Saat perempuan itu mulai mendekat kearah Azka, akupun melangkahkan kaki menjauh dari Azka untuk menghindari perempuan tersebut. Aku lihat perempuan itu sangat cantik, apakah ia mantan kekasih Azka? Apakah ia mengundangnya? Kalau perempuan itu benar mantan kekasih Azka, wah dia sangat berani menghadiri mantan kekasihnya sendiri tanpa ditemani orang lain” tanyaku dalam hati, dengan wajah kagum
Sambil berjalan menjauh dari mereka, aku menjelajahi setiap sudut menikmati pemandangan yang ada serta melihat para tamu yang datang dan pergi yang melewati aku dengan sambil tersenyum dan mengucapkan selamat. Aku membalas senyum mereka, lalu sampai lah aku di sebuah kursi putih kosong yang jauh dari keramaian para tamu tapi kursi tersebut aku pindahkan sedikit agar orang-orang tidak melihatku. Aku duduk sambil menyandarkan punggungku dan memejamkan mata. Aku merasa sangat lelah setelah seharian dengan acara ini, aku perlu beristirahat sejenak untuk mengumpulkan tenaga. Rasanya sangat ingin aku merebahkan diri dikasur dengan memeluk boneka tersayangku.
“Cukup lama aku berbincang dengan Lisa ini sangat membosankan. Aku mengedarkan pandangan untuk mencari Miranda, tapi aku tidak menemukan dia” kata Azka dalam hati
“Oh iya Lisa, aku pergi dulu ya mau cari teman-teman yang lain juga. Gak apa-apa kan aku tinggal? tanyaku basa-basi
“Iya gak apa-apa kok, aku juga mau cari tempat duduk nih soalnya kaki aku sakit banget kelamaan berdiri” kata Lisa sambil tersenyum
Aku pergi dari tempat tadi sambil mencari-cari Miranda, tapi tetap saja tidak ketemu. Apakah dia kabur? Atau sembunyi? Atau ke toilet? tanyaku dalam hati sambil berjalan. Setelah ku cari di setiap sudut tempat ini, aku melihat dari kejauhan gaun yang digunakan Miranda. Lalu aku mendekat kearah gaun tersebut dan benar itu dia, tetapi dia terlihat sedang tidur. Aku hanya memperhatikan dia tanpa membangunkannya, kulihat wajahnya terlihat sangat lelah. Akupun tidak ingin kehilangan momen itu sehingga aku keluarkan ponselku dari saku lalu mengambil foto, cukup banyak aku mengambil foto dari wajahnya sampai seluruh tubuhnya yang dibalut gaun. Aku hanya tersenyum sambil tertawa melihat tingkahnya seharian ini sangat lucu dan manis menurutku.
Sesaat aku memandangi wajahnya yang sedang tertidur, menurutku dia adalah wanita yang manis berapa lama pun aku memandanginya tidak akan pernah cukup. Sangat ingin aku memeluk dan menyentuh wajah wanita yang ada di depan ku ini, tapi mana mungkin dia menginginkannya. Bisa di bilang aku menyukai wanita ini sejak orang tuaku memperlihat fotonya padaku bahwa dia yang akan menjadi calon istriku, dari foto itu saja dia sudah terlihat menarik bagiku karena senyumnya yang manis. Saat itu pula aku mengiyakan perjodohan yang ditawarkan orang tuaku, walaupun umurku masih cukup muda untuk menikah tapi orang tuaku menginginkan agar cepat-cepat menikah karena aku anak pertama mereka.
“Aku masih memejamkan mataku tapi aku merasa ada seseorang yang sedang memperhatikanku” kataku dalam hati