Loading...
Logo TinLit
Read Story - Kamu Tidak Harus Kuat Setiap Hari
MENU
About Us  

Pagi itu, aku duduk di teras rumah dengan secangkir kopi yang mulai mendingin. Di depanku, selembar kertas penuh coretan dan tanda silang besar. Itu adalah daftar resolusi tahun lalu yang sebagian besar belum tercapai.

"Belajar bahasa Prancis," coret.

"Menulis novel," coret.

"Olahraga rutin," coret.

Aku menatap daftar itu dan tertawa kecil. Bukan karena lucu, tapi karena menyadari betapa ambisiusnya diriku setahun lalu. Tapi bukankah hidup memang seperti itu? Kita membuat rencana, lalu hidup berkata, "Tunggu dulu, aku punya ide lain."

Pertemuan dengan Diri Sendiri

Di tengah tawa itu, aku merenung. Apakah aku gagal? Atau mungkin, aku hanya sedang belajar? Belajar bahwa tidak semua rencana berjalan mulus. Belajar bahwa terkadang, berhenti sejenak bukan berarti menyerah. Belajar bahwa hidup bukan tentang mencapai semua target, tapi tentang menikmati prosesnya.

Kisah Si Kucing dan Kursi

Beberapa hari lalu, kucing peliharaanku, Momo, mencoba melompat ke kursi tinggi di ruang tamu. Dia gagal. Lalu mencoba lagi. Gagal lagi. Tapi dia tidak menyerah. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya dia berhasil duduk manis di atas kursi, menatapku dengan bangga. Melihat Momo, aku tersenyum. Terkadang, kita perlu belajar dari kucing. Mereka tidak mengenal kata gagal, hanya mencoba dan mencoba lagi.

Pelajaran dari Kegagalan

Dulu, aku takut gagal. Takut dicap tidak kompeten. Takut mengecewakan orang lain. Tapi semakin aku mencoba menghindari kegagalan, semakin aku merasa terjebak. Sampai suatu hari, aku membaca kutipan yang mengubah perspektifku: "Kegagalan adalah guru terbaik." Sejak saat itu, aku mulai melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar. Setiap kesalahan adalah pelajaran. Setiap jatuh adalah kesempatan untuk bangkit lebih kuat.

 

Menulis Ulang Definisi Sukses

Dulu, sukses bagiku adalah mencapai semua target. Sekarang, sukses adalah ketika aku bisa tidur nyenyak tanpa beban di hati. Sukses adalah ketika aku bisa tertawa lepas meski hari tidak berjalan sesuai rencana. Sukses adalah ketika aku bisa menerima diriku apa adanya, dengan segala kelebihan dan kekurangan.

Pukul empat sore, aku kembali membuka folder bernama "Proyek Besar Tahun Ini" di laptop. Di dalamnya? Dokumen-dokumen dengan judul ambisius: "Novel Debut Bestseller", "Channel YouTube Motivasi", dan yang paling menggelikan: "Aplikasi Pintar Pengingat Air Minum untuk Orang Pelupa". Aku sendiri ngakak lihat itu. Kenapa dulu aku mikir bisa bangun semua itu dalam setahun sambil kerja kantoran dan masih sempat rebahan? Tapi hari ini, aku tidak membuka folder itu untuk menyalahkan diri. Aku membukanya untuk tersenyum. Karena walau belum semuanya selesai, aku telah memulai. Dan itu bukan kegagalan. Itu keberanian.

"Kita ini suka lupa," kata Rani, sahabatku, beberapa minggu lalu. "Bahwa niat baik pun layak dirayakan, meski hasil akhirnya belum kelihatan." Kalimat itu menempel di kepala. Seperti stiker lucu yang nempel di kulkas rumah nenek. Kadang kita terlalu keras sama diri sendiri, padahal orang lain pun belum tentu menuntut seperti itu.

Cerita Si Sore yang Hancur

Aku ingat satu sore yang membuatku merasa seperti manusia gagal sejati. Hari itu aku lupa deadline kerja, lupa beli gas, dan bahkan lupa bawa dompet. Ketika akhirnya sampai rumah, aku nangis di dapur gara-gara telur pecah semua di tas belanja. Drama banget, iya. Tapi itu nyata. Malamnya, aku kirim voice note ke Rani, sambil sesenggukan seperti sinetron:
"Ran… aku kayaknya nggak cocok jadi manusia."

Dia cuma balas satu kalimat:
"Besok coba lagi jadi manusia, kalau belum cocok juga, jadi tanaman. Minimal kamu tetap tumbuh."

Aku ketawa. Dan ya, itu menghiburku lebih dari semua kata-kata motivasi di internet.

