Baru saja Yoongi hendak masuk ke dalam ruang kelas, Jungkook langsung berseru dan mengajaknya keluar. Melihat Jimin datang, Jungkook pun menitipkan tas Yoongi dan berkata jika mereka akan ke tepi lapangan outdoor.
Tidak lama setelah Yoongi dan Jungkook sampai di area lapangan basket, Taehyung dan Jimin pun datang.
"Akhir pekan minggu lalu, kemana kau pergi?" Taehyung mulai bertanya. Sebenarnya ia sudah datang sejak pagi, tetapi ia pergi berkeliling sekolah untuk memastikan kabar yang baru saja ia dengar.
"Apa kau pergi dengan target?" giliran Jungkook yang bertanya.
"Ya! Ada apa ini? Mengapa wajah kalian sangat serius sedangkan aku tidak mengerti apapun?" gerutu Jimin.
"Oh maja, aku pergi ke festival musim panas dan pasar malam dengannya." kata Yoongi dengan suara yang cukup pelan, ia tidak ingin siswa lain mendengar pembicaraan mereka.
Jungkook tersenyum. "Ternyata benar kau."
"Sejak tadi pagi aku mendengar jika putri kepala sekolah itu pergi dengan seorang sunbae. Aku mulai curiga, karena tidak ada yang mengatakan jika itu adalah saudaranya." Imbuh Taehyung.
"Jika kau berbuat sedikit lagi, mereka akan mengatakan kalian berkencan. Dan selesailah tantangan untukmu." Kata Jungkook.
"Aku tidak menyangka akan muncul berita ini."
Jimin mendengus. Ia tidak mengerti apapun yang ketiga sobatnya bahas, sehingga ia beranjak untuk kembali ke kelas. "Aku pergi."
"Aigoo Jiminnie, apa kau marah?" ledek Yoongi.
"Setidaknya jelaskan. Otakku tidak bisa menemukan inti dari apa yang kalian bicarakan di pagi hari." Rengek Jimin.
"Aku tidak membuka jasa untuk menjelaskan sesuatu." Kata Taehyung sambil mengangkat telapak tangannya yang bermakna untuk tidak bertanya kepadanya.
"Baiklah akan ku jelaskan, tetapi lakukan aegyo Oppaya! sebelum aku menjelaskannya." canda Yoongi.
"Sirheo, aku juga akan mengetahuinya nanti." tolak Jimin sambil bersikap seolah ia marah.
Mereka pun tertawa karena wajah lucu Jimin yang sedang kesal.
"Aku akan menjelaskan." ucap Jungkook.
= = =
Cheonsae memasang earphone berwarna putih--yang senada dengan warna ponselnya--dan mengarahkan wajahnya pada dinding kaca yang memperlihatkan lapangan sekolahnya.
Bukankah itu Yoongi sunbae? Apakah dia juga mendengar rumor itu? Aku berharap dia tidak mendengarnya. Batin Cheonsae yang melihat Yoongi sedang mengobrol dengan teman-temannya di tepi lapangan.
Tiba-tiba seseorang melepas salah satu earphonenya. Sontak Cheonsae menoleh dan melihat Haerin duduk di depannya.
"Wae?" tanya Cheonsae santai.
"Kau, berkencan?" suara Haerin cukup pelan, tetapi ketua kelas mendengarnya sehingga menoleh ke arah mereka.
Cheonsae yang menyadari ada orang lain yang mendengar pun mengajak sahabatnya itu keluar kelas. Mereka menuju area taman dan memilih bangku yang jauh dari keramaian.
"Kau hanya perlu menjawab ya atau tidak, mengapa harus membawaku sejauh ini?" gerutu Haerin.
"Aku tidak ingin ada yang mendengar. Aku tidak berkencan, meskipun aku ingin jika apa yang ku lakukan kemarin adalah kencan." kata Cheonsae dengan suara pelan pada kalimat akhir.
"Mworago? Kau bersama siapa? Mereka terus membahas kau pergi dengan sunbae."
"Mungkin kau tahu jika ku tunjukkan fotonya." kata Cheonsae yang lalu memperlihatkan fotonya bersama Yoongi saat menaiki bianglala.
Haerin membulatkan bibirnya tidak percaya. "Jamkkanman. Kau ... pergi ... dengannya?"
"Waeyo?"
"Daebak! Kau bisa pergi dengan hacker yang sangat berbakat dan King of New Year Party 2 tahun yang lalu." kata Haerin sambil bertepuk tangan beberapa kali.
"Mwo?! Aku bahkan tidak tahu semua yang kau sebutkan. Jika Seokjin oppa tahu hal ini, dia akan melarangku seperti seorang ibu tiri."
Haerin tertawa. "Aku hampir lupa, oppamu orang yang sangat jujur dan tidak menyukai hal aneh seperti yang dilakukan seorang hacker."
"Ahh eotteohke eomma.." rengek Cheonsae.
"Kau sudah saling memperkenalkan mereka?"
Cheonsae menggeleng. "Aku merasa semakin tidak bisa setelah mendengar ceritamu."
"Aigoo uri Cheonsae, gwaenchanha. Jalani saja dulu, jika kau ingin semakin berjalan lancar, katakan saja pada ibumu semua hal positif dan hal lucu yang menarik perhatiannya."
"Ya! Aku tidak mencari restu orang tua. Aish jinjja." gerutu Cheonsae.
= = =
Seokjin pergi ke perpustakaan sekolah setelah selesai dengan makan siangnya. Mengingat sudah 2 bulan berlalu di tahun akhir pelajarannya, ia ingin memantapkan dirinya agar mendapat hasil ujian yang mampu membuat bangga orang tuanya. Ditambah lagi prestasinya sebagai siswa teladan.
