Loading...
Logo TinLit
Read Story - Jadi Diri Sendiri Itu Capek, Tapi Lucu
MENU
About Us  

Aku pernah terlalu serius sama banyak hal.
Serius mikirin masa depan, padahal besok aja belum tentu bangun pagi.
Serius mikirin omongan orang, padahal mereka juga belum tentu mikir aku.
Serius mikirin cinta, yang ujung-ujungnya malah cuma dianggap temen.

Dan yang paling sering:
aku terlalu serius mikirin diri sendiri.

Kayak misalnya, waktu aku salah kirim stiker "cium pipi" ke grup kerja.
Bukannya ketawa, aku langsung panik.
Deg-degan kayak lagi nunggu nilai ujian kelulusan.
Padahal… ya udah, paling juga diketawain sebentar, terus semua balik ngebahas tugas.

Tapi otakku beda.
Dia drama.
Dia bilang, "Hidupmu tamat. Reputasi hancur. Kamu akan dipecat, dan berakhir jadi penjual cilok di planet lain."

Padahal, kenyataannya...
Cuma satu orang yang bales, “Haha, salah kirim, Mbak?”

Dan semua lanjut ngebahas laporan minggu depan.

Aku belajar pelan-pelan bahwa:
nggak semua hal harus dipikirin dalam. Nggak semua kejadian harus bikin kita nyalahin diri sendiri.

Termasuk... ya aku ini.
Nggak harus selalu jadi sosok serius, bijak, tenang, dan bisa segalanya.

Aku manusia. Kadang lucu, kadang labil.
Kadang bijak, kadang nyebelin.
Kadang semangat, kadang rebahan sampai lupa mandi.

Dan semuanya valid.

Dulu aku sering mikir:
"Kenapa sih aku nggak bisa konsisten, kok mood gampang naik-turun, kok gampang baper?"
Tapi sekarang, aku jawab:
"Ya karena aku bukan jam digital. Aku manusia."

Dan manusia itu... unik.
Kadang ngelucu di tengah masalah.
Kadang nangis di tengah tawa.
Kadang ngelamun sambil makan keripik, terus tiba-tiba nangis sendiri karena inget masa lalu (yang sebenernya nggak penting-penting amat)

Aku pernah nanya ke temanku,
"Lo pernah nggak sih ngerasa kayak, lo tuh beban?"
Dia jawab sambil makan siomay:
"Pernah. Tapi terus gue ketawa. Karena yang mikir kayak gitu bukan orang lain, tapi gue sendiri. Jadi ya, salahin aja otak gue."

Kami ketawa. Dan tiba-tiba hidup jadi lebih ringan.

Itulah kenapa...
kadang kita cuma butuh diketawain bareng. Bukan dinasehatin panjang.

Ada masa-masa aku terlalu serius jadi “versi ideal” dari diriku.
Yang harus kuat. Harus produktif. Harus dewasa.
Tapi lama-lama capek sendiri.
Karena makin dikejar sempurna, makin merasa gagal.Akhirnya aku mulai menurunkan ekspektasi. Bukan berarti menyerah. Tapi belajar menerima.

Aku mulai bilang ke diri sendiri,
“Kalau hari ini nggak bisa sempurna, ya nggak apa-apa.
Kalau mood hari ini aneh, ya dimaklumi aja.
Kalau hidup belum jelas arahnya, ya sambil jalan sambil nyari warung kopi.”

Aku ingat pernah nangis gara-gara nemu video TikTok motivasi yang suaranya sok semangat, padahal isinya bikin aku merasa makin kecil.

"Kamu harus sukses sekarang juga!"
"Kamu gagal karena kamu malas!"
"Jangan tidur sebelum sukses!"

Aku diem, terus mikir:
“Lah, kalau tidur aja nggak boleh, trus aku harus bangkitnya gimana?”

Akhirnya aku matikan video itu.
Ganti dengerin lagu anak ayam turun seribu.
Karena... ya, hidup udah cukup berat. Kenapa motivasi malah kayak dosen killer?

Sejak itu, aku punya prinsip baru:
“Aku nggak akan terlalu serius sama yang nggak penting-penting amat.”

