Loading...
Logo TinLit
Read Story - The Emergency Marriage Secret
MENU
About Us  

Siapa sangka bahwa tempat yang ingin dikunjungi Arga adalah sebuah Sawah terasering yang damai sekali. Arga bahkan mengajak Reina yang bergidik ngeri naik ayunan tinggi (Bali Swing). Walau sudah memakai pengaman dan ada Arga yang siap melindungi Reina, tetap saja melihat ke bawah membuat Reina takut terjatuh.

Hingga sebuah tangan menyentuh salah satu tangan Reina yang terasa dingin. "Kalau kita akan jatuh, gak akan ada orang yang mau naik," kata Arga yang mencoba membuat Reina relaks.

Arga benar, dan pasti keamanannya sudah terjamin. Reina pun mencoba menenangkan diri dengan menarik nafas dalam dalam lalu menghembuskannya perlahan. Reina pun mulai menikmati pemandangan yang ada pagi itu.

"Gak akan ada takut kalau kamu menikmatinya."

Sembari menatap Arga, Reina menganggukkan kepala pelan. Arga yang melihat Reina yang masih sedikit tegang, diam diam tersenyum tipis. Sebuah garis yang hampir tak terlihat.

Setelah beberapa saat merasa Reina mulai semakin tenang Arga pun perlahan menggerakannya, membuat Reina sontak berpegangan dengan kencang. "Pak! Kenapa digoyangi sih?" protes Reina.

"Biar suasananya semakin hidup."

"Gak mau! Jangan digoyangin lagi! Saya takut kan," ucap Reina dengan wajah seperti anak kecil yang sedang merengek minta mainan.

Melihat wajah lucu Reina, Arga pun menghentikan goyangan pada ayunan. Dalam hati Arga bahagia, hanya saja selalu memilih tidak memperlihatkannya.

Diam diam Arga memperhatikan Reina yang sudah tidak takut, tengah menikmati pemandangan yang menenangkan itu. Berada di ayunan tinggi berdua dengan Reina, tidak pernah ada dalam rencana Arga, namun keadaan membuatnya bisa lebih dekat dengan perempuan yang ia cinta.

"Oh ya, Pak. Kenapa Bapak ingin ke sini?" tanya Reina sembari menoleh ke arah Arga.

"Karena tempat ini memiliki kenangan yang indah? ... dulu, saya pernah duduk di ayunan ini dengan Mama saya." Dengan raut wajah selalu penuh kekecewaan dan sedih setiap kali membahas Mama-nya.

Ketika Arga hendak menyingkirkan tangannya dari atas tangan Reina, Reina menyentuh tangan Arga itu dengan tangannya. Seolah mulai melihat Arga sebagai 'suami'.

"Sekarang Pak Arga bisa mengganti ingatan itu dengan kenangan bersama saya! Rasakan setiap momen yang kita rasakan sekarang," ucap Reina dengan wajah yakin dengan apa yang diucapkan.

Bagaimana Arga tidak semakin jatuh cinta jika Reina selalu peduli pada perasaan Arga. "Kalau saya melakukan itu kamu akan dalam bahaya, Re."

"Kenapa saya dalam bahaya?" Sembari mengerutkan dahi.

"Kalau saya berhasil mengganti ingatan yang ada itu berarti saya gak mau kenangan saya bersama kamu terhenti."

Terlalu bodoh jika Reina tidak mengerti maksud Arga, bukan? Seolah waktu berhenti berdetak. Dunia mendadak sunyi. Dan hanya ada mereka berdua di dalam ruang tak bernama itu. Tatapan mata mereka sudah saling mengunci.

Reina memutuskan tatapan itu lebih dahulu, dengan perasaan tidak menentu. Arga yang melihat itu hatinya sedih, namun Arga tidak bisa berbuat apa-apa.

Aku harus tahu batasan yang ada! Aku gak boleh melupakan tujuan aku menikah! Kamu gak boleh masuk terlalu dalam, Re.

Kemudian, mereka menikmati makan siang di salah satu Rumah Makan yang menyajikan makanan khas Bali. Sejak perkataan Arga yang terdengar dalam di ayunan itu Reina hanya diam, bahkan saat seorang pelayan perempuan memberikan buku menu, Reina meletakkannya di meja, seolah Reina tidak akan memesan.

