Loading...
Logo TinLit
Read Story - YANG PERNAH HILANG
MENU
About Us  

 PUKUL sembilan malam. Perfect Gank terlihat sibuk merebahkan tubuh mereka di berbagai tempat. Dion yang sudah pulas tertidur di sofa empuk dengan buku-buku bertebaran di sekitarnya. Leon yang terduduk di karpet hangat dengan kepala yang dia tidurkan di atas meja. 

Tara yang tak sadar jika suara mengoroknya menggema di ruangan besar itu dengan tubuh terlentang di samping Dion. Sedangkan Johni baru saja selesai berkutat dengan tabletnya. Meregangkan tubuh untuk sekadar melepas lelah.

Naru terlihat turun dari tangga lantai dua. Mengusap-usapkan handuk kecil di rambutnya yang terlihat basah. 

“Ucapannya benar sebelum dia pulang bukan? Jika niat baik maka Tuhan pun akan memudahkan jalan untuk itu. Walaupun sempat tertunda. Kita masih bisa mengaji bersamanya di Rumah Singgah.” Seru Johni berdiri. Kembali meregangkan tubuhnya yang kaku. 

“Apa yang mau kau katakan Johni?” Tanya Naru tak mengerti. 

“Bukan apa-apa. Aku hanya berpikir sampai kapan kita akan diam-diam begini. Apakah untuk sementara kita akan terus mengaji di Rumah Singgah?” Mendengarnya, Wajah Naru terlihat gelisah. 

“Maaf jika membuat kalian susah. Ini di luar jangkauanku. Aku akan memastikannya setelah Pak Yus selesai mengantar Eri pulang. Aku akan pulang dan memastikannya.” Jawab Naru terdengar ragu. 

“Kau menyukainya, benar kan?” Tanya Johni tiba-tiba membuat Naru mendadak terdiam. Namun setelah itu dia menghela napas panjang. 

“Ya. Tentu saja. Sudah terlihat jelas di wajahnya sejak dia menanyakan keberadaan gadis berkerudung itu sejak pertama mengenalnya dulu.” Suara Tara terdengar mendahului. Dia terlihat bangun dengan mengulet seperti kucing. Naru mendelikkan matanya. 

“Haaaahhhh! Masa-masa SMA ya. Beginikah rasanya jatuh cinta?” Seru Dion menguap dan mengucek kedua matanya. Raut wajahnya benar-benar terlihat tanpa dosa. 

“Mulut kalian ini memang tidak bisa ya mengeluarkan kata-kata yang membuat tanganku ingin sekali meninju. Jangan bicara seenaknya saja dong!” Sanggah Naru terlihat kesal. Namun, entah kenapa kedua pipinya terlihat memerah. 

“Jika kau mengelak. Itu artinya benar bukan?” Jawab dan tanya Johni. Benar. 

“Kalian tahu kan. Saat pertama kali mendengar suaranya yang mengaji setiap pagi di sekolah itu sangat mengganggu. Tapi entah kenapa suara yang mengganggu itu membuat perasaanku jadi merasa aneh. 

Aku merasa tenang. Tapi disisi lain sesuatu yang kosong dan kurang dalam diriku. Bukankah aku pernah bertanya pada kalian? Selama ini aku berpikir aku hidup dengan kesempurnaan yang orang lain tak punya. Tapi, aku salah, ada yang salah dengan diriku selama ini. 

Semua pelajaran hingga pengetahuan apapun telah aku terima sejak kecil. Tapi agama Islam yang sering aku dengar sejak bersekolah di tempat formal dan mengenal kalian sama sekali tak aku ketahui. Aku semakin penasaran. 

Aku tak tahu kalau selama ini bahkan mungkin seumur hidupku. Aku tak tahu agama apa yang aku dan kedua orang tuaku anut. Mereka tak pernah mengajariku. Lalu aku mendengar suara indah itu untuk pertama kalinya.” Cerita Naru membuat anggota Perfect Gank benar-benar terbangun. Bahkan kini Leon terlihat duduk di sofa seraya menenggak air di atas meja. Kembali merapikan pakaiannya yang berantakan. 

“Aku akui ketika mendengar ada siswa yang lebih idola dari pada aku. Aku langsung marah. Aku tak mengakuinya. Tapi, lihatlah kedatangannya itu justru perlahan merubah suasana sekolah. Ruang hampa yang selama ini berada di pikiran dan hati terasa telah pergi dan terisi kembali. 

Aku seperti mengingkari diri sendiri ketika berkata aku benci dan tak suka mendengar suara mengajinya itu. Dan mengetahui bahwa dia tak muncul lagi di sekolah. Aku mencarinya. Diam-diam akupun merindukan suara merdu mengajinya.”

