Loading...
Logo TinLit
Read Story - Special
MENU
About Us  

Masa SMA adalah hal yang paling Shila tunggu. Bukan karena berharap akan mengalami kisah romantis seperti di novel-novel yang sering ia baca yang memang tokohnya adalah anak SMA. Shila hanya berharap semoga masa SMA sedikit lebih baik. Mengingat masa SMP-nya yang kurang mengesankan membuat Shila ingin memperbaiki semuanya di masa SMA. Saat di SMP Shila bukanlah murid berprestasi yang sering menyerahkan piala saat upacara bendera. Ia juga bukan most wanted yang dikenal banyak orang. Shila hanyalah murid kurang terkenal yang biasa-biasa saja. Semoga masa SMA adalah awal dari segala harapannya.

“Shila? Kita sekelas?” ucap seorang siswi yang kebetulan duduk di depan Shila.

“Eh, Sani. Iya kita sekelas, duduknya deketan lagi,” jawab Shila. Sani adalah teman satu ekskul Shila saat di SMP.

Seorang guru memasuki kelas 10 IPA 4. Semua siswa segera menghentikan aktivitas saling berkenalan mereka dan langsung duduk rapi.

“Selamat pagi anak-anak.”

“Pagi, Pak,” jawab semua siswa serempak.

“Perkenalkan nama saya Adnan. Saya akan menjadi wali kelas kalian selama satu tahun ke depan. Kalau sama saya santai aja, ya. Nggak usah tegang,” ucapan Pak Adnan mengundang tawa seluruh siswa.

Setelah itu Pak Adnan menyuruh semua siswa untuk memperkenalkan diri mereka masing-masing. Satu per satu siswa maju untuk memperkenalkan diri. Ada yang malu-malu bahkan ada juga yang terlalu percaya diri sampai menyebutkan nama akun instagram-nya.

“Baik, semoga kita semua bisa saling mengenal, ya. Nah, sekarang kita harus menentukan ketua kelas. Ada yang mau mencalonkan diri?” tanya Pak Adnan.

Semua terdiam. Mungkin ada yang berminat tapi tidak berani.

“Kalau begitu, kita voting saja. Siapkan kertas kecil lalu tulis nama orang yang menurut kalian pantas jadi ketua kelas.”

“Nggak pake kandidat, Pak? Kan belum hapal nama-namanya?” tanya seorang siswa.

“Kalau nggak tahu namanya tulis aja ciri-cirinya, misalnya yang duduk di bangku paling pojok sebelah kiri.”

Shila sendiri bingung harus menuliskan nama siapa. Selain belum hapal semua namanya Shila juga takut salah memilih orang. Saking bingungnya Shila akhirnya mengikuti Maura yang  menuliskan nama ‘Bayu’.

“Kamu, ke sini!” Pak Adnan menunjuk seorang siswi.

“Saya, Pak?” Shila menunjuk dirinya sendiri.

“Iya, kamu juga.” Pak Adnan jugamenunjuk Alfi?siswi yang duduk di sebelah Sani.

Shila dan Alfi maju ke depan. Ternyata Pak Adnan menyuruh mereka untuk mengumpulkan kertas yang berisi nama calon ketua kelas. Shila berjalan ke barisan siswa laki-laki sedangkan Alfi ke barisan perempuan. Shila mengambil satu persatu kertasnya.

“Nih, Shil. Kita sekelas lagi, ya.” Shila mengambil ketas milik siswa itu.

“Bosen gue sekelas sama lo terus,” jawab Shila yang hanya dibalas cengiran oleh lelaki itu.

Shila melanjutkan kembali langkahnya.

“Nih, sayang.”

Shila refleks memelototkan matanya sementara orang yang berucap tadi malah tersenyum sok manis.

***

 

“Hahaha, masa baru aja ketemu udah dipanggil sayang.” Cewek berkaca mata itu masih terkekeh akibat mendengar cerita Shila.

“Udah deh, Mel. Lo ngetawain gue mulu.” Shila sudah sangat kesal pada sahabatnya yang satu ini.

Sekarang Shila sedang mengadakan reuni bersama dua sahabatnya di warung bakso depan sekolah. Padahal mereka sudah sering bertemu selama liburan.

“Jangan-jangan itu cowok emang beneran suka sama lo. Orangnya ganteng nggak?” Amel memasang wajah serius.

“Apaan, sih. Di kelas gue itu nggak ada yang ganteng,” ujar Shila kesal.

“Lo sekelas sama Dipta ya, Shil?” tanya Viana yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.

Shila menjawab dengan anggukan karena ia sedang mengunyah bakso.

“Serius, Shil? Gue jadi pengen sekelas sama lo juga,” ucap Amel dengan wajah sedih yang dibuat-buat.

”Lo pengen sekelas sama gue apa sama Dipta?” tanya Shila meledek. Ia tahu betul bahwa Amel dari dulu menyukai lelaki bernama Dipta itu.

