Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bulan dan Bintang
MENU
About Us  

Kalau ada orang yang menanyakan tentang sifat Bulan kepada Bintang, pasti Bintang akan menjawab; dungu, lemot, nggak tahu malu, pecicilan, terlalu pede, sampai nyebelin tingkat dewa. Nggak ada tuh sifat Bulan yang baginya itu manis. Paling-paling hanya ayah dan bundanya saja yang bilang begitu. Lagi pula, mana ada sih orangtua yang mau menjelek-jelekan anaknya sendiri? Pasti nggak ada lah.

Please Tang anterin ya, Please ...” perempuan di hadapan Bintang ini sedang berusaha memohon untuk diantarkan ke toko buku. Siapa lagi kalau bukan Bulan.

Bintang tetaplah Bintang, ia tidak mau mengantar Bulan. Karena baginya, waktu itu sangat berharga dari apa pun. Bintang tidak akan membuang waktunya dengan hal yang tidak bermanfaat seperti ini. Baginya, mengantar Bulan ke toko buku itu tidak berfaedah. Lebih baik dia bersantai di rumah sambil bermain PS kesayangannya.

Keempat temannya memperhatikan adegan alay tersebut tidak jauh dari mereka. Hanya berjarak sepuluh meter.

“Gue capek.” Bintang menolaknya lagi.

Bulan tetaplah Bulan, jangan panggil Bulan lemah kalau seperti ini saja dia tidak bisa.

“Sekali ini aja deh, Bulan nggak akan mohon-mohon lagi,” kata Bulan dengan nada suara yang sengaja dibuat-buat.

Bintang melirik kepada empat temannya. Pasalnya, hari ini mereka akan membeli kaset game PS terbarunya.

Rayhan menunjuk-nunjuk Bulan tanda kasihan melihatnya. Ketiga temannya yang lain ikut mengangguk.

Bintang memberi tatapan sinis, namun dengan kompak keempat temannya malah nyegir kuda.

“Frutang! Lo anterin aja dia, nanti lo nyusul,” Abay buka suara tidak tahan lagi melihat adegan nista di depannya.

“Enggak. Gue—”

“Gue beliin kaset game-nya deh,” Abay memotongnya cepat.

Sial! Mana bisa Bintang menolak?

“Tiga deh Tang tiga, ntar Abay yang beliin,” celetuk Galang membuat Abay langsung menoleh padanya.

“Bener nih?” Bintang menatap Abay tajam.

Sial, kenapa jadi Abay yang tersiksa begini? Abay pun langsung mengangguk lesu.

Fine.” Putus Bintang langsung berjalan meninggalkan keempat temannya beserta Bulan yang ikut-ikutan mengejar Bintang.

“Lo sialan banget sih Lang!” Abay langsung menoyor keppala Galang.

Galang memasang tampang tidak peduli. Ia malah sok sibuk mengemut permen batang kesayangannya.

Rayhan yang memang sebal melihat tingkah Galang pun langsung menjitaknya.

“Dasar iblis tukang makan permen!”

“Anjrit! Kepala pangeran udah di fitrah nih,”

Abay dan Rafa hanya terkekeh dan langsung pergi meninggalkan dua mahkluk aneh tersebut.

ZZZZZ

“Yang ini bagus nggak?” tanya Bulan membawa sebuah novel bersampul hijau.  “Tang, jawab dong.” Bulan merengek. Selama satu jam mereka bersama, Bintang tidak mau membuka suara sama sekali.

Bulan menaruh buku itu kembali ke tempatnya. “Ya udah, kita pulang aja deh,” Bulan kesal.

“AMBIL!” bentak Bintang. Bulan pun menurut langsung mengambil buku itu.

“Nggak usah bentak kali Tang,” ucap Bulan sebal, dipikir Bulan budeg apa, sampai jarak sedekat ini saja dibentak.

“Lo tuh! Tau ah!” Bintang langsung melengos pergi meninggalkan Bulan di tempat.

“Dasar, ganteng-ganteng kok nggak jelas, untung sayang deh,” gumam Bulan. Bulan pun beranjak dan segera menuju kasir.

Setelah Bulan membayar novelnya, ia segera menyusul Bintang yang ternyata sudah ada di parkiran. Bintang memasang tampang yang sepertinya bisa dibilang kesal. Ih, aneh, harusnya ‘kan yang kesal tuh Bulan karena ditinggal gitu aja, ini kenapa kebalik sih! Batin Bulan bersuara.

Bunyi ponsel Bulan akhirnya membuat keheningan di mobil ini lenyap.

“Halo?”

“Sekarang?” Ada perubahan di raut wajah Bulan.

Bulan menghela napasnya pelan. “Ya udah, nanti Bulan usahain deh,”

Sambungan telepon dimatikan secara sepihak. Bulan menimang-nimang ponselnya, kira-kira Bintang mau nggak ya?

“Eh, Bintang?” suara Bulan terdengar pelan. Tapi dengan keadaan yang sunyi seperti ini Bintang dengan jelas mendengarnya.

Bintang hanya bergumam.

“Mau anter Bulan ke bandara nggak? Tadi Bunda telpon katanya anak temannya baru aja sampe,” Bulan menjeda ucapannya, “mau nggak Tang?”

Bulan tidak menjawab ucapan Bulan, namun saat di depan ada tikungan, ia langsung memutar balik mobilnya. Di mana itulah jalan menuju bandara.

Seketika senyum Bulan mengembang. Gila, ternyata Bintang bisa romantis juga.