Termasuk:

..Komentar random dari netizen yang nggak kenal.

..Story orang lain yang keliatan bahagia (padahal belum tentu).

..Perasaan gagal karena belum punya pencapaian besar.

..Kegagalan diet karena kebanyakan ngemil kerupuk seblak.

Aku mulai ngetawain hal-hal itu.

Bukan karena aku cuek. Tapi karena aku butuh hidup yang lebih ringan.
Butuh ruang untuk ngelus dada dan bilang:
"Nggak apa-apa, yang penting hari ini aku masih ada."

Dan akhirnya, aku mulai sayang sama versi diriku yang nggak sempurna.
Yang nggak selalu kuat.
Yang kadang salah.
Yang kadang absurd.
Tapi tetap berusaha, walaupun pelan.

Aku mulai belajar menyayangi diri yang suka ngelawak saat sedih.
Yang suka makan sambil nangis.
Yang suka posting meme buat nutupin luka.

Karena ternyata...
itu caraku bertahan.

Satu hari, aku ngobrol sama keponakanku yang umur 6 tahun.

"Aku mau jadi astronot!" katanya sambil main lego.

Aku senyum dan tanya, "Kenapa?"

"Karena keren! Tapi kalau nggak jadi, ya nggak apa-apa. Aku masih bisa jadi tukang es krim."

Dan aku diem.
Terharu.
Seorang anak kecil bisa menerima kegagalan sebagai sesuatu yang biasa, kenapa aku yang udah dewasa malah drama terus?

Mungkin karena kita lupa bahwa…
kebahagiaan nggak harus pakai standar orang lain.

Sekarang, kalau aku gagal, aku nggak langsung nangis ke dinding.
Aku kasih waktu ke diri sendiri buat kecewa sebentar.
Tapi habis itu, aku tanya:
“Yuk, kita cari hal lucu dari ini.”

Dan kadang hasilnya... kocak.

Contoh:

..Dulu pernah salah kirim voice note curhat ke grup keluarga, isinya keluhan soal hidup. Yang denger? Tante-tante dan om-om yang langsung ngegas ngajakin ikut arisan.

..Pernah juga nangis karena nonton drama Korea, terus sadar, “Loh, ini bukan hidupku. Kenapa aku yang sedih?”

Ternyata, ketika kita nggak terlalu serius, hidup jadi lebih gampang ditertawakan.

Hidup nggak harus selalu berat.
Kita bisa tetap serius mengejar impian,
tanpa harus serius menyiksa diri.

Kita boleh bercanda di tengah badai.
Boleh rebahan di tengah deadline.
Boleh marah, lalu ketawa sendiri.

Yang penting:
kita masih jadi diri sendiri, tanpa harus benci diri sendiri.

Jadi, kalau hari ini kamu lagi merasa terlalu keras sama diri sendiri,
coba tarik napas, lihat cermin, dan bilang:

"Aku manusia, bukan karakter utama di film action.
Nggak semua harus dramatis. Nggak semua harus sempurna.
Kadang... cukup jadi lucu aja dulu."

