Loading...
Logo TinLit
Read Story - Main Character
MENU
About Us  

Mireya hendak berjalan namun tiba-tiba oleng dan spontan Leo menopang tubuh Mireya. Kinanti di belakang sana, mencoba menahan senyum. "Kamu terlalu memaksakan diri, Mire," kata Leo yang terlihat mengkhawatirkan Mireya.

Mireya menegakkan kembali tubuh. "Kalau aku tetap di kursi roda nanti yang ada kakinya malah kaku dan lama sembuhnya. Lagi pula sudah gak terlalu sakit kok," kata Mireya yang tidak ingin membuat Leo khawatir.

"Bagaimana kalau kamu jatuh lagi?" Dengan wajah serius.

"Tenang saja Kak ada aku," ucap Kinanti yang terlihat tidak ingin melihat suasana yang cukup serius.

"Aku bisa mempercayai kamu, bukan?"

"Tentu saja. Oh ya Kak, hampir lupa. Aku mau tanya hal yang buat aku penasaran. Pagi tadi aku lihat Kak Leo, Kak Willy sama Kak Andrea meninggalkan sekolah, ke mana? Kalian gak mungkin bolos, bukan?" tanya Kinanti yang nampak sudah lebih nyaman dengan Leo.

"Menemui Audry."

"Ohh, Kak Audry gak masuk yaa."

Drrrtt drrrtt drrrtt

Leo dan Mireya sedikit menggeser posisi berdiri karena ada yang mau lewat, setelahnya Leo mengeluarkan handphone dari dalam saku jaket. Menyentuh sekali layar handphone, lalu menempelkan pada telinga.

"Hallo, Ma."

"Pulang nanti bisa bawa Mireya gak?"

"Mireya? Tergantung sih, kalau Mireya nya mau," jawab Leo sembari menatap Mireya yang menatap Leo.

"Kalau gitu, kamu tanyakan."

"Iya."

"Okay, itu saja." Panggilan berakhir dan Leo kembali memasukkan handphone ke dalam saku jaket.

"Mama tanya, aku bisa bawa kamu ke Rumah lagi gak?"

"Tentu saja." Mireya tersenyum lembut. Mireya merasa tak perlu memikirkannya lagi karena ia merasa nyaman di dekat Leo dan keluarganya.

"Kak, gak mau ngajak aku?" tanya Kinanti, asal bicara.

"Lain kali." Leo melangkah pergi dari sana.

"Baiknya cuma sama Mireya," ujar Kinanti yang berpura-pura kesal. Mireya yang melihat itu tersenyum, merasa lucu. Mereka berdua kembali melajutkan langkah kaki.
.
.

"Ma?" panggil Leo sembari memasuki Rumah bersama Mireya.

Mama-nya keluar dari arah belakang dikuti Audry yang memakai baju biasa. Manik mata Audry dan Mireya bertemu. Leo tidak menyangka bahwa ada Audry.

"Ada Audry, ada Mireya juga, rasanya seperti Mama memilki 2 anak perempuan." Dengan wajah nampak bahagia.

Leo menoleh ke arah Mireya yang berada di sampingnya. "Kamu gakpapa kan aku tinggal sendiri? Soalnya aku harus kembali ke sekolah buat latihan." Mireya tersenyum sembari menganggukan kepala.

"Kamu mau kembali ke Sekolah?" tanya Mama-nya.

"Iya, Ma. Pertandingannya 3 hari lagi."

"Mireya bisa pergi ke Dapur sama Audry, bantu Audry buat kue cokelat! Mama ada yang mau dibicarakan sama Leo," kata Mama Leo dengan lembut.

Mireya melangkah pergi dari sana bersama Audry.

Mama-nya berjalan hingga benar-benar di hadapan Leo. "Audry datang saat jam sekolah, ada apa? Apa sesuatu terjadi padanya?" tanya Mama-nya serius.

"Aku gak tahu apa yang terjadi dengannya, tapi mental Audry lagi gak baik, Ma. Kita harus mengawasinya! Audry hampir mau menenggelemkan dirinya di Pantai! Untung saja aku, Willy sama Andrea datang tepat waktu."

Wanita paruh baya itu nampak khawatir. Walau tak ada hubungan darah, Mama Leo sudah menganggap anak dari sahabatnya itu seperti putri-nya sendiri.

"Mama gak mau Audry berakhir seperti Mama-nya."

"Aku juga mau kehilangan Audry."

Tanpa mereka sadari dari balik dinding terdapat Mireya yang mendengar itu semua. Mireya yang ingin mengatakan sesuatu yang singkat pada Leo pun mengurungkan niatnya. Mireya pun tahu sepenting apa Audry dalam hidup Leo dan keluarganya. Mireya kembali menemui Audry.

Mireya berjalan ke arah Audry yang sedang menuangkan adonan bolu cokelat ke dalam loyang. Menatap Audry dengan tatapan berbeda dari biasanya. Mireya mulai kasihan pada Audry?

