Beberapa bulan kemudian, Jai Dixit hampir putus asa dan dia pun mengirim 10 mata-matanya ke seluruh kota di India untuk mencari keberadaan Anjeli dan Anjelina. Salah satu mata-mata Jai Dixit yang bernama Vijay mengetahui keberadaan Anjeli dan Anjelina yang sedang berbelanja. Vijay mengikuti mereka sampai ke rumah. Sekarang Vijay sudah mengetahui tempat tinggal Anjeli dan Anjelina. Vijay pun menelepon Jai Dixit dengan ponselnya.
“ Halo pak, saya sudah menemukan mereka.” Kata Vijay.
“ Benarkah? Dimana mereka?” Tanya Jai Dixit. Tak sengaja Bhairav mendengar percakapan itu.
“ Mereka tinggal di Toko Manisan Ikshita di Chandigarh.”
“ Chandigarh? Toko Manisan Ikshita? Maksudmu toko manisan yang terkenal diseluruh Chandigarh?”
“ Benar, pak.” Jawab Vijay.
Mereka tinggal di tempat terkenal itu tapi aku tidak mengetahuinya. Aku benar-benar ceroboh. Dalam hati Jai Dixit.
“ Pak, apa yang harus lakukan selanjutnya?” Tanya Vijay.
“ Kau pantau mereka selama 3 hari.
Setelah itu, kita akan menangkap mereka.”
“ Siap laksanakan, pak!” Vijay pun menutup telepon itu.
Siangnya, Anjeli mendapat telepon dari Tuan Lakshan di ponselnya. Dia mencoba me-Reject teleponnya tapi dia masih takut. Dengan pasrah, Anjeli mengangkat teleponnya.
“ H-Halo?”
“ Bagaimana, Anjeli? Kau mau melakukannya?”
“ Sudah aku bilang, kalau aku tidak mau melakukannya lagi! Lebih baik aku bunuh diri dibandingkan bekerja denganmu lagi!”
“ Anjeli…Anjeli... kau sungguh keras kepala. Aku mencoba memintamu baik-baik tapi sekarang aku terpaksa mengatakannya.”
“ M-Mengatakan apa?” Anjeli mulai sedikit takut.
“ Jika kau tidak ingin melakukannya, aku akan menyiksa adikmu, Anjelina.”
“ Coba saja! Dia akan selalu disampingku.”
“ Hm… Baiklah, Terserah padamu.” Tuan Lakshan pun mematikan teleponnya. Anjeli mulai ketakutan dengan terror yang diberikan oleh Tuan Lakshan. Tapi dia berjanji tidak akan mengatakannya pada Anjelina.
Esoknya, mereka pulang habis berbelanja. Tak sampai dirumah, Anjelina dibekap dari belakang oleh sekelompok pria tapi Anjeli masih berjalan. Anjelina berusaha melawan tapi tubuh para pria itu cukup besar.
“ ANJELI!”
“ A-Anjelina?” Anjeli menoleh kebelakang ternyata Anjelina diseret ke dalam mobil Van. “ ANJELINA!” Anjeli pun melempar barang bawaannya dan mencoba mengejar mereka tapi mobil itu melaju cepat. Anjeli berhenti, dia ketakutan dan bingung bagaimana cara mengejar mereka.
Kriing…
Anjeli mengambil ponsel di sakunya dan melihat siapa yang menelponnya. Ternyata yang menelpon adalah Tuan Lakshan.
“ Halo?”
“ Kau lihat, kan! Aku sudah menangkap Anjelina. Kau tahu, aku tipe orang yang tidak suka bermain-main. Jadi, apakah kau mau melakukan pekerjaan itu?” Anjeli putus asa.
“ B-baiklah, aku bersedia tapi tolong jangan siksa Anjelina!” Anjeli memohon.
“ Baiklah kalau begitu.” Tuan Lakshan tersenyum dan menutup teleponnya.
Anjeli sangat bingung bagaimana cara menyelamatkan Anjelina. Setelah Anjeli mematikan teleponnya, seorang pria memegang pundaknya. Anjeli menoleh ke belakang dan ternyata ada 2 pria bertubuh kekar.
“ Ternyata kalian lagi. Sudah berapa lama ya kita tidak bertemu kembali? Tapi aku tidak peduli karena aku bosan dengan kalian.” Dengan nada licik.
“ Sudahlah! Bos menunggumu!” Kata Pria satunya yang bernama Raju. Pria satunya lagi yang bernama Akash mengeluarkan kain hitam.
“ Apakah aku harus menggunakan itu? Kau tahu, aku bosan menggunakan kain itu lagi. Lagipula aku sudah tahu tempat tinggal Tuan Lakshan.”
“ Tuan Lakshan sudah pindah.” Kata Akash.
“ Benarkah? Berarti aku harus mengenali jalan sekitar walaupun mataku tertutup.”
“ Ah…Sudah jangan terlalu banyak omong. Ikuti saja!” Akash pun menutup mata Anjeli dengan kain hitam itu dan mendorong dia ke dalam mobil.
Vijay menyaksikan kejadian itu langsung menghubungi Jai Dixit
“ Pak, saya melihat salah satu dari mereka yang bernama Anjelina diculik.” Kata Vijay.
“ Hah? Kenapa bisa? Siapa yang menculik dia?” Jai Dixit bertanya-tanya.
“ Saya tidak mengenali mereka, pak. Tapi saya melihat Anjelina dimasukkan ke dalam mobil Van berwarna putih.”
“ Kau melihat wajah penculik itu?”
“ Tidak, pak. Tapi saya cukup ingat wajah sopir itu dan plat nomor mobil Van. Dan saya melihat Anjeli ditelepon oleh seseorang, setelah itu Anjeli digiring oleh 2 pria.”
“ Baiklah, kerja bagus, Vijay.”
“ Terima kasih, Pak.”
“ Baik, kau kembali ke Mumbai untuk mengidentifikasi wajah sopir itu dan memberitahu nomor plat itu.”
“ Siap laksanakan, Pak.” Jai Dixit menutup telepon.
Kenapa mereka diculik padahal mereka adalah pencuri. Hm…Kasus ini benar-benar rumit. Dalam hati Jai Dixit.
Menarik...
Comment on chapter Twins Sister