Karena...
hidup ini udah banyak tekanan. Jangan bikin diri sendiri jadi musuh.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Kelana
1238      788     0     
Romance
Hidup adalah perjalanan tanpa peta yang pasti, di mana setiap langkah membawa kita menuju tujuan yang tak terduga. Novel ini tidak hanya menjadi cerita tentang perjalanan, tetapi juga pengingat bahwa terbang menuju sesuatu yang kita yakini membutuhkan keberanian dengan meninggalkan zona nyaman, menerima ketidaksempurnaan, dan merangkul kebebasan untuk menjadi diri sendiri. Selam...
No Life, No Love
2170      1338     2     
True Story
Erilya memiliki cita-cita sebagai editor buku. Dia ingin membantu mengembangkan karya-karya penulis hebat di masa depan. Alhasil dia mengambil juruan Sastra Indonesia untuk melancarkan mimpinya. Sayangnya, zaman semakin berubah. Overpopulasi membuat Erilya mulai goyah dengan mimpi-mimpi yang pernah dia harapkan. Banyak saingan untuk masuk di dunia tersebut. Gelar sarjana pun menjadi tidak berguna...
Penantian Panjang Gadis Gila
479      342     5     
Romance
Aku kira semua akan baik-baik saja, tetapi pada kenyataannya hidupku semakin kacau. Andai dulu aku memilih bersama Papa, mungkin hidupku akan lebih baik. Bersama Mama, hidupku penuh tekanan dan aku harus merelakan masa remajaku.
Voice Note Sebuah Jawaban
363      231     3     
Humor
Bangunan berjejer rapih dan seragam, menjadi tempat penuh tawa dan duka. Bangunan bertingkat dua yang terdiri dari beberapa ruang kelas membuatnya nampak indah ketika mengelilingi taman, serta membelakangi sebuah lapang upacara. ukiran unik dibuat di setiap dinding untuk terus memperindahnyameski akan menghapus jejak namun kenangannya tak akan terhapus. Kembali lagi ke sekolah tempat yang paling ...
Arsya (Proses Refisi)
1726      905     1     
Mystery
"Aku adalah buku dengan halaman yang hilang. Cerita yang tercerai. Dan ironisnya, aku lebih paham dunia ini daripada diriku sendiri." Arsya bangun di rumah sakit tanpa ingatanhanya mimpi tentang seorang wanita yang memanggilnya "Anakku" dan pesan samar untuk mencari kakeknya. Tapi anehnya, ia bisa mendengar isi kepala semua orang termasuk suara yang ingin menghabisinya. Dunia orang dewasa t...
40 Hari Terakhir
1858      1096     1     
Fantasy
Randy tidak pernah menyangka kalau hidupnya akan berakhir secepat ini. Setelah pertunangannya dengan Joana Dane gagal, dia dihadapkan pada kecelakaan yang mengancam nyawa. Pria itu sekarat, di tengah koma seorang malaikat maut datang dan memberinya kesempatan kedua. Randy akan dihidupkan kembali dengan catatan harus mengumpulkan permintaan maaf dari orang-orang yang telah dia sakiti selama hidup...
Can You Hear My Heart?
871      504     11     
Romance
Pertemuan Kara dengan gadis remaja bernama Cinta di rumah sakit, berhasil mengulik masa lalu Kara sewaktu SMA. Jordan mungkin yang datang pertama membawa selaksa rasa yang entah pantas disebut cinta atau tidak? Tapi Trein membuatnya mengenal lebih dalam makna cinta dan persahabatan. Lebih baik mencintai atau dicintai? Kehidupan Kara yang masih belia menjadi bergejolak saat mengenal ras...
Tic Tac Toe
636      506     2     
Mystery
"Wo do you want to die today?" Kikan hanya seorang gadis biasa yang tidak punya selera humor, tetapi bagi teman-temannya, dia menyenangkan. Menyenangkan untuk dimainkan. Berulang kali Kikan mencoba bunuh diri karena tidak tahan dengan perundungannya. Akan tetapi, pikirannya berubah ketika menemukan sebuah aplikasi game Tic Tac Toe (SOS) di smartphone-nya. Tak disangka, ternyata aplikasi itu b...
DocDetec
973      531     1     
Mystery
Bagi Arin Tarim, hidup hanya memiliki satu tujuan: menjadi seorang dokter. Identitas dirinya sepenuhnya terpaku pada mimpi itu. Namun, sebuah tragedi menghancurkan harapannya, membuatnya harus menerima kenyataan pahit bahwa cita-citanya tak lagi mungkin terwujud. Dunia Arin terasa runtuh, dan sebagai akibatnya, ia mengundurkan diri dari klub biologi dua minggu sebelum pameran penting penelitian y...
Tanda Tangan Takdir
346      264     1     
Inspirational
Arzul Sakarama, si bungsu dalam keluarga yang menganggap status Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai simbol keberhasilan tertinggi, selalu berjuang untuk memenuhi ekspektasi keluarganya. Kakak-kakaknya sudah lebih dulu lulus CPNS: yang pertama menjadi dosen negeri, dan yang kedua bekerja di kantor pajak. Arzul, dengan harapan besar, mencoba tes CPNS selama tujuh tahun berturut-turut. Namun, kegagal...