Read More >>"> Bulan dan Bintang (Bagian Empat) - TinLit
Loading...
Logo TinLit
Read Story - Bulan dan Bintang
MENU
About Us  

Kalau ada orang yang menanyakan tentang sifat Bulan kepada Bintang, pasti Bintang akan menjawab; dungu, lemot, nggak tahu malu, pecicilan, terlalu pede, sampai nyebelin tingkat dewa. Nggak ada tuh sifat Bulan yang baginya itu manis. Paling-paling hanya ayah dan bundanya saja yang bilang begitu. Lagi pula, mana ada sih orangtua yang mau menjelek-jelekan anaknya sendiri? Pasti nggak ada lah.

Please Tang anterin ya, Please ...” perempuan di hadapan Bintang ini sedang berusaha memohon untuk diantarkan ke toko buku. Siapa lagi kalau bukan Bulan.

Bintang tetaplah Bintang, ia tidak mau mengantar Bulan. Karena baginya, waktu itu sangat berharga dari apa pun. Bintang tidak akan membuang waktunya dengan hal yang tidak bermanfaat seperti ini. Baginya, mengantar Bulan ke toko buku itu tidak berfaedah. Lebih baik dia bersantai di rumah sambil bermain PS kesayangannya.

Keempat temannya memperhatikan adegan alay tersebut tidak jauh dari mereka. Hanya berjarak sepuluh meter.

“Gue capek.” Bintang menolaknya lagi.

Bulan tetaplah Bulan, jangan panggil Bulan lemah kalau seperti ini saja dia tidak bisa.

“Sekali ini aja deh, Bulan nggak akan mohon-mohon lagi,” kata Bulan dengan nada suara yang sengaja dibuat-buat.

Bintang melirik kepada empat temannya. Pasalnya, hari ini mereka akan membeli kaset game PS terbarunya.

Rayhan menunjuk-nunjuk Bulan tanda kasihan melihatnya. Ketiga temannya yang lain ikut mengangguk.

Bintang memberi tatapan sinis, namun dengan kompak keempat temannya malah nyegir kuda.

“Frutang! Lo anterin aja dia, nanti lo nyusul,” Abay buka suara tidak tahan lagi melihat adegan nista di depannya.

“Enggak. Gue—”

“Gue beliin kaset game-nya deh,” Abay memotongnya cepat.

Sial! Mana bisa Bintang menolak?

“Tiga deh Tang tiga, ntar Abay yang beliin,” celetuk Galang membuat Abay langsung menoleh padanya.

“Bener nih?” Bintang menatap Abay tajam.

Sial, kenapa jadi Abay yang tersiksa begini? Abay pun langsung mengangguk lesu.

Fine.” Putus Bintang langsung berjalan meninggalkan keempat temannya beserta Bulan yang ikut-ikutan mengejar Bintang.

“Lo sialan banget sih Lang!” Abay langsung menoyor keppala Galang.

Galang memasang tampang tidak peduli. Ia malah sok sibuk mengemut permen batang kesayangannya.

Rayhan yang memang sebal melihat tingkah Galang pun langsung menjitaknya.

“Dasar iblis tukang makan permen!”

“Anjrit! Kepala pangeran udah di fitrah nih,”

Abay dan Rafa hanya terkekeh dan langsung pergi meninggalkan dua mahkluk aneh tersebut.

ZZZZZ

“Yang ini bagus nggak?” tanya Bulan membawa sebuah novel bersampul hijau.  “Tang, jawab dong.” Bulan merengek. Selama satu jam mereka bersama, Bintang tidak mau membuka suara sama sekali.

Bulan menaruh buku itu kembali ke tempatnya. “Ya udah, kita pulang aja deh,” Bulan kesal.

“AMBIL!” bentak Bintang. Bulan pun menurut langsung mengambil buku itu.

“Nggak usah bentak kali Tang,” ucap Bulan sebal, dipikir Bulan budeg apa, sampai jarak sedekat ini saja dibentak.

