Seluruh peserta apel yang berseragam putih-biru berhamburan dari lapangan. Sesuai perintah dari panitia, mereka langsung mengerumuni mading sekolah untuk mengetahui kelas dan jurusan apa yang mereka terima. Di mading memang sudah ditempel beberapa kertas yang berisi nama-nama siswa yang telah dibagi menjadi beberapa kelas juga jurusan. Seminggu sebelumnya mereka telah melakukan tes penentuan jurusan yang diselenggarakan oleh sekolah agar setiap siswa bisa masuk ke jurusan yang sesuai dengan kemampuan mereka.
Di saat siswa yang lain mengerumuni mading agar segera mengetahui kelasnya, gadis dengan tas oren itu malah terlihat santai. Rupanya ia malas jika harus berdesakan seperti itu. Saat dirasa sudah tak terlalu banyak siswa yang berkerumun barulah gadis itu mulai menelusuri mading untuk mencari namanya. Ia memulai dari kertas yang bertuliskan ‘Kelas 10 IPS 1’, tapi namanya tidak ada di situ. Ia terus mencari namanya, membaca dengan detail setiap kertas yang tertempel. Hingga akhirnya ia menemukan namanya di kelas jurusan IPA. Sesuai harapan.
“ Kelas 10 IPA 4,” gumamnya.
Gadis itu segera mencari kelasnya. Tadi guru bidang kesiswaan telah memberi tahu jika gedung kelas sepuluh berada di wilayah paling belakang dekat kantor guru. Setelah menemukan kelasnya, dengan ragu gadis itu melangkah masuk ke kelas. Ia mengedarkan pandangan untuk mencari kursi kosong.
“Eh, di sini aja. Kosong kok,” ucap seorang siswi sambil menunjuk kursi kosong di sebelahnya.
“Nggak apa-apa?” tanya gadis itu memastikan.
Siswi itu hanya mengangguk.
Gadis dengan tas oren itu pun mendudukkan dirinya di sebelah siswi tadi. “Makasih, ya.”
“Santai aja kali. Nama lo siapa?”
“Arshila, panggil aja Shila. Kalo lo?”
“Gue Maura.”
Shila hanya tersenyum. Dalam hatinya ia berharap semoga ia dan Maura bisa berteman baik selama satu tahun ke depan atau bahkan selama mereka bersekolah di SMA ini. Bagi Shila hari ini adalah awal dari semuanya. Awal untuk kembali berprestasi, awal untuk mencari orang-orang yang mau menerimanya, juga awal untuk melupakan seseorang yang sangat sulit untuk dilupakan.