Loading...
Logo TinLit
Read Story - YANG PERNAH HILANG
MENU
About Us  

JALANAN siang itu terlihat lengang. Tidak ada kendaraan yang membuat perjalanan mereka terhambat. Bahkan sepanjang jalan hanya ada pepohonan yang tumbuh lebat di kanan kiri jalanan beraspal tanpa lubang yang membelah hutan.

Pak Yus masih setia dengan kemudi mobil. Sesekali seulas senyum terukir di wajahnya yang tua nan teduh. Tak kuasa melihat tingkah dan celoteh anggota Perfect Gank yang rusuh di sepanjang perjalanan. Bertanya banyak hal padanya mengenai tamu tak di undang yang dimaksud Naru. Yang membuat mereka harus pergi dari rumah istanahnya.

“Jadi, tamu tak di undang itu bernama Memei. Dia adalah-” 

“Tunangan-” Potong Leon membuat Dion berhenti bicara. 

“Calon-” Potong Tara membuat Leon diam. 

“Kalian salah semua. Tuan Naru sama sekali tak pernah menganggap Nona Memei dengan sebutan semua itu. Bahkan mereka belum bertemu satu sama lain. Hanya saling tahu ketika melihat melalui foto.” Kata Pak Yus menengahi. 

“Tapi memang benar. Pada kenyataannya, tuan Naru dijodohkan dengan anak teman dekat Ayahnya. Mereka adalah pebisnis dekat. Untuk menyatukan perusahaan satu dengan perusahaan yang lain. Biasanya mereka memilih dengan cara menjodohkan anak-anak mereka. Sehingga hubungan bisnis mereka semakin berjalan lancar tanpa ada yang dirugikan. 

Ketika salah satu diantara mereka memiliki anak laki-laki. Apalagi Tuan Naru yang merupakan pewaris tunggal seorang pebisnis kaya raya di negeri ini. Bahkan nama orang tuanya sudah dikenal sampai ke luar negeri. 

Tolong jangan bayangkan sebanyak apa warisan yang Tuan Naru akan peroleh. Saya pun tak bisa membayangkannya. Karena dulu beberapa pemimpin di negeri ini dan dari beberapa negara tetangga datang ke rumah untuk meminta bantuan dana.” Cerita Pak Yus membuat semua orang mendengarkan dengan saksama. Menelan ludah hingga mengusap dahi yang tak berkeringat. Antusias. 

“Tuan Naru merasa kabar itu terlalu mendadak. Tidak terima dan selalu menghindar jika orang tua pulang ke rumah. Jika perjodohan itu terjadi. Maka surat pernjanjian yang pernah dia buat untuk membebaskan hidupnya selama SMA akan hancur. 

Bahkan Tuan Naru sudah memutuskan untuk memperpanjang surat perjanjian itu hingga dewasa. Mungkin itu mustahil. Tapi, selama ini belum ada yang tidak bisa Tuan Naru lakukan untuk melawan keras kepala orang tuanya sendiri. Walaupun Saya juga ragu dengan hal itu.” Terang Pak Yus sembari melirik beberapa kali Tuannya yang masih diam. 

“Tapi, bukankah tidak ada salahnya mengikuti perjodohan itu? Selain dia akan menjadi pewaris dan menjadi pemilik perusahaan baru lainnya. Kekayaannya akan semakin bertambah banyak. Dia juga mempunyai serang istri yang sempurna. Apalagi yang kurang?” Seru Dion telah menghabiskan makanannya tanpa sisa. Mengusap beberapa makanan yang menempel dan tertinggal di bibirnya. 

“Ya. Tidak ada celah sama sekali. Semuanya sudah diatur sedemikian rupa bahkan untuk mencari keturunan dari keluarga terpandang demi memiliki pewaris dan kehidupam yang sempurna. Tapi, jangan lupakan idealisme Tuan Naru yang kuat. Dia ingin bebas. Dia ingin memilih siapa saja yang akan menjadi pendampingnya. Bukan karena paksaan. Bukan pula karena harta. Tuan Naru hanya-”

“Cukup Pak Yus! Kau sudah terlalu banyak bicara.” Potong Naru tiba-tiba. Dia menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. Wajahnya justru terlihat semakin kesal daripada sebelumnya. 