"Aku boleh tanya, apa arti Kak Leo dalam hidup Kak Audry?" tanya Mireya dengan nada lembut dan tatapan hangat.

Audry letakkan bowl berisi cokelat sebelumnya, lalu menatap Mireya. "Leo? ... seseorang yang gak ingin aku kehilangannya. Seseorang yang harus selalu ada di setiap perjalanan hidup aku." Mireya bisa lihat betapa berartinya Leo dalam hidup Audry melalui matanya.

"Kak Audry suka sama Kak Leo?" Mireya tetap bertanya walau ia sendiri tidak siap mendengar jawabannya.

"Kalau aku suka kenapa? Kamu akan memberikan Leo? Aku tahu Mireya kalau kamu suka sama Leo," kata Audry santai.

"Kalau kehadiran Kak Leo alasan Kak Audry bahagia, aku akan merelakannya," kata Mireya yang terlihat serius dengan ucapannya.

Audry tersenyum, miris. Bahwa semua tak semudah pemikiran Mireya, bukan? 

"Leo gak akan pernah membiarkan kamu pergi dari hidupnya."

"Kak Leo harus bersama seseorang yang bisa membuatnya ke depannya gak terlibat masalah." Tatapan tulus itu membuat siapa pun yang melihatnya akan merasa sedih. Bahwa Mireya bisa melepas sesosok yang sudah mampu membuatnya tersenyum bahagia setelah sekian lama tidak memiliki alasan untuk bahagia.

"Sudah lah, kita gak perlu bahas itu lagi!" tegas Audry.

"Kak Audry harus tahu satu hal kalau kehadiran Kak Audry itu berarti untuk Kak Leo dan Mama-nya! Kalau mereka gak mau sesuatu terjadi sama Kak Audry."

"Eh eh eh, ada apa nihh," ujar Mama Leo yang baru datang.

Audry langsung menyalakan oven sementara Mireya menatap Mama Leo sembari tersenyum manis.

"Mireya sebelumnya pernah buat bolu?" tanya Mama Leo yang berdiri di depan meja dapur.

"Belum pernah."

"Kalau gitu, Mama akan mengajarinya!" Lalu, tersenyum.

"Ma, Audry ke Kamar Mandi dulu yaa."

"Iya, anak gadis pertama, Mama." Seraya tersenyum.

Mireya pun tahu bahwa hidup yang selama ini ia jalani tak seberat kisah hidup Audry dan orang lain di luar sana. Walau kerap kali lelah dan bertanya-tanya kapan semuanya akan menjadi lebih indah.

Mereka pun mulai melakukannya, membuat bolu cokelat. Dengan lembut Mama Leo mengajari Mireya. Sedangkan Audry hanya diam, memperhatikan. Bukankah Mama Leo benar-benar seperti memiliki dua putri yang cantik-cantik?

"Kamu tahu gak, Mireya? Kamu itu mirip seseorang yang Mama kenal." Sembari memperhatikan Mireya yang sedang memixer adonan.

"Kalau boleh tahu mirip siapa, Ma?" tanya Mireya sembari menoleh ke arah Mama Leo.

"Seorang perempuan yang Mama kenal dari pameran lukisan."

"Seseorang yang juga suka lukisan?" Mireya kembali menatap adonan.

Mama Leo menggelengkan kepala. "Dia seorang pelukis berbakat dan cukup terkenal di Indonesia."

Sontak Mireya teringat Mama-nya. Tapi, pelukis berbakat dan terkenal bukan hanya Mama-nya. Pasti pelukis lain, bukan?

"Cantik gak, Ma?" Sembari menatap Mama Leo.

"Wajah cantiknya seperti kamu."

"Benarkah, Ma? Padahal aku gak biasa saja loh."

Mama Leo menoleh ke arah Audry. "Mireya cantik kan ya Audry?"

Audry menatap sesaat Mireya, lalu menatap kembali Mama Leo. "Iya, cantik." Dengan wajah datar.
.
.

"Gimana hari ini belajar buat kuenya sama Mama?" tanya Leo di tengah langit yang sudah malam, depan pagar Rumah Mireya.

"Baik, jadi pembelajaran sendiri buat aku." Dengan wajah datar.

"Syukurlah kalau kamu merasa seperti itu."

"Kak, aku bahagia bisa mengenal Kakak dan keluarga Kakak ...."

