Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta Kita Yang Tak Sempurna
MENU
About Us  

Alarm ponsel berbunyi menandakan aku harus bergegas untuk prepare kuliah pagi, semua tugas dan buku-buku yang diperlukan untuk hari ini sudah siap.

“Ahhhh, kenapa sudah pagi sih. huahhh ... “, gerutuku sambil menguap dan mematikan alarm ponsel.

Mungkin sudah menjadi kebiasaan anak jaman sekarang apalagi cewek yang mudah baper, bangun tidur wajib ngecek ponsel. Berharap ada yang nge­­-chat meskipun sekedar ucapan selamat pagi.  Bagi mahasiswa, kuliah pagi adalah hal yang cukup menyiksa. Karena jam istirahat malam tersita untuk ngelembur mengerjakan tugas dari dosen yang selalu masang deadline. Tapi inilah sebuah pembelajaran baru bagi kita untuk benar-benar menghargai setiap detiknya waktu.

Sebuah semangat baru untuk menjalani aktifitas dengan usaha meyakinkan hati bahwa hari ini pasti hari keberuntungan. Aktifitas perkuliahan seperti biasanya nampak begitu lancar, seluruh mahasiswa nampak antusias ketika dosen memberikan penjelasan terkait suatu materi yang dipaparkan dalam sebuah ­slide. Hingga jam perkuliahan usai, seperti biasa aku menuju ke gedung UKM untuk bertemu rekan-rekan disana. Tanpa aku sadari, dari ruang belakang muncullah Gio menuju ruang depan yang sepertinya sedang sibuk mencari laporan penting di almari laporan-laporan dan kemudian kembali ke ruangan belakang.

Tak lama kemudian,

“tittt tittt, tittt tittttt”. Yups, ponselku memberi signal ada pesan masuk. Dan yang benar saja, Gio nge-chat aku dari ruangan belakang.

“hey kamu yang memakai baju couple sama aku, berwarna hitam. Ikut ke kantin yuk makan siang, wajib datang!”. Sambil memasang wajah keheranan dan menahan tawa, aku pun menjawab dengan singkat,

“siap”. Kemudian disusul Gio keluar dari ruangan UKM tanpa memandang aku sekedip pun, wow.

                Di kampusku, cukup banyak disediakan kantin yang ada di setiap fakultas dan lebih khususnya di gedung UKM ini juga ada. Kantin yang lumayan mewah tetapi sederhana untuk dompet mahasiswa. Jam makan siang kali ini aku akan ditemani oleh Gio, ini adalah kali pertama bagiku untuk duduk berhadapan dengan cowok kemudian makan bersama. Sebenarnya lumayan canggung, tetapi baiklah memang seperti ini yang sudah seharusnya. Cukup ramai kantin disini, sambil berusaha mencari Gio dari keramaian akhirnya ketemu juga dan ternyata dia sudah memesankan makanan dan aku hanya tinggal duduk dan makan.

“Istimewa sekali... hoho”. Gumamku dalam hati.

“hey,...” sapa Gio sebagai isyarat untuk datang ke arahnya.

Begitu hadir di hadapannya, “Nina mau nggak jadi pacarku?”. Spontan ucapan Gio yang mengagetkanku dalam keadaan baru membenarkan posisi duduk.

“What???.... “.  Lagi-lagi aku menjawab dengan ucapan singkat, namun kali ini aku benar-benar dibuat kaget.

“Izin senior ga salah ngomong kan? apa salah orang?”. Berusaha bertanya sambil melihat ke belakang yang kemungkinan ada orang yang bernama yang sama denganku, dan ternyata tidak ada cewek yang posisi berhadapan dengan Gio.

“Ommo”.

“Aku serius beneran nin, aku bukan orang yang suka menutupi keadaan hati. Aku baru pertama kali ini memberanikan diri untuk jujur ke hati, dan itu pun hanya kamu. Plis, kumohon nin kamu paham”.

“Ehh, secepat ini yah sen? Hehe”. Seolah kehilangan kata-kata untuk mengatakan apalagi menjawab setiap perkataan dari Gio.

Cukup lama aku merubah topik dan yang pada akhirnya kembali ditanyakan lagi oleh Gio, meskipun sebenarnya dalam hati menginginkan kejadian seperti ini diungkapkan oleh Aftar dan bukan Gio. Tetapi setelah aku menatap lebih dalam matanya, aku melihat sebuah ketulusan dan kesetiaan yang dimiliki oleh Gio. Dia nampak begitu sangat mencintai dan memperhatikanku dari awal, bahkan pertemuan pertama di sore itu dengannya aku sudah merasakan kenyamanan di dekatnya. Entahlah hati dan fikiranku belum bisa disatukan untuk tegas memilih siapa, namun aku sendiri tidak tau bagaimana mulutku berkata.

