Loading...
Logo TinLit
Read Story - Penerang Dalam Duka
MENU
About Us  

Hari ini tumben sekali cerah. Awan putih tersingkap menunjukkan langit biru yang cerah. Namun firasat Mina buruk bukan karena cuacanya yang cerah melainkan karena sesuatu hal lain.  

 

Seperti biasa dia pergi berangkat sekolah dengan jalan kaki. Kucingnya masih saja mengikuti padahal saat kemarin beli pakan di toko dia tidak ikut. Mina mengabaikan kucing itu dengan sengaja, bahkan berharap kucing itu akan pergi meninggalkannya. 

 

Begitu sampai di sekolah, firasat buruk yang dirasakan semakin menjadi tapi Mina tidak tahu penyebab firasat buruknya itu sampai beberapa orang di lorong sekolah menatapnya dengan canggung. Bahkan setelah masuk ke dalam kelas pun, tatapan dari murid-murid sekelasnya juga sama. 

 

Antara takut, canggung, juga terlihat seperti menatap orang asing yang baru dikenalnya. Mina menggigit bibir bawahnya dengan perasaan tak nyaman namun tetap melangkah masuk dan duduk di kursi baris tengah nomor dua miliknya. 

 

Tiba-tiba menjadi pusat perhatian. Mina lantas berpikir mungkin ada kaitannya dengan kecelakaan hari itu tetapi seharusnya mereka semua sudah tahu. 

 

Terlihat segelintir orang berbisik-bisik di baris belakang. Samar-samar Mina mendengar percakapan mereka. 

 

“Jika dilihat-lihat dia memang berubah. Apa karena kedua orang tuanya meninggal?” 

“Itu bisa jadi tapi entah kenapa aku kurang suka dengan kepribadian dia yang sekarang.”

“Benar. Dia berubah dalam sekejap hanya karena orang tuanya? Tapi itu agak aneh, seharusnya dia bersedih bukan terus tersenyum.” 

 

Rupanya mereka membicarakan tentang kepribadian seseorang yang berubah drastis. Namun keanehan yang barusan dibicarakan itu membuat Mina tersinggung. Lagi pula mereka sedang membicarakan Mina bukan orang lain. 

 

“Ah, pantas saja. Apa ini firasat buruk yang aku rasakan?” celetuk Mina dengan sengaja mengeraskan suaranya sampai terdengar murid sekitar. 

 

Seketika dia kembali menjadi pusat perhatian namun kali ini jauh lebih mencolok sebab beberapa patah kata yang terucap di bibir Mina membuat mereka sadar kalau pembicaraan mereka telah bocor ke telinga orang yang sedang dibicarakan. 

 

"Bodoh. Aku sengaja begitu biar kalian berhenti tapi kenapa malah semakin menjadi?" Mina menggerutu kesal dalam batin.

 

Namun pembicaraan mereka terhenti ketika bunga sekolah datang, dia adalah Lia. Gadis ceria, polos yang juga naif datang dengan santai dan riang padahal dua menit lagi pelajaran akan dimulai. Tak lupa dia menyapa sahabat karibnya dengan wajah cerah. 

 

“Mina!”

“Lia, kamu hampir terlambat tapi keadaanmu bagaimana?”

“Setelah seharian tidur aku jadi sehat lagi,” jawabnya lugas.

“Bagus deh.” 

 

Di waktu jam pelajaran kedua, tepat sebelum guru datang, seseorang memanggil Lia dengan suara yang sangat lirih. Lia pun menghampiri dengan heran.

 

“Kalau manggil yang keras. Untungnya aku dengar,” cerocos Lia. “Atau mungkin kamu sakit tenggorokan?” pikirnya.

 

Teman sekelasnya itu menggelengkan kepala, keningnya juga mengerut karena jengkel. 

 

“Bukan itu masalahnya. Aku nggak mau kalau dia juga dengar.”

“Dengar apa sih?”

 

Temannya itu pun kemudian bercerita tentang perubahan sifat Mina yang mengerikan. Mereka yang kembali berkerumunan di baris belakang kini membawa Lia turut ikut serta agar dapat membahas suatu hal. 

 

Mereka membicarakan tentang Mina yang seharusnya jangan didekati lagi. Mereka takut terhadap sisi Mina saat ini. Namun Lia membantah semua pernyataan barusan, dia tidak percaya adanya perubahan pada sifat Mina meski terkadang dia sendiri merasa asing dengan sahabatnya sendiri. 

 

Meskipun Lia adalah gadis yang ceria dan polos, tetapi dia orangnya tidak begitu peka terhadap suatu perubahan sehingga mengira bahwa sesuatu tidak akan pernah berubah kecuali hilang. 

 

“Mina masih temanku yang baik. Kalian mengira sikapnya menjadi jahat hanya karena keluarganya meninggal? Itu artinya pikiran kalian cetek,” tukas Lia seraya membuang muka di hadapan mereka. 

