Read More >>"> Cinta dan Benci (IX) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Cinta dan Benci
MENU
About Us  

Sekarang aku sudah berada di tempat favoritku yaitu tempat tidur, tempat ternyamanku. Langsung kurebahkan tubuh lelahku dikasur, tak terasa mataku semakin tak tahan menahan kantuk. 

 

Setelah berbincang-bincang dengan teman-temanku, akupun pergi menuju kamar Miranda yang berada di lantai 2. Sesampai di depan pintu kamar Miranda jantungku terasa berdegup sangat cepat, ku buka perlahan gagang pintu terlihat Miranda yang tertidur. Aku berjalan kearah Miranda dan dari wajahnya yang tampak kelelahan. Aku berjongkok lalu mensejajarkan wajahku dengan wajah Miranda, aku hanya bisa tersenyum melihat Miranda dengan jarak sedekat ini. Kuperhatikan seluruh wajah Miranda dari mata, hidung, pipi gembulnya dan terakhir bibir yang tampak penuh berwarna merah muda. Semakin lama aku memperhatikan wajah Miranda semakin pikiran-pikiran aneh muncul diotakku, aku beranjak pergi menjauh dari Miranda dan berjalan menuju sisi tempat tidur satunya. Aku merebahkan tubuhku dengan hati-hati disamping Miranda sambil tidur menghadap punggungnya.

 

“Miranda, Azka.” panggil ibu Miranda dari luar.

“Kenapa bu?” jawabku setengah tidur dengan suara serak.

“Bangun sayang, ini keluarga pada cariin kamu sama Azka.”

“Iya bu, tapi Azka gak ada disini bu.” Kueratkan pelukanku pada boneka.

“Masa sih, jelas-jelas tadi Azka masuk kamar kamu sayang. Ya sudah kamu sama Azka jangan lupa mandi terus turun ke bawah ya.”

 

Hah, apa ibu gak salah ngomong. Masa Azka masuk kamar aku? Gak mungkin? Perasaan pintu kamar tadi aku kunci juga, mana bisa masuk dia. Kubalikkan badanku kearah samping.

 

“Yaak.” terkejutku tak percaya melihat Azka tidur disampingku.

“Hmmm, kenapa teriak-teriak sayang?” Azka mengerjapkan matanya. “Bikin kaget aja, kenapa? Hmmm?”

 

Aku langsung beranjak dari tempat tidur dan langsung menuju kamar mandi. Baru aja bangun tidur udah dibuat kesel sama itu orang. Ya tuhan, apa aku akan sanggup jika setiap hari harus melihat wajah laki-laki itu.

 

Setelah mendengar teriakkan Miranda, aku berusaha mengumpulkan tenagaku untuk sadar kembali. Aku duduk dipinggiran kasur sambil meregangkan seluruh tubuhku, berharap rasa lelah dan kantukku hilang. Kulihat sekeliling kamar Miranda yang dominan berwarna abu-abu, bukankah biasanya wanita identik dengan warna merah muda. Semua barang-barang tertata rapi dan terlihat banyak tanaman dalam kamar Miranda dari yang kecil hingga besar, pantas saja kamar ini terasa segar dan sejuk. Kulihat Miranda keluar dari kamar mandi tetap dengan wajah cuek dan datarnya tanpa ada senyum diwajahnya, ia langsung duduk dimeja rias mengeluarkan pengering rambut dari laci dan langsung menggunakannya.

 

Selesai mandi aku langsung menuju meja rias dan mengeringankan rambutku. Tanpa ada percakapan di antara kami, hanya terdengar suara mesin pengering rambut. Aku sangat benci situasi ini, kenapa harus satu ruangan sama laki-laki ini, aku harus bergegas keluar secepatnya. Kulihat dari sudut mataku Azka masuk ke dalam kamar mandi dan aku berdandan dengan cepat. Kurang dari lima menit aku berdandan secepat kilat aku keluar kamar dan menuju keluarga berkumpul, tanpa menghiraukan Azka yang memanggilku dari dalam kamar mandi.

 

Ruang tengah

“Akhirnya yang ditunggu-tunggu keluar juga,” Ucap ka Aldi sambil tepuk tangan. “Kenapa lama banget? Jangan bilang kalo kalian sibuk olahraga berdua, hmm?”

“Aldi, omongannya dijaga.” Sahut ayah Miranda.

“Kali aja yah, soalnya gak turun-turun dari tadi.”

“Miranda sini nak duduk disebelah mama.” Ucap mama Azka.

 

Aku yang mendengar ajakan mama Azka, hanya diam. Kalo ditolak gak enak tapi kalo duduk sebelahan akunya yang gak nyaman, dengan berat hati aku duduk di sebelah mama Azka.