“Ah. Kau sudah bangun rupanya.” Seru Johni melirik Naru yang membalas menatapnya tajam. 

“Menurutmu suara keras kalian itu tidak terdengar oleh telingaku? Bagaimana mungkin aku tidak mendengarnya? Bahkan suara kunyahan dari mulut Doni saja bisa aku dengar dari sini!” Balas Naru masih terlihat kesal. Doni hanya menyentuh bibirnya yang kini telah bersih tanpa noda. Memandang dengan mata binar kucingnya. 

Suasana hening menyelimuti mobil. Laju mobil pun perlahan terasa memelan ketika memasuki sebuah halaman luas. Semakin pelan ketika berhenti tepat di depan sebuah rumah besar terbuat dari kayu yang cukup besar. Dengan cepat Naru membuka pintu mobil dan menutupnya keras. 

“Sudah sampai. Kalian bisa keluar sekarang Tuan-Tuan dan Nona.” Seru Pak Yus mempersilahkan. 

“Aku tak mengerti dengan kehidupan orang kaya. Yang mereka pikirkan hanya bagaimana mencari keturunan yang pantas untuk mewarisi harta kekayaan mereka. Senangnya menjadi Naru.” Celoteh Dion melepaskan sabuk pengaman. Celotehnya itu diamini Leon dengan senyuman khasnya. 

“Dasar bodoh! Apa kau tak bisa membaca situasi? Bukankah Pak Yus sudah menceritakan bahwa perjodohan itu hanya disepakati oleh satu pihak saja yaitu orang tua Naru? Dia sendiri menolak mentah-mentah rencana itu. Lagi pula siapa yang sudi menikah di usia muda. Bahkan Naru sendiri belum lulus SMA.” Sanggah Tara buka suara.

“Bukankah kita tak menyangka jika kehidupan ketua kita begitu berat? Sejak kecil dia harus menuruti semua kata orang tuanya. Tak heran jika hingga kini dia terbentuk dari sikap dan perilaku orang tuanya yang-” 

“Aaakhh! Pokoknya tak heran jika kini Naru merupakan anak SMA yang paling sempurna di dunia. Bukankah begitu!?” Potong Dion membuat Johni langsung meninju pelan lengannya. Kesal karena ucapannya di potong.

“Kalau menurutmu bagaimana Eri?” Tanya Johni tiba-tiba, mengabaikan keluhan Dion. Melihat Eri yang hendak membuka pintu mobil. Anggota Perfect Gank memandangnya kompak. Menunggu jawaban. 

“Ya dan tidak. Dia memang anak yang beruntung. Tapi, keberuntungan itu tidak akan bertahan lama jika tidak ada yang mendukungnya selain orang tuanya, yaitu sahabatnya, kalian Perfect Gank. Tentu saja juga dengan dirinya sendiri. Aku harap kita masih bisa berguna dengan selalu mendukungnya.” Jawab Eri bijak membuat mereka hanya bisa menganggguk-angguk mencoba memahami ucapannya yang sulit di cerna. Namun tidak dengan Johni. Dia hanya memandang Eri lama sebelum akhirnya terhenti karena telah lebih dulu keluar dari mobil. 

 

*

 

Eri memandang tak berkedip setelah keluar dari mobil mewah berwarna putih susu yang Pak Yus parkirkan dengan sempurna. 

Rumah itu memang terlihat sederhana. Walaupun terbuat dari kayu berukir unik. Namun pemandangan di sekitarnya membuatnya terlihat indah. Sebuah pohon dengan batangnya yang berwarna hitam kontras dengan bunga warna merah muda yang tumbuh subur tepat di sudut rumah. 

Pohon itu tinggi walaupun batangnya tak terlalu besar. Cabangnya yang banyak dan semakin kecil tumbuh ke atas, membuatnya tampak lebat walaupun sepertinya hanya ada bunga yang tumbuh di setiap rantingnya.

Eri berjalan mendekati pohon yang telah menarik perhatiannya sejak tiba di rumah itu. Bunga-bunganya yang kecil jatuh berguguran memenuhi permukaan tanah. Eri mengambil beberapa bunga yang terlihat cantik dengan wajah bahagia. Tidak menyadari jika seseorang telah berada di dekatnya. Memperhatikannya sejak lama.

“Pohon itu bernama Pohon Tabebuya." Eri terkesiap sebentar, memandang ke sumber suara. Yang dipandang masih sibuk menikmati pemandangan pohon.

