Read More >>"> Tentang Penyihir dan Warna yang Terabaikan (1. Lovita di bawah Pelangi) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Tentang Penyihir dan Warna yang Terabaikan
MENU
About Us  

1. Lovita di Bawah Pelangi.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

 

Semua orang berkumpul. Semua burung bernyanyi. Semua tumbuhan bergoyang. Semua rumah bersinar--satu yang paling terang. Jerit kesakitan menggema mengundang awan hujan mendekat. Anak-anak bersembunyi di bawah dipan sementara orang dewasa hingga tua bangka duduk di tanah. Saat jeritan semakin keras, awan hujan semakin membesar. Semakin besar. Semakin besar. Dan semakin besar. Awan hujan bergemuruh dengan gelisah, kenapa wanita itu berteriak dengan sangat keras? Begitu katanya. Tapi, orang-orang tidak bisa mendengar. Ia semakin bergemuruh, ia marah kemudian menumpahkan semua air mata kesedihan yang ia serap sedari pagi dari seluruh kota. 


"Ia sedang berjuang melahirkan anaknya ke dunia ini," teriak seekor burung dari balik pohon mangga yang tengah berusaha melindungi sarangnya dan telur-telurnya dan kotorannya dan beberapa semut hitam dari air.


Awan Hujan berhenti menangis walau beberapa air masih jatuh ke bumi. Ia bergerak, merenggangkan posisi tubuhnya. Sinar hangat matahari masuk melalui celah tubuh Si Awan Hujan. Terimakasih membiarkanku lewat, sobat dingin, ujar si sinar matahari saat ia menyentuh celah dingin si awan.


Burung-burung yang sebelumnya bersembunyi kembali bernyanyi. Terbang dan berputar dengan anggun menghindari air yang masih menetes. Hangatnya sinar mentari membuat semua orang tersenyum, bergandengan satu sama lain dan memanjatkan doa penuh harap untuk bayi yang akan segera lahir. 


Angin berhembus membuat si awan hujan bergeser dari tempat nyamannya.
Jeritan yang lebih memilukan terdengar dan terdengar lagi. Si Awan Hujan bergidik, hatinya terasa nyeri--atau bukan hati, suatu titik di tengah gumpalan tubuhnya yang sudah berlubang. Anak-anak yang bersembunyi di bawah dipan mengeluarkan kepala mereka yang penuh dengan debu, baik di rambut yang kusut, leher yang basah oleh keringat serta bibir yang penuh dengan liur. 


Setelahnya, tangis melengking seorang bayi terdengar. Semua orang menghela napas, pancaran mata mereka penuh kehangatan. Tidak ada kekhawatiran, Si Awan Hujan semakin berlubang, tidak ada air kesedihan untuk ia serap. Tidak lama, wanita tua dengan bibir penuh sirih, pinang dan sesuatu yang menjijikan lainnya menangis. Si Awan Hujan menyerapnya, tetapi ia semakin berlubang. Orang lain di sekitar Si Wanita Tua, Ibu-ibu dengan rambut berbau bawang serta lelaki dengan baju penuh kotoran sapi turut menangis. Tetapi Si Awan Hujan tidak mampu menyerapya, mereka tidak bersedih, mereka menangis bahagia. 


Seorang wanita dengan kantung mata serta pipi bergelambir ke luar dari rumah yang sedari tadi bersinar paling terang. Di gendongnya, bayi mungil berwarna merah--atau ungu--melewati orang-orang di sekitar pintu. Setiap orang tersenyum, mengulurkan tangannya guna memberikan pemberkatan pada bayi mungil tersebut. Burung di pohon mangga mengelus telurnya yang mulai retak, "Dia akan tumbuh dengan telur-telurku," gumam Si Burung dengan lembut. 


Suara retakan cangkang telur terdengar lirih bersama dengan perginya Si Awan Hujan. Sinar mentari kini bebas bergerak, menyamarkan dirinya di antara tetes air yang tersisa kemudian memeluk semua orang dengan hangat. Sisa tetes air hujan bertemu dengan sinar mentari, bergandengan penuh suka cita. Mereka--tetes air hujan dan sinar mentari--menari, diiringi kicau burung dan gelak tawa anak-anak yang baru saja ke luar dari bawah dipan. Rasa bahagia semua orang memeluk satu sama lain, memanggil para warna untuk mengunjungi bumi. 


Wanita tua dengan gelambir membawa bayi merah itu sedikit menjauh dari teras, berdiri di bawah tetes hujan dan pelukan sinar mentari kemudian membiarkan si bayi bermandikan warna. "Kau akan membawa cinta, cinta dari sihir terindah di dunia, pelagi memberkatimu, Lovita," ujar si wanita tua dengan gelmbir diikuti tangis haru semua orang.


Cangkang telur pun telah menetas, membawa tiga bayi burung. Si induk membelai anak-anaknya, mengambil warna pelangi dengan sayapnya kemudian mengusapkannya pada mereka. "Kalian juga, jagoanku."

How do you feel about this chapter?