ZZZZZ

Sepi. Keadaan ini memang sudah biasa bagi Bulan. Tapi sekarang orang baru akan masuk dalam hidupnya. Bulan sangat senang, karena selama tujuh belas tahun ini Bulan merasa kesepian. Ayah dan Bundanya selalu bekerja. Walaupun Bulan tahu mereka bekerja untuk Bulan, ia mencoba untuk memakluminya juga. Terkadang Bulan merasa senang hanya untuk bisa menghilangkan rasa kesepian yang melanda dirinya.

“Bul? Kok bengong?” suara lembut itu menyadarkan Bulan dari lamunannya.

“Hah? Eh, engga tuh,” Bulan mengelak.

Perempuan dengan wajah blasteran di sampingnya hanya manggut-manggut dan kembali melanjutkan kegiatannya membereskan baju.

“Ini ditaruh di lemari gue aja, gue tidur duluan ya,” ujar Bulan langsung beranjak ke atas kasurnya. Mood-nya berubah semenjak Zoella datang. Ya, Bulan merasa senang ia bisa mendapat teman baru. Namun, tatapan Zoella saat di mobil tadi pada Bintang membuat Bulan merasakan takut. Ia takut kalau tiba-tiba saja Zoella mengambil Bintang dari dirinya.

Tapi, selama Bintang hanya menganggap Bulan teman, itu tidak masalah. Yang jadi masalah adalah Bulan yang tidak bisa terima kalau hal itu benar terjadi. Namun, satu yang membuat ketakutan Bulan memudar, Zoella tidak satu sekolah dengan dirinya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • Pat

    Bintang tuh "pacarable" banget !! Hahaha ..

    Comment on chapter Bagian Satu
Similar Tags
Du Swapped Soul
13734      2198     8     
Fantasy
Apa kamu pernah berasumsi bahwa hidupmu lah yang paling sempurna? Apakah kamu pernah merasakan rasanya menjalani kehidupan orang lain? Dan apakah... kamu pernah mempunyai sahabat yang aneh, tapi setia? Kalau belum, kau akan menemukan semuanya di sini, di kehidupan Myung-Joo yang akan diperankan oleh Angel.
Something about Destiny
172      147     1     
Romance
Devan Julio Widarta yang selalu dikenal Sherin sebagai suami yang dingin dan kurang berperasaan itu tiba-tiba berubah menjadi begitu perhatian dan bahkan mempersiapkan kencan untuk mereka berdua. Sherin Adinta Dikara, seorang wanita muda yang melepas status lajangnya pada umur 25 tahun itu pun merasa sangat heran. Tapi disisi lain, begitu senang. Dia merasa mungkin akhirnya tiba saat dia bisa mer...
Crystal Dimension
332      230     1     
Short Story
Aku pertama bertemu dengannya saat salju datang. Aku berpisah dengannya sebelum salju pergi. Wajahnya samar saat aku mencoba mengingatnya. Namun tatapannya berbeda dengan manusia biasa pada umumnya. Mungkinkah ia malaikat surga? Atau mungkin sebaliknya? Alam semesta, pertemukan lagi aku dengannya. Maka akan aku berikan hal yang paling berharga untuk menahannya disini.
Between Us
3453      1397     5     
Romance
Song Dami jelas bukanlah perempuan yang banyak bicara, suka tersenyum. Oke, mungkin iya, dulunya, tapi sekarang tidak. Entahlah, dia juga lupa alasan kenapa dia lebih banyak menyembunyikan emosinya dan memilih untuk melakukan apa yang disuruh padanya. Dan karna itu, Sangho, oppanya meminta dia untuk berhenti dari pekerjaannya yang sekarang karna Dami ternyata ditindas oleh sunbaenya. Siapa ya...
F I R D A U S
760      503     0     
Fantasy
Sadness of the Harmony:Gloomy memories of Lolip
659      369     10     
Science Fiction
mengisahkan tentang kehidupan bangsa lolip yang berubah drastis.. setelah kedatangan bangsa lain yang mencampuri kehidupan mereka..
Kulacino
419      278     1     
Romance
[On Going!] Kulacino berasal dari bahasa Italia, yang memiliki arti bekas air di meja akibat gelas dingin atau basah. Aku suka sekali mendengar kata ini. Terasa klasik dan sarat akan sebuah makna. Sebuah makna klasik yang begitu manusiawi. Tentang perasaan yang masih terasa penuh walaupun sebenarnya sudah meluruh. Tentang luka yang mungkin timbul karena bahagia yang berpura-pura, atau bis...
simbiosis Mutualisme seri 2
8723      2008     2     
Humor
Hari-hari Deni kembali ceria setelah mengetahui bahwa Dokter Meyda belum menikah, tetapi berita pernikahan yang sempat membuat Deni patah hati itu adalah pernikahan adik Dokter Meyda. Hingga Deni berkenalan dengan Kak Fifi, teman Dokter Meyda yang membuat kegiatan Bagi-bagi ilmu gratis di setiap libur panjang bersama ketiga temannya yang masih kuliah. Akhirnya Deni menawarkan diri membantu dalam ...
Cinderella Celdam
1820      635     4     
Romance
Gimana jadinya kalau celana dalam kamu tercecer di lantai kantor dan ditemukan seorang cowok? - Cinderella Celdam, a romance comedy
Premium
Titik Kembali
6231      2011     16     
Romance
Demi membantu sebuah keluarga menutupi aib mereka, Bella Sita Hanivia merelakan dirinya menjadi pengantin dari seseorang lelaki yang tidak begitu dikenalnya. Sementara itu, Rama Permana mencoba menerima takdirnya menikahi gadis asing itu. Mereka berjanji akan saling berpisah sampai kekasih dari Rama ditemukan. Akankah mereka berpisah tanpa ada rasa? Apakah sebenarnya alasan Bella rela menghabi...