Masih di bulan Maret.
Masuk ke pembicaraan serius. "Aku ingin melamarmu secara resmi dek" chat darinya malam hari. Tidak baik jika berlama - lama takutnya jika kita berdua ada setan lewat, hehe katanya.
"Kapan Mas? aku membalas chatnya.
"Bagaimana kalau bulan depan? bulan April, lebih cepat lebih baik. Bulan Mei sudah puasa awal Juni lebaran. Lamaran dulu bulan depan ketemu kedua keluarga.
Niat kita memang tidak ingin pacaran, inginnya sih taaruf gitu. Aku pun iyain ajakannya.
"Tapi ya persiapanku hanya persiapan lahir dan batin, tabunganku juga tidak banyak kalau kamu mau menerima aku apaadanya ya ayo jalan bareng - bareng niatkan kita Ibadah. Nikah sederhana yang penting sah.
"Bismillah aku siap Mas untuk dilamar secara resmi bulan depan, nikah sederhana. Aku tidak ingin pernikahan mewah akan sedih bagiku karena Bapak sudah meninggal, ucapku padanya.
"Alhamdulillah kalau ternyata kamu juga maunya sederhana dek, ucapnya.
"Gini saja besok pas kamu libur dan aku juga libur kita nyicil bareng - bareng aja nyari seserahannya. Mulai sekarang kamu bisa tulis dulu saja kamu ingin seserahan apa saja. Jangan yang mahal - mahal ya dek, ucapnya.hehehe. Tidak Mas sesuaikan dengan budget Mas saja aku ngikut.
"MasyaAllah terimakasih dek.
Nyicil cari seserahan
Mas Sofyan dapat jadwal libur pas bukan di hari MInggu, diapun main kekantorku.
"Dek jam makan siang keluar sebentar yuk, ajaknya.
"Mau kemana Mas, tanyaku? Udah ikut saja nanti.
"Bonceng aku saja ya biar cepat ya dek!
Jam istirahat pun tiba. Keluarlah kita sebentar. Dia boncengin aku dan sampai tepat di depan Toko Emas "Nori" berada di pecinan, tidak jauh memang dari kantor ku bekerja. Kita cari cincin ya dek sambil berjalan memasuki Toko Emas tersebut.
"Mbak mau cari cincin nikah kataku pada mbak - mbak yang siap melayani.
Mbaknya pun menunjukkan etalase khusus cincin nikah.
"Sini mbak untuk cincin nikah disini bisa dilihat - lihat dulu, ucap mbaknya.
Aku dan Mas pun melihat - lihat cincin - cincin di dalam etalase tersebut.
"Mana ya Mas yang sekiranya cocok tanyaku?
"Yang kira - kira kamu melihatnya sreg yang mana coba dek.
Aku sedikit bingung milih mana. Akhirnya ada satu yang simpel terkesan manis dan mewah ada semacam mutiara di tengahnya. "Mbak saya coba yang ini deh kataku minta tolong ke Mbaknya untuk diambilkan dan ingin aku coba.
"Gimana Mas? tanyaku pada Mas Sofyan.
"Bagus dek, simpel, manis dijari kamu.
"Mbak ini sepasang ada tanyaku pada Mbaknya?
"Ada mbak, jawab mbaknya.
Mas pun mencobanya dan pas.
"Berapa totalnya mbak?.
"Sebentar saya hitung dulu ya mbak, jawab mbaknya.
"Totalnya segini mbak.
"Wah uang cashnya kurang dek. Mas Sofyan nyeletuk.
"Bisa transfer tidak Mbak? tanyaku
"Maaf mbak tidak bisa kita nerimanya cash saja jawab mbaknya.
"Yaudah kita ke Atm dulu saja mas! kita jalan kaki saja karena memang atmnya tidak begitu jauh, kalau naik motor kelamaan harus muter - muter.
"Kita ke Atm bentar ya mbak ambil uangnya kataku pada mbaknya.
"Baik mbak saya tunggu.
Tiba - tiba Mas Sofyan menggandeng tanganku. Kaget aku, karena itu pertama kali kita bersentuhan fisik. Maaf ya aku pegang tangan kamu, kita nyebrang bareng biar kamu lebih aman katanya. Dag dig dug aku. Gambarannya macam FTV - FTV gitu.hehehe. Selesai dari Atm balik ke toko emas, bayar cincin tadi dan balik kantorku.
'Nyicil ayem dek. Cincin sudah tinggal lainnya nyusul kalau besok liburnya sama - sama hari Minggu ya. Cincin dua - duanya aku bawa pulang ya tak lihatkan orangtua pasti senang banget katanya. Oh iya dek aku mau cerita dulu sebelum aku kenal kamu, aku beli cincinloh ya tak simpan dalam hati nanti ingin ku berikan untuk seseorang yang mau tulus menerimaku. Tapi kemarin tak jual cincinnya buat tambahan beli seserahan. Aku inginnya kamu milih cincinnya sesuai yang cocok sama kamu dek. Alhamdulilah hari ini terkabulkan. "Terimakasih ya dek, ucapnya sambil menatapku dengan senyum. Lha malah terharu aku denger ceritanya.