3 0 1 0 0 0
Submit A Comment
Comments (2)
  • SusanSwansh

    Kerenn.

    Comment on chapter 1. Lovita di bawah Pelangi
  • emirah

    nice story, suka banget sama diksinya

    Comment on chapter 1. Lovita di bawah Pelangi
Similar Tags
The Yesterday You
311      219     1     
Romance
Hidup ini, lucunya, merupakan rangkaian kisah dan jalinan sebab-akibat. Namun, apalah daya manusia, jika segala skenario kehidupan ada di tangan-Nya. Tak ada seorang pun yang pernah mengira, bahkan Via sang protagonis pun, bahwa keputusannya untuk meminjam barang pada sebuah nama akan mengantarnya pada perjalanan panjang yang melibatkan hati. Tak ada yang perlu pun ingin Via sesali. Hanya saja, j...
Black World
1398      648     3     
Horror
Tahukah kalian? Atau ... ingatkah kalian ... bahwa kalian tak pernah sendirian? *** "Jangan deketin anak itu ..., anaknya aneh." -guru sekolah "Idih, jangan temenan sama dia. Bocah gabut!" -temen sekolah "Cilor, Neng?" -tukang jual cilor depan sekolah "Sendirian aja, Neng?" -badboy kuliahan yang ...
Taarufku Berujung sakinah
5679      1565     1     
Romance
keikhlasan Aida untuk menerima perjodohan dengan laki-laki pilihan kedua orang tuanya membuat hidupnya berubah, kebahagiaan yang ia rasakan terus dan terus bertambah. hingga semua berubah ketika ia kembai dipertemukan dengan sahabat lamanya. bagaimanakah kisah perjuangan cinta Aida menuju sakinah dimata Allah, akankah ia kembali dengan sahabatnya atau bertahan degan laki-laki yang kini menjadi im...
Find Dreams
209      173     0     
Romance
Tak ada waktu bagi Minhyun untuk memikirkan soal cinta dalam kehidupan sehari-harinya. Ia sudah terlalu sibuk dengan dunianya. Dunia hiburan yang mengharuskannya tersenyum dan tertawa untuk ratusan bahkan ribuan orang yang mengaguminya, yang setia menunggu setiap karyanya. Dan ia sudah melakukan hal itu untuk 5 tahun lamanya. Tetapi, bagaimana jika semua itu berubah hanya karena sebuah mimpi yan...
Error of Love
1068      505     2     
Romance
Kita akan baik-baik saja ketika digoda laki-laki, asalkan mau melawan. Namun, kehancuran akan kita hadapi jika menyerah pada segalanya demi cinta. Karena segala sesuatu jika terlalu dibawa perasaan akan binasa. Sama seperti Sassy, semua impiannya harus hancur karena cinta.
Flower With(out) Butterfly
388      265     2     
Romance
Kami adalah bunga, indah, memikat, namun tak dapat dimiliki, jika kau mencabut kami maka perlahan kami akan mati. Walau pada dasarnya suatu saat kami akan layu sendiri. Kisah kehidupan seorang gadis bernama Eun Ji, mengenal cinta, namun tak bisa memiliki. Kisah hidup seorang gisaeng yang harus memilih antara menjalani takdirnya atau memilih melawan takdir dan mengikuti kata hati
Sherwin
335      218     2     
Romance
Aku mencintaimu kemarin, hari ini, besok, dan selamanya
Alya Kirana
1617      762     1     
Romance
"Soal masalah kita? Oke, aku bahas." Aldi terlihat mengambil napas sebentar, sebelum akhirnya melanjutkan berbicara, "Sebelumnya, aku udah kasih tau kan, kalau aku dibuat kecewa, semua perasaan aku akan hilang? Aku disini jaga perasaan kamu, gak deket sama cewek, gak ada hubungan sama cewek, tapi, kamu? Walaupun cuma diem aja, tapi teleponan, kan? Dan, aku tau? Enggak, kan? Kamu ba...
Cinta Untuk Raina
4376      1441     2     
Romance
Bertahan atau melepaskan? Pilihan yang sulit untuk Raina sebenarnya karna bertahan dengan dengan Adit tapi hati Adit sudah bukan milik Raina lagi hanya akan menyakitinya, sedangkan melepaskan Raina harus rela kehilangan sosok Adit di hidupnya yang selama ini menemaninya mengarungi cinta selama hampir 2 tahun dan perjalanan cinta itu bukan hal mudah yang di lalui Raina dan Adit karena cinta merek...
Blue Rose
248      205     1     
Romance
Selly Anandita mengambil resiko terlalu besar dengan mencintai Rey Atmaja. Faktanya jalinan kasih tidak bisa bertahan di atas pondasi kebohongan. "Mungkin selamanya kamu akan menganggapku buruk. Menjadi orang yang tak pantas kamu kenang. Tapi rasaku tak pernah berbohong." -Selly Anandita "Kamu seperti mawar biru, terlalu banyak menyimpan misteri. Nyatanya mendapatkan membuat ...