Loading...
Logo TinLit
Read Story - Main Character
MENU
About Us  

Pagi itu Leo datang saat Cyntia menaruh sesuatu di dalam mobil yang sedang dipanasi, sedangkan Mireya sibuk memakai sepatu dengan duduk di salah satu kursi yang ada teras depan Rumah. Leo mematikan motor, menaruh helm yang sudah ia lepas di atas motor, lalu berdiri di depan pagar. Mireya belum menyadari, sedang Cyntia yang sudah menyadari, menghampiri Leo.

Menatap Leo dengan tatapan seperti mencoba mengingat sesuatu. Cyntia merasa pernah melihat Leo. "Ahh, benar. Kamu laki-laki yang malam itu mengantar Mireya pulang."

Leo tidak peduli dengan Cyntia, memasang wajah dingin seperti biasanya. "Saya mau jemput Mireya."

"Kak Leo," sapa Mireya sembari berjalan ke arah mereka.

"Aku mau jemput kamu," kata Leo dengan nada lembut, dan bahkan tersenyum.

Cyntia yang melihat itu menatap tak percaya. Bukankah Cyntia terlalu cantik dan terkenal untuk disuguhi wajah sedingin es kutub? Begitulah yang ada dalam kepala Cyntia.

"Aku sudah siap, Kak." Seraya tersenyum.

"Bukannya sebelumnya kamu bilang gak ada hubungan apa-apa? Kalau kamu gak pantas buat dia? Lalu, sekarang apa? Semua orang akan tahu kalau kalian bersama," ucap Cyntia yang bingung dengan Adik tiri-nya itu.

"Terlepas dari itu semua, bukankah Kak Cyntia seharusnya ikut bahagia?" tanya Mireya yang tatapannya secerah langit pagi ini.

"Alih-alih berpacaran sekarang seharusnya kamu fokus sama sekolah dulu! Gimana mau sukses kalau dari sekarang saja sudah pacaran. Pikiran kamu pasti akan penuh sama hal-hal yang gak guna, Mireya! Kenapa sih kamu beda banget sama aku," kata Cyntia yang bukannya menasehati Mireya sungguh-sungguh, lebih tepatnya Cyntia sedang menyanjung dirinya sendiri yang jauh lebih baik dari Mireya yang masa depannya saja belum ketahuan.

"Pada akhirnya yang manusia cari di dunia ini adalah bahagia, bukan? Proses dan caranya saja yang gak sama, jadi jangan memprotesnya!" ujar Leo dengan tatapan tajam tanpa takut atau merasa tidak enak pada Cyntia. Bagi Leo, Cyntia hanya Kakak tiri yang menyebalkan untuk kekasihnya.

Mireya yang mendengarnya hanya tersenyum, merasa bangga memiliki Leo. Bukannya pergi dari hadapan mereka karena sudah 'dipermalukan', Cyntia memperhatikan Mireya yang mendapat perlakukan manis Leo, dari memakaikan helm, hingga kedua tangan Mireya yang Leo lingkarkan pada pinggangnya. Cyntia menatap motor yang perlahan menjauh itu dengan wajah kesal!

Dinikmatinya udara pagi itu yang rasanya lebih menenangkan dari biasanya. Berkat Leo, hari-hari Mireya terasa lebih berbeda. Dunianya bukan lagi hanya tentang luka, namun ada kebahagiaan di sana. Ada warna baru yang Leo perkenalkan.

Sampainya di tempat parkir, mereka berdua turun dari motor. Membuka helm masing-masing, meninggalkan helm di motor, lalu berjalan bersama. Tiba-tiba ada sebuah motor sport berhenti di hadapan mereka. Pengemudi yang jelas-jelas seorang laki-laki, masih duduk di atas motor, membuka helm yang ternyata Willy di balik helm itu.

"Apa nih, pagi-pagi sudah terlihat bersama saja," kata Willy dengan nada menggoda namun tatapan matanya intens. Seperti mencari sesuatu pada diri Leo dan Mireya.

"Seperti apa yang ada dalam pikiran lo sekarang!" ujar Leo tegas.

Sudah menduga akhirnya, Willy tetap terkejut. "Selamat-selamat! Tapi, jangan lupa yaa traktirannya." Lalu, memamerkan deretan giginya yang rata dan putih.

"Traktiran apa?" tanya Andrea yang baru tiba.

"Lo habis dari mana?" tanya Willy setelah melihat Andrea tanpa motor dan tas-nya.

"Beli pulpen. Traktir apa yang kalian bicarakan?" Sembari menatap Willy dan Leo, bergantian.

Willy mendekatkan wajahnya pada telinga Andrea. "Leo pacaran sama Mireya," bisik Willy.