 

 

Kita Tidak Diajari Caranya Memaafkan Diri Sendiri Kita semua pernah salah langkah. Pernah membuang waktu untuk orang yang tak tahu cara menghargai. Pernah memilih jalan yang ujungnya hanya luka. Tapi tidak semua dari kita tahu bahwa kita boleh berhenti sejenak, menghela napas, dan berkata, “Aku memaafkan diriku.” Aku pernah marah pada diriku sendiri hanya karena tidak kuat setiap hari. Aku mengira aku lemah karena menangis. Aku merasa gagal karena tidak bisa menyelesaikan semuanya dengan sempurna.

Tapi ternyata... tidak apa-apa.

Tidak apa-apa kalau kamu sempat berhenti. Tidak apa-apa kalau kamu pernah takut. Tidak apa-apa kalau kamu butuh waktu lebih lama untuk sembuh, untuk bangkit, untuk percaya lagi.

Belajar Merayakan Hal Kecil

Suatu hari aku berhasil bangun tanpa menunda alarm. Aku merasa seperti pemenang Oscar. Hari lain, aku memasak tanpa gosong. Rasanya seperti juara MasterChef. Hal-hal kecil seperti itu... layak dirayakan. Seringkali kita terlalu fokus pada pencapaian besar, padahal keberanian untuk bertahan hari ini juga butuh kekuatan luar biasa. Aku mulai mencatat "kemenangan kecil" di notes HP-ku. Hari-hari ketika aku berhasil mandi pagi, membalas chat teman, atau sekadar menyeduh teh tanpa airnya kepanasan. Hal-hal yang dulu terasa sepele, kini jadi bukti bahwa aku belajar.

Dan Tentang Mereka yang Terus Melangkah

Ada satu hal yang aku sadari dari semua orang hebat yang aku kagumi: mereka bukan tidak pernah gagal. Mereka hanya tidak berhenti ketika gagal. Mereka mengambil waktu, merenung, menangis, mungkin rebahan sambil makan es krim, tapi mereka tetap bangkit. Pelan-pelan. Dan aku juga bisa seperti itu. Aku bukan harus selalu luar biasa. Aku hanya perlu tetap mencoba. Bahkan saat rasanya semua orang lebih cepat, lebih hebat, lebih berkilau—aku bisa tetap berjalan dengan kecepatanku sendiri.

Kata “Belajar” Itu Ajaib

Kata "belajar" itu punya kekuatan luar biasa. Saat aku berkata, "Aku gagal", rasanya berat. Tapi saat aku bilang, "Aku sedang belajar", ada ruang untuk tumbuh. Ada harapan di sana. Kata itu mengubah luka menjadi pelajaran. Mengubah air mata jadi proses. Mengubah rasa malu menjadi momen yang bisa diceritakan sambil tertawa.

Bayangkan kalau semua orang bisa berkata begitu:
"Aku belum bisa—tapi aku sedang belajar."
"Bukannya gagal, cuma belum sampai."
"Bukannya lambat, hanya menyesuaikan langkah."

Momen Damai dalam Diri Sendiri

Malam itu, aku menulis surat untuk diriku sendiri.

Halo, kamu yang sedang mencoba.
Terima kasih sudah bertahan sejauh ini.
Terima kasih karena tidak menyerah, meski dunia kadang terlalu bising.
Aku tahu kamu capek. Tapi aku bangga padamu.
Kamu bukan gagal. Kamu sedang belajar. Dan itu lebih dari cukup.

Aku melipat surat itu, menyimpannya di bawah bantal. Bukan untuk dibaca orang lain. Tapi untuk aku temukan lagi di hari-hari ketika aku lupa betapa kuatnya aku.

Jadi, kalau kamu sedang merasa tidak hebat, tidak cukup, tidak mampu… peluk dirimu sendiri. Katakan pelan-pelan:

“Aku tidak gagal. Aku sedang belajar.”

Dan belajar butuh waktu. Belajar butuh kesabaran. Belajar butuh cinta.
Termasuk cinta dari dirimu sendiri. Karena hidup bukan lomba cepat-cepat sampai. Hidup adalah perjalanan yang kadang perlu mampir, ngopi, bahkan duduk sambil menangis sebentar. Tapi setelah itu, kita bisa lanjut lagi.

Pelan-pelan. Tapi tetap melangkah.

Hari ini, aku menatap daftar resolusi itu sekali lagi. Aku tidak mencoretnya, tapi menulis di bawahnya: "Aku tidak gagal, aku sedang belajar." Karena hidup bukan tentang mencapai semua yang kita inginkan, tapi tentang tumbuh dan belajar dari setiap pengalaman.

How do you feel about this chapter?

0 0 0 0 0 0
Submit A Comment
Comments (0)

    No comment.

