Setelah kejadian itu beberapa Minggu kemudian Cafe Pojok diijinkan beroperasi kembali. Buka di hari ke tiga, Cafe Pojok seperti biasa dikunjungi pelanggan-pelanggan setianya. Termasuk tiga orang sahabat ini yang masih penasaran ingin tanya langsung ke bang Dago.
Saoci dah nongkrong duluan, nyamperin bang Dago “Bang gimana sih bang kok bisa kasus ini terjadi di Cafe Pojok? Siapa pembunuhnya bang?“ tanya Saoci antusias.
“Ya namanya bisnis neng ya begini. Tapi setelah kejadian, saya temukan bros ini dekat lokasi korban. Sepertinya Bros ini terjatuh setelah proses pembunuhan itu terjadi," ucap bang Dago.
Bang Dago menunjukkan foto Bros itu ke Saoci.
Dalam hati Saoci sempat terhentak dan bergumam sendiri.
“Lah ini kan Bros nya si Dens. Mana mungkin Dens? Salah, pasti ini salah. Banyak juga kan yang punya Bros mirip Bros nya Dens," gumamku.
Ini salah satu benda yang tertinggal di area, nampak jelas dari foto yg disodorkan bang Dago ke Saoci foto-foto Bros itu mirip banget punya Dens. Tapi bukan berarti Dens pelakunya kan , Gila aja fikiran Saoci.
Tak lama obrolan itu terhenti, Syifa datang.
“Gimana bang Cafe Pojok sudah normal lagi.?gimana tuh ceritanya bang?” tanya Syifa penasaran juga.
“ Iya neng Syifa, saya heran juga kejadiannya kok tragis pas di Cafe saya dan yg meninggal salah satu staf pegawai saya yg terbaik juga. Semua masih ditangani polisi, sepertinya ada yang bersaing tidak sehat,” jelas bang Dago sedih.
“Sabar ya bang semoga kasusnya segera selesai. Seperti biasa bang, saya pesan pisang goreng keju ya," order Syifa agak cepat kali ini karena dia sudah lapar.
“Fa, mana Dens, tidak bersama kamu kesini?” tanya Saoci agak sedikit cemas.
“Loh bukannya sama kamu Ci? Kan keluarnya sama kamu tadi," Penjelasan Syifa agak sedikit mengarahkan kalau dia tidak bersama Dens.
“Eemm, kemana ya dia?"
"Eh Syifa, tadi bang Dago menunjukkan foto barang bukti yg berhasil ditemukan di lokasi pembunuhan. Lha kok ada Bros sama persis punya Dens yg biasa dipakai ngantor. Lihat deh fotonya nih, " sambil menyodorkan hp .
“Iya Ci, ini mirip Bros Dens. Tapi, tidak mungkin kita menuduh sembarangan tanpa bukti jelas. Polisi ada sidik jari di Bros itu. Dan impossible banget Dens apa untungnnya membunuh orang. Nggak ! ini Cuma modelnya sama aja, bros pasaran,” tegas Syifa.
Sangat tidak mungkin Dens membunuh orang, sama kecoa saja kabur. Dan 2 sahabat Dens ini berusaha menghalau prasangka itu.
Dens ????? ...... Impossible ....