Loading...
Logo TinLit
Read Story - Main Character
MENU
About Us  

Mengunjungi Rumah Leo dengan status baru bukankah terasa berbeda? Leo yang sudah memberitahu Mama dan Papa-nya tentu mendapat respon baik. Bahkan saat menyambut Mireya kali ini terlihat jauh lebih bahagia. Wanita paruh baya itu sejak pertama memang menginginkan Mireya menjadi calon mantunya, dan Leo mengabulkan.

Mama Leo mengajak Mireya yang dirangkulnya dengan kasih sayang diikuti Leo berada di belakang, masuk ke dalam salah satu ruangan. Mireya langsung disuguhi beberapa lukisan dalam ruangan yang cukup luas itu. "Mama sudah mengoleksinya sejak sebelum menikah," ucap Mama Leo sembari ikut melihat-lihat lukisan koleksinya itu.

Salah satu lukisan gadis kecil yang sedang berlari dengan wajah ceria, menarik perhatian Mireya. Ia berdiri cukup lama di sana sebelum bersama Leo yang hanya berpikir bahwa Mireya mungkin menyukai lukisan itu. Mama Leo kembali ke tengah-tengah mereka dengan memegang sebuah lukisan.

"Ini lukisan Leo yang pernah Mama ceritakan," kata Mama Leo sembari memperlihatkan lukisan itu.

Mireya yang melihatnya seperti teringat sesuatu, bahkan merasakan sesuatu. "Ada apa, Mire?" tanya Leo saat melihat ada yang berbeda dengan Mireya.

"Apa foto Leo mengingatkan kamu pada sesuatu?" tanya Mama Leo sembari menatap Mireya.

Mireya menoleh ke arah lukisan gadis kecil itu, lalu lukisan Leo, sampai berulang kali, hingga membuat Leo dan Mama Leo heran.

"Apa lukisan gadis kecil dan lukisan Kak Leo dilukis oleh orang yang sama?" Sembari menatap Mama Leo.

"Iya. Bagaimana bisa kamu tahu?" Mama Leo sedikit tak mempercayainya. Apakah Mireya akan menjadi pelukis di masa depan?

"Gaya sapuannya ... ini bukan gaya melukis kebanyakan orang. Terlebih lukisan gadis kecil itu seperti aku mengenalnya." Mireya kembali melihat lukisan gadis kecil.

"Menurut kamu siapa yang melukisanya?" tanya Mama Leo yang ingin tahu apa Mireya bisa menebaknya.

Mireya semakin merasa lukisan itu seperti lukisan Mama-nya. Tapi, apa mungkin? Mireya pun teringat bahwa Mama-nya selalu menyelipkan insial namanya di balik papan alih alih di depan, agar terlihat.

"Kamu tahu? Lukisan gadis kecil itu adalah putri dari sang pelukis," kata Mama Leo saat Mireya ingin mengatakan sesuatu.

Mireya perhatikan baik-baik lukisan itu di mana Mireya seperti semakin mengenalnya, namun tidak tahu siapa. "Apa aku boleh melihat bagian belakangnya?" Sembari menoleh ke arah Mama Leo. Leo memasang wajah tidak menyangka bahwa kekasihnya itu begitu tertarik dengan lukisan.

Dibantu Leo, sementara Mama-nya masih memegangi lukisan Leo saat kecil itu, Mireya membalikan lukisan yang langsung membuat Mireya terdiam. Di pojok bawah terdapat inisial N.E.A dan nama Mireya Putri! Dugaan Mireya benar tentang siapa yang melukis, namun ia sampai akhir pun tidak bisa menebak bahwa lukisan itu adalah dirinya.

"Mireya putri?" ucap Mama Leo yang mencoba mengingat, bahwa itu nama anak perempuan pelukis itu.

"Mama ingat Mireya Putri! Itu nama anak Nadia. Mama sengaja meminta Nadia menulisnya agar Mama mengingatnya, dan kalau suatu hari Mama ketemu sama anaknya Mama mungkin bisa langsung mengenali," jelas Mama Leo tanpa menatap Mireya mau pun Leo.

Bagaimana mungkin semuanya berjalan seperti ini...

Tidak Mireya sangka bahwa Mama Leo dan Mama-nya saling mengenal. Bahkan lukisan Mireya saat kecil ada di Rumah Leo, dan Mama-nya bahkan sempat melukis Leo.

"Bukankah itu nama kamu, Mire?" tanya Leo setelah sekian lama terdiam.

"Nama panjang kamu, Mireya Putri?" tanya Mama Leo yang wajahnya mulai serius dan penasaran.

"Iya, Ma."

"Itu berarti kamu ... putrinya Nadia?!" Mama Leo terkejut dengan fakta yang harus ia terima itu.

