Loading...
Logo TinLit
Read Story - Main Character
MENU
About Us  

Sebelum sibuk dengan dunia masing-masing setelahnya, Willy menarik Leo sedikit menjauh dari Mireya yang sedang bicara dengan Kinanti. "Jadi kapan mau nembak Mireya secara resmi?" tanya Willy di mana Andrea sudah pulang lebih dahulu. Wajah Willy nampak serius.

"Memangnya perlu? Mireya sudah tahu ini perasaan gue."

Willy menepuk dahinya sedikit keras. Bagaimana bisa Leo yang terkenal cool, dan tampan itu, buruk dalam hal suka sukaan. "Gak cukup lah, Le! Lo sendiri tahu perasaan Mireya? Kalau lo nembak dia bukan hanya tahu perasaan Mireya terhadap lo tapi juga mendapat status baru. Memangnya lo mau ada yang ngedeketin Mireya? Bahkan sampai Mireya diambil, lo mau?!" Leo seperti akan frustasi.

Leo seperti memikirkan sangat sangat ucapan Willy. "Terus apa yang harus gue lakukan?" tanya Leo yang meminta saran pada sang ahli.

Willy dengan banyak mantan, memberikan saran. Kemudian, Leo kembali ke Mireya. "Sudah kan?" tanya Leo sembari menatap Mireya.

"Iya."

Kinanti perhatikan Mireya yang dipakaikan helm oleh Leo di mana jiwa shippernya meronta. Terus memperhatikan hingga Mireya menghilang dari pandangannya. "Ayo, aku antar," ucap Willy santai.

"Hah?" Aku gak salah dengar, kan?

"Sebaiknya kamu simpan uang buat ongkos pulangnya. Ditabung kan bagus," kata Willy dengan wajah yang lebih sering terlihat santai saat bersama Kinanti.

"Serius, Kak? Gak merepotkan?"

"Kalau merepotkan aku gak akan menawarkan."

Alih-alih menyuruh Kinanti memakai sendiri helm itu, Willy memakaikannya. Siapa sangka bahwa Kinanti yang sebelumnya menikmati momen manis sahabat-nya, kini ia pun merasakan. Dipakaikan helm oleh salah satu lelaki tertampan di sekolah! Pipi Kinanti mendadak sedikit merona!

Alih-alih langsung mengantar pulang, di bawah langit sore itu Leo mengajak Mireya ke salah satu cafe ice cream. "Kamu mau pesan yang mana?" tanya Leo sembari menatap Mireya yang sedang menatap papan menu.

"Strawberry yang pakai topping strawberry." Sembari menoleh ke arah Leo.

"Okay, aku pesanin. Sebaiknya kamu duduk duluan."

"Iya." Mireya pun melangkah meninggalkan Leo.

Di tengah antrian yang masih ada 2 orang lagi, Leo seperti menelepon seseorang. Mireya melihatnya namuan tidak tahu siapa yang Mireya telepon.

Tidak membutuhkan waktu lama, Leo datang dengan nampan yang terdapat dua gelas ice cream beda rasa. Meletakkan rasa strawberry di hadapan Mireya sedangkan choco mint di hadapannya. "Enak gak sih choco mint? Kata orang-orang kayak pasta gigi," ucap Mireya.

"Mau coba?"

Mireya yang penasaran, menyendok sedikit ice cream choco mint Leo. Memasukkan ke dalam mulut, merasakan.

"Gimana?" tanya Leo.

"Enak kok, gak kayak pasta gigi walau ada mint-nya gitu."

"Mungkin kalau makan yang mint saja akan terasa pasta giginya," ujar Leo yang memasukkan sesendok kecil ice cream ke dalam mulut.

"Pantas yaa Kak Leo dingin tapi manis, orang sukanya saja choco mint." Mireya tersenyum. Mencoba lebih menghidupkan suasana.

Leo yang mendengar itu tersenyum. Untuk kedua kalinya Mireya melihat senyum yang manis itu. "Gak bisakah Kak Leo lebih sering tersenyum?" Mireya masukkan sesendok kecil ice cream ke dalam mulut.

"Bisa, hanya di depan kamu."

Mireya yang mendengar itu merasa beruntung, dan merasa seperti sespesial itu. Kira-kira pakai telor berapa ya?

Leo terpantau mengeluarkan handphone dari dalam saku, menatap layar sesaat lalu meletakannya di atas meja. Kemudian, handphone Leo berdering dan Leo langsung menerima panggilan itu.

"Tunggu sebentar!" kata Leo yang menghilang dari hadapan Mireya tanpa ragu.

