, aku ingin kau segera menghapuskan ingatannya!" Mohon Sinb.

Wae? Kenapa Sinb ingin sekali menghapus ingatan Jungkook, membuat malaikat tampan yang masih memperhatikannya itu tak mengerti.

"Ckckck, aku tidak yakin bahwa kau adalah Hwa-Eun kami? Bagaimana kau begitu mempedulikan orang yang telah memanfaatkanmu dan membunuhmu begitu saja?" Cibir J-hope yang membuat Sinb diam, terlihat kesal.

Memanfaatkan dan membunuh? Apakah mungkin ia melakukan hal serendah itu? Jungkook tak mampu mempercayainya

"Apa kau masih mencintainya?" Tanya J-hope membuat Sinb menatapnya sinis.

"Kau salah! Aku tidak ingin terlibat dengannya lagi. Tolong, ku mohon hapuskan ingatannya agar kami tidak saling berurusan lagi, karena aku sangat ingin membunuhnya dengan tempramen ku yang sekarang!" Kata Sinb yang kini menghilang dan menyisahkan J-hope yang tersenyum.

Kenapa? Hanya kata itu yang kini mampu Jungkook fikirkan.

"Apa kau berfikir bahwa aku bermain-main? Tentu saja ia harus mengingatmu dan sesuatu yang terjadi di masa lalu? Mungkin ia akan segera mengingatnya. Jika itu rencanaku? Aku sudah menghantam tubuhnya dan mencabik-cabiknya sampai menjadi potongan kecil tapi ini adalah hukuman dari langit dan kalian harus menjalankannya." Guman J-hope sambil melirik sekilas ke arah gua dan sepertinya ia menyadari keberadaan Jungkook. Kemudian pria malaikat itu menghilang.

Menyisahkan Jungkook dengan keterpukulannya mengetahui fakta tentang dirinya dan Sinb. Bahkan saat ini pula ingatannya di masa silam saat ribuan tahun yang lalu, ketika dirinya menjadi seorang Jendral Jeon mulai bermunculan.

Mulai penculikan nona Hwang yang merupakan Sinb, membawa gadis itu jauh dari istana, menyandranya dan memanfaatkannya agar Putra Mahkota menderita sampai akhirnya, ia membunuh Sinb saat ia mengandung anaknya.

Jungkook merintih, merasakan sesak di dadanya, bahkan ia  beberapa kali memukuli dirinya. Merasa membenci pada diri sendiri yang telah berlaku kejam kepada Sinb, gadis yang tak berdosa itu.

