Setelah Raffa berhenti diparkiran motor Viola turun dan memberikkan helm Raffa yang tadi ia gunakan
"Thanks" Viola langsung pergi. Namun Raffa berhasil mensejajarkan langkahnya dengan Viola sehingga mereka sekarang berjalan beriringan. Raffa tak peduli dengan tatapan para perempuan yang menatapnya tapi tidak dengan Viola dia risih dengan tatapan tatapan itu
“wanjirr, yang dijemput sama cowoknya” kata Mawar setelah Viola mendudukkan dirinya di kelas
“ekh lo tertay ya kembang, gue tegasin gue ga pacaran dan satu lagi gue ga dijemput tapi gue ketemu dia pas gue lagi nunggu angkot di depan gang gue” Mawar hanya tertawa melihat ekspresi Viola
“yakin nunggu angkot? Bukan nunggu Raffa?” Angel terkekeh
“ih anjay, gue nunggu angkot, terus dia berenti di depan gue. Daripada gue telat ya gue terima aja ajakannya”
“alhamdulillah gue selamat, untung aja bel bunyi, sumpah bel penyelamat gue” gumam Viola pelan tapi bisa terdengar oleh ketiga sahabatnya
“masih ada istirahat kamvret” kini Elen yang membuka suara
~~~~
Hari ini pelajaran olahraga, pelajaran yang paling Viola tidak suka. Kenapa? Bukan karena badannya akan berkeringat dan menjadi hitam karena sinar matahari. Tapi karena dia takut kalau dia akan kelelahan dan akan membuat penyakitnya kambuh
Setelah semuanya selesai kumpul Pak Adi selaku guru olahraga di SMA Mulia Harapan meniup peluit sebagai intruksi kalau semua siswa harus kumpul
Setelah itu siswa dikelompokkan menjadi 4 kelompok setiap kelompok terdiri dari 8 siswa. Sekarang mereka akan melakukan olahraga atletik dan kini saatnya regu Viola bermain
Satu, dua, tiga, go..
Viola mendapat urutan ketiga. Tapi, Viola merasa kepalanya sangat pusing. Dia langsung izin ke kamar mandi dengan tergesa gesa kepada Pak Adi. Dan mendapat anggukan dari pak Adi artinya boleh. Tidak ada yang mencurigai gerak geriknya. Dia berlari sekencang mungkin sambil munutupi bagian hidungnya yang sekarang sudah berlumur darah.
Bugh,
“aww” teriak gadis itu tangannya terbuka dari hidungnya dan kepalanya tertunduk
“sorry” Raffa mengulurkan tangannya. Viola meraihnya dan berdirilah Viola dihadapan Raffa
“lo kenapa? Kok mimisan”
“gue gapapa kok”
“gue bantu lo ke UKS”
“tapi kan sekarang masih jam pelajaran, lagipula gue tadi izinnya ke toilet”
“gue yang urus” Raffa heran dengan tingkah Viola yang sok polos. Kemudian Raffa langsung merangkul memegang bahu Viola karena terlihat ingin terjatuh
“gue bantu” Raffa menuntun Viola sampai ke UKS dengan tangan Viola yang menutupi bagian hidungnya.
Setelah Viola merasa baikan mereka berdua keluar dari UKS dan berjalan menuju lapangan tempat dimana tadi dia berolahraga. Kini olahraga telah usai semua siswa telah baris dan akan berdoa karena pelajaran akan ditutup
“permisi pak” kata Viola dan Raffa hanya diam
“kamu dari mana aja Raffa, kamu juga Viola. Tadi kan kalian berdua izin ke toilet, lagipula berbeda waktu. Kenapa kalian bisa bareng kesininya, kalian pacaran dulu!”
“bisa saya jelasin”
“yaudah sekarang baris dan nanti kalian berdua ke ruang guru setelah pelajaran ini selesai” Raffa hanya mengangguk sebagai jawaban iya
“tadi lo kemana sih? Kok lo tiba tiba ngilang, makin lengket aja lo sama Raffa semenjak di bilang cantik tapi rese” Mawar bertanya setelah mereka selesai berganti pakaian
“iya lo kemana sih la?” kata Angel
“maksud lo gue baper? Ekh sorry gue mah bukan orang baperan ya”
“percaya cewek tomboi mah yang gak pernah pake rok. Sekalinya pake rok, rok sekolah doang” Mawar meledek Viola
“songong lo”
“BTW lo belum jawab pertanyaan gue tadi, lo kemana?” tanya Angel, Viola diam
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
Belum ada jawaban juga dari Viola. Di sela sela mereka menunggu jawaban dari Viola tiba tiba Raffa datang. Teman Viola mengerti akan maksud kedatangan Raffa
“eh Ola Raffa tuh?” Elen menyenggol bahu Viola
“oh ada apa Raf?” Viola membalikkan badannya jadi menghadap Raffa
“Pak Adi udah nunggu” kata Raffa singkat bahkan Viola sudah mengerti
“oh iya, tapi gue mau naro baju olahraga dulu”
“titipin ajah” Raffa menarik lengan Viola sambil mengambil baju ditangan Viola lalu memberikannya ke Elen
“ehem”
Tok, tok, tok
“silahkan masuk” ucap Pak Adi dari dalam
“silahkan duduk” kata Pak Adi kepada keduanya
“kita mulai aja ya” lanjutnya
“kalian emang kemana aja sih, pas pelajaran saya. Kalian itu udah ninggalin pelajaran saya lama sekali” tanya Pak Adi
“ke UKS” kata Raffa datar
“memangnya siapa yang sakit?”
“Viola”
“gitu? Bener Viola apa yang dibilang Raffa?” Pak Adi menolehkan kepala kearah Viola
“iya pak bener” Viola menjawab pertanyaan Pak adi
“lalu, kenapa kalian ga izin sama bapak dulu?”
“dia tadi udah mau pingsan” Raffa menunjuk Viola menggunakan dagunya
“oh yaudah, kalian bapak maafkan. Tapi, Viola lain kali kamu harus bilang kalau kamu sakit, bapak juga ga kejam. Bapak juga pasti mengizinkan kamu untuk ke UKS”
“iya pak, saya minta maaf ”
“yaudah gapapa, lain kali jangan diulang lagi ya?”
“siap” kata Viola dan anggukan dari Raffa