Similar Tags
Fragmen Tanpa Titik
93      86     0     
Inspirational
"Kita tidak perlu menjadi masterpiece cukup menjadi fragmen yang bermakna" Shia menganggap dirinya seperti fragmen - tidak utuh dan penuh kekurangan, meski ia berusaha tampak sempurna di mata orang lain. Sebagai anak pertama, perempuan, ia selalu ingin menonjolkan diri bahwa ia baik-baik saja dalam segala kondisi, bahwa ia bisa melakukan segalanya sendiri tanpa bantuan siapa pun, bahwa ia bis...
Me vs Skripsi
4046      1650     154     
Inspirational
Satu-satunya yang berdiri antara Kirana dan mimpinya adalah kenyataan. Penelitian yang susah payah ia susun, harus diulang dari nol? Kirana Prameswari, mahasiswi Farmasi tingkat akhir, seharusnya sudah hampir lulus. Namun, hidup tidak semulus yang dibayangkan, banyak sekali faktor penghalang seperti benang kusut yang sulit diurai. Kirana memutuskan menghilang dari kampus, baru kembali setel...
CHANGE
592      445     0     
Short Story
Di suatu zaman di mana kuda dan panah masih menguasai dunia. Dimana peri-peri masih tak malu untuk bergaul dengan manusia. Masa kejayaan para dewa serta masa dimana kesaktian para penyihir masih terlihat sangat nyata dan diakui orang-orang. Di waktu itulah legenda tentang naga dan ksatria mencapai puncak kejayaannya. Pada masa itu terdapat suatu kerajaan makmur yang dipimpin oleh raja dan rat...
Unframed
2323      1342     4     
Inspirational
Abimanyu dan teman-temannya menggabungkan Tugas Akhir mereka ke dalam sebuah dokumenter. Namun, semakin lama, dokumenter yang mereka kerjakan justru menyorot kehidupan pribadi masing-masing, hingga mereka bertemu di satu persimpangan yang sama; tidak ada satu orang pun yang benar-benar baik-baik saja. Andin: Gue percaya kalau cinta bisa nyembuhin luka lama. Tapi, gue juga menyadari kalau cinta...
Kisah Cinta Gadis-Gadis Biasa
4242      1808     2     
Inspirational
Raina, si Gadis Lesung Pipi, bertahan dengan pacarnya yang manipulatif karena sang mama. Mama bilang, bersama Bagas, masa depannya akan terjamin. Belum bisa lepas dari 'belenggu' Mama, gadis itu menelan sakit hatinya bulat-bulat. Sofi, si Gadis Rambut Ombak, berparas sangat menawan. Terjerat lingkaran sandwich generation mengharuskannya menerima lamaran Ifan, pemuda kaya yang sejak awal sudah me...
Ada Apa Esok Hari
326      252     0     
Romance
Tarissa tak pernah benar-benar tahu ke mana hidup akan membawanya. Di tengah hiruk-pikuk dunia yang sering kali tak ramah, ia hanya punya satu pegangan: harapan yang tak pernah ia lepaskan, meski pelan-pelan mulai retak. Di balik wajah yang tampak kuat, bersembunyi luka yang belum sembuh, rindu yang tak sempat disampaikan, dan cinta yang tumbuh diam-diamtenang, tapi menggema dalam diam. Ada Apa E...
Broken Wings
1421      864     0     
Inspirational
Hidup dengan serba kecukupan dan juga kemewahan itu sudah biasa bagiku. Jelas saja, kedua orang tuaku termasuk pengusaha furniture ternama dieranya. Mereka juga memberiku kehidupan yang orang lain mungkin tidak mampu membayangkannya. Namun, kebahagiaan itu tidak hanya diukur dengan adanya kekayaan. Mereka berhasil jika harus memberiku kebahagian berupa kemewahan, namun tidak untuk kebahagiaan s...
Ginger And Cinnamon
8197      1974     4     
Inspirational
Kisah Fiksi seorang wanita yang bernama Al-maratus sholihah. Menceritakan tentang kehidupan wanita yang kocak namun dibalik itu ia menyimpan kesedihan karena kisah keluarganya yang begitu berbeda dari kebanyakan orang pada umumnya itu membuat semua harapannya tak sesuai kenyataan.
Deep End
118      108     0     
Inspirational
"Kamu bukan teka-teki yang harus dipecahkan, tapi cerita yang terus ditulis."
Resonantia
993      684     0     
Horror
Empat anak yang ‘terbuang’ dalam masyarakat di sekolah ini disatukan dalam satu kamar. Keempatnya memiliki masalah mereka masing-masing yang membuat mereka tersisih dan diabaikan. Di dalam kamar itu, keempatnya saling berbagi pengalaman satu sama lain, mencoba untuk memahami makna hidup, hingga mereka menemukan apa yang mereka cari. Taka, sang anak indigo yang hidupnya hanya dipenuhi dengan ...