Read More >>"> Just Me [Completed] (33 - Jalan) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Just Me [Completed]
MENU 0
About Us  

“La? Jalan yuk?”

“jalan? Kemana?”

“ya kemana aja”

“yaudah yuk”

“tapi pake jaket dulu ya” lanjutnya

“iya” Viola beranjak pergi ke kamarnya

“eh Raffa tante kira kalian udah jalan dari tadi” Indah hendak pergi namun, berhenti sejenak melihat Raffa

“belum tan. Saya mau minta izin sama tante mau ngajak Ola jalan”

“oh iya iya gapapa, asal jangan terlalu lama. Terus ingetin Ola buat minum vitamin ya Raffa”

“iya tan siap makasih tan”

“iya sama sama. Yaudah kalau gitu tante pergi dulu ya nitip Ola”

“iya tan pasti, tante hati hati” Raffa menyalimi punggung tangan Indah

“iya kamu juga ya” Raffa mengangguk

    Sudah beberapa menit Raffa menyendiri karena menunggu Viola yang sedang ganti baju, akhirnya Viola turun menggunakan jaket merah mudanya

“udah selesai?” tanya Raffa yang menyadari kehadiran Viola

“udahlah”

“kita mau kemana?” tanya Viola

“jalan aja dulu”

“iya deh”

“yuk”

“bentar”

“kenapa lagi?” Raffa bingung

“lo gak mau pamit dulu ke nyokap gue”

“mah. Mamah” panggil Viola

“gak akan nyautin”

“kenapa?” Viola bingung

“mamah lo pergi tadi, gue juga udah izin ngajak lo jalan”

“lo mah bukannya bilang daritadi” Viola mengerucutkan bibirnya

“gausah cemberut lo jelek”

“anjirr”

“yaudah ah kita berangkt yuk” lanjutnya

mereka keluar dari rumah Viola menuju motor sport hijau milik Raffa, dalam perjalanan mereka tidak terlibat pembicaraan sama sekali baik Raffa maupun Viola sama sama diam menikmati hembusan angin yang menerpanya

Setelah sampai tujuan Raffa memarkirkan motornya di sebuah gedung tua tapi masih cukup bagus belum ada retak sedikitpun. Ini semacam rumah yang sudah lama ditinggal oleh pemiliknya. Rumah ini memiliki penerangan yang cukup sehingga tidak membuat Viola kambuh akan phobianya

“njiirr. Ini tempat apa?” Viola turun dari motor Raffa

“rumah”

“iya gue juga tau ini rumah. Maksud gue kok bisa serem sih?”

“takut?”

“enggak lah apa banget gue takut”

“yakin?” Raffa memastikan

“banget malahan” Viola percaya diri

“kita masuk”

“ngapain?” Viola bingung atas ajakan Raffa

“ntar lo tau” Raffa melangkah kedalam rumah itu

“emang nyebelin nih” lalu Viola melangkah mengejar Raffa yang sudah lebih dulu masuk

“berantakan banget. Tapi tempat ini gue rasa masih layak deh ditempatin” kata Viola yang sekarang sudah disamping Raffa

“Lo tau kenapa rumah ini gak di tempatin?”

“kenapa?” Viola mulai antusias

“dulu tuh pernah ada kejadian dimana rumah ini ditempatin sama seorang keluarga di dalem keluarga itu ada ayah ibu dan dua orang anaknya. Ayahnya itu terkenal banget orang baik tapi ada yang benci sama keluarga mereka sampai akhirnya mereka sekeluarga itu dibunuh dengan tragis sama yang ngebenci mereka tuh. Kecuali istrinya”

“ohh. Kok gitu ya? Emang kenapa ya mereka bisa segitu bencinya sama keluarga itu, tapi anehnya kenapa istrinya engga?”

“itu karena persaingan bisnis juga ada dendam lama. Maka dari itu istrinya gak dibunuh, jadi mereka berdua tuh dulu temenan terus kedua dari mereka tuh suka sama seorang perempuan. Dan ternyata perempuan yang disuka itu lebih suka sama salah satunya sampai akhirnya mereka menikah dan ternyata temennya itu masih punya dendam”

“ohh gitu. Tapi kemana sekarang istrinya itu?” Viola masih penasaran

“dia udah bunuh diri dengan cara nembak dirinya sendiri di depan orang yang bunuh keluarganya karena sehabis tau keluarganya dia meninggal karena dibunuh oleh laki laki yang tak lain adalah teman suaminya sendiri”

“gitu banget ya, tragis sumpah” Viola kembali fokus pada jalannya

“gak takut?” Raffa bingung karena tidak ada ekspresi takut di wajah Viola padahal yang Raffa tau perempuan itu penakut sama yang namanya hantu atau yang berhubungan dengan gaib

“yang eng—aaaaaa” teriak Viola sampai memeluk lengan Raffa yang berada di sampingnya

“kenapa?”

“itu” Viola menunjuk nunjuk kearah bawah

“Katanya gak takut?”

“ish” Viola melepaskan pelukannya di lengan Raffa lalu memukul lengan Raffa

“gue emang gak takut” lanjutnya

“terus kenapa?”

“tadi tuh ada tikus tau” mendengar perkataan Viola Raffa malah tertawa keras

“kenapa dah lo? Kesurupan?”

“lo aneh. takut sama tikus” Raffa masih menyisakan tawanya

“tau ah” Viola pergi meninggalkan Raffa, setelah menyadarinya Raffa segera menyusul Viola tapi Viola jauh di depan Raffa

“Raf Raffa” panggil Viola dari kejauhan namun terdengar oleh Raffa

“apa?”