Naru tak peduli apakah ucapannya itu terlalu berlebihan atau mungkin terdengar lebay. Dia juga tak peduli anggota Perfect Gank yang kini terlihat menahan tawa mendengar kata-katanya. 

“Terserah jika kalian mau tertawa setelah mendengarnya. Aku tak peduli.” Seru Naru lagi. Dia menyilangkan kedua tangan di depan dada. Membuat wajahnya merengut.

“Ya. Kami paham. Kami bisa menerima alasanmu-”

“Hei! Ini sungguhan tahu!” Potong Naru membuat Johni hanya tersenyum. 

“Aku hanya memastikan saja. Jika rencanamu ini ada hubungannya dengan cowok bernama Tori. Aku kira kau melakukannya untuk menjauhkannya darinya. Tapi sepertinya aku salah.” Naru tertegun mendengarnya. Ucapan Johni benar. Itu adalah salah satu alasan lainnya. 

“Ah! Cowok yang sering Naru panggil dengan sebutan pakaian aneh itu? Ngomong-ngomong bagaimana kabarnya ya? Sejak kemarin dia tak terlihat di sekolah.” Dion beranjak dari kursi. Meregangkan tubuhnya seraya memperbaiki posisi rambutnya yang berantakan. 

“Sepertinya dia akan sangat marah jika tahu gadis berkerudung itu bersama dengan kita. Kita tahu bahwa mereka sangat membenci Perfect Gank. Terutama Naru yang pernah dia keroyok.” Seru Tara berjalan ke arah jendela. Membukanya. Membiarkan angin malam masuk. 

“Darimana kau tahu kalau aku pernah di keroyok? Tunggu. Johni!” Teriak Naru melihat ke arah Johni yang kini telah berada di atas tangga menuju lantai dua. 

“Maaf. Aku menceritakannya pada Perfect Gank. Karena kau tak memintanya untuk menjadikannya rahasia bukan?” Seru Johni merasa tak bersalah. Naru mendengus kesal. 

“Hei. Hei! Tenanglah. Kita tak akan menggodamu lagi karena telah dikeroyok oleh Tori. Bukankah akhirnya kau yang mengalahkan mereka semua sendirian? Lagi pula, mungkin Eri akan beralih untuk memperhatikanmu karena kejadian itu. 

Bagaimana tidak? Kini dia tahu identitasmu yang sebenarnya. Kau anak sultan. Dia bisa bekerja menjadi guru mengajimu dan mendapat gaji besar. Tentu saja hal ini membuat dia akan berterima kasih padamu. Mungkin sebentar lagi dia akan masuk sekolah seperti sedia kala. 

Lalu, apa yang membuatnya tidak memandang ke arahmu? Naru si pangeran yang sempurna.” Ucapan Tara membuat semua anggota Perfect Gank kompak bertepuk tangan. Bahkan Dion dengan gaya khasnya membuat siulan yang menggema di ruang tamu Rumah Singgah. Naru terlihat malu. 

“Tapi tunggu dulu. Walaupun mungkin kau sudah berhasil membuatnya memandang ke arahmu. Jangan lupakan satu hal yang harus kau lewati sebelum kau benar-benar masuk kriterianya. 

Kami semua tahu kalau penampilan, sikap, tingkah laku, dan juga ilmunya. Dia merupakan gadis yang baik dan… Apa itu istilahnya dalam Islam Johni?” Seru Leon membuat Johni langsung membuka tabletnya. 

“Solehah.” Seru Johni dari atas tangga. Leon manggut-manggut. 

“Ya. Solehah. Jadi, gadis solehah pasti hanya mau dengan laki-laki-”

“Soleh!” Potong Johni lagi. Leon mengangguk untuk yang ke sekian kali. 

“Jadi, kau harus melampaui Tori. Karena mereka memang terlihat cocok jika bersama.” Ucapan terakhir Leon membuat Naru yang sedang malu-malu musnah seketika. Dia berjalan mendekat ke arah Leon. 

“Jadi, apa maksud ucapan menyebalkanmu itu Leon?” Tanya Naru menatapnya tajam. 

“Apalagi kalau kau harus di potong dulu.” Kata Dion tiba-tiba. Semua orang memandang ke arahnya penuh tanya sekaligus terkejut. 

“Hei, apa maksudmu itu khitan?” Seru Tara. Dion hanya menyengir. 

“Ya. Memotong kemaluanmu.” Sambung Leon membuat Naru terlihat takut sekaligus menatap penuh tanya.