 

Di kamar Miranda

“Mir, boleh minta tolong gak? Tolong ambilin baju sama celana aku dong,” ucap Azka dalam kamar mandi. “Mir, Miranda, kok gak dijawab sih? Miranda sayang tolong ambilin dong, ini suami kamu kedinginan loh.” Ucap Azka pelan.

Tags: twm18

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
When I Was Young
8239      1654     11     
Fantasy
Dua karakter yang terpisah tidak seharusnya bertemu dan bersatu. Ini seperti membuka kotak pandora. Semakin banyak yang kau tahu, rasa sakit akan menghujanimu. ***** April baru saja melupakan cinta pertamanya ketika seorang sahabat membimbingnya pada Dana, teman barunya. Entah mengapa, setelah itu ia merasa pernah sangat mengenal Dana. ...
Letter hopes
888      496     1     
Romance
Karena satu-satunya hal yang bisa dilaukan Ana untuk tetap bertahan adalah dengan berharap, meskipun ia pun tak pernah tau hingga kapan harapan itu bisa menahannya untuk tetap dapat bertahan.
in Silence
408      283     1     
Romance
Mika memang bukanlah murid SMA biasa pada umumnya. Dulu dia termasuk dalam jajaran murid terpopuler di sekolahnya dan mempunyai geng yang cukup dipandang. Tapi, sekarang keadaan berputar balik, dia menjadi acuh tak acuh. Dirinya pun dijauhi oleh teman seangkatannya karena dia dicap sebagai 'anak aneh'. Satu per satu teman dekatnya menarik diri menjauh. Hingga suatu hari, ada harapan dimana dia bi...
Rinai Hati
488      258     1     
Romance
Patah hati bukanlah sebuah penyakit terburuk, akan tetapi patah hati adalah sebuah pil ajaib yang berfungsi untuk mendewasakan diri untuk menjadi lebih baik lagi, membuktikan kepada dunia bahwa kamu akan menjadi pribadi yang lebih hebat, tentunya jika kamu berhasil menelan pil pahit ini dengan perasaan ikhlas dan hati yang lapang. Melepaskan semua kesedihan dan beban.
I have a dream
270      221     1     
Inspirational
Semua orang pasti mempunyai impian. Entah itu hanya khayalan atau angan-angan belaka. Embun, mahasiswa akhir yang tak kunjung-kunjung menyelesaikan skripsinya mempunyai impian menjadi seorang penulis. Alih-alih seringkali dinasehati keluarganya untuk segera menyelesaikan kuliahnya, Embun malah menghabiskan hari-harinya dengan bermain bersama teman-temannya. Suatu hari, Embun bertemu dengan s...
injured
1218      657     1     
Fan Fiction
mungkin banyak sebagian orang memilih melupakan masa lalu. meninggalkannya tergeletak bersama dengan kenangan lainya. namun, bagaimana jika kenangan tak mau beranjak pergi? selalu membayang-bayangi, memberi pengaruh untuk kedepannya. mungkin inilah yang terjadi pada gadis belia bernama keira.
School, Love, and Friends
16504      2601     6     
Romance
Ketika Athia dihadapkan pada pilihan yang sulit, manakah yang harus ia pilih? Sekolahnya, kehidupan cintanya, atau temannya?
Hati Yang Terpatahkan
1839      833     2     
Romance
Aku pikir, aku akan hidup selamanya di masa lalu. Sampai dia datang mengubah duniaku yang abu-abu menjadi berwarna. Bersamanya, aku terlahir kembali. Namun, saat aku merasa benar-benar mencintainya, semakin lama kutemukan dia yang berbeda. Lagi-lagi, aku dihadapkan kembali antara dua pilihan : kembali terpuruk atau memilih tegar?
Meja Makan dan Piring Kaca
48376      6938     53     
Inspirational
Keluarga adalah mereka yang selalu ada untukmu di saat suka dan duka. Sedarah atau tidak sedarah, serupa atau tidak serupa. Keluarga pasti akan melebur di satu meja makan dalam kehangatan yang disebut kebersamaan.
Kisah yang Kita Tahu
5107      1446     2     
Romance
Dia selalu duduk di tempat yang sama, dengan posisi yang sama, begitu diam seperti patung, sampai-sampai awalnya kupikir dia cuma dekorasi kolam di pojok taman itu. Tapi hari itu angin kencang, rambutnya yang panjang berkibar-kibar ditiup angin, dan poninya yang selalu merumbai ke depan wajahnya, tersibak saat itu, sehingga aku bisa melihatnya dari samping. Sebuah senyuman. * Selama lima...