"Batangnya yang berwarna hitam dan hanya di tumbuhi bunga-bunga kecil mirip seperti Bunga Sakura. Hanya saja warnanya sedikit lebih gelap. 

Walaupun begitu keindahan dan menawannya tidak bisa disembunyikan. Apalagi ketika berguguran seperti ini. Pohon fenomena yang hanya tumbuh di musim kemarau. 

Konon jika pohon ini kehabisan bunganya. Pertanda jika kematiannya telah tiba. Maka menunggu musim kemarau datang lagi adalah jalan satu-satunya jika ingin melihat keindahan bunga merah mudahnya lagi.” Eri masih melihat ke sumber suara. Seseorang yang bicara sekenanya tanpa di minta. Naru. Dia masih memandang bunga-bunga yang berguguran jatuh menimpa kepalanya. 

“Bagaimana kau bisa tahu?” Tanya Eri penasaran. Sesungguhnya dia tidak tahu harus berkata apa. 

“Tentu saja tahu. Akulah yang menanamnya di sini sejak tiga tahun yang lalu. Sejak lulus dari SMP aku sudah menanamnya di tempat ini. Warnanya yang kontras dengan lingkungan tempat ini semakin indah ketika di pandang.

Tidak pernah terlewatkan memandangnya ketika berada di Rumah Singgah ini. Asal kau tahu. Aku mencurinya diam-diam dari koleksi Ibuku di kebunnya ketika masih kecil. Aku tak menyangka jika pohon yang berasal dari Jepang ini bisa tumbuh di tempat seperti ini.” Jawab Naru panjang lebar. 

“Kau? Apakah orang tuamu tahu jika kau punya tempat seperti ini?” Tanya Eri kali ini penasaran. 

“Tidak. Hanya Pak Yus, Perfect Gank, dan juga kau Eri. Aku membeli rumah ini sendirian tanpa ada yang tahu. Aku sudah memikirkannya sejak lulus SMP. Aku ingin memiliki tempat untuk menikmati kehidupanku yang bebas bersama teman-teman. Tanpa ada gangguan. Tanpa ada peraturan.” Eri sedikit terkejut mendengarnya. Walaupun hal itu tidak mustahil lagi bagi seorang Naru. Eri merasa belum tahu apa-apa mengenai cowok yang berdiri di sampingnya dengan raut wajah bahagianya. 

“Lalu, berapa lama harus menunggu jika pohon ini akan hidup kembali?” Tanya Eri entah kenapa merasa sedih setelah mendengar ceritanya. 

“Tidak lama. Hanya satu tahun. Waktu yang tepat untuk menunggunya kembali.” Jawab Naru. Eri memandangnya lumayan lama. Walaupun akhirnya dia sendiri yang harus menghentikannya karena lupa. Dia pun hanya bisa beristighfar dalam hati. Khilaf dengan perbuatannya sendiri. Setelah itu dia berjalan menjauh.

“Hei, ada apa denganmu? Wajahmu terlihat merah?” Tanya Johni yang tak sengaja melihat Eri berjalan menunduk melewatinya. Eri hanya diam. Johni mengalihkan pandangan. Melihat Naru yang kini mulai berjalan ke arahnya. Meninggalkan Pohon Tabebuya yang semakin banyak berguguran jatuh memenuhi tanah di bawahnya. Memandang bergantian ke arah Naru dan Eri dengan penuh tanya. 