“Lo tuh! Tau ah!” Bintang langsung melengos pergi meninggalkan Bulan di tempat.

“Dasar, ganteng-ganteng kok nggak jelas, untung sayang deh,” gumam Bulan. Bulan pun beranjak dan segera menuju kasir.

Setelah Bulan membayar novelnya, ia segera menyusul Bintang yang ternyata sudah ada di parkiran. Bintang memasang tampang yang sepertinya bisa dibilang kesal. Ih, aneh, harusnya ‘kan yang kesal tuh Bulan karena ditinggal gitu aja, ini kenapa kebalik sih! Batin Bulan bersuara.

Bunyi ponsel Bulan akhirnya membuat keheningan di mobil ini lenyap.

“Halo?”

“Sekarang?” Ada perubahan di raut wajah Bulan.

Bulan menghela napasnya pelan. “Ya udah, nanti Bulan usahain deh,”

Sambungan telepon dimatikan secara sepihak. Bulan menimang-nimang ponselnya, kira-kira Bintang mau nggak ya?

“Eh, Bintang?” suara Bulan terdengar pelan. Tapi dengan keadaan yang sunyi seperti ini Bintang dengan jelas mendengarnya.

Bintang hanya bergumam.

“Mau anter Bulan ke bandara nggak? Tadi Bunda telpon katanya anak temannya baru aja sampe,” Bulan menjeda ucapannya, “mau nggak Tang?”

Bulan tidak menjawab ucapan Bulan, namun saat di depan ada tikungan, ia langsung memutar balik mobilnya. Di mana itulah jalan menuju bandara.

Seketika senyum Bulan mengembang. Gila, ternyata Bintang bisa romantis juga.

ZZZZZ

Sepi. Keadaan ini memang sudah biasa bagi Bulan. Tapi sekarang orang baru akan masuk dalam hidupnya. Bulan sangat senang, karena selama tujuh belas tahun ini Bulan merasa kesepian. Ayah dan Bundanya selalu bekerja. Walaupun Bulan tahu mereka bekerja untuk Bulan, ia mencoba untuk memakluminya juga. Terkadang Bulan merasa senang hanya untuk bisa menghilangkan rasa kesepian yang melanda dirinya.

“Bul? Kok bengong?” suara lembut itu menyadarkan Bulan dari lamunannya.

“Hah? Eh, engga tuh,” Bulan mengelak.

Perempuan dengan wajah blasteran di sampingnya hanya manggut-manggut dan kembali melanjutkan kegiatannya membereskan baju.

“Ini ditaruh di lemari gue aja, gue tidur duluan ya,” ujar Bulan langsung beranjak ke atas kasurnya. Mood-nya berubah semenjak Zoella datang. Ya, Bulan merasa senang ia bisa mendapat teman baru. Namun, tatapan Zoella saat di mobil tadi pada Bintang membuat Bulan merasakan takut. Ia takut kalau tiba-tiba saja Zoella mengambil Bintang dari dirinya.

Tapi, selama Bintang hanya menganggap Bulan teman, itu tidak masalah. Yang jadi masalah adalah Bulan yang tidak bisa terima kalau hal itu benar terjadi. Namun, satu yang membuat ketakutan Bulan memudar, Zoella tidak satu sekolah dengan dirinya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • Pat

    Bintang tuh "pacarable" banget !! Hahaha ..