"Iya." Leo pun sungguh tidak menyangka bahwa Mireya adalah anak dari kenalan Mama-nya. Leo pikir Mireya dan dirinya benar-benar orang asing yang tak berhubungan sama sekali.

Mama Leo meletakkan lukisan Leo dengan cepat, membawa Mireya ke dalam dekapan. "Maaf, Mama gak bisa mengenali kamu walau di awal Mama merasa kamu mirip Nadia."

Tanpa ragu, Mireya memeluk kembali Mama Leo dengan wajah terharu akan takdir yang tidak terduga itu. Ternyata kenyataan tidak melulu buruk dan berakhir menyakitkan. Mireya senang saat tahu Mama-nya dan Mama Leo saling mengenal di masa lalu.

Mama Leo melepas pelukannya, memegang kedua tangan Mireya. "Kamu tahu alasan Mama membeli lukisan potret diri kamu?"

Mireya menggelengkan kepala. "Karena saat melihatnya Mama bisa merasakan kebahagiaan yang terpancar dari lukisan itu. Bahwa Nadia membesarkan anaknya dengan cukup baik, seorang gadis kecil yang tumbuh ceria, dan Mama berharap bisa memiliki anak perempuan seperti Nadia. Tapi ...." wajah Mama Leo berubah sendu.

Mireya mencoba tersenyum. Senyum yang terlihat tulus. "Sekarang Mama memilikinya. Mama punya aku."

Mama Leo tersenyum. "Pada akhirnya Mama benar-benar memiliki anak perempuan seperti Nadia. Lebih tepatnya, Mama memiliki anak perempuannya Nadia." Mama Leo kembali memeluk Mireya yang mengelus lembut punggung Mmaa Leo.

Leo hanya menjadi penonton yang tersenyum lebar. Senyum yang terlihat sempurna. Kebahagiaan yang semakin lengkap dengan kehadiran Mireya. Setelahnya, Mama Leo meninggalkan Mireya dan Leo di sana, katanya akan membuat makanan.

Leo mengambil lukisan potret dirinya yang dilukis sedemikian bagusnya. "Nggak aku sangka bahwa aku sempat dilukis Mama kamu, sebelum beliau telah tiada." Leo menoleh ke arah Mireya yang menatap lukisan Leo.

"Rasanya seperti sejak awal kita ditakdirkan memiliki satu sama lain." Mireya tatap Leo yang sedang menatapnya.

Mireya ambil lukisan Leo yang ditaruh tepat di samping Mireya. Seorang gadis kecil dan anak laki-laki yang lucu. "Bukankah terlihat serasi?" tanya Mireya tanpa menatap Leo.

Leo meraih salah satu tangan Mireya untuk digenggamnya. "Aku rasa kalau pun aku gak datang hari itu ke Aula dan menawarkan diri untuk jadi peran pengganti, bagaimana pun caranya kita pasti memiliki waktu untuk saling mengenal dan akhirnya bersama," kata Leo sembari menatap kedua lukisan itu dengan wajah terharu dengan takdir yang indah itu.
.
.

Saat hari sudah malam alih-alih mengantar Mireya langsung pulang setelah seharian di Rumah Leo, Leo mengajak Mireya ke Skywalk Senayan Park. Sampainya di atas, lampu-lampu kota yang berkilauan menambah keindahan suasana, udara malam itu pun terasa sejuk.

Mireya fokus memandangi keindahan kota bahkan sampai mengambil beberapa foto pemandangan, sampai ia sadar telah mengabaikan Mireya dan saat membalikkan tubuh, Leo sudah berdiri dengan boneka beruang putih yang sedikit besar dalam dekapannya. Boneka beruang putih pada umumnya namun ada yang membedakan, di bagian perut terdapat love berwarna merah dan di bawah love ada tulisan Mire. Mire tersenyum.

Leo melangkahkan kaki hingga benar-benar berada di hadapan Mireya. Menyodorkan boneka beruang putih itu yang entah datangnya dari mana. "Bukankah aku sudah bilang kalau kamu datang melihat pertandingan aku, kamu akan dapat hadiah. Ini hadiahnya untuk seorang gadis kecil yang manis." Leo tersenyum lembut.