“sini cepet” Raffa langsung segera menghampiri Viola

“apa?” kata Raffa setelah sampai di samping Viola

“liat deh. Bagus banget” Viola sekarang berada di halaman belakang rumah tua itu dan memperlihatkan halaman hijau yang cukup luas ditambah dengan pepohonan yang membuat taman itu jadi sejuk dan juga bunga bunga yang menambah kesan indah dan yang lebih indahnya lagi disitu terdapat danau yang tidak terlalu luas

“ini yang mau gue tunjukkin”

“Raf sumpah deh ini bagus banget”

“kapan kapan pokonya kita harus ajak temen kita kesini Raf”

“boleh”

“eh Raf?”

“kenapa?”

“duduk situ yuk?” Viola menunjuk tempat yang berada di bawah pohon rindang tanpa alas apapun

“gue cari alas dulu”

“ngapain?”

“buat lo duduk lah”

“ishh apa banget deh. Gausah pake alas juga kali”

“kotor”

“kotor kan bukan buat dosa” Viola pergi meninggalkan Raffa menuju tempat yang tadi ia tunjuk

“Raf?” panggil Viola setelah menyadari Raffa duduk disampingnya

“hm”

“rumah ini siapa ya yang punya?” Raffa mengangkat bahunya tanda ia tak tahu

“rumah bagus tapi gak ada penghuninya” kata Viola lagi setelah itu keduanya hanya diam sambil menatap indanya pemandangan

“La?”

“apa?”

“kesana yuk?” ajak Raffa sambil menunjuk tempat yang dituju yaitu halaman samping rumah itu

“ngapain?” Viola bingung

“udah ikut dulu” Raffa sekarang sudah berdiri dan langsung menggandeng pergelangan tangan Viola menuju tempat tersebut

“mau ngapain dah?”

“tunggu sini bentar. Gue mau ke depan dulu?”

“awas lu ninggalin gue” 

“engga”

“sini hp lo?” Viola mengulurkan tangannya meminta ponsel milik Raffa

“buat?” Raffa bingung

“jaminan”

“gue gak akan kabur”

“mana sini” Viola tetap meminta ponsel Raffa

“hmmm” Raffa memberikan ponselnya kepada Viola

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Rihlah, Para Penakluk Khatulistiwa
14501      2531     8     
Inspirational
Petualangan delapan orang pemuda mengarungi Nusantara dalam 80 hari (sinopsis lengkap bisa dibaca di Prolog).
Praha
280      172     1     
Short Story
Praha lahir di antara badai dan di sepertiga malam. Malam itu saat dingin menelusup ke tengkuk orang-orang di jalan-jalan sepi, termasuk bapak dan terutama ibunya yang mengejan, Praha lahir di rumah sakit kecil tengah hutan, supranatural, dan misteri.
A Ghost Diary
5031      1585     4     
Fantasy
Damar tidak mengerti, apakah ini kutukan atau kesialan yang sedang menimpa hidupnya. Bagaimana tidak, hari-harinya yang memang berantakan menjadi semakin berantakan hanya karena sebuah buku diary. Semua bermula pada suatu hari, Damar mendapat hukuman dari Pak Rizal untuk membersihkan gudang sekolah. Tanpa sengaja, Damar menemukan sebuah buku diary di tumpukkan buku-buku bekas dalam gudang. Haru...
Oh My Heartbeat!
354      245     1     
Romance
Tentang seseorang yang baru saja merasakan cinta di umur 19 tahun.
Asmara Mahawira (Volume 1): Putri yang Terbuang
5710      1090     1     
Romance
A novel from Momoy Tuanku Mahawira, orang yang sangat dingin dan cuek. Padahal, aku ini pelayannya yang sangat setia. Tuanku itu orang yang sangat gemar memanah, termasuk juga memanah hatiku. Di suatu malam, Tuan Mahawira datang ke kamarku ketika mataku sedikit lagi terpejam. "Temani aku tidur malam ini," bisiknya di telingaku. Aku terkejut bukan main. Kenapa Tuan Mahawira meng...
Hidden Words Between Us
1301      559     8     
Romance
Bagi Elsa, Mike dan Jo adalah dua sahabat yang paling disayanginya nomor 2 setelah orang tuanya. Bagi Mike, Elsa seperti tuan putri cantik yang harus dilindunginya. Senyum dan tawa gadis itu adalah salah satu kebahagiaan Mike. Mike selalu ingin menunjukkan sisi terbaik dari dirinya dan rela melakukan apapun demi Elsa. Bagi Jo, Elsa lebih dari sekadar sahabat. Elsa adalah gadis pertama yang ...
A & A
84      66     2     
Romance
Alvaro Zabran Pahlevi selalu percaya bahwa persahabatan adalah awal terbaik untuk segala sesuatu, termasuk cinta. Namun, ketika perasaannya pada Agatha Luisa Aileen semakin dalam, ia sadar bahwa mengubah status dari teman menjadi pacar bukanlah perkara mudah. Aileen, dengan kepolosannya yang menawan, seolah tak pernah menyadari isyarat-isyarat halus yang Alvaro berikan. Dari kejadian-kejadian ...
Dari Hati ke Hati
307      200     1     
Romance
Kumpulan kisah yang dibalut dalam bingkai prosa liris. Mengajak pembacanya untuk melihat kehidupan dari segala sisi.
injured
1303      703     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
Tiba Tiba Cinta Datang
431      295     0     
Short Story
Cerita tersebut menceritakan tentang seorang lelaki yang jatuh cinta pada seorang gadis manis yang suka pada bunga mawar. Lelaki itu banyak belajar tentang cinta dan segala hal dari gadis dan bunga mawar