“iya, aku mau”.

“ninaa, beneran nin?” Gio terlihat begitu kaget, salah tingkah dan seperti orang kebingungan mau ngomong apa lagi.

“iya, aku mau sen”, jawabku dengan nada meyakinkan ke Gio.

"terimakasih nin, terimakasih ... aku berjanji sama kamu, untuk menjadi yang terbaik buat kamu. aku janji". Seketika Gio menarik tanganku untuk menerima janjinya.

Iya, ini adalah kali pertama aku memulai bermain cinta. Dan aku berusaha memantapkan dalam hati kalau Tuhan mengirimkan orang terbaik untukku yaitu Gio, dan bukan Aftar. Meskipun masih terasa berat untuk menerima kenyataan ini.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
What a Great Seducer Fist Series : Mengenalmu
16719      3010     6     
Romance
Bella, seorang wanita yang sangat menyukai kegiatan yang menantang adrenalin terjebak di dalam sebuah sekolahan yang bernama Rainwood University dengan profesinya sebagai Guru BK. Bukan pekerjaan yang diharapkan Bella. Namun, berkat pekerjaan itu takdir dapat mempertemukannya dengan Rion. Salah seorang muridnya yang keras kepala dan misterius. Memiliki nama samaran RK, Rion awalnya bekerja sebag...
Akhir SMA ( Cerita, Cinta, Cita-Cita )
1863      959     1     
Romance
Akhir SMA yang tidak pernah terbayangkan dalam pikiran seorang cewek bernama Shevia Andriana. Di saat masa-masa terakhirnya, dia baru mendapatkan peristiwa yang dapat mengubah hidupnya. Ada banyak cerita terukir indah di ingatan. Ada satu cinta yang memenuhi hatinya. Dan tidak luput jika, cita-cita yang selama ini menjadi tujuannya..
One-room Couples
1154      577     1     
Romance
"Aku tidak suka dengan kehadiranmu disini. Enyahlah!" Kata cowok itu dalam tatapan dingin ke arah Eri. Eri mengerjap sebentar. Pasalnya asrama kuliahnya tinggal dekat sama universitas favorit Eri. Pak satpam tadi memberikan kuncinya dan berakhir disini. "Cih, aku biarkan kamu dengan syaratku" Eri membalikkan badan lalu mematung di tempat. Tangan besar menggapai tubuh Eri lay...
THE WAY FOR MY LOVE
471      363     2     
Romance
AILEEN
5932      1272     4     
Romance
Tentang Fredella Aileen Calya Tentang Yizreel Navvaro Tentang kisah mereka di masa SMA
Aranka
4330      1453     6     
Inspirational
Aranka lebih dari sebuah nama. Nama yang membuat iri siapa pun yang mendengarnya. Aland Aranka terlahir dengan nama tersebut, nama dari keluarga konglomerat yang sangat berkuasa. Namun siapa sangka, di balik kemasyhuran nama tersebut, tersimpan berbagai rahasia gelap...
Once Upon A Time: Peach
1124      657     0     
Romance
Deskripsi tidak memiliki hubungan apapun dengan isi cerita. Bila penasaran langsung saja cek ke bagian abstraksi dan prologue... :)) ------------ Seorang pembaca sedang berjalan di sepanjang trotoar yang dipenuhi dengan banyak toko buku di samping kanannya yang memasang cerita-cerita mereka di rak depan dengan rapi. Seorang pembaca itu tertarik untuk memasuki sebuah toko buku yang menarik p...
A Ghost Diary
5403      1759     4     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
Salju di Kampung Bulan
2098      962     2     
Inspirational
Itu namanya salju, Oja, ia putih dan suci. Sebagaimana kau ini Itu cerita lama, aku bahkan sudah lupa usiaku kala itu. Seperti Salju. Putih dan suci. Cih, aku mual. Mengingatnya membuatku tertawa. Usia beliaku yang berangan menjadi seperti salju. Tidak, walau seperti apapun aku berusaha. aku tidak akan bisa. ***
When the Winter Comes
60026      8160     124     
Mystery
Pertemuan Eun-Hye dengan Hyun-Shik mengingatkannya kembali pada trauma masa lalu yang menghancurkan hidupnya. Pemuda itu seakan mengisi kekosongan hatinya karena kepergian Ji-Hyun. Perlahan semua ini membawanya pada takdir yang menguak misteri kematian kedua kakaknya.