Read More >>"> Cinta dan Benci (VIII) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta dan Benci
MENU
About Us  

Saat aku ingin melayangkan tamparanku kearah ka Aldi, datanglah ibu Azka menghampiri kami.

 

“Ya ampun, seru banget nih” sahut ibu Azka dengan wajah senangnya.

“Iya bu, biasa anak-anak saling bercanda” sahut ibu Miranda bergantian melihat Miranda dan ka Aldi, lalu tersenyum kearah ibu Azka.

“Itulah kakak adik kerjaannya bercanda terus, kalo gak ya berantem. Oh iya mama sampai lupa, Azka sama Miranda jangan lupa ambil gambar dulu. Itu tadi fotografernya sudah siapin kamera, sekalian kita semua ambil gambar biar buat kenang-kenangan” sahut ibu Azka dengan antusias.

“Ya udah, ayo langsung ke tkp” sahut ka Aldi mengajak semuanya dengan semangat.

 

Ibuku pun berjalan menuju tempat pengambilan gambar, berjalan beriringan denganku sambil menggenggam erat tanganku. Jujur ini adalah hal yang tidak ingin aku lakukan, kenapa harus ambil gambar segala. Merepotkan saja. Tapi dengan melihat wajah bahagia terukir diwajah ibuku semuanya sanggup kulakukan untuk membuat ibuku bahagia. Kulihat Azka berjalan tidak jauh dibelakangku.

 

Sesampainya di tempat altar.

“Ayo, mempelai laki-laki dan wanitanya ambil gambar dulu” sahut sang fotografer.

“Azka sama Miranda, cepetan. Gak usah malu ya sayang, udah sah juga” sahut ibu Azka tersenyum seraya mengusap pundak Miranda. “Mas, nanti arahin ambil gambarnya yang romantis” ibu Azka memberitahu sang fotografer.

 

Aku yang mendengar perkataan ibu Azka hanya bisa membulatkan mataku tak percaya dengan mulut ternganga. Saat ingin melangkah pergi, Azka langsung menggenggam tanganku untuk berjalan menuju altar. Aku mencoba melepaskan genggaman tangan Azka, ka Aldi yang melihat Azka menggenggam tanganku langsung bersiul sambil bertepuk tangan, aku hanya bisa menundukkan wajahku dengan kesal. Berani sekali laki-laki ini.

 

Dengan cepatku menggengam tangan Miranda untuk berjalan menuju altar walaupun ia mencoba melepaskan genggamannya, tak akan kulepaskan begitu saja. Sesampai di altar kulihat Miranda menatapku tajam dengan wajah marahnya. Aku hanya tersenyum melihatnya, aku pergi menuju fotografer

 

“Pak, nanti arahin istri saya biar agak deketan sama saya kalau pas ambil gambarnya, biar romantis gitu. Terus banyakin ambil gambarnya waktu kita gak lihat ke kamera ya? Supaya gaya candid gitu, oke pak” kata Azka pada fotografer.

“Siap mas, pokonya nanti saya ambil banyak gambarnya mas sama istrinya” sahut sang fotografer.

“Sekarang kedua mempelai ambil posisi, pertama berdiri berhadapan saling menatap mata satu sama lain ya. Juga tangannya saling menggengam. Oke  siap, saya hitung satu dua tiga” suruh sang fotografer pada Azka dan Miranda dengan kamera ditangannya.

 

Aku yang mendengar perkataan sang fotografer hanya bisa menghela nafas, aku harus melakukannya agar cepat selesai. Sangat malas rasanya harus melihat wajah laki-laki yang ada dihadapanku ini. Seperti biasa wajah Azka yang selalu tersenyum, kurasakan ia menggengam erat tanganku. Ingin rasanya ku tonjok wajahnya, saking bencinya.

 

1 jam kemudian

Tak terasa acara ambil gambar serta acara pernikahan ini selesai juga, lelah sekali rasanya. Energiku terkuras banyak, aku perlu mengisi ulang energiku. Inginku langsung pergi merebahkan tubuhku ini ditempat tidur nyamanku tapi itu suatu hal yang mustahil.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
When I Was Young
8239      1654     11     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
Letter hopes
888      496     1     
Romance
Karena satu-satunya hal yang bisa dilaukan Ana untuk tetap bertahan adalah dengan berharap, meskipun ia pun tak pernah tau hingga kapan harapan itu bisa menahannya untuk tetap dapat bertahan.
in Silence
408      283     1     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
Rinai Hati
488      258     1     
Romance
Patah hati bukanlah sebuah penyakit terburuk, akan tetapi patah hati adalah sebuah pil ajaib yang berfungsi untuk mendewasakan diri untuk menjadi lebih baik lagi, membuktikan kepada dunia bahwa kamu akan menjadi pribadi yang lebih hebat, tentunya jika kamu berhasil menelan pil pahit ini dengan perasaan ikhlas dan hati yang lapang. Melepaskan semua kesedihan dan beban.
I have a dream
270      221     1     
Inspirational
Semua orang pasti mempunyai impian. Entah itu hanya khayalan atau angan-angan belaka. Embun, mahasiswa akhir yang tak kunjung-kunjung menyelesaikan skripsinya mempunyai impian menjadi seorang penulis. Alih-alih seringkali dinasehati keluarganya untuk segera menyelesaikan kuliahnya, Embun malah menghabiskan hari-harinya dengan bermain bersama teman-temannya. Suatu hari, Embun bertemu dengan s...
injured
1218      657     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
School, Love, and Friends
16485      2583     6     
Romance
Ketika Athia dihadapkan pada pilihan yang sulit, manakah yang harus ia pilih? Sekolahnya, kehidupan cintanya, atau temannya?
Hati Yang Terpatahkan
1839      833     2     
Romance
Aku pikir, aku akan hidup selamanya di masa lalu. Sampai dia datang mengubah duniaku yang abu-abu menjadi berwarna. Bersamanya, aku terlahir kembali. Namun, saat aku merasa benar-benar mencintainya, semakin lama kutemukan dia yang berbeda. Lagi-lagi, aku dihadapkan kembali antara dua pilihan : kembali terpuruk atau memilih tegar?
Meja Makan dan Piring Kaca
48376      6938     53     
Inspirational
Keluarga adalah mereka yang selalu ada untukmu di saat suka dan duka. Sedarah atau tidak sedarah, serupa atau tidak serupa. Keluarga pasti akan melebur di satu meja makan dalam kehangatan yang disebut kebersamaan.
Kisah yang Kita Tahu
5107      1446     2     
Romance
Dia selalu duduk di tempat yang sama, dengan posisi yang sama, begitu diam seperti patung, sampai-sampai awalnya kupikir dia cuma dekorasi kolam di pojok taman itu. Tapi hari itu angin kencang, rambutnya yang panjang berkibar-kibar ditiup angin, dan poninya yang selalu merumbai ke depan wajahnya, tersibak saat itu, sehingga aku bisa melihatnya dari samping. Sebuah senyuman. * Selama lima...