"Nona Hwang..." Lirihnya dengan tangis yang tak mampu ia tahan. Ia sangat-sangat membenci dirinya saat ini.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Bulan Dan Bintang
4607      1177     3     
Romance
Cinta itu butuh sebuah ungkapan, dan cinta terkadang tidak bisa menjadi arti. Cinta tidak bisa di deskripsikan namun cinta adalah sebuah rasa yang terletak di dalam dua hati seseorang. Terkadang di balik cinta ada kebencian, benci yang tidak bisa di pahami. yang mungkin perlahan-lahan akan menjadi sebuah kata dan rasa, dan itulah yang dirasakan oleh dua hati seseorang. Bulan Dan Bintang. M...
Memorieji
6441      1313     3     
Romance
Bagi siapapun yang membaca ini. Ketahuilah bahwa ada rasa yang selama ini tak terungkap, banyak rindu yang tak berhasil pulang, beribu kalimat kebohongan terlontar hanya untuk menutupi kebenaran, hanya karena dia yang jadi tujuan utama sudah menutup mata, berlari kencang tanpa pernah menoleh ke belakang. Terkadang cinta memang tak berpihak dan untuk mengakhirinya, tulisan ini yang akan menjadi pe...
Intuisi
3291      883     10     
Romance
Yang dirindukan itu ternyata dekat, dekat seperti nadi, namun rasanya timbul tenggelam. Seakan mati suri. Hendak merasa, namun tak kuasa untuk digapai. Terlalu jauh. Hendak memiliki, namun sekejap sirna. Bak ditelan ombak besar yang menelan pantai yang tenang. Bingung, resah, gelisah, rindu, bercampur menjadi satu. Adakah yang mampu mendeskripsikan rasaku ini?
Cintaku cinta orang lain
325      267     0     
Romance
"Andai waktu bisa diulang kembali ,maka aku gak akan mau merasakan apa itu cinta" ucap Diani putri dengan posisi duduk lemah dibawah pohon belakang rumahnya yang telah menerima takdir dialaminya saat merasakan cinta pertama nya yang salah bersama Agus Syaputra yang dikenalnya baik, perhatian, jujur dan setia namun ternyata dibalik semua itu hanyalah pelarian cintanya saja dan aku yang m...
Werewolf, Human, Vampire
3490      1078     1     
Fan Fiction
WATTPAD PUBLISHED STORY!(username: msjung0414) 700 tahun lalu, terdapat seorang laki-laki tampan bernama Cho Kyuhyun. Ia awalnya merupakan seorang manusia yang jatuh cinta dengan seorang gadis vampire cantik bernama Shaneen Lee. Tapi sayangnya mereka tidak bisa bersatu dikarenakan perbedaan klan mereka yang tidak bisa diterima oleh kerajaan vampire. Lalu dikehidupan berikutnya, Kyuhyun berub...
Mars
901      498     2     
Romance
Semenjak mendapatkan donor jantung, hidup Agatha merasa diteror oleh cowok bermata tajam hitam legam, tubuhnya tinggi, suaranya teramat halus; entah hanya cewek ini yang merasakan, atau memang semua merasakannya. Dia membawa sensasi yang berbeda di setiap perjumpaannya, membuat Agatha kerap kali bergidik ngeri, dan jantungnya nyaris meledak. Agatha tidak tahu, hubungan apa yang dimiliki ole...
TRIANGLE
285      178     1     
Romance
Semua berawal dari rasa dendam yang menyebabkan cella ingin menjadi pacarnya. Rasa muak dengan semua kata-katanya. Rasa penasaran dengan seseorang yang bernama Jordan Alexandria. "Apakah sesuatu yang berawal karena paksaan akan berakhir dengan sebuah kekecewaan? Bisakah sella membuatnya menjadi sebuah kebahagiaan?" - Marcella Lintang Aureliantika T R I A N G L E a s t o r ...
Aku Mau
9770      1854     3     
Romance
Aku mau, Aku mau kamu jangan sedih, berhenti menangis, dan coba untuk tersenyum. Aku mau untuk memainkan gitar dan bernyanyi setiap hari untuk menghibur hatimu. Aku mau menemanimu selamanya jika itu dapat membuatmu kembali tersenyum. Aku mau berteriak hingga menggema di seluruh sudut rumah agar kamu tidak takut dengan sunyi lagi. Aku mau melakukannya, baik kamu minta ataupun tidak.
Run Away
6492      1480     4     
Romance
Berawal dari Tara yang tidak sengaja melukai tetangga baru yang tinggal di seberang rumahnya, tepat beberapa jam setelah kedatangannya ke Indonesia. Seorang anak remaja laki-laki seusia dengannya. Wajah blesteran campuran Indonesia-Inggris yang membuatnya kaget dan kesal secara bersamaan. Tara dengan sifatnya yang terkesan cuek, berusaha menepis jauh-jauh Dave, si tetangga, yang menurutnya pen...
Premium
Sepasang Mata di Balik Sakura (Complete)
6884      1786     0     
Romance
Dosakah Aku... Jika aku menyukai seorang lelaki yang tak seiman denganku? Dosakah Aku... Jika aku mencintai seorang lelaki yang bahkan tak pernah mengenal-Mu? Jika benar ini dosa... Mengapa? Engkau izinkan mata ini bertemu dengannya Mengapa? Engkau izinkan jantung ini menderu dengan kerasnya Mengapa? Engkau izinkan darah ini mengalir dengan kencangnya Mengapa? Kau biarkan cinta ini da...