Seketika wajah Andrea berubah, tegang. "Ikut gue, Le!" tegas Andrea yang membuat Willy serta Mireya memasang wajah bingung. Ada apa dengan Andrea?

"Nanti pas istirahat aku ke kelas kamu," kata Leo sebelum pergi meninggalkan Mireya dan Willy.

"Bisa-bisanya Andrea gak ngajak gue!" Willy memasang wajah cemberut.

"Mereka gak lagi dalam keadaan bertengkar sebelumnya, kan?" tanya Mireya sembari menatap Willy dengan wajah khawatir.

"Tenang saja, sekali pun mereka berdebat, mereka gak akan sampai baku hantam." Dengan penuh keyakinan.

Andrea mengajak Leo ke Gymnasium yang tidak ada satu orang pun. Andrea tatap Leo dengan wajah serius. "Gimana bisa lo melakukannya dalam waktu dekat setelah hampir saja kita kehilangan Audry! Lo gak ingat kejadian di Pantai?!" Dengan nada sedikit tidak santai.

"Audry harus belajar menerima," ucap Leo dengan wajah tak kalah serius.

"Bagaimana mungkin seseorang terus belajar menerima kenyataan kalau orang-orang yang dia cinta pada akhirnya pergi meninggalkannya!"

"Audry mungkin kehilangan orang-orang yang dia cinta, tapi Audry gak akan pernah kehilangan orang-orang yang menyayanginya dengan tulus, termasuk lo! Mau sampai kapan An, lo membiarkan Audry terus memiliki perasaan sama gue? Kalau lo sedikit saja jujur, gue yakin perlahan hati Audry akan berubah."

Andrea membalikan tubuh membelakangi Leo. Andrea sendiri bingung dengan dirinya yang sebenarnya mau seperti apa. Andrea kembali membalikkan tubuh. "Gue takut mental Audry semakin buruk karena gak bisa menerima ini," kata Andrea dengan tatapan penuh kekhawatiran.

"Menerima apa?" tanya Audry yang tiba-tiba datang. Andrea langsung memasang wajah sedikit panik, sedangkan Leo seperti akan memberitahu Audry saat ini juga.

"Ada hal yang ingin aku bicarakan sama kamu, Dry," kata Leo dengan wajah serius.

"Le," panggil Leo sembari sedikit menggelengkan kepala.

"Sepertinya ada yang kalian sembunyikan!" Sembari menatap curiga Leo dan Andrea.

Andrea sedikit menjauh dari sana karena merasa tidak akan kuat melihat Audry yang lagi-lagi harus terluka.

"Apa yang mau kamu bicarakan?" tanya Audry dengan nada santai.

"Aku sama Mireya pacaran," ucap Leo dengan lancarnya.

Audry sempat diam sebelum tersenyum. "Selamat, Le. Akhirnya kamu bisa mendapatkan gadis yang selama ini menarik perhatian kamu."

"Terima kasih, Dry. Kalau gitu, aku ke Kelas duluan." Leo tinggalkan Audry bersama Andrea.

Andrea mendengar semuanya, dan ia menghampiri Audry yang sedang melamun. Andrea pikir hati Audry terguncang, dan butuh waktu untuk memprosesnya.

"Seharusnya kamu pukul Leo karena untuk Mireya, dia bisa membuka hati sedangkan untuk kamu hatinya selalu terkunci," kata Andrea yang ingin sedikit menghibur Audry agar tidak terlalu stres.

Audry tatap Andrea. "Aku sudah tahu sejak awal, An. Kalau Leo tercipta bukan untuk untuk aku. Suatu hari Leo akan menemukan belahan jiwanya." Dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Hati Andrea seperti teriris melihat wajah Audry saat ini. "Kalau Leo tercipta untuk perempuan lain, maka aku akan tercipta untuk kamu seorang!" ujar Andrea dengan nada tegas dan wajah serius.

Beriringan dengan air mata yang menetes, Audry tersenyum tipis. "Terima kasih selalu ada di samping aku."

"Aku cuma gak mau kamu merasa seperti sendirian di dunia ini."

