Selama beberapa menit Viola menunggu Raffa akhirya Raffa kembali dengan membawa kamera di lengannya. Raffa melihat Viola dengan tatapan aneh, pasalnya wajah Viola tadi biasa saja tapi kenapa sekarang terlihat cemberut
“kenapa?”
“curang”
“kenapa?” jawab Raffa yang bingung dengan perkataan Viola
“hp lo di sandi”
“kepo ya” Raffa tertawa
“ih lu mah” Viola mendengus kesal
“pengen liat hp gue?” Viola hanya diam
“ketik aja nama lo sama tanggal kita jadian”
“what?” Viola tersenyum
“udah gausah blushing”
“siapa lagi yang blushing”
“pipi lo udh merah gitu”
Ketika Viola sedang mengetikkan sandi “ Viola14” di ponsel Raffa dan akhirnya terbuka dan menampilkan lockscreen ponsel Raffa yang bergambar fotonya
“foto gue?” gumam Viola
“Raffa gak secuek yang gue dan orang orang kira” gumamnya lagi
Kini Viola nampak asyik dengan ponsel Raffa entah apa yang Viola lihat. Sedangkan Raffa yang tengah asyik dengan kameranya dia tengah mengambil foto pemandangan sekitar termasuk foto Viola yang kini sedang candid
“la?” Raffa berada di bangku dan duduk di sebelah Viola
“apa?” Viola menengok dan memberhentikkan aktivitasnya
“lu berdiri coba”
“ngapain?”
“udah ayo berdiri” Raffa sekarang sudah berdiri sambil menarik pelan lengan Viola agar Viola juga berdiri
“ngapain si?”
“udah lu berdiri disini” Raffa berjalan mundur menjauhi Viola
“lu diem ya. Gue mau foto lu” katanya lagi
“ih gue gabisa gaya”
“lu gausah gaya juga udh cantik”
“gausah blushing” Viola tertawa dan langsung membuang muka sambil berkacak pinggang
Jepret,
“ii sumpah gue blm gaya udh lu foto” Viola mengerucutkan bibirnya
“bagus”
“mana ada sii candid yang bagus” Viola menghampiri Raffa yang sekarang tengah duduk
“coba liat”
“Engga ah”
“ih lo mah. Liat”
“bagus kan?” Raffa menunujukkan kameranya
“percaya deh fotografer handal mah”
“gue gaada bakat fotografer ya”
“masa?” kata Viola dengan nada mengejek
“iya”
“bodo” Viola menjulurkan lidahnya
“sumpah ya” setelah itu tidak ada perbincangan lagi keduanya sibuk masing-masing. Raffa sibuk dengan hasil potretannya dan Viola yang kembali sibuk dengan ponsel Raffa. Setelah beberapa hening akhirnya Viola membuka pembicaraan
Sekarang motor hijau Raffa sudah terparkir di halaman rumahnya setelah tadi mengantarkan Viola pulang kerumahnya dengan selamat
Raffa langsung merebahkan tubuhnya di kasur king size miliknya dan langsung merogoh sakunya yang terdapat ponsel yang sejak tadi Viola mainkan
“ga tau kenapa setiap jalan sama Ola tuh bahagia” gumam Raffa
“kan aneh ya” gumamnya lagi sambil tersenyum