 

Lia berpegang teguh pada suatu prinsip untuk selalu mendukung pertemanannya bersama Mina. Jangankan berbuat jahat, bahkan menjelekkan sedikit tentang teman sendiri membuat Lia merasa sangat bersalah. 

 

Pada jam istirahat, Lia menggandeng lengan Mina. Mereka sedang menuju ke sebuah kantin. Dalam perjalanan ke sana, masih saja ada segelintir murid yang tidak ada habis-habisnya membicarakan sosok perubahan Mina.  

 

“Hei! Temanku ini orangnya baik, kenapa kalian tega banget nyakitin perasaan temenku sih!?” teriak Lia. 

 

“Dia tidak berubah. Dari awal dia memang begini tahu!” jeritnya sekali lagi yang kerap membantah pernyataan-pernyataan dari mereka yang sok tahu itu.

 

Mina hanya bisa menghela napas sejenak melihat pembelaan yang sangat gigih dari sahabatnya itu. Semua amarahnya sudah diwakilkan oleh Lia.

 

Belum juga sampai ke kantin, panggilan dari suara pengeras suara yang berada di sudut lorong membuat perhatian para murid fokus mendengarkan. Nama Mina disebut hingga dua kali dan menyuruhnya pergi ke ruangan BK atau yang disebut sebagai ruangan bimbingan konseling. 

 

“Aku ikut,” ucap Lia.

“Cuman aku yang dipanggil. Kamu ke kantin sendirian aja ya.” 

 

Setelah kepergian Mina, Lia menunggunya berjam-jam tapi Mina tidak kunjung kembali sampai keseluruhan jam pelajaran hari ini selesai. Mina pun tidak lagi diketahui keberadaannya sampai seorang guru mengatakan alasannya pada Lia yang datang ke ruang guru. 

 

“Lia, temanmu Mina sudah pergi bersama pengajar bahasa Jepang. Dia memintamu untuk pulang duluan saja karena ada urusan yang mendesak.” 

 

“Sebenarnya ada apa sampai dia pergi?” tanya Lia khawatir.

 

“Ini ...ibu juga tidak mengerti,” kata bu guru yang bahkan dia sendiri pun tidak mengetahui kejelasannya. 

 

Kepergian mereka secara mendadak membuat Lia sangat khawatir. Namun dia tidak bisa melakukan apa pun selain pulang ke rumah seperti biasanya. Hanya saja Mina tidak menemaninya. 

 

***

 

Sementara di lain sisi, pada beberapa jam sebelumnya. Saat Mina baru saja sampai ke ruangan BK, di sana sudah ada senpai yang menunggu dengan raut wajah gelisah. Dia menatap Mina dengan canggung, persis seperti tatapan murid-murid hari ini. 

 

“Senpai, apa ini berhubungan dengan yang pernah dikatakan sebelumnya?” pikir Mina. 

 

Gadis ini memang cerdas, dia langsung paham maksud panggilannya ke sini. Senpai menghela napas panjang lalu menjelaskannya dengan kalimat tersingkat. 

 

“Benar. Sebenarnya ini berhubungan dengan kecelakaan yang menimpa keluargamu pada hari minggu itu. Hasil penyelidikan mengungkapkan bahwa itu bukanlah kecelakaan.” 

 

Seketika Mina terkejut diam dengan kedua mata melotot tajam. Dia tidak menyangka akan mendengar hal ini setelah menghapus kecurigaannya bahwa ada kejanggalan pada kecelakaan hari itu. 

 

“Bukan kecelakaan?”

“Iya, benar. Mereka mengatakannya kemarin dan aku memutuskan untuk mengatakannya sekarang karena kamu berhak mengetahuinya.”

“Itu artinya seseorang melakukannya dengan sengaja?”

 

Mulai detik itu segala kecurigaan sebelumnya telah kembali memenuhi isi pikiran Mina yang malang. Kemarahannya tidak lagi tersembunyi, hal itu terlihat jelas dari wajah serta kedua tangan yang mengepal kuat. 

 

Inilah alasan Mina bersama senpai terburu-buru pergi meninggalkan sekolah dan menuju ke kantor penyidik.

 

 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (1)
  • juliartidewi

    Saya pernah mendapatkan saran dari penerbit yang menerbitkan novel saya. Katanya, kita harus lebih banyak membaca novel/kisah fiksi agar naskah kita menjadi lebih bagus.