Mireya terlihat menikmati ice cream-nya yang dengan cepat sudah tinggal setengah. Memperhatikan sekitar di mana cafe yang tidak terlalu ramai itu menciptakan rasa tenang. Tidak lama, Leo kembali dengan kedua tangan yang bersembunyi di balik badan, bahkan sampai mendudukkan diri di kursi.

"Apa sih yang Kak Leo sembunyikan?" tanya Mireya santai.

Leo menyodorkan sebuah buket bunga mawar merah pada Mireya yang memasang wajah tidak menyangka. Hatinya tersentuh. Lagi lagi Leo mampu mengejutkannya. "Kak, ini apa?"

"Gimana kalau kita coba pacaran? Mau gak jadi pacar aku?" tanya Leo yang sedikit kaku tapi tidak menghilangkan sisi manis dan romantisnya.

Mireya tersenyum lebar. Apakah ini akhir dari penantiannya selama ini, di mana Mireya berharap ada seseorang yang bisa memperhatikannya dengan sangat baik?

Tentu bukan gelengan kepala, Mireya menganggukan kepala dengan wajah sebahagia itu. Leo tersenyum puas dan bahagia. Mireya ambil buket bunga itu, menghirup sejenak aroma mawar.

"Kalau boleh aku tahu sejak kapan kamu mulai suka sama aku?"

"Mmm, aku gak ingat tepatnya. Aku cuma tahu kalau semakin lama aku semakin suka sama Kak Leo."

"Sebenarnya sudah dari lama aku memperhatikan kamu," kata Leo yang mulai jujur.

"Oh ya? Sejak kapan?" Mireya tertarik.

"Saat kamu baru masuk. Waktu itu aku sempat jadi anggota osis, terus lihat kamu yang beberapa kali membantu teman yang lain sampai kamu kena hukuman. Pada saat itu aku pikir betapa bodohnya kamu."

Mireya yang mendengar itu tidak marah, justru itu mencoba mengingat kembali momen momen itu di mana Mireya mengakui jika ia 'sedikit' bodoh. Namun, lagi-lagi Mireya tidak menyesal sudah membantu. "Setelahnya, lama-lama Kak Leo suka sama aku?" tebak Mireya. Meletakkan buket bunga di kursi sampingnya.

"Iya."

"Kenapa bisa suka sama perempuan keras kepala dan bodoh kayak aku?" Mireya kembali memakan ice cream.

"Karena terlalu baik? Rasanya aku mau melindungi kamu dan buat kamu sadar, kalau di dunia ini diri kamu yang paling penting dan berharga dari apa pun."

Mireya kembali tersenyum. "Terima kasih Kak sudah mau pilih aku."

"Seharusnya aku yang berterima kasih, Mire. Karena kamu memberi kesempatan untuk menjadi bagian dari dunia kamu."

"Rasanya aku akan menyesal kalau membiarkan Kak Leo pergi."

"Pada akhirnya kamu pun sadar betapa bernilainya aku." Dengan wajah bangga.

"Iyain saja deh." Seraya tersenyum.

"Setelah ini kamu sudah gak bisa menjauh dari aku!" tegas Leo yang sempat kecewa dengan sikap Mireya satu itu.

"Iya, Kak. Aku gak akan melakukannya lagi. Janji!" Mireya mengarahkan salah satu jari kelingkingnya pada Leo yang melingkarkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Mireya.

Mireya dan Leo pun memiliki status baru. Mireya kekasih Leo, dan Leo kekasih Mireya!

Maaf, Bianca.. nyatanya kamu hanya sedikit bagian dari kisah ini.

"Kira-kira kalau Bianca tahu gimana ya reaksinya? Dia gak akan narik rambut aku kan? Nampar aku? Atau mukulin aku?" Mireya menerka-nerka apa yang akan dilakukan Bianca.

"Aku gak akan membiarkan perempuan itu menyakiti kamu! Bahkan hanya seujung kuku!"

"Gak akan bisa, Kak. Karena kita gak bisa terus bersama." Leo terdiam karena perkataan Mireya benar.

"Kalau gitu, aku akan minta Kinanti menjadi pelindung kamu!"

"Tanpa kamu minta, Kinanti akan melakukanya."
.
.