Setelah memilih buku, ia pun membawa buku itu ke salah satu meja yang terletak di dekat kaca jendela sehingga cukup jauh dari perkumpulan para siswa.
Ketika sedang membaca materi, seseorang pun duduk di sampingnya. "Seokjin-a.."
"Ah kamjjakya!" pekik Seokjin ketika Hoseok tiba-tiba datang.
"Mian jika kau terkejut. Aku hanya ingin bertanya, apa kau sudah mendengar rumor tentang Cheonsae?"
"Bagaimana aku tidak mendengar jika satu kelas membicarakannya?" sahut Seokjin dengan santai.
"Lalu? Kau percaya atau tidak?"
Seseorang pun yang baru saja datang pun berdeham. "Aku akan membuatmu semakin mudah untuk percaya atau tidak percaya."
"Aku tidak mengerti maksudmu, Namjoon." ucap Seokjin.
"Beberapa hari yang lalu, aku melihat Cheonsae menemui siswa yang satu angkatan dengan kita."
"Apakah dia yang dimaksud 'sunbae' itu?" tanya Hoseok.
"Apa yang mereka lakukan?" Seokjin penasaran.
"Cheonsae, dia memberi air mineral dan baru pergi setelahnya. Geunde, setelah itu aku melihat Yerin tiba-tiba datang dan memeluk orang itu." jelas Namjoon.
Seokjin dan Hoseok sama-sama terkejut. "Heol siapa orang itu?" tanya Seokjin.
Namjoon mendekat dan memelankan suaranya. "Min Yoongi, pasangan Yerin di New Year Party."
Hoseok menambahi, "Seseorang yang terkenal karena keahliannya dalam mengotak-atik dan membajak sesuatu, atau bisa disebut hacker."
"Yerin dan Cheonsae? Jika dia bersama Yerin aku bisa menerimanya, tetapi aku tidak bisa menerima seorang hacker usil berkencan dengan adikku." ucap Seokjin.
"Apa yang ingin kau lakukan? Apa kau akan melarang Cheonsae?"
"Jika kau melarang seseorang yang sedang jatuh cinta, maka kau sendiri yang akan berada jauh darinya." Hoseok memberi nasihat.
"Aku akan membiarkannya untuk beberapa saat. Sementara itu, aku akan mencari tahu apakah Cheonsae berkencan dengan Yoongi." ucap Seokjin.
"Ah geurae maja, aku akan membantu mencari bukti."
"Nado." imbuh Namjoon.
= = =
Pada waktu yang sama di perpustakaan, Yerin bersama Lee Bora, temannya, sedang mencari contoh soal untuk ujian. Meskipun ujian masih cukup lama, mereka memutuskan untuk mempersiapkan diri.
Terutama Yerin, ia ingin mendapatkan hasil yang tinggi sehingga bisa melanjutkan pendidikannya di luar negeri. Sebenarnya, ia sangat takut jika sewaktu-waktu ayahnya membuat perjodohan untuknya.
"Bora-ya, bisakah aku menitip beberapa soal ini? Aku ingin mencari beberapa materi, aku takut library card-ku melewati batas peminjaman." Yerin menyengir.
"Ah algesseo, aku akan meminjam ini dan menunggu disana." Bora menunjuk sebuah area untuk membaca buku yang berada di lantai. (aku mengerti)
"Aniya, kau kembali ke kelas saja, aku tidak mau kau terlambat masuk kelas nanti."
"Kalau begitu cepat cari yang kau butuhkan dan jangan terlambat, setelah ini adalah kelas bahasa asing, kau memerlukan itu untuk ke luar negeri."
"Arasseo eomeoni." kata Yerin sambil menunduk hormat seolah berbicara dengan ibunya.
"Aish jinjja." gerutu Bora.
Setelah itu, Bora menuju antrean untuk mencatat peminjaman buku, sedangkan Yerin mulai menelusuri deretan rak buku.
"Jika aku bisa ke luar negeri, aku bisa menghindari perjodohan yang mungkin akan dibuat appa lagi."
Ketika sedang sibuk mencari buku, Yerin melihat keberadaan Seokjin dan kedua teman dekatnya.
"Apa yang mereka bicarakan dengan berbagai bisikan itu?" gumam Yerin.
Ia pun melangkahkan kakinya agar lebih dekat dengan perkumpulan itu dan mendengar pembicaraan yang sepertinya cukup serius.
"Min Yoongi, pasangan Yerin di New Year Party." ucap Namjoon.
Sontak saja Yerin terkejut dan menutup mulutnya yang terbuka dengan kedua telapak tangannya. Langkah yang ia ambil saat ini tidaklah salah. Ia harus mengetahui apa yang sedang dibicarakan sebenarnya.
Yerin terus berdiri disana untuk mendengar rencana yang akan dilakukan. Ia hanya ingin memastikan jika gangguan kepribadian borderline yang dimiliki Seokjin sudah berkurang.
Aku tidak akan membiarkan hubungan antara Yoongi dan Cheonsae kacau karena perbuatan Seokjin. Batin Yerin menegaskan pada dirinya sendiri.
Ketika hendak meninggalkan area itu, Yerin tidak sengaja menjatuhkan buku yang terletak pada rak tersebut.
Ah pabo-ya! Yerin-a, neo jugeullae? Yerin merutuki dirinya sendiri.
Sementara Seokjin bangkit dari bangkunya dan mendatangi rak buku yang menjadi tempat persembunyian Yerin.
"Oh.."
= = =
to be continued:))
YOONGI OPPA :)
Comment on chapter #prolog