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Survive in another city
149      124     0     
True Story
Dini adalah seorang gadis lugu nan pemalu, yang tiba-tiba saja harus tinggal di kota lain yang jauh dari kota tempat tinggalnya. Dia adalah gadis yang sulit berbaur dengan orang baru, tapi di kota itu, dia di paksa berani menghadapi tantangan berat dirinya, kota yang tidak pernah dia dengar dari telinganya, kota asing yang tidak tau asal-usulnya. Dia tinggal tanpa mengenal siapapun, dia takut, t...
May I be Happy?
641      381     0     
Inspirational
Mencari arti kebahagian dalam kehidupan yang serba tidak pasti, itulah kehidupan yang dijalani oleh Maya. Maya merupakan seseorang yang pemalu, selalu berada didalam zona nyamannya, takut untuk mengambil keputusan, karena dia merasa keluarganya sendiri tidak menaruh kepercayaan kepada dirinya sejak kecil. Hal itu membuat Maya tumbuh menjadi seperti itu, dia tersiksa memiliki sifat itu sedangka...
When Flowers Learn to Smile Again
1004      731     10     
Romance
Di dunia yang menurutnya kejam ini, Jihan hanya punya dirinya sendiri. Dia terjebak pada kelamnya malam, kelamnya hidup, dan kelamnya dunia. Jihan sempat berpikir, jika dunia beserta isinya telah memunggunginya sebab tidak ada satu pun yang peduli padanya. Karena pemikirannya itu, Jihan sampai mengabaikan eksistensi seorang pemuda bernama Natha yang selalu siap menyembuhkan luka terdalamnya. B...
Langkah yang Tak Diizinkan
195      163     0     
Inspirational
Katanya dunia itu luas. Tapi kenapa aku tak pernah diberi izin untuk melangkah? Sena hidup di rumah yang katanya penuh cinta, tapi nyatanya dipenuhi batas. Ia perempuan, kata ibunya, itu alasan cukup untuk dilarang bermimpi terlalu tinggi. Tapi bagaimana kalau mimpinya justru satu-satunya cara agar ia bisa bernapas? Ia tak punya uang. Tak punya restu. Tapi diam-diam, ia melangkah. Dari k...
Can You Hear My Heart?
540      324     11     
Romance
Pertemuan Kara dengan gadis remaja bernama Cinta di rumah sakit, berhasil mengulik masa lalu Kara sewaktu SMA. Jordan mungkin yang datang pertama membawa selaksa rasa yang entah pantas disebut cinta atau tidak? Tapi Trein membuatnya mengenal lebih dalam makna cinta dan persahabatan. Lebih baik mencintai atau dicintai? Kehidupan Kara yang masih belia menjadi bergejolak saat mengenal ras...
Fragmen Tanpa Titik
44      40     0     
Inspirational
"Kita tidak perlu menjadi masterpiece cukup menjadi fragmen yang bermakna" Shia menganggap dirinya seperti fragmen - tidak utuh dan penuh kekurangan, meski ia berusaha tampak sempurna di mata orang lain. Sebagai anak pertama, perempuan, ia selalu ingin menonjolkan diri bahwa ia baik-baik saja dalam segala kondisi, bahwa ia bisa melakukan segalanya sendiri tanpa bantuan siapa pun, bahwa ia bis...
The Emergency Marriage Secret
133      42     0     
Romance
Raina tidak pernah berpikir bahwa hidupnya akan berubah drastis hanya karena satu permintaan terakhir dari sang Ayah. Permintaan yang sederhana namun berat, menikah. Calon suaminya adalah seorang dokter muda, anak dari sahabat lama Ayahnya. Raina tidak mencintai pria itu, bahkan nyaris tak mengenalnya. Tapi demi Ayah yang terbaring sakit dengan riwayat jantung melemah, Raina mengiyakan. ...
Switch Career, Switch Life
406      342     4     
Inspirational
Kadang kamu harus nyasar dulu, baru bisa menemukan diri sendiri. Therra capek banget berusaha bertahan di tahun ketiganya kerja di dunia Teknik yang bukan pilihannya. Dia pun nekat banting setir ke Digital Marketing, walaupun belum direstui orangtuanya. Perjalanan Therra menemukan dirinya sendiri ternyata penuh lika-liku dan hambatan. Tapi, apakah saat impiannya sudah terwujud ia akan baha...
Atraksi Manusia
515      381     7     
Inspirational
Apakah semua orang mendapatkan peran yang mereka inginkan? atau apakah mereka hanya menjalani peran dengan hati yang hampa?. Kehidupan adalah panggung pertunjukan, tempat narasi yang sudah di tetapkan, menjalani nya suka dan duka. Tak akan ada yang tahu bagaimana cerita ini berlanjut, namun hal yang utama adalah jangan sampai berakhir. Perjalanan Anne menemukan jati diri nya dengan menghidupk...
Kala Saka Menyapa
12244      2893     4     
Romance
Dan biarlah kenangan terulang memberi ruang untuk dikenang. Sekali pun pahit. Kara memang pemilik masalah yang sungguh terlalu drama. Muda beranak begitulah tetangganya bilang. Belum lagi ayahnya yang selalu menekan, kakaknya yang berwasiat pernikahan, sampai Samella si gadis kecil yang kadang merepotkan. Kara butuh kebebasan, ingin melepas semua dramanya. Tapi semesta mempertemukannya lag...