Loading...
Logo TinLit
Read Story - Berawal dari Hujan (the story of Arumi)
MENU
About Us  

Happy Reading... 

Aku memutar tubuh ke kanan. Mataku sangat susah untuk terpejam, padahal kepalaku sangat pusing dan aku butuh istirahat. Tapi pikiranku tiba-tiba tertuju pada laki-laki yang tidak sengaja kutabrak atau mungkin bisa disebut kami bertabrakan. Tadi sore aku pergi ke makam ayah, aku rindu sebab sudah dua bulan beliau pergi meninggalkan kami semua. Saat aku sudah selesai berdoa untuk ayah, cuaca yang tadinya cerah, mendadak gelap dan tidak bersahabat. Hujan turun walaupun masih rintik-rintik. Kusempatkan untuk mengelus nisan ayah sebelum pergi meninggalkan area pemakaman dengan terburu-buru, aku tidak melihat jika ada orang lain yang juga berjalan. Kami tidak sengaja bertabrakan, bahuku dan bahunya saling bersenggolan. Laki-laki itu sangat sopan, dia bahkan meminta maaf walaupun aku tau dia tidak bersalah. Padahal bisa saja aku yang menabraknya. 

Aku menarik selimut sampai sebatas dada. Sekadar memastikan kalau udara dingin tidak akan menembus ke tubuhku. Aku sedang tidak enak badan karena kehujanan tadi sore, apalagi aku terkena air hujan yang pertama turun. Pasalnya, air hujan yang turun pertama kali berisiko membawa racun. Penyebabnya karena air hujan yang turun pertama kali, meski rintik-rintik, membawa polusi di udara yang turun ke bumi. Sederhananya air hujan yang turun pertama kali 'membilas' udara dari polusi namun berakibat negatif untuk manusia karena memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Itu aku ketahui dari sebuah artikel yang pernah aku baca. 

Dulu aku sangat menyukai hujan, tepatnya saat aku masih SD. Aku suka mandi hujan bersama teman-temanku, tidak peduli ayah atau bunda memarahiku karena takut aku sakit, apalagi saat itu Aruna—adikku—masih kecil dan dia selalu ingin ikut aku mandi hujan. Alhasil, aku mendapat bonus jeweran di telinga. Aku masih ingat sekali kejadian itu.

Itu dulu, tapi sekarang semuanya berubah. Kecintaanku terhadap hujan berubah menjadi ketidaksukaan. Ini semua karena ayahku meninggal karena hujan yang turun dengan deras pada saat itu. Walaupun aku tau bahwa ini semua sudah takdir. Tapi tetap saja, pandanganku terhadap hujan sudah berubah. Apalagi sekarang aku sedang sakit yang disebabkan oleh hujan juga. 

Suara dering ponsel yang terletak di samping ranjang, membuat aku menghela nafas. Baru saja aku akan memejamkan mata, tetapi ada gangguan yang coba menghampiri. 

"Assalamualaikum," sapaku begitu kujawab panggilan yang ternyata dari Aruna. 

"Waalaikum salam. Mbak, gimana, udah baikan?" memang aku tadi mengabarkan kepada Aruna kalau aku sedang tidak enak badan, jadi kemungkinan besok belum bisa untuk pulang ke rumah.

 "Emm.. udah lumayan sih, obatnya juga udah mbak minum kok. Kamu tenang aja." 

"Gimana mau tenang mbak, mbak di sana sendiri. Aku sama bunda khawatir lho" 

"Udah nggak apa-apa." 

"Yaudah kalau gitu. Aku cuma mau nanya keadaan mbak aja. Mbak istirahat ya, udah malem. Aku tutup ya, assalamualaikum." 

"Waalaikum salam." Aku tersenyum sambil meletakkan ponsel kembali ke tempat semula. Beginilah indahnya jika memiliki saudara, selalu diperhatikan meski kami berjauhan, karena aku memilih tinggal di kost agar lebih dekat dengan kampus. Walaupun sebenarnya jarak antara rumah dengan kampus tidak terlalu jauh, kira-kira sekitar dua jam jika ditempuh dengan kendaraan umum, jika naik kendaraan pribadi mungkin bisa lebih cepat. 

Aku melihat jam dinding yang diletakkan tepat di atas pintu, sekarang pukul sembilan, dan aku sudah merasa lelah. Rasanya aku ingin tidur saja tetapi tidak bisa karena hidungku tersumbat. Kupaksa memejamkan mata, tapi lagi-lagi aku belum bisa masuk ke alam mimpi. Laki-laki tadi terus saja mengusik pikiranku. Wajahnya yang bersih dan terlihat bercahaya mengingatkan aku pada perkataan ayah. Waktu aku kecil ayah pernah bilang, kalau orang yang wajahnya bercahaya pasti dia rajin shalat karena cahaya itu berasal dari wudhunya. Syukurlah kalau memang begitu, aku jadi salut. 

 

 [B E R A W A L  d a r i  H U J A N] 

 

"Rumi!" 

"Arumi!" 

"Ya?" Aku membalikkan tubuh ke belakang. Di sana Kirana berdiri sambil mengatur nafasnya yang terengah-engah. 

"Kamu cepet banget sih jalannya." Kirana menggerutu, aku hanya bisa memutar bola mata sambil menggumakan kata 'lebay'. 

"Rum, besok malam datang ke pengajian yuk." 

"Besok malam? Dimana?" Aku baru tau kalau besok malam ada pengajian. 