    Comment on chapter Bagian Satu
Similar Tags
Kenangan Hujan
464      341     0     
Short Story
kisah perjuangan cinta Sandra dengan Andi
JEOSEUNGSAJA 'Malaikat Maut'
9350      2234     1     
Fan Fiction
Kematian adalah takdir dari manusia Seberapa takutkah dirimu akan kematian tersebut? Tidak ada pilihan lain selain kau harus melaluinya. Jika saatnya tiba, malaikat akan menjemputmu, memberikanmu teh penghilang ingatan dan mengirim mu kedimensi lain. Ada beberapa tipikel arwah manusia, mereka yang baik akan mudah untuk membimbingnya, mereka yang buruk akan sangat susah untuk membimbingny...
Hematidrosis
342      221     3     
Short Story
Obat yang telah lama aku temukan kini harus aku jauhi, setidaknya aku pernah merasakan jika ada obat lain selain resep dari pihak medis--Igo. Kini aku merasakan bahwa dunia dan segala isinya tak pernah berpihak pada alur hidupku.
Cinta untuk Yasmine
1591      729     17     
Romance
Yasmine sama sekali tidak menyangka kehidupannya akan jungkir balik dalam waktu setengah jam. Ia yang seharusnya menjadi saksi pernikahan sang kakak justru berakhir menjadi mempelai perempuan. Itu semua terjadi karena Elea memilih untuk kabur di hari bahagianya bersama Adam. Impian membangun rumah tangga penuh cinta pun harus kandas. Laki-laki yang seharusnya menjadi kakak ipar, kini telah sah...
Heya! That Stalker Boy
515      306     2     
Short Story
Levinka Maharani seorang balerina penggemar musik metallica yang juga seorang mahasiswi di salah satu universitas di Jakarta menghadapi masalah besar saat seorang stalker gila datang dan mengacaukan hidupnya. Apakah Levinka bisa lepas dari jeratan Stalkernya itu? Dan apakah menjadi penguntit adalah cara yang benar untuk mencintai seseorang? Simak kisahnya di Heya! That Stalker Boy
Ocha's Journey
277      227     0     
Romance
Istirahatlah jika kau lelah. Menangislah jika kau sedih. Tersenyumlah jika kau bahagia. Janganlah terlalu keras terhadap dirimu sendiri.
Love Rain
18045      2468     4     
Romance
Selama menjadi karyawati di toko CD sekitar Myeong-dong, hanya ada satu hal yang tak Han Yuna suka: bila sedang hujan. Berkat hujan, pekerjaannya yang bisa dilakukan hanya sekejap saja, dapat menjadi berkali-kali lipat. Seperti menyusun kembali CD yang telah diletak ke sembarang tempat oleh para pengunjung dadakan, atau mengepel lantai setiap kali jejak basah itu muncul dalam waktu berdekatan. ...
Irresistible
567      411     1     
Romance
Yhena Rider, gadis berumur 18 tahun yang kini harus mendapati kenyataan pahit bahwa kedua orangtuanya resmi bercerai. Dan karena hal ini pula yang membawanya ke rumah Bibi Megan dan Paman Charli. Alih-alih mendapatkan lingkungan baru dan mengobati luka dihatinya, Yhena malah mendapatkan sebuah masalah besar. Masalah yang mengubah seluruh pandangan dan arah hidupnya. Dan semua itu diawali ketika i...
LELAKI DI UJUNG JOGJAKARTA
2955      897     0     
Romance
Novel yang mengisahkan tentang seorang gadis belia bernama Ningsih. Gadis asli Jogja, wajahnya sayu, kulitnya kuning langsat. Hatinya masih perawan belum pernah mengenal cinta sampai saatnya dia jatuh hati pada sosok lelaki yang saat itu sedang training kerja pada salah satu perusahaan besar di Jogjakarta. Kali ini Ningsih merasakan rasa yang tidak biasa, sayang, rindu, kangen, cemburu pada le...
WE CAN DO IT
522      361     3     
Short Story
Mada, Renjun, dan Jeno adalah sahabat baik sejak kelas X. Kini mereka telah duduk di kelas XII. Selepas lulus SMA, mereka ingin menempuh pendidikan S1 di Universitas Negeri Surabaya melalui jalur SNMPTN 2017. Namun mereka telah memiliki opsi jurusan berbeda. Perjuangan mereka pun membuahkan hasil dan tidak sia-sia.