Mireya kembali mengunjungi Rumah Leo untuk kesekian kalinya.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Nemeea Finch dan Misteri Hutan Annora
254      168     0     
Fantasy
Nemeea Finch seorang huma penyembuh, hidup sederhana mengelola toko ramuan penyembuh bersama adik kandungnya Pafeta Finch di dalam lingkungan negeri Stredelon pasca invasi negeri Obedient. Peraturan pajak yang mencekik, membuat huma penyembuh harus menyerahkan anggota keluarga sebagai jaminan! Nemeea Finch bersedia menjadi jaminan desanya. Akan tetapi, Pafeta dengan keinginannya sendiri mencari I...
Penantian Panjang Gadis Gila
325      245     5     
Romance
Aku kira semua akan baik-baik saja, tetapi pada kenyataannya hidupku semakin kacau. Andai dulu aku memilih bersama Papa, mungkin hidupku akan lebih baik. Bersama Mama, hidupku penuh tekanan dan aku harus merelakan masa remajaku.
A Missing Piece of Harmony
302      233     3     
Inspirational
Namaku Takasaki Ruriko, seorang gadis yang sangat menyukai musik. Seorang piano yang mempunyai mimpi besar ingin menjadi pianis dari grup orkestera Jepang. Namun mimpiku pupus ketika duniaku berubah tiba-tiba kehilangan suara dan tak lagi memiliki warna. Aku... kehilangan hampir semua indraku... Satu sore yang cerah selepas pulang sekolah, aku tak sengaja bertemu seorang gadis yang hampir terbunu...
God, why me?
215      174     5     
True Story
Andine seorang gadis polos yang selalu hidup dalam kerajaan kasih sayang yang berlimpah ruah. Sosoknya yang selalu penuh tawa ceria akan kebahagiaan adalah idaman banyak anak. Dimana semua andai akan mereka sematkan untuk diri mereka. Kebahagiaan yang tak bias semua anak miliki ada di andine. Sosoknya yang tak pernah kenal kesulitan dan penderitaan terlambat untuk menyadari badai itu datang. And...
Help Me Help You
2021      1170     56     
Inspirational
Dua rival akademik di sebuah sekolah menengah atas bergengsi, Aditya dan Vania, berebut beasiswa kampus ternama yang sama. Pasalnya, sekolah hanya dapat memberikan surat rekomendasi kepada satu siswa unggul saja. Kepala Sekolah pun memberikan proyek mustahil bagi Aditya dan Vania: barangsiapa dapat memastikan Bari lulus ujian nasional, dialah yang akan direkomendasikan. Siapa sangka proyek mus...
Can You Be My D?
97      87     1     
Fan Fiction
Dania mempunyai misi untuk menemukan pacar sebelum umur 25. Di tengah-tengah kefrustasiannya dengan orang-orang kantor yang toxic, Dania bertemu dengan Darel. Sejak saat itu, kehidupan Dania berubah. Apakah Darel adalah sosok idaman yang Dania cari selama ini? Ataukah Darel hanyalah pelajaran bagi Dania?
Sweet Seventeen
1258      861     4     
Romance
Karianna Grizelle, mantan artis cilik yang jadi selebgram dengan followers jutaan di usia 17 tahun. Karianna harus menyeimbangkan antara sekolah dan karier. Di satu sisi, Anna ingin melewati masa remaja seperti remaja normal lainnya, tapi sang ibu sekaligus manajernya terus menyuruhnya bekerja agar bisa menjadi aktris ternama. Untung ada Ansel, sahabat sejak kecil yang selalu menemani dan membuat...
Di Antara Luka dan Mimpi
773      440     66     
Inspirational
Aira tidak pernah mengira bahwa langkah kecilnya ke dalam dunia pondok akan membuka pintu menuju mimpi yang penuh luka dan luka yang menyimpan mimpi. Ia hanya ingin belajar menggapai mimpi dan tumbuh, namun di perjalanan mengejar mimpi itu ia di uji dengan rasa sakit yang perlahan merampas warna dari pandangannya dan menghapus sebagian ingatannya. Hari-harinya dilalui dengan tubuh yang lemah dan ...
Trust Me
69      62     0     
Fantasy
Percayalah... Suatu hari nanti kita pasti akan menemukan jalan keluar.. Percayalah... Bahwa kita semua mampu untuk melewatinya... Percayalah... Bahwa suatu hari nanti ada keajaiban dalam hidup yang mungkin belum kita sadari... Percayalah... Bahwa di antara sekian luasnya kegelapan, pasti akan ada secercah cahaya yang muncul, menyelamatkan kita dari semua mimpi buruk ini... Aku, ka...
Tanpo Arang
54      45     1     
Fantasy
Roni mengira liburannya di desa Tanpo Arang bakal penuh dengan suara jangkrik, sinyal HP yang lemot, dan makanan santan yang bikin perut “melayang”. Tapi ternyata, yang lebih lemot justru dia sendiri — terutama dalam memahami apa yang sebenarnya terjadi di sekitar villa keluarga yang sudah mereka tinggali sejak kecil. Di desa yang terkenal dengan cahaya misterius dari sebuah tebing sunyi, ...