“Semoga di sekolah dan kelas baru lo bisa move on dari dia ya, Shil,” kata Viana

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kamu, Histeria, & Logika
62944      7293     58     
Romance
Isabel adalah gadis paling sinis, unik, misterius sekaligus memesona yang pernah ditemui Abriel, remaja idealis yang bercita-cita jadi seorang komikus. Kadang, Isabel bisa berpenampilan layaknya seorang balerina, model nan modis hingga pelayat yang paling berduka. Adakalanya, ia tampak begitu sensitif, tapi di lain waktu ia bisa begitu kejam. Berkat perkenalannya dengan gadis itu, hidup Abriel...
CTRL+Z : Menghapus Diri Sendiri
135      120     1     
Inspirational
Di SMA Nirwana Utama, gagal bukan sekadar nilai merah, tapi ancaman untuk dilupakan. Nawasena Adikara atau Sen dikirim ke Room Delete, kelas rahasia bagi siswa "gagal", "bermasalah", atau "tidak cocok dengan sistem" dihari pertamanya karena membuat kekacauan. Di sana, nama mereka dihapus, diganti angka. Mereka diberi waktu untuk membuktikan diri lewat sistem bernama R.E.S.E.T. Akan tetapi, ...
FLOW in YOU (Just Play the Song...!)
3443      992     2     
Romance
Allexa Haruna memutuskan untuk tidak mengikuti kompetisi piano tahun ini. Alasan utamanya adalah, ia tak lagi memiliki kepercayaan diri untuk mengikuti kompetisi. Selain itu ia tak ingin Mama dan kakaknya selalu khawatir karenanya. Keputusan itu justru membuatnya dipertemukan dengan banyak orang. Okka bersama band-nya, Four, yang terdiri dari Misca, Okka, dan Reza. Saat Misca, sahabat dekat A...
Tetesan Air langit di Gunung Palung
449      312     0     
Short Story
Semoga kelak yang tertimpa reruntuhan hujan rindu adalah dia, biarlah segores saja dia rasakan, beginilah aku sejujurnya yang merasakan ketika hujan membasahi
HOME
336      250     0     
Romance
Orang bilang Anak Band itu Begajulan Pengangguran? Playboy? Apalagi? Udah khatam gue dengan stereotype "Anak Band" yang timbul di media dan opini orang-orang. Sampai suatu hari.. Gue melamar satu perempuan. Perempuan yang menjadi tempat gue pulang. A story about married couple and homies.
Beach love story telling
3033      1485     5     
Romance
"Kau harus tau hatiku sama seperti batu karang. Tak peduli seberapa keras ombak menerjang batu karang, ia tetap berdiri kokoh. Aku tidak akan pernah mencintaimu. Aku akan tetap pada prinsipku." -............ "Jika kau batu karang maka aku akan menjadi ombak. Tak peduli seberapa keras batu karang, ombak akan terus menerjang sampai batu karang terkikis. Aku yakin bisa melulu...
Benang Merah, Cangkir Kopi, dan Setangan Leher
276      225     0     
Romance
Pernahkah kamu membaca sebuah kisah di mana seorang dosen merangkap menjadi dokter? Atau kisah dua orang sahabat yang saling cinta namun ternyata mereka berdua ialah adik kakak? Bosankah kalian dengan kisah seperti itu? Mungkin di awal, kalian akan merasa bahwa kisah ini sama seprti yang telah disebutkan di atas. Tapi maaf, banyak perbedaan yang terdapat di dalamnya. Hanin dan Salwa, dua ma...
Aku menunggumu
4536      955     10     
Romance
Cinta pertamaku... dia datang dengan tidak terduga entahlah.Sepertinya takdirlah yang telah mempertemukan kami berdua di dunia ini cinta pertamaku Izma..begitu banyak rintangan dan bencana yang menghalang akan tetapi..Aku Raihan akan terus berjuang mendapatkan dirinya..di hatiku hanya ada dia seorang..kisah cintaku tidak akan terkalahkan,kami menerobos pintu cinta yang terbuka leb...
Little Spoiler
1089      661     0     
Romance
hanya dengan tatapannya saja, dia tahu apa yang kupikirkan. tanpa kubicarakan dia tahu apa yang kuinginkan. yah, bukankah itu yang namanya "sahabat", katanya. dia tidak pernah menyembunyikan apapun dariku, rahasianya, cinta pertamanya, masalah pribadinya bahkan ukuran kaos kakinya sekalipun. dia tidak pernah menyembunyikan sesuatu dariku, tapi aku yang menyembunyikan sesuatu dariny...
Frasa Berasa
66727      7414     91     
Romance
Apakah mencintai harus menjadi pesakit? Apakah mencintai harus menjadi gila? Jika iya, maka akan kulakukan semua demi Hartowardojo. Aku seorang gadis yang lahir dan dibesarkan di Batavia. Kekasih hatiku Hartowardojo pergi ke Borneo tahun 1942 karena idealismenya yang bahkan aku tidak mengerti. Apakah aku harus menyusulnya ke Borneo selepas berbulan-bulan kau di sana? Hartowardojo, kau bah...