Ternyata menjadi mahasiswa itu gampang-gampang susah. Kalau kita tidak cerdas dan pintar memilah, memilih juga mengatur waktu keseharian kita. Jelas akan terbengkalai seluruh planning-planning masa depan tergilamu. Aku percaya dimanapun tempat, jika kita mengawalinya dengan niat yang ikhlas tentu akan baik di proses dan hasilnya. Menjadi mahasiswa itu boleh salah tapi tidak boleh berbohong, itu kata-kata yang sampai sekarang aku ingat dan sama hal nya jika aku membicarakan soal hati yaitu tidak boleh berbohong.
Waktu berlalu dengan tidak izin dulu, kesibukan kuliah mulai nampak dan terasa. Perpustakan dan internet adalah pacarku kini yang paling sering aku ajak apel, kalian tau lah maksudnya. Yah, bukan berarti sok sibuk tapi inilah dunia mahasiswa. Sembari menikmati waktu untuk kuliah, aku pun juga memiliki aktifitas baru disini yaitu menjadi seorang aktivis. UKM yang aku cari telah aku dapatkan dan aku terus belajar untuk menyelaminya. Semakin aku memahami apa itu tugas dan tanggung jawab di UKM ini, aku menemukan perlahan semua jawaban pertanyaan di kepalaku tentang mahasiswa dan segala hitam putihnya. Dan disini juga aku menemukan dia, dia adalah orang yang aku pandang pertama kali ketika kampung UKM dulu. Bisa juga dia menjadi alasanku untuk terus semangat.
Suatu ketika ada kegiatan olahraga bersama atau kalau dalam istilah UKM Menwa adalah jasmani militer, rangkaian kegiatannya adalah jogging muterin kampus 3 kali kemudian push-up; sit-up dan lain-lain selama kurang lebih 1 jam. Keren dan seru banget kegiatan ini, apalagi si someone juga ikutan. “Arghttt” seneng level dewa pokoknya.
Kemudian lanjut selesai kegiatan, letting Maba yang ikut UKM ini dikumpulin buat diajak ngobrol dan ditanya kesannya terkait kegiatan yang baru dilakukan itu. Sebut saja namanya Linda, karena peraturan di UKM ini manggilnya ke senior adalah bapak atau ibu jadinya aku manggil dia adalah Ibu Linda.
“Adek-adek bagaimana kesannya setelah ikut kegiatan kita untuk pertama kali ini? Seru kan ...” tanya Ibu Linda.
“Iya bu seru, seneng banget” jawabku dari pertanyaan Ibu Linda yang memecahkan keheningan dari rekan-rekan lettingku pada saat itu. Dalam hati sebenernya yah senengnya bilang buanget karena ada si pangeran, wkwk.