Nampak tua namun aesthetic
Kayu - kayu jati yang begitu mempesona
Hatiku selalu teriak dan menjerit setiap ku melihatnya
Rasa sakit dan trauma bersatu padu menjadi satu
Kebencian serta dendam yang rasanya seperti bara api
Menyala, menyala api itu membakar rasaku
Tangisku sudah kering
Tangisku sudah habis
Jahat, kejam, dzalim apalagi yang pantas ku ucapkan atas sakit ku
Asing untukku bagaimana dalamnya
Setiap sisi yang ingin ku rasakan
Kini hilang tidak ada lagi wujudnya
Rumput - rumput hijau dan ilalang tumbuh dengan suka citanya
Tak Taukah wahai kau rumput - rumput liar?
Kau tumbuh dalam cinta pertamaku
Kau dengan bangganya bertumbuh
Kau Kejam rumput liar
Tak ada lagi kayu - kayu jati yang menawan itu
Tak ada kesempatan bagiku untuk merasakan setiap ruang dan sisi yang penuh kenangan itu
Sakit, sakit sekali
Kenapa ada orang sejahat itu di dunia ini?
Tanpa ijin, tanpa permisi kau hancurkan
Kau ratakan kau biarkan rumput liar menguasainya
Kau tidak pernah rasakan mungkin kehilangan seseorang yang paling berarti dihidupmu
Kau tidak akan pernah tahu rasanya sebelum kau kehilangan
Hatiku tersayat - sayat saat ini ketika melewatinya
Sebuah bangunan itu tidak lagi ada
Dulu setidaknya aku bisa membayangkan seseorang berdiri atau duduk di teras sembari melihat jalanan
Setidaknya aku bisa membayangkan kesehariannya seperti apa
Tetapi apa? sekarang menyisakan rasa sakit yang mendalam
Bayangan - bayangan itu hilang lenyap
Semakin nampak sunyi, sepi
Yang tertinggal adalah ketidakadilan
Aku menyalahkan diriku
Aku yang tidak bisa berbuat apa - apa
Aku yang lemah
Aku yang hanya bisa menangisi semuanya
Ah ternyata memang aku tidak berguna
Pantas saja aku merasakan hal yang menyakitkan ini ya
Aku ingin bisa kuat
Aku ingin bisa jadi orang yang merubah nasib keluargaku
Aku, Aku kenapa memang aku seperti tidak ada gunanya
Aku yang belum bisa memberikan apa -apa kekeluargaku
Terutama Ibu
Aku berisik tentang luka ku yang dalam
Tetapi aku tahu orang yang paling terluka adalah Ibu
Kenangannya telah hancur
Kenangannya telah dia ikhlaskan
Beda denganku, Ibu akan tetap bisa membayangkan disetiap sisi dan sudutnya
Tetapi untuk luka, Ibu sudah pasti lebih terluka dari aku
Aku tunggu episode selanjutnya
Akan jadi apa
- Rumah Bapak