"Bukankah sekarang aku gak sendirian lagi? Ada kamu yang akan selalu ada, bukan?" Andrea yang mendengar itu tersenyum lebar. Bahwa sepertinya kondisi Audry tidak seburuk itu. Bahwa Audry sudah bisa menerima kenyataan.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Interaksi
450      333     1     
Romance
Aku adalah paradoks. Tak kumengerti dengan benar. Tak dapat kujelaskan dengan singkat. Tak dapat kujabarkan perasaan benci dalam diri sendiri. Tak dapat kukatakan bahwa aku sungguh menyukai diri sendiri dengan perasaan jujur didalamnya. Kesepian tak memiliki seorang teman menggerogoti hatiku hingga menciptakan lubang menganga di dada. Sekalipun ada seorang yang bersedia menyebutnya sebagai ...
In Her Place
1003      657     21     
Mystery
Rei hanya ingin menyampaikan kebenaran—bahwa Ema, gadis yang wajahnya sangat mirip dengannya, telah dibunuh. Namun, niat baiknya disalahartikan. Keluarga Ema mengira Rei mengalami trauma dan membawanya pulang, yakin bahwa dia adalah Ema yang hilang. Terjebak dalam kesalahpahaman dan godaan kehidupan mewah, Rei memilih untuk tetap diam dan menjalani peran barunya sebagai putri keluarga konglomer...
Rania: Melebur Trauma, Menyambut Bahagia
192      157     0     
Inspirational
Rania tumbuh dalam bayang-bayang seorang ayah yang otoriter, yang membatasi langkahnya hingga ia tak pernah benar-benar mengenal apa itu cinta. Trauma masa kecil membuatnya menjadi pribadi yang cemas, takut mengambil keputusan, dan merasa tidak layak untuk dicintai. Baginya, pernikahan hanyalah sebuah mimpi yang terlalu mewah untuk diraih. Hingga suatu hari, takdir mempertemukannya dengan Raihan...
Our Perfect Times
1139      770     8     
Inspirational
Keiza Mazaya, seorang cewek SMK yang ingin teman sebangkunya, Radhina atau Radhi kembali menjadi normal. Normal dalam artian; berhenti bolos, berhenti melawan guru dan berhenti kabur dari rumah! Hal itu ia lakukan karena melihat perubahan Radhi yang sangat drastis. Kelas satu masih baik-baik saja, kelas dua sudah berani menyembunyikan rokok di dalam tas-nya! Keiza tahu, penyebab kekacauan itu ...
Aku yang Setenang ini Riuhnya dikepala
71      62     1     
True Story
Layar Surya
1747      1011     17     
Romance
Lokasi tersembunyi: panggung auditorium SMA Surya Cendekia di saat musim liburan, atau saat jam bimbel palsu. Pemeran: sejumlah remaja yang berkutat dengan ekspektasi, terutama Soya yang gagal memenuhi janji kepada orang tuanya! Gara-gara ini, Soya dipaksa mengabdikan seluruh waktunya untuk belajar. Namun, Teater Layar Surya justru menculiknya untuk menjadi peserta terakhir demi kuota ikut lomb...
Sweet Seventeen
1258      861     4     
Romance
Karianna Grizelle, mantan artis cilik yang jadi selebgram dengan followers jutaan di usia 17 tahun. Karianna harus menyeimbangkan antara sekolah dan karier. Di satu sisi, Anna ingin melewati masa remaja seperti remaja normal lainnya, tapi sang ibu sekaligus manajernya terus menyuruhnya bekerja agar bisa menjadi aktris ternama. Untung ada Ansel, sahabat sejak kecil yang selalu menemani dan membuat...
BestfriEND
44      38     1     
True Story
Di tengah hedonisme kampus yang terasa asing, Iara Deanara memilih teguh pada kesederhanaannya. Berbekal mental kuat sejak sekolah. Dia tak gentar menghadapi perundungan dari teman kampusnya, Frada. Iara yakin, tanpa polesan makeup dan penampilan mewah. Dia akan menemukan orang tulus yang menerima hatinya. Keyakinannya bersemi saat bersahabat dengan Dea dan menjalin kasih dengan Emil, cowok b...
Lost in Drama
1970      782     4     
Romance
"Drama itu hanya untuk perempuan, ceritanya terlalu manis dan terkesan dibuat-buat." Ujar seorang pemuda yang menatap cuek seorang gadis yang tengah bertolak pinggang di dekatnya itu. Si gadis mendengus. "Kau berkata begitu karena iri pada pemeran utama laki-laki yang lebih daripadamu." "Jangan berkata sembarangan." "Memang benar, kau tidak bisa berb...
Konfigurasi Hati
557      380     4     
Inspirational
Islamia hidup dalam dunia deret angka—rapi, logis, dan selalu peringkat satu. Namun kehadiran Zaryn, siswa pindahan santai yang justru menyalip semua prestasinya membuat dunia Islamia jungkir balik. Di antara tekanan, cemburu, dan ketertarikan yang tak bisa dijelaskan, Islamia belajar bahwa hidup tak bisa diselesaikan hanya dengan logika—karena hati pun punya rumusnya sendiri.