Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kota Alkroma: Tempat Ternyaman
MENU
About Us  

Tawa Gyn dan ayahnya menggelegar dengan renyah. Pinan yang mendengar pembicaraan keduanya punikut tertawa. Kina juga tersenyum menanggapinya. Mereka seperti keluarga bahagia yang sederhana. Sejenak Kina menyadari bahwa begini ternyata juga baik, duduk bersama dengan keluarga dan mendengarkan lelucon mereka.

Sejak dulu Kina merasa diasingkan oleh keluarganya, dia tidak pernah mau bergabung dengan keluarganya. Ketika dia mendengar suara ayah, ibu, dan adiknya tertawa dia iri. Ternyata keirian itu dia yang membuatnya sendiri. Kehadiran Gyn memberikan kebahagiaan bagi mereka, tidak seperti Kina yang terlalu serius dengan kehidupannya.

Hidup Kina yang jauh berbeda pun sebenarnya juga terjadi karena kedua orang tuanya yang keras kepada dirinya untuk bisa berhasil dalam keadaan apa pun. Beban di pundak Kina juga berat. Dia memiliki banyak impian yang dilimpahkan kepada dirinya. Dia harus mendapatkan peringkat yang baik, sekolah yang bagus, dan prestasi yang membanggakan. Kina menjadi semakin larut dengan kegiatan belajarnya dan perlahan kehilangan cara untuk bersosialisasi dengan manusia. Target di hidupnya yang menjadikannya seperti robot.

Tangan Kina diremas dengan lembut oleh ibunya. Dia melupakan kenyataan seberapa lama tangan itu tidak memberikan kehangatan untuk dirinya. Kina tidak tahu harus bereaksi seperti apa, dia hanya bisa menatap tangan itu dengan gamang.

“Gelang ini selanjutnya akan menjadi milik kamu, Kina.” Pinan memberikan gelang itu kepada anak sulungnya. Tawa Gyn dan ayah berhenti, mereka menatap momen itu dengan saksama.

“Bukankah seharusnya diberikan kepada Gyn?” Kina memundurkan tangannya. Dia melirik Gyn dan ayah sekilas. “Gyn yang lebih pantas untuk berada di sini. Aku sudah memiliki keinginan lain untuk tidak berada di sini.”

“T-tapi, Kina …” Pinan terbata-bata, matanya beralih menatap Arvensis dan pria itu menggelengkan kepalanya. “Baik kalau begitu.” Pinan memakai gelangnya kembali dengan perasaan sedih.

Pinan mengira ketika dia jujur ini, Kina dapat memaafkan dirinya, tetapi sepertinya perjalanan itu masih panjang. Dia hanya berharap anak sulungnya menemukan maksud ajarannya selama ini. Dia hanya mencoba memberikan yang terbaik untuk anaknya, tetapi mungkin cara yang dipilihnya salah.

“Kata mama kita ada tempat rahasia lain lagi? Bagaimana jika kita melihatnya?” tanya Gyn dengan semangat. Anak bungsu itu sengaja mengubah topik agar ketegangan tercairkan. Beruntungnya berhasil dan Pinan terlihat lebih tegar.

“Sebentar.” Pinan menunduk di bawah meja dan meletakkan berlian di ukuran kayu bawah itu dengan tenang. Sekilas cahaya berwarna emas menyelimuti mereka dan membawa mereka ke tempat rahasia.

Gyn berdiri dari duduknya dan membentuk mulut berhuruf O yang besar. Matanya tidak bisa berhenti berkedip melihat lampu megah di atas kepalanya. Ruangan itu cukup luas. Dindingnya berwarna putih mewah dengan ornament-ornamen berwarna emas. Matanya sedikit silau. Dia menatap lampu yang menarik matanya tadi. Ternyata itu bukan lampu tetapi berlian yang menyilaukan mata.

