Hari-hari setelahnya aku sendiri. Sepi sekali rasanya. Tidak ada teman yang bisa aku ajak bicara. Aku menunggu angkot sendirian dan aku baru menyadari bahwa menunggu itu lama-kelamaan terasa sangat membosankan. Hari-hari berlalu. Akupun sudah menginjak kelas 3. Untung saja aku tidak sekelas dengan orang-orang yang biasa menjahiliku, terutama Doni dan Tera. Karena setiap tahun selalu di-rolling sekarang aku mendapatkan teman-teman yang baru.
Jujur, karena aku pendiam dan cenderung pasif. Anak-anak lain tidak banyak yang menjahiliku. Mereka cenderung tidak mengacuhkanku. Dan itu adalah hal yang aku inginkan. Aku ingin lulus tanpa sebuah insiden yang menyertainya. Aku tidak ingin seperti Fresla yang bernasib buruk. Aku juga tidak mau seperti Cici yang terobsesi memiliki teman. Aku ingin teman yang tidak memanfaatkanku dan menerimaku apa adanya. Aku juga tak ingin seperti Tono yang terobsesi pada wanita. Aku ingin menjadi diriku sendiri. Aku sudah paham sekarang.
Wajah yang rupawan.
Harta Melimpah.
Dan juga Kekuasaan.
Itu penting di sini.
Jika kau tampan banyak orang memujamu.
Jika kau punya harta semua orang tidak akan meninggalkanmu.
Jika kau berkuasa semua orang akan tunduk padamu.
Sayangya semua hal itu membuatku menjadi orang yang cuek dan tidak terlalu peduli.
Di kelas 3. Aku fokus pada belajarku. Aku bahkan tidak sempat bermain dengan Cici, Tono, dan Fresla. Aku bahkan tidak sempat berbincang-bincang pada Bunda. Aku ingin bisa lulus dengan nilai yang baik. Dan bisa mendapatkan beasiswa lagi. Dan kalau besar nanti aku bisa jadi orang yang sukses. Supaya tidak ada orang yang meremehkanku.
1 tahun pun berlalu. Sebentar lagi ujian Nasional. Aku sudah berusaha dengan sangat keras. Aku yakin nilaiku akan menjadi lebih baik. Saat ujian berlangsung. Aku merasa aku bisa menyelesaikan semua ujiannya dengan mudah. Sampai semua selesai. Sampai saat pengumuman tiba.
Aku berhasil mendapatkan peringkat 1 paralel. Dengan nilai ujian 39.75. Nilai yang sangat memuaskan. Bunda sangat bangga padaku. Dan aku mendapatkan beasiswa lagi di Sma Harapan Bangsa. Walau letaknya cukup jauh. Tapi aku sangat bahagia.
"Usaha keras tak akan pernah menghianati. Sesulit apapun prosesnya hasilnya tidak akan mengecewakan. Percayalah pada takdir baik dan keberuntungan. Tapi bergantunglah pada usaha dan ikhtiar."
~Serena~
Thanks ya...atas semua masukannya...
Comment on chapter PROLOG