PROLOG
“Kau tahu mengapa aku memanggilmu Avatar? Karena kau memang seperti Avatar, yang tak ada saat dibutuhkan dan selalu datang di waktu yang salah. Waktu dimana aku hampir bisa melupakanmu”
***
Namaku Arinzell Thalassa, tak kurang dan tak lebih. Usiaku 19 dan saat ini aku sedang menatap embun pagi. Matahari belum bersinar, udara semakin dingin dan sunyi. Aku amat menyukai pagi. Tak ada yang bisa mendeskripsikannya selain ketulusan. Senyumku kian mengembang meski udara dingin kian merambat pada jemari tanganku. Walau begitu, aku akan tetap menulis, menyelesaikan cerita tentang Avatar. Sebelum takdir membuatku lupa dengannya.
Namaku Arinzell Thalassa, dan aku sangat mencintai Avatar.