Berbeda dengan Gyn yang terpaku dengan lampu megah, Kina justru langsung tertarik dengan jajaran rak yang rapi di sekitar dinding. Rak-rak itu dijadikan sebagai tempat menyimpan barang. Kina mendekatinya. Dia bisa melihat benda-benda aneh yang berada di sana. Benda-benda itu tersimpan sesuai dengan nama pemilik dari bagian tubuh itu.

Kina sebenarnya merinding begitu membaca nama-nama yang tertera. Dia menatap orang tuanya secara bergantian dengan ngeri. Mungkinkan mereka setega itu dengan hewan-hewan yang ada di rak itu? Dia tahu mereka pasti mengumpulkannya untuk menjadi tambahan bahan obat tetapi tidak dengan menyakiti hewan seperti itu.

Pinan dan Arvensis merasa ada yang salah dengan tatapan Kina dan mereka akhirnya mendekat ke arah Kina. Sementara Gyn lebih asik melihat barang-barang langka seperti porselen, piring giok, dan barang-barang antik lainnya.

“Ibu sama ayah rela menyiksa binatang hanya untuk menjadikan sebagian tubuh mereka sebagai koleksi?” tanya Kina dengan kata-kata tajam.

“Eittsss …. Em em em.” Arvensis mengacungkan jari telunjuknya dan menggoyangkan ke kanan dan ke kiri. Kepalanya pun ikut bergerak seirama dengan telunjuknya. “Dilarang menyakiti hewan yang tidak bersalah.”

Arvensi lalu mendekat ke rak dan membuka tangannya lebar-lebar seperti seorang sales barang yang memperlihatkan koleksi jualannya dengan bangga. “Semua ini ayah dan ibu dapatkan ketika melakukan perjalanan jauh. Kami diberi langsung oleh binatangnya,” jelas pria itu dengan bangga.

“Memang ada yang akan memberikan kulit harimau dari bangsanya sendiri untuk disimpan di sini?” Kina berkata dengan ngeri. Dia membayangkan kalau hewan pemakan karnivora itu dikuliti setelah mati.

“Sebelum harimau putih itu mati dan menjadi abu, dia menyerahkan inti kehidupannya kepada ayah dalam bentuk kulit. Kulit ini bisa dijadikan obat sekaligus bisa menjadi senjata pelindung manusia. Kulit ini bisa melindungi manusia dari panah.”

“Mereka menjadi abu?” tanya Kina penasaran. Bagaimana cara kerja dunia yang ayah dan ibunya perkenalkan ini.

“Mereka biasanya akan menghilang setelah mereka meninggal. Para hewan di sini bisa mengetahui ajal mereka. Untuk itu mereka bisa meninggalkan inti tubuh mereka dalam wujud apa pun atau mereka bisa memilih untuk tidak meninggalkan apa-apa.”

Kina menatap kulit harimau putih itu dengan saksama. Kulit itu ternyata memang bukan kulit hewan biasa.

“Lalu bagaimana dengan gading gajah ini? Mereka juga memberikannya secara cuma-cuma untuk kalian? Bukankah terlalu kebetulan?” Kina masih belum sepenuhnya percaya dengan cerita kedua orang tuanya. Ada banyak hal yang bertangkar di pikirannya.

