Penyelidikan di museum dimulai, polisi-polisi itu termasuk Jai Dixit dan Ali mencari bukti. Jai Dixit menemukan sehelai benang berwarna merah, Jai Dixit pun membawa benang itu untuk dianalisis. Ternyata benang itu adalah benang sutera yang khas dari india.
Keesokan harinya, Jai Dixit dan Ali pun kembali ke negeri India, tanah kelahirannya. Saat di pesawat, dia tak sengaja bertemu partner kerja wanita yang sama-sama menyelidiki kasus itu. Ali pun jatuh hati pada wanita itu yang bernama Gandhali. Ali mencoba merayunya tapi rayuannya tidak mempan.
Sesampainya, Jai Dixit pulang ke rumahnya untuk bertemu istri dan anaknya yang bernama Aditya Bhairav Dixit yang bisa dipanggil Bhairav. Malamnya, Jai Dixit melihat Bhairav sedang berkomunikasi di media sosial dengan seorang gadis yang membuat hati Bhairav terpesona. Bhairav Membuka foto gadis itu pada layar komputer.
" Siapa dia, Bhairav ?" Tanya Jai Dixit yang ada dibalik pintu kamar. Bhairav terkejut dan Segera menutup laman itu.
" Aku tahu kau sedang berkomunikasi dengan seseorang." Lanjut Jai Dixit.
" Sebenarnya dia adalah wanita idamanku, ayah." Jawab Bhairav
" Apakah kau sudah pernah bertemu dengannya?"
" Belum tapi aku mengundangnya ke sebuah pesta kecil yang cukup terkenal di internet saat ulang tahunnya agar kami bisa lebih dekat."
" Hm... jadi kau bertemu dengannya di media sosial, begitu?" Bhairav mengangguk.
" Ayah, ijinkan aku untuk pergi. Tolonglah, ayah!" Jai Dixit menyetujuinya.
Esoknya, Jai Dixit melakukan rapat dengan polisi-polisi yang menyelidiki kasus itu. Polisi-polisi itu berasal dari negara-negara yang terkena pencurian.
" Tuan dan nyonya yang ada disini, aku akan menunjukkan sebuah bukti yang aku temukan. Aku sudah mencari bukti-bukti itu melalui sidik jarinya, benda-benda yang tertinggal dan lain-lain, akhirnya aku sudah menemukan bukti yang mengejutkan dan ini dia." Kata Jai Dixit sambil menunjukkan gambar pada layar. Gambar itu adalah gambar bentuk dari logam berbentuk huruf yang ditinggalkan oleh pencuri. " Ini adalah jejak terakhir yang pencuri itu tinggalkan."
" Hanya sebuah logam berbentuk huruf." Kata salah satu polisi itu.
" Benar, logam-logam ini berbentuk huruf yang sama dengan inisial kota-kota di dunia seperti J dari Jakarta negara Indonesia yang mencuri salah satu wayang di museum Wayang, A dari Abudhabi negara UEA yang mencuri miniatur museum Louvre Abu Dhabi, I dari Istanbul negara Turki yang mencuri berlian di museum Istana Topkapi Istanbul, M dari Milan negara Italia yang mencuri Lukisan karya Lorenzo Bartolini di museum Poldi Rezzoli, U dari Ulsan negara Korea Selatan yang mencuri Baju Hanbok di museum Ulsan, R dari Roma negara Italia yang mencuri pecahan patung wajah Athena di museum nasional Roma , D dari Doha negara Qatar yang mencuri dokumen sejarah di museum nasional Qatar, E dari Edinburgh negara Skotlandia yang akhir-akhir ini mencuri sebuah bidak catur. Lalu logam-logam itu aku susun menjadi seperti ini." Jai Dixit kembali menunjukkan gambar pada layar. Gambar itu terdapat logam-logam huruf yang bersusun menjadi kata " JAI MURDERE". Polisi-polisi itu terkejut melihat kata itu.
" Aku juga menyusun huruf terakhir menjadi JAI MURDERER dan aku yakin huruf R ini akan dilakukan pencurian di kota Roma lagi." Lanjut Jai Dixit.
" Bagaimana kau tahu, tuan Jai Dixit?" Tanya wanita yang bernama Gandhali.
" Aku tahu karena aku mengurutkan berdasarkan tanggal pencurian dan ada 2 kota yang sama terkena penculikan yaitu kota Edinburgh dan Roma. Dan satu lagi, ternyata pencuri itu berasal dari India dan aku melihat ukiran kecil di logam-logam itu yang bertuliskan inisial AA." Akhirnya rapat diakhiri dengan kerja sama polisi.
Menarik...
Comment on chapter Twins Sister