Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Final Promise
MENU
About Us  

Pagi setelah malam penuh perasaan itu, Ardan terbangun dengan perasaan yang campur aduk. Sejak malam itu, saat dia dan Raya saling mengungkapkan perasaan mereka, hidupnya seolah menjadi lebih terang. Namun, ada sesuatu yang mengganjal di benaknya. Meskipun mereka sudah saling terbuka, Ardan merasa ada pertanyaan besar yang belum terjawab.

Pagi itu, setelah sarapan sederhana bersama Raya di villa, mereka duduk di teras dengan pemandangan danau yang masih terbungkus kabut tipis. Udara pagi terasa sejuk, membawa kedamaian di tengah kebingungannya.

“Ardan,” Raya memulai dengan suara pelan, matanya menatap ke kejauhan. “Kita sudah ngobrol banyak malam kemarin, kan? Tentang perasaan kita. Tapi ada satu hal yang ingin gue tanyakan ke lo.”

Ardan menoleh, menatap Raya dengan penuh perhatian. “Apa itu?”

Raya tersenyum lembut, namun ada sedikit kekhawatiran di matanya. “Lo yakin ini yang lo inginkan? Maksud gue, kita baru saling mengenal dalam waktu singkat. Kita nggak tahu apa yang akan terjadi setelah ini, kan?”

Pertanyaan itu membuat Ardan terdiam sejenak. Selama ini, ia merasa bahwa hubungan mereka berkembang begitu alami, tanpa paksaan. Tetapi, kini dia merasa cemas. Apa yang mereka rasakan memang indah, namun dunia nyata selalu penuh dengan tantangan.

“Gue nggak tahu, Raya,” jawab Ardan jujur, matanya penuh dengan kebingungan. “Tapi yang gue tahu, gue ngerasa nyaman banget sama lo. Gue nggak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Jadi, gue pengen coba ini. Gue pengen lebih dekat sama lo.”

Raya menundukkan kepala, seolah merenung. “Tapi kita juga harus tahu, kan, bahwa hidup itu nggak selalu berjalan seperti yang kita harapkan? Ada banyak hal yang bisa mengubah segalanya. Mungkin kita nggak selalu bisa tetap bersama seperti sekarang.”

Ardan merasakan kekhawatiran yang sama. Meskipun ia merasa sangat terhubung dengan Raya, ada keraguan yang menghantui pikirannya. Bagaimana jika hubungan ini hanya sementara? Bagaimana jika tantangan hidup membuat mereka terpisah?

“Apa lo ragu sama gue?” tanya Ardan dengan suara rendah, sedikit terluka meski mencoba menahan diri.

Raya mengangkat kepala dan menatap Ardan dengan tatapan penuh penyesalan. “Gue nggak ragu sama lo, Ardan. Tapi gue ragu dengan waktu. Gue ragu kalau kita bisa bertahan, karena kita belum tahu apa yang akan datang. Gue nggak mau lo merasa terbebani sama perasaan yang mungkin nggak bisa gue jaga terus.”

Ardan merasa seolah-olah ada sesuatu yang menghimpit dadanya. Perasaan yang awalnya indah kini terasa rumit. Namun, dia tahu bahwa tidak ada hubungan yang sempurna, dan mereka berdua sedang belajar untuk menerima kenyataan ini.

“Gue ngerti,” jawab Ardan perlahan. “Tapi gue nggak mau menyerah sebelum mencoba, Raya. Kita nggak akan tahu kalau nggak berusaha.”

Raya terdiam, merenung. Ardan bisa merasakan beban yang ia bawa, meskipun dia juga tahu bahwa perasaan mereka adalah sesuatu yang tulus. Tidak ada yang bisa memprediksi masa depan, tetapi mereka memiliki kesempatan untuk membuat masa sekarang menjadi lebih berharga.

Mereka duduk dalam diam beberapa lama, menikmati ketenangan dan mengatasi keraguan yang ada di hati masing-masing. Ardan merasa bahwa meskipun ada ketidakpastian, ia ingin terus bersama Raya. Karena kadang-kadang, perasaan yang tulus lebih kuat daripada segala rencana dan ketakutan akan masa depan.

Akhirnya, Raya mengangkat kepala dan tersenyum. “Mungkin kita bisa mulai dengan sesuatu yang sederhana dulu. Nggak perlu terburu-buru mikirin masa depan. Yang penting, kita nikmatin waktu yang ada.”

Ardan tersenyum lega, meskipun dia tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah. “Ya, lo bener. Kita bisa mulai dari sini. Dari sekarang.”

Setelah mereka berdua menyelesaikan sarapan, mereka berkeliling di sekitar villa, menikmati pemandangan dan mengobrol ringan. Namun, meskipun hari itu terasa menyenangkan, Ardan tak bisa sepenuhnya menghilangkan keraguan yang masih ada di hatinya. Tetapi, dia tahu satu hal—bahwa dia ingin bersama Raya, apapun yang akan terjadi.