Ruangan dengan rak berjejer rapi yang menampilkan bagian-bagian tubuh binatang itu terlihat tidak masuk akal untuknya. Apalagi ternyata mereka memiliki keajaiban untuk membantu manusia. Bukankah hal seperti akan membuat hewan-hewan tidak bersalah itu dikorbankan? Bagaimana orang tuanya akan menjelaskan bagian tubuh hewan yang lainnya? Kina penasaran.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Sacred Sins
1569      682     8     
Fantasy
With fragmented dreams and a wounded faith, Aria Harper is enslaved. Living as a human mortal in the kingdom of Sevardoveth is no less than an indignation. All that is humane are tormented and exploited to their maximum capacities. This is especially the case for Aria, who is born one of the very few providers of a unique type of blood essential to sustain the immortality of the royal vampires of...
LULLABY
14955      2875     2     
Fantasy
Lowin mengingat Nasehat terakhir yang diberikan oleh sang kakak mowrine sebelum ia mengemban tugas dari kerajaan. Sang kakak mowrine juga harus melanggar larangan dan terpaksa berbohong untuk mendapat kepercayaan dari keluarga yang akan ia tinggalkan. Bukan tanpa alasan mowrine melakukan hal itu, ia melihat sesuatu didiri lowin yang mengusik ketenangan. Namun, Kenyataan tidak sesuai dengan har...
Edelweiss: The One That Stays
2326      936     1     
Mystery
Seperti mimpi buruk, Aura mendadak dihadapkan dengan kepala sekolah dan seorang detektif bodoh yang menginterogasinya sebagai saksi akan misteri kematian guru baru di sekolah mereka. Apa pasalnya? Gadis itu terekam berada di tempat kejadian perkara persis ketika guru itu tewas. Penyelidikan dimulai. Sesuai pernyataan Aura yang mengatakan adanya saksi baru, Reza Aldebra, mereka mencari keberada...
Hello, Troublemaker!
1231      573     6     
Romance
Tentang Rega, seorang bandar kunci jawaban dari setiap ujian apapun di sekolah. Butuh bantuan Rega? mudah, siapkan saja uang maka kamu akan mendapatkan selembar kertas—sesuai dengan ujian apa yang diinginkan—lengkap dengan jawaban dari nomor satu hingga terakhir. Ini juga tentang Anya, gadis mungil dengan tingkahnya yang luar biasa. Memiliki ambisi seluas samudera, juga impian yang begitu...
Metanoia
3246      1188     2     
True Story
❝You, the one who always have a special place in my heart.❞
Warna Jingga Senja
4396      1214     12     
Romance
Valerie kira ia sudah melakukan hal yang terbaik dalam menjalankan hubungan dengan Ian, namun sayangnya rasa sayang yang Valerie berikan kepada Ian tidaklah cukup. Lalu Bryan, sosok yang sudah sejak lama di kagumi oleh Valerie mendadak jadi super care dan super attentive. Hati Valerie bergetar. Mana yang akhirnya akan bersanding dengan Valerie? Ian yang Valerie kira adalah cinta sejatinya, atau...
Ellipsis
2351      984     4     
Romance
Katanya masa-masa indah sekolah ada ketika kita SMA. Tidak berlaku bagi Ara, gadis itu hanya ingin menjalani kehidupan SMAnya dengan biasa-biasa saja. Belajar hingga masuk PTN. Tetapi kemudian dia mulai terusik dengan perlakuan ketus yang terkesan jahat dari Daniel teman satu kelasnya. Mereka tidak pernah terlibat dalam satu masalah, namun pria itu seolah-olah ingin melenyapkan Ara dari pandangan...
PROMISES [RE-WRITE]
6129      1799     13     
Fantasy
Aku kehilangan segalanya, bertepatan dengan padamnya lilin ulang tahunku, kehidupan baruku dimulai saat aku membuat perjanjian dengan dirinya,
Bintang Biru
3049      1083     1     
Romance
Bolehkah aku bertanya? Begini, akan ku ceritakan sedikit kisahku pada kalian. Namaku, Akira Bintang Aulia, ada satu orang spesial yang memanggilku dengan panggilan berbeda dengan orang kebanyakan. Dia Biru, ia memanggilku dengan panggilan Bintang disaat semua orang memanggilku dengan sebutan Akira. Biru teman masa kecilku. Saat itu kami bahagia dan selalu bersama sampai ia pergi ke Negara Gingsen...
Akhir SMA ( Cerita, Cinta, Cita-Cita )
1902      977     1     
Romance
Akhir SMA yang tidak pernah terbayangkan dalam pikiran seorang cewek bernama Shevia Andriana. Di saat masa-masa terakhirnya, dia baru mendapatkan peristiwa yang dapat mengubah hidupnya. Ada banyak cerita terukir indah di ingatan. Ada satu cinta yang memenuhi hatinya. Dan tidak luput jika, cita-cita yang selama ini menjadi tujuannya..