Arga melihat buku menu, lalu memesan ayam betutu, sate lilit, lawar, sambal matah dan minumannya orange juice.

"Kamu gak pesan?" tanya Arga sembari menutup buku menu.

"Bapak saja yang pesan."

Arga menghela nafas. "Kamu harus makan, Re! Saya pesankan," ucap Arga yang sudah final. Arga pun memesankan Reina yang serupa dengan pesanannya.

Drrrtt drrrtt drrrtt

Dapat Reina lihat layar handphone yang menampilkan panggilan masuk Indah. Segera Reina mengambil handphone dari atas meja. Beralih duduk pada kursi roda, lalu melajukannya sedikit jauh dari Arga.

"Hallo, In."

"Hampir saja aku matikan teleponnya."

"Ada apa? Ada informasi terbaru?"

"Kamu tahu Revan pergi ke mana? Afrika, Re!"

"Afrika? Mau apa dia ke sana? Apa itu tempat yang bagus buat menikmati momen manis bersama orang tercinta?" Dengan nada suara dibuat kecil.

"Aku juga gak tahu, tapi yang anehnya Kekasihnya Revan itu justru saat ini lagi ada di London! Bahkan sejak hari pernikahan kamu."

Reina pun semakin dibuat bingung dengan kenyataan seperti apa yang harus Reina terima? Reina menoleh sejenak ke arah Arga yang sibuk dengan handphone.

"Bisa kamu cari tahu apa yang Revan lakukan di Afrika?"

"Bisa tapi aku rasa akan memakan waktu. Itu bukan hal yang mudah."

"Maaf ya terus merepotkan," kata Reina dengan wajah merasa bersalah.

"Santai saja, Re. Sesama teman bukannya harus saling membantu? Lagi pula kita ini kan sudah kayak keluarga sendiri."

"Makasih, Indah."

"Gak perlu berterima kasih. Ya sudah, kalau gitu. Aku mau lanjut kerja."

"Iya."

Baru saja Reina kembali mendudukkan diri di kursi, pesanan mereka datang. Reina tidak langsung memakan makanannya, menatap salah satu menu yaitu lawar.

"Ini apa?" tanya Reina pada Arga sembari menunjuk sayuran dengan kelapa parut berbumbu itu.

"Lawar. Kamu belum pernah makan?"

Reina menggelengkan kepala. "Enak gak?" tanya Reina.

"Enak."

Reina pun mulai memakan makanannya mulai dari mencoba lawar yang rasanya masih keterima di lidahnya.

Uhuk uhuk

Tiba-tiba Reina tersedak, dan dengan cepat Arga menyodorkan gelas minum Reina yang sudah terdapat orange juice, Reina langsung mengambilnya. Meminum sedikit. Dan setiap gerakan Reina tak luput dari perhatian Arga.

"Sudah gakpapa?" tanya Arga.

"Mm."

Terdengar dering handphone dan itu dari handphone Arga yang ada di atas meja. Arga membawa handphone-nya pergi dari sana. Seolah apa yang akan ia ucapkan tidak ingin didengar Reina.

Belum lama Arga berlalu, terdapat seorang pria bule yang duduk begitu saja di samping Reina yang merasa tidak nyaman.

"Hi, are you alone?" Dengan senyum yang terlihat mencoba menggoda Reina.

"No," jawab singkat Reina yang memilih memusatkan perhatian pada makananya.

"So, where’s everyone else?"

Reina menaruh sendok dan garpu di atas piring dengan sedikit keras hingga menimbulkan bunyi.

"Don’t you think you’re being a bit too nosy?!" Dengan nada ketus. Pria itu memang terlalu kepo.

Ketika salah satu tangan pria itu hendak menyentuh wajah Reina dengan cepat sebuah tangan kekar menyentuh tangan pria berbadan sedikit lebih besar dari Arga.

"If going home isn’t in your plans, great. Stay!" Dengan tatapan mematikan, lalu melepas tangan pria itu dengan sedikit kasar.

Pria itu yang terlihat tidak ingin terlibat konflik dengan Rei, melangkah pergi. Arga kembali duduk di kursinya. "Kamu gakpapa? Dia gak berbuat sesuatu yang buruk sama kamu kan?"