Hari itu berakhir dengan suasana yang tenang dan penuh harapan, meskipun ada pertanyaan-pertanyaan yang masih menggantung di udara. Mereka berdua tahu bahwa perjalanan mereka baru saja dimulai, dan meskipun jalan yang mereka pilih tidak pasti, mereka siap untuk melangkah bersama.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Nobody is perfect
14076      2547     7     
Romance
Pada suatu hari Seekor kelinci berlari pergi ingin mencari Pangerannya. Ia tersesat, sampai akhirnya ditolong Si Rubah. Si Rubah menerima si kelinci tinggal di rumahnya dan penghuni lainnya. Si Monyet yang begitu ramah dan perhatiaan dengan si Kelinci. Lalu Si Singa yang perfeksionis, mengatur semua penghuni rumah termasuk penghuni baru, Si Kelinci. Si Rubah yang tidak bisa di tebak jalan pikira...
Secuil Senyum Gadis Kampung Belakang
472      362     0     
Short Story
Senyumnya begitu indah dan tak terganti. Begitu indahnya hingga tak bisa hilang dalam memoriku. Sayang aku belum bernai menemuinya dan bertanya siapa namanya.
Menanti Kepulangan
70      64     1     
Fantasy
Mori selalu bertanya-tanya, kapan tiba giliran ia pulang ke bulan. Ibu dan ayahnya sudah lebih dulu pulang. Sang Nenek bilang, suatu hari ia dan Nenek pasti akan kembali ke bulan. Mereka semua akan berkumpul dan berbahagia bersama di sana. Namun, suatu hari, Mori tanpa sengaja bertemu peri kunang-kunang di sebuah taman kota. Sang peri pun memberitahu Mori cara menuju bulan dengan mudah. Tentu ada...
WALK AMONG THE DARK
820      455     8     
Short Story
Lidya mungkin terlihat seperti gadis remaja biasa. Berangkat ke sekolah dan pulang ketika senja adalah kegiatannya sehari-hari. Namun ternyata, sebuah pekerjaan kelam menantinya ketika malam tiba. Ialah salah satu pelaku dari kasus menghilangnya para anak yatim di kota X. Sembari menahan rasa sakit dan perasaan berdosa, ia mulai tenggelam ke dalam kegelapan, menunggu sebuah cahaya datang untuk me...
My love doctor
314      264     1     
Romance
seorang Dokter berparas tampan berwajah oriental bernama Rezky Mahardika yang jatuh hati pada seorang Perawat Salsabila Annisa sejak pertama kali bertemu. Namun ada sebuah rahasia tentang Salsa (nama panggilan perawat) yang belum Dokter Rezky ketahui, hingga Dokter Rezky mengetahui tentang status Salsa serta masa lalunya . Salsa mengira setelah mengetahui tentang dirinya Dokter Rezky akan menja...
Bunga Hortensia
1758      186     0     
Mystery
Nathaniel adalah laki-laki penyendiri. Ia lebih suka aroma buku di perpustakaan ketimbang teman perempuan di sekolahnya. Tapi suatu waktu, ada gadis aneh masuk ke dalam lingkarannya yang tenang itu. Gadis yang sulit dikendalikan, memaksanya ini dan itu, maniak misteri dan teka-teki, yang menurut Nate itu tidak penting. Namun kemudian, ketika mereka sudah bisa menerima satu sama lain dan mulai m...
Bismillah.. Ta\'aruf
836      523     0     
Short Story
Hidup tanpa pacaran.. sepenggal kalimat yang menggetarkan nurani dan menyadarkan rasa yang terbelenggu dalam satu alasan cinta yang tidak pasti.. Ta\'aruf solusi yang dia tawarkan untuk menyatukan dua hati yang dimabuk sayang demi mewujudkan ikatan halal demi meraih surga-Nya.
Premium
Cheossarang (Complete)
22258      2021     3     
Romance
Cinta pertama... Saat kau merasakannya kau tak kan mampu mempercayai degupan jantungmu yang berdegup keras di atas suara peluit kereta api yang memekikkan telinga Kau tak akan mempercayai desiran aliran darahmu yang tiba-tiba berpacu melebihi kecepatan cahaya Kau tak akan mempercayai duniamu yang penuh dengan sesak orang, karena yang terlihat dalam pandanganmu di sana hanyalah dirinya ...
Search My Couple
566      324     5     
Short Story
Gadis itu menangis dibawah karangan bunga dengan gaun putih panjangnya yang menjuntai ke tanah. Dimana pengantin lelakinya? Nyatanya pengantin lelakinya pergi ke pesta pernikahan orang lain sebagai pengantin. Aku akan pergi untuk kembali dan membuat hidupmu tidak akan tenang Daniel, ingat itu dalam benakmu---Siska Filyasa Handini.
Rumah Tanpa Dede
193      133     1     
Inspirational
Kata teteh, Bapak dan Mama bertengkar karena Dede, padahal Dede cuman bilang: "Kata Bapak, kalau Bi Hesti jadi Mama kedua, biaya pengobatan Dede ditanggung Bi Hesti sampai sembuh, Mah." Esya---penyintas penyakit langka Spina Bifida hanya ingin bisa berjalan tanpa bantuan kruk, tapi ekonomi yang miskin membuat mimpi itu terasa mustahil. Saat harapan berwujud 'Bi Hesti' datang, justru ban...