"Di masjid komplek. Kita datang ya, soalnya ada pak ustad ganteng yang ngisi ceramah." Kirana cengengesan. Aku sudah hapal luar kepala tabiat Kirana yang satu ini, dia akan datang ke suatu acara jika ada makhluk bernama pria yang diincarnya. 

"Kamu ini mau ikut pengajian atau mau liat pengisi acaranya sih?" 

"Ya pengajian dong. Tapi kalau bisa dua-duanya kenapa nggak? Sambil menyelap minum air, gitu lho..." 

"Awas kembung!" 
Kirana malah cengengesan tidak jelas. Temanku yang satu ini memang beda. Jika irish—temanku yang lain— dia lebih kalem dari kami bertiga. Kalau aku sih biasa-biasa saja, tapi Kirana? Jangan tanya. Dia orang yang ekspresif, dan sangat terobsesi dengan laki-laki. Huh! Mungkin aku harus segera menyadarkannya. 

 

 [B E R A W A L  d a r i  H U J A N]  

 

A/N: haloooo... pendek dulu ya, kan masih awal. Hehe...


Selamat membaca...

Medan, juli 2018

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Rewrite
9187      2670     1     
Romance
Siapa yang menduga, Azkadina yang tomboy bisa bertekuk lutut pada pria sederhana macam Shafwan? Berawal dari pertemuan mereka yang penuh drama di rumah Sonya. Shafwan adalah guru dari keponakannya. Cinta yang bersemi, membuat Azkadina mengubah penampilan. Dia rela menutup kepalanya dengan selembar hijab, demi mendapatkan cinta dari Shafwan. Perempuan yang bukan tipe-nya itu membuat hidup Shafwa...
Little Spoiler
1066      648     0     
Romance
hanya dengan tatapannya saja, dia tahu apa yang kupikirkan. tanpa kubicarakan dia tahu apa yang kuinginkan. yah, bukankah itu yang namanya "sahabat", katanya. dia tidak pernah menyembunyikan apapun dariku, rahasianya, cinta pertamanya, masalah pribadinya bahkan ukuran kaos kakinya sekalipun. dia tidak pernah menyembunyikan sesuatu dariku, tapi aku yang menyembunyikan sesuatu dariny...
Begitulah Cinta?
17545      2637     5     
Romance
Majid Syahputra adalah seorang pelajar SMA yang baru berkenalan dengan sebuah kata, yakni CINTA. Dia baru akan menjabat betapa hangatnya, betapa merdu suaranya dan betapa panasnya api cemburu. Namun, waktu yang singkat itu mengenalkan pula betapa rapuhnya CINTA ketika PATAH HATI menderu. Seakan-akan dunia hanya tanah gersang tanpa ada pohon yang meneduhkan. Bagaimana dia menempuh hari-harinya dar...
JEANI YOONA?
404      291     0     
Romance
Seorang pria bernama Nicholas Samada. Dia selalu menjadi korban bully teman-temannya di kampus. Ia memang memiliki tampang polos dan bloon. Jeani seorang perempuan yang terjebak di dalam nostalgia. Ia sangat merindukan seorang mantan kekasihnya yang tewas di bunuh. Ia susah move on dari mantan kekasihnya hingga ia selalu meminum sebuah obat penenang, karena sangat depresi. Nicholas tergabung d...
Asa
4658      1387     6     
Romance
"Tentang harapan, rasa nyaman, dan perpisahan." Saffa Keenan Aleyski, gadis yang tengah mencari kebahagiaannya sendiri, cinta pertama telah di hancurkan ayahnya sendiri. Di cerita inilah Saffa mencari cinta barunya, bertemu dengan seorang Adrian Yazid Alindra, lelaki paling sempurna dimatanya. Saffa dengan mudahnya menjatuhkan hatinya ke lubang tanpa dasar yang diciptakan oleh Adrian...
Panggil Namaku!
8668      2220     4     
Action
"Aku tahu sebenarnya dari lubuk hatimu yang paling dalam kau ingin sekali memanggil namaku!" "T-Tapi...jika aku memanggil namamu, kau akan mati..." balas Tia suaranya bergetar hebat. "Kalau begitu aku akan menyumpahimu. Jika kau tidak memanggil namaku dalam waktu 3 detik, aku akan mati!" "Apa?!" "Hoo~ Jadi, 3 detik ya?" gumam Aoba sena...
Bukan kepribadian ganda
9482      1835     5     
Romance
Saat seseorang berada di titik terendah dalam hidupnya, mengasingkan bukan cara yang tepat untuk bertindak. Maka, duduklah disampingnya, tepuklah pelan bahunya, usaplah dengan lembut pugunggungnya saat dalam pelukan, meski hanya sekejap saja. Kau akan terkenang dalam hidupnya. (70 % TRUE STORY, 30 % FIKSI)
My Sunset
7295      1584     3     
Romance
You are my sunset.
Princess Harzel
17003      2505     12     
Romance
Revandira Papinka, lelaki sarkastis campuran Indonesia-Inggris memutuskan untuk pergi dari rumah karena terlampau membenci Ibunya, yang baginya adalah biang masalah. Di kehidupan barunya, ia menemukan Princess Harzel, gadis manis dan periang, yang telah membuat hatinya berdebar untuk pertama kali. Teror demi teror murahan yang menimpa gadis itu membuat intensitas kedekatan mereka semakin bertamba...
Perfect Love INTROVERT
10697      1995     2     
Fan Fiction