“Kalian ini... Berhenti menggoda dan membuat Naru takut.” Johni menengahi. Dia terlihat menghela napas. Membenarkan letak kacamatanya seraya melihat ke layar tabletnya.

“Khitan itu adalah bahasa Arab yang berarti memotong kulit bagian depan kelamin laki-laki. Tujuannya adalah agar tidak mudah terpapar kotoran sisa air seni yang menempel, agar tidak tertimbun kotoran di dalamnya dan juga mengurangi risiko terjadinya infeksi. Menjaga kesehatan agar lebih terjaga. 

Risiko lainnya adalah agar terhindar dari penyakit kelamin atau seksual yang akan menyerang tubuh dan pasangan. 

Selain itu agar dalam melakukan hubungan intim dengan pasangan lebih sehat dan nikmat.” Jelas Johni membuat semua orang tersenyum sendiri. Tak kerkecuali Naru. Dia bahkan terlihat kembali malu. Wajahnya memerah. Padahal sesaat sebelumnya dia terlihat marah. 

“Khitan hukumnya wajib. Jadi jika kau benar-benar serius mempelajari agama Islam. Salah satu yang harus kau lakukan adalah memotongnya! Eh, maksudku khitan.” Lanjut Johni. Dion dan Leon terlihat mendekat ke arah Naru yang masih terlihat kebingungan. Pelajaran itu belum dia ketahui. 

“Ya. Kau harus melakukannya Naru. Jika tidak, mungkin Eri tidak akan mau melihat ke arahmu. Torilah yang akan memenangkan hatinya.” Bisik Dion di telinga Naru. Sementara dia tak menghiraukannya. 

“Tapi ingat satu hal. Khitan itu sangat menyakitkan. Aku saja selalu bermimpi buruk selama tiga hari tiga malam. Tidak bisa tidur dengan nyenyak. Dan tentu saja merasakan sakit luar biasa di kemaluanku yang berharga berhari-hari.” Bisik Leon di telinga Naru yang lain. 

Tara hanya menahan tawa sembari menyentuh perutnya. Tak tahan melihat raut wajah Naru yang terlihat dsri kebingungan berubah berkeringat dingin. Johni hanya menepuk jidat. Heran dengan tingkah teman-temannya yang konyol. 

Braaak!!! Suara pintu terbuka terdengar cukup keras membuat Perfect Gank terkejut bukan main. Angin masuk membuat gorden dan anak rambut mereka tersibak. Seseorang kini telah berdiri di tengah pintu. 

“Pak Yus! Kau mengagetkan saja!” Pekik Naru yang melepas pelukkan Dion dan Leon karena terkejut. Pak Yus hanya tersenyum. 

“Tapi ada satu hal yang lebih penting daripada memotongnya.” Seru Pak Yus tiba-tiba. Dia berjalan mendekat seraya kembali bersuara. Semua orang kembali dibuat terkejut. 

“Apakah Tuan Naru sudah bersyahadat?” Tanya Pak Yus membuat semua orang memandang ke arah Naru secara bersamaan. Naru hanya berkedip. Hingga tiga detik kemudian... 

“Apakah yang kau maksud itu bacaan Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah?” Jawab Naru dengan suara lancar tanpa gagap. Johni sampai hampir menjatuhkan tabletnya dari tangga lantai dua saking terpesonanya dengan suara Naru. 

“Alhamdulillahi robbil ‘alamin!” Balas Pak Yus tersenyum lega. Diikuti Perfect Gank yang mengucapkan kalimat syukur itu bersama. 

“Kau sudah sah menjadi seorang muslim, Tuan Naru.” Seru Pak Yus. Semua orang bertepuk tangan. Naru masih tak mengerti. Tapi dia ikut tersenyum, senang. 

“Jadi, aku sekarang beragama Islam? Sama seperti kalian semua?” Tanya Naru dengan wajah polosnya. Perfect Gank dan Pak Yus kompak mengangguk. 