"Nggak kok, Pak." Lalu, Reina melanjutkan makannya begitu pun Arga.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Semu, Nawasena
10146      3156     4     
Romance
"Kita sama-sama mendambakan nawasena, masa depan yang cerah bagaikan senyuman mentari di hamparan bagasfora. Namun, si semu datang bak gerbang besar berduri, dan menjadi penghalang kebahagiaan di antara kita." Manusia adalah makhluk keji, bahkan lebih mengerikan daripada iblis. Memakan bangkai saudaranya sendiri bukanlah hal asing lagi bagi mereka. Mungkin sudah menjadi makanan favoritnya? ...
My Sunset
7491      1621     3     
Romance
You are my sunset.
Main Character
1752      1037     0     
Romance
Mireya, siswi kelas 2 SMA yang dikenal sebagai ketua OSIS teladanramah, penurut, dan selalu mengutamakan orang lain. Di mata banyak orang, hidupnya tampak sempurna. Tapi di balik senyum tenangnya, ada luka yang tak terlihat. Tinggal bersama ibu tiri dan kakak tiri yang manis di luar tapi menekan di dalam, Mireya terbiasa disalahkan, diminta mengalah, dan menjalani hari-hari dengan suara hati y...
Kala Saka Menyapa
12347      2907     4     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...
Monday vs Sunday
269      206     0     
Romance
Bagi Nara, hidup itu dinikmati, bukan dilomba-lombakan. Meski sering dibandingkan dengan kakaknya yang nyaris sempurna, dia tetap menjadi dirinya sendiricerewet, ceria, dan ranking terakhir di sekolah. Sementara itu, Rei adalah definisi murid teladan. Selalu duduk di bangku depan, selalu ranking satu, dan selalu tampak tak peduli pada dunia luartermasuk Nara yang duduk beberapa meja di belaka...
Perverter FRIGID [Girls Knight #3]
1527      661     1     
Romance
Perverter FIRGID Seri ke tiga Girls Knight Series #3 Keira Sashenka || Logan Hywell "Everything can changed. Everything can be change. I, you, us, even the impossible destiny." Keira Sashenka; Cantik, pintar dan multitalenta. Besar dengan keluarga yang memegang kontrol akan dirinya, Keira sulit melakukan hal yang dia suka sampai di titik dia mulai jenuh. Hidupnya baik-baik saj...
Lost in Drama
1975      784     4     
Romance
"Drama itu hanya untuk perempuan, ceritanya terlalu manis dan terkesan dibuat-buat." Ujar seorang pemuda yang menatap cuek seorang gadis yang tengah bertolak pinggang di dekatnya itu. Si gadis mendengus. "Kau berkata begitu karena iri pada pemeran utama laki-laki yang lebih daripadamu." "Jangan berkata sembarangan." "Memang benar, kau tidak bisa berb...
My Teaser Devil Prince
6569      1673     2     
Romance
Leonel Stevano._CEO tampan pemilik perusahaan Ternama. seorang yang nyaris sempurna. terlahir dan di besarkan dengan kemewahan sebagai pewaris di perusahaan Stevano corp, membuatnya menjadi pribadi yang dingin, angkuh dan arogan. Sorot matanya yang mengintimidasi membuatnya menjadi sosok yang di segani di kalangan masyarakat. Namun siapa sangka. Sosok nyaris sempurna sepertinya tidak pernah me...
IKAN HIU MAKAN BADAK! I LOVE YOU MENDADAK!
132      95     0     
Romance
Blurb : Arisha Cassandra, 25 tahun. Baru 3 bulan bekerja sebagai sekretaris, berjalan lancar. Anggap saja begitu.  Setiap pekerjaan, ia lakukan dengan sepenuh hati dan baik (bisa dibilang begitu).  Kevin Mahendra (34) sang bos, selalu baik kepadanya (walau terlihat seperti dipaksakan). Ia sendiri tidak mengerti, kenapa ia masih mempertahankan Arisha, sekretarisnya? Padahal, Arisha sa...
Can You Be My D?
112      99     1     
Fan Fiction
Dania mempunyai misi untuk menemukan pacar sebelum umur 25. Di tengah-tengah kefrustasiannya dengan orang-orang kantor yang toxic, Dania bertemu dengan Darel. Sejak saat itu, kehidupan Dania berubah. Apakah Darel adalah sosok idaman yang Dania cari selama ini? Ataukah Darel hanyalah pelajaran bagi Dania?