    Comment on chapter Bagian Penutup. Hancurnya Belenggu, Hancurnya Perasaan.
Similar Tags
Can You Be My D?
208      185     1     
Fan Fiction
Dania mempunyai misi untuk menemukan pacar sebelum umur 25. Di tengah-tengah kefrustasiannya dengan orang-orang kantor yang toxic, Dania bertemu dengan Darel. Sejak saat itu, kehidupan Dania berubah. Apakah Darel adalah sosok idaman yang Dania cari selama ini? Ataukah Darel hanyalah pelajaran bagi Dania?
Switch Career, Switch Life
883      672     4     
Inspirational
Kadang kamu harus nyasar dulu, baru bisa menemukan diri sendiri. Therra capek banget berusaha bertahan di tahun ketiganya kerja di dunia Teknik yang bukan pilihannya. Dia pun nekat banting setir ke Digital Marketing, walaupun belum direstui orangtuanya. Perjalanan Therra menemukan dirinya sendiri ternyata penuh lika-liku dan hambatan. Tapi, apakah saat impiannya sudah terwujud ia akan baha...
Lepas SKS
310      266     0     
Inspirational
Kadang, yang buat kita lelah bukan hidup tapi standar orang lain. Julie, beauty & fashion influencer yang selalu tampil flawless, tiba-tiba viral karena video mabuk yang bahkan dia sendiri tidak ingat pernah terjadi. Dalam hitungan jam, hidupnya ambruk: kontrak kerja putus, pacar menghilang, dan yang paling menyakitkan Skor Kredit Sosial (SKS) miliknya anjlok. Dari apartemen mewah ke flat ...
Langkah yang Tak Diizinkan
340      283     0     
Inspirational
Katanya dunia itu luas. Tapi kenapa aku tak pernah diberi izin untuk melangkah? Sena hidup di rumah yang katanya penuh cinta, tapi nyatanya dipenuhi batas. Ia perempuan, kata ibunya, itu alasan cukup untuk dilarang bermimpi terlalu tinggi. Tapi bagaimana kalau mimpinya justru satu-satunya cara agar ia bisa bernapas? Ia tak punya uang. Tak punya restu. Tapi diam-diam, ia melangkah. Dari k...
Loveless
14831      6329     615     
Inspirational
Menjadi anak pertama bukanlah pilihan. Namun, menjadi tulang punggung keluarga merupakan sebuah keharusan. Itulah yang terjadi pada Reinanda Wisnu Dhananjaya. Dia harus bertanggung jawab atas ibu dan adiknya setelah sang ayah tiada. Wisnu tidak hanya dituntut untuk menjadi laki-laki dewasa, tetapi anak yang selalu mengalah, dan kakak yang wajib mengikuti semua keinginan adiknya. Pada awalnya, ...
FAYENA (Menentukan Takdir)
1289      797     2     
Inspirational
Hidupnya tak lagi berharga setelah kepergian orang tua angkatnya. Fayena yang merupakan anak angkat dari Pak Lusman dan Bu Iriyani itu harus mengecap pahitnya takdir dianggap sebagai pembawa sial keluarga. Semenjak Fayena diangkat menjadi anak oleh Pak Lusman lima belas tahun yang lalu, ada saja kejadian sial yang menimpa keluarga itu. Hingga di akhir hidupnya, Pak Lusman meninggal karena menyela...
God, why me?
362      277     5     
True Story
Andine seorang gadis polos yang selalu hidup dalam kerajaan kasih sayang yang berlimpah ruah. Sosoknya yang selalu penuh tawa ceria akan kebahagiaan adalah idaman banyak anak. Dimana semua andai akan mereka sematkan untuk diri mereka. Kebahagiaan yang tak bias semua anak miliki ada di andine. Sosoknya yang tak pernah kenal kesulitan dan penderitaan terlambat untuk menyadari badai itu datang. And...
VampArtis United
3293      1822     3     
Fantasy
[Fantasi-Komedi-Absurd] Kalian harus baca ini, karena ini berbeda... Saat orang-orang bilang "kerja itu capek", mereka belum pernah jadi vampir yang alergi darah, hidup di kota besar, dan harus mengurus artis manusia yang tiap hari bikin stres karena ngambek soal lighting. Aku Jenni. Vampir. Bukan yang seram, bukan yang seksi, bukan yang bisa berubah jadi kelelawar. Aku alergi darah. B...
Konfigurasi Hati
1052      623     4     
Inspirational
Islamia hidup dalam dunia deret angka—rapi, logis, dan selalu peringkat satu. Namun kehadiran Zaryn, siswa pindahan santai yang justru menyalip semua prestasinya membuat dunia Islamia jungkir balik. Di antara tekanan, cemburu, dan ketertarikan yang tak bisa dijelaskan, Islamia belajar bahwa hidup tak bisa diselesaikan hanya dengan logika—karena hati pun punya rumusnya sendiri.
Kembali ke diri kakak yang dulu
2643      1507     10     
Fantasy
Naln adalah seorang anak laki-laki yang hidup dalam penderitaan dan penolakan. Sejak kecil, ia dijauhi oleh ibunya sendiri dan penduduk desa karena sebuah retakan hitam di keningnya tanda misterius yang dianggap pertanda keburukan. Hanya sang adik, Lenard, dan sang paman yang memperlakukannya dengan kasih dan kehangatan. Ini menceritakan tentang dua saudara yang hidup di dunia penuh misteri. ...