“Eh, tunggu dulu. Jadi, selama ini Pak Yus beragama Islam?” Pak Yus hanya tersenyum. Wajahnya terlihat teduh di bawah sinar bulan malam yang masuk melalui celah pintu. Malam itu dia merasa sangat bersyukur.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 1 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
GEANDRA
444      357     1     
Romance
Gean, remaja 17 tahun yang tengah memperjuangkan tiga cinta dalam hidupnya. Cinta sang papa yang hilang karena hadirnya wanita ketiga dalam keluarganya. Cinta seorang anak Kiayi tempatnya mencari jati diri. Dan cinta Ilahi yang selama ini dia cari. Dalam masa perjuangan itu, ia harus mendapat beragam tekanan dan gangguan dari orang-orang yang membencinya. Apakah Gean berhasil mencapai tuj...
Ilona : My Spotted Skin
594      428     3     
Romance
Kecantikan menjadi satu-satunya hal yang bisa Ilona banggakan. Tapi, wajah cantik dan kulit mulusnya hancur karena psoriasis. Penyakit autoimun itu membuat tubuh dan wajahnya dipenuhi sisik putih yang gatal dan menjijikkan. Dalam waktu singkat, hidup Ilona kacau. Karirnya sebagai artis berantakan. Orang-orang yang dia cintai menjauh. Jumlah pembencinya meningkat tajam. Lalu, apa lagi yang h...
Metanoia
53      45     0     
Fantasy
Aidan Aryasatya, seorang mahasiswa psikologi yang penuh keraguan dan merasa terjebak dalam hidupnya, secara tak sengaja terlempar ke dalam dimensi paralel yang mempertemukannya dengan berbagai versi dari dirinya sendiri—dari seorang seniman hingga seorang yang menyerah pada hidup. Bersama Elara, seorang gadis yang sudah lebih lama terjebak di dunia ini, Aidan menjelajahi kemungkinan-kemungkinan...
Andai Kita Bicara
674      520     3     
Romance
Revan selalu terlihat tenang, padahal ia tak pernah benar-benar tahu siapa dirinya. Alea selalu terlihat ceria, padahal ia terus melawan luka yang tak kasat mata. Dua jiwa yang sama-sama hilang arah, bertemu dalam keheningan yang tak banyak bicaratetapi cukup untuk saling menyentuh. Ketika luka mulai terbuka dan kenyataan tak bisa lagi disembunyikan, mereka dihadapkan pada satu pilihan: tetap ...
Dalam Satu Ruang
158      106     2     
Inspirational
Dalam Satu Ruang kita akan mengikuti cerita Kalila—Seorang gadis SMA yang ditugaskan oleh guru BKnya untuk menjalankan suatu program. Bersama ketiga temannya, Kalila akan melalui suka duka selama menjadi konselor sebaya dan juga kejadian-kejadian yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya.
Catatan Takdirku
1247      739     6     
Humor
Seorang pemuda yang menjaladi hidupnya dengan santai, terlalu santai. Mengira semuanya akan baik-baik saja, ia mengambil keputusan sembarangan, tanpa pertimbangan dan rencana. sampai suatu hari dirinya terbangun di masa depan ketika dia sudah dewasa. Ternyata masa depan yang ia kira akan baik-baik saja hanya dengan menjalaninya berbeda jauh dari dugaannya. Ia terbangun sebegai pengamen. Dan i...
Menanti Kepulangan
44      40     1     
Fantasy
Mori selalu bertanya-tanya, kapan tiba giliran ia pulang ke bulan. Ibu dan ayahnya sudah lebih dulu pulang. Sang Nenek bilang, suatu hari ia dan Nenek pasti akan kembali ke bulan. Mereka semua akan berkumpul dan berbahagia bersama di sana. Namun, suatu hari, Mori tanpa sengaja bertemu peri kunang-kunang di sebuah taman kota. Sang peri pun memberitahu Mori cara menuju bulan dengan mudah. Tentu ada...
Surat yang Tak Kunjung Usai
796      520     2     
Mystery
Maura kehilangan separuh jiwanya saat Maureen saudara kembarnya ditemukan tewas di kamar tidur mereka. Semua orang menyebutnya bunuh diri. Semua orang ingin segera melupakan. Namun, Maura tidak bisa. Saat menemukan sebuah jurnal milik Maureen yang tersembunyi di rak perpustakaan sekolah, hidup Maura berubah. Setiap catatan yang tergores di dalamnya, setiap kalimat yang terpotong, seperti mengu...
Bunga Hortensia
1652      101     0     
Mystery
Nathaniel adalah laki-laki penyendiri. Ia lebih suka aroma buku di perpustakaan ketimbang teman perempuan di sekolahnya. Tapi suatu waktu, ada gadis aneh masuk ke dalam lingkarannya yang tenang itu. Gadis yang sulit dikendalikan, memaksanya ini dan itu, maniak misteri dan teka-teki, yang menurut Nate itu tidak penting. Namun kemudian, ketika mereka sudah bisa menerima satu sama lain dan mulai m...
Halo Benalu
1100      495     1     
Romance
Tiba-tiba Rhesya terlibat perjodohan aneh dengan seorang kakak kelas bernama Gentala Mahda. Laki-laki itu semacam parasit yang menempel di antara mereka. Namun, Rhesya telah memiliki pujaan hatinya sebelum mengenal Genta, yaitu Ethan Aditama.