Mireya ambil boneka itu dengan senang hati. "Terima kasih, Kak." Seraya tersenyum.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Manusia Air Mata
977      596     4     
Romance
Jika air mata berbentuk manusia, maka dia adalah Mawar Dwi Atmaja. Dan jika bahagia memang menjadi mimpinya, maka Arjun Febryan selalu berusaha mengupayakan untuknya. Pertemuan Mawar dan Arjun jauh dari kata romantis. Mawar sebagai mahasiswa semester tua yang sedang bimbingan skripsi dimarahi habis-habisan oleh Arjun selaku komisi disiplin karena salah mengira Mawar sebagai maba yang telat. ...
Kembali ke diri kakak yang dulu
864      636     10     
Fantasy
Naln adalah seorang anak laki-laki yang hidup dalam penderitaan dan penolakan. Sejak kecil, ia dijauhi oleh ibunya sendiri dan penduduk desa karena sebuah retakan hitam di keningnya tanda misterius yang dianggap pertanda keburukan. Hanya sang adik, Lenard, dan sang paman yang memperlakukannya dengan kasih dan kehangatan. Ini menceritakan tentang dua saudara yang hidup di dunia penuh misteri. ...
Konfigurasi Hati
459      326     4     
Inspirational
Islamia hidup dalam dunia deret angka—rapi, logis, dan selalu peringkat satu. Namun kehadiran Zaryn, siswa pindahan santai yang justru menyalip semua prestasinya membuat dunia Islamia jungkir balik. Di antara tekanan, cemburu, dan ketertarikan yang tak bisa dijelaskan, Islamia belajar bahwa hidup tak bisa diselesaikan hanya dengan logika—karena hati pun punya rumusnya sendiri.
Diary of Rana
184      156     1     
Fan Fiction
“Broken home isn’t broken kids.” Kalimat itulah yang akhirnya mengubah hidup Nara, seorang remaja SMA yang tumbuh di tengah kehancuran rumah tangga orang tuanya. Tiap malam, ia harus mendengar teriakan dan pecahan benda-benda di dalam rumah yang dulu terasa hangat. Tak ada tempat aman selain sebuah buku diary yang ia jadikan tempat untuk melarikan segala rasa: kecewa, takut, marah. Hidu...
Intertwined Hearts
1032      563     1     
Romance
Selama ini, Nara pikir dirinya sudah baik-baik saja. Nara pikir dirinya sudah berhasil melupakan Zevan setelah setahun ini mereka tak bertemu dan tak berkomunikasi. Lagipula, sampai saat ini, ia masih merasa belum menjadi siapa-siapa dan belum cukup pantas untuk bersama Zevan. Namun, setelah melihat sosok Zevan lagi secara nyata di hadapannya, ia menyadari bahwa ia salah besar. Setelah melalu...
Our Perfect Times
915      651     7     
Inspirational
Keiza Mazaya, seorang cewek SMK yang ingin teman sebangkunya, Radhina atau Radhi kembali menjadi normal. Normal dalam artian; berhenti bolos, berhenti melawan guru dan berhenti kabur dari rumah! Hal itu ia lakukan karena melihat perubahan Radhi yang sangat drastis. Kelas satu masih baik-baik saja, kelas dua sudah berani menyembunyikan rokok di dalam tas-nya! Keiza tahu, penyebab kekacauan itu ...
Atraksi Manusia
463      342     7     
Inspirational
Apakah semua orang mendapatkan peran yang mereka inginkan? atau apakah mereka hanya menjalani peran dengan hati yang hampa?. Kehidupan adalah panggung pertunjukan, tempat narasi yang sudah di tetapkan, menjalani nya suka dan duka. Tak akan ada yang tahu bagaimana cerita ini berlanjut, namun hal yang utama adalah jangan sampai berakhir. Perjalanan Anne menemukan jati diri nya dengan menghidupk...
My Reason
701      463     0     
Romance
pertemuan singkat, tapi memiliki efek yang panjang. Hanya secuil moment yang nggak akan pernah bisa dilupakan oleh sesosok pria tampan bernama Zean Nugraha atau kerap disapa eyan. "Maaf kak ara kira ini sepatu rega abisnya mirip."
BestfriEND
35      31     1     
True Story
Di tengah hedonisme kampus yang terasa asing, Iara Deanara memilih teguh pada kesederhanaannya. Berbekal mental kuat sejak sekolah. Dia tak gentar menghadapi perundungan dari teman kampusnya, Frada. Iara yakin, tanpa polesan makeup dan penampilan mewah. Dia akan menemukan orang tulus yang menerima hatinya. Keyakinannya bersemi saat bersahabat dengan Dea dan menjalin kasih dengan Emil, cowok b...
Winter Elegy
592      411     4     
Romance
Kayra Vidjaya kesuma merasa hidupnya biasa-biasa saja. Dia tidak punya ambisi dalam hal apapun dan hanya menjalani hidupnya selayaknya orang-orang. Di tengah kesibukannya bekerja, dia mendadak ingin pergi ke suatu tempat agar menemukan gairah hidup kembali. Dia memutuskan untuk merealisasikan mimpi masa kecilnya untuk bermain salju dan dia memilih Jepang karena tiket pesawatnya lebih terjangkau. ...