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Bunga Hortensia
1612      70     0     
Mystery
Nathaniel adalah laki-laki penyendiri. Ia lebih suka aroma buku di perpustakaan ketimbang teman perempuan di sekolahnya. Tapi suatu waktu, ada gadis aneh masuk ke dalam lingkarannya yang tenang itu. Gadis yang sulit dikendalikan, memaksanya ini dan itu, maniak misteri dan teka-teki, yang menurut Nate itu tidak penting. Namun kemudian, ketika mereka sudah bisa menerima satu sama lain dan mulai m...
Jadi Diri Sendiri Itu Capek, Tapi Lucu
1869      760     5     
Humor
Jadi Diri Sendiri Itu Capek, Tapi Lucu Buku ini adalah pelukan hangat sekaligus lelucon internal untuk semua orang yang pernah duduk di pojok kamar, nanya ke diri sendiri: Aku ini siapa, sih? atau lebih parah: Kenapa aku begini banget ya? Lewat 47 bab pendek yang renyah tapi penuh makna, buku ini mengajak kamu untuk tertawa di tengah overthinking, menghela napas saat hidup rasanya terlalu pad...
Seharusnya Aku Yang Menyerah
116      99     0     
Inspirational
"Aku ingin menyerah. Tapi dunia tak membiarkanku pergi dan keluarga tak pernah benar-benar menginginkanku tinggal." Menjadi anak bungsu katanya menyenangkan dimanja, dicintai, dan selalu dimaafkan. Tapi bagi Mutia, dongeng itu tak pernah berlaku. Sejak kecil, bayang-bayang sang kakak, Asmara, terus menghantuinya: cantik, pintar, hafidzah, dan kebanggaan keluarga. Sementara Mutia? Ia hanya mer...
Atraksi Manusia
464      343     7     
Inspirational
Apakah semua orang mendapatkan peran yang mereka inginkan? atau apakah mereka hanya menjalani peran dengan hati yang hampa?. Kehidupan adalah panggung pertunjukan, tempat narasi yang sudah di tetapkan, menjalani nya suka dan duka. Tak akan ada yang tahu bagaimana cerita ini berlanjut, namun hal yang utama adalah jangan sampai berakhir. Perjalanan Anne menemukan jati diri nya dengan menghidupk...
Tumbuh Layu
388      253     4     
Romance
Hidup tak selalu memberi apa yang kita pinta, tapi seringkali memberikan apa yang kita butuhkan untuk tumbuh. Ray telah pergi. Bukan karena cinta yang memudar, tapi karena beban yang harus ia pikul jauh lebih besar dari kebahagiaannya sendiri. Kiran berdiri di ambang kesendirian, namun tidak lagi sebagai gadis yang dulu takut gagal. Ia berdiri sebagai perempuan yang telah mengenal luka, namun ...
Melihat Tanpamu
141      115     1     
Fantasy
Ashley Gizella lahir tanpa penglihatan dan tumbuh dalam dunia yang tak pernah memberinya cahaya, bahkan dalam bentuk cinta. Setelah ibunya meninggal saat ia masih kecil, hidupnya perlahan runtuh. Ayahnya dulu sosok yang hangat tapi kini berubah menjadi pria keras yang memperlakukannya seperti beban, bahkan budak. Di sekolah, ia duduk sendiri. Anak-anak lain takut padanya. Katanya, kebutaannya...
Resonantia
327      283     0     
Horror
Empat anak yang ‘terbuang’ dalam masyarakat di sekolah ini disatukan dalam satu kamar. Keempatnya memiliki masalah mereka masing-masing yang membuat mereka tersisih dan diabaikan. Di dalam kamar itu, keempatnya saling berbagi pengalaman satu sama lain, mencoba untuk memahami makna hidup, hingga mereka menemukan apa yang mereka cari. Taka, sang anak indigo yang hidupnya hanya dipenuhi dengan ...
Deep End
40      38     0     
Inspirational
"Kamu bukan teka-teki yang harus dipecahkan, tapi cerita yang terus ditulis."
Qodrat Merancang Tuhan Karyawala
1069      696     0     
Inspirational
"Doa kami ingin terus bahagia" *** Kasih sayang dari Ibu, Ayah, Saudara, Sahabat dan Pacar adalah sesuatu yang kita inginkan, tapi bagaimana kalau 5 orang ini tidak mendapatkan kasih sayang dari mereka berlima, ditambah hidup mereka yang harus terus berjuang mencapai mimpi. Mereka juga harus berjuang mendapatkan cinta dan kasih sayang dari orang yang mereka sayangi. Apakah Zayn akan men...
Cinderella And The Bad Prince
1266      838     11     
Romance
Prince merasa hidupnya tidak sebebas dulu sejak kedatangan Sindy ke rumah. Pasalnya, cewek pintar di sekolahnya itu mengemban tugas dari sang mami untuk mengawasi dan memberinya les privat. Dia yang tidak suka belajar pun cari cara agar bisa mengusir Sindy dari rumahnya. Sindy pun sama saja. Dia merasa sial luar biasa karena harus ngemong bocah bertubuh besar yang bangornya nggak ketul...