Hari Minggu libur bareng. Sesuai yang kita rencanakan libur bareng melanjutkan cari seserahan. Rencana mau pergi pagi tetapi malah hujan sampai siang, akhirnya mulai reda sekitar jam tiga sore. Dia jemput kerumah, tapi pakai motorku. Motor dia tinggal dirumahku. Arah kita nyari ke Kota (rumah aku dan dia masuk wilayah Kabupaten ya). Di jalan dia tanya.
"Mau cari apa dulu dan kemana dek?
"Nyari mukena sama sajadah dulu gimana Mas, ajakku. Gardena, Trio Plaza lihat - lihat dulu semoga nemu yang cocok.
" Oke dek, parkir Gardena aja ya ke Gardena, Matahari sekalian ajaknya.
Sampai di parkiran Gardena. Kita masuk nyari bagian Mukena - mukena, lihat - lihat harganya lumayan - lumayan.hehehe. Tetapi untuk model nya pun belum ada yang cocok.
"Dapat dek? tanya Mas.
"Belum ada yang cocok mas jawabku.
"Mau ganti tempat ke Matahari aja po, ajaknya.
"Boleh Mas.
Sebelum pindah Ke Matahari, melewati stand wardah dan lagi rame karena ada sale.
"Mas lihat wardah dulu yuk, ada sale tuh ajakku.
"Boleh yuk jawabnya.
Dan yaudah dapat untuk seserahan make up waktu itu beli sepaket lengkap yang biasa untuk seserahan dan dapat tambahan bonus pula.
"Alhamdulillah lumayan banget ini ya Mas rejeki kita memang ya.hehehe.
"Alhamdulillah, Betul dek.
Lanjut nyari mukena di Matahari. Di Mataharipun tidak ada yang cocok. Lanjut ke Trio Plaza, lumayan lama memilih akhirnya ketemu yang cocok mukena putih sekaligus sajadah. Tidak dengan Al-Quran karena kata Mas berat tanggung jawabnya dek kalau aku ngasih Al-Quran. Akhirnya setelah tiga tempat.
"Jilbab sekalian dek kamu pilih mau berapa, karena kamu tidak mau dalaman kan katanya malu, ganti jilbab saja kalau begitu ya, ucapnya.
"Oke deh Mas. Pilih - pilih dapat tiga jilbab. Lanjut keatas cari perlengkapan mandi sekalian cari untuk bungkusnya.
"O.iya dek, istrinya temanku kerja disini kayaknya bagian bungkus kado coba aku chat ya aku punya nomor whatsappnya kebetulan, barangkali bisa sekalian di bungkus model seserahan kan. Aku juga dirumah tidak ada yang bisa bantu bungkus katanya. Sampai diatas selagi aku melihat - lihat tempat yang biasa untuk seserahan. Istri temannya muncul aku dikenalin ke dia. "Wah kapan nih lamarannya? tanya mbaknya.
"InsyaAllah bulan depan mbak doakan nggeh lancar.
"Iya mbak semoga dilancarkan dimudahkan ya mbak, mendoakanku dan Mas. Aamiin.
"Bisa dibantu untuk bungkus seserahannya tidak? tanya Mas pada mbak itu.
"Kalau tidak harus jadi hari ini bisa, soalnya yang biasa buat untuk seserahan hari ini libur adanya besok, jawab mbaknya. Gimana dek? Mas balik tanya ke aku.
"Ya tidak apa - apa Mas besok kalau sudah jadi minta dikabari saja Mas ambil. Di lunasi sekalian atau bagaimana Mbak? tanyaku. "Besok saja waktu ngambil Mbak, jawab mbaknya. Ini bayar ke kasir dulu saja untuk keranjangnya pita dan lainnya ini, untuk biaya bungkusnya yang besok terang mbaknya.
Tak terasa waktu sudah menjelang maghrib kita memutuskan sholat terlebih dahulu di Masjid alun - alun.
Selesai sholat lanjut makan dulu. Kita makan ayam goreng di pujasera alun - alun.
"Habis ini mau kemana dek, cari apa? tanya Mas padaku.
"Jalan - jalan aja mas ke pecinan ajakku. Baru berjalan mau nyebrang ke Kelenteng tiba - tiba hujan.
" Dek pakai topiku ini.
Dia berikan topinya padaku agar kepalaku tidak langsung terkena air hujan, dia gandeng menyebrang berniat neduh sebentar di Kelenteng sebelum menyebrang ke arah pecinan. Sampe di Kelenteng hujan mulai mereda, menyisakan gerimis. Ada Bapak dan anak lagi berfoto.
"Mas Foto bareng yuk minta tolong Bapaknya nanti gantian fotoin Bapaknya. Yes foto pertama berdua di depan Kelenteng gerimis - gerimis. Foto berdua yang nampak masih sama - sama kaku.hehe. Ada beberapa foto selfie berdua juga.
Hari itu selesai dengan menyusuri pecinan, berjalan menikmati malam ditemani gerimis hujan. Sederhana saja nyari seserahan seperlunya, sholat maghrib, makan ayam goreng berfoto didepan Kelenteng. Syahdu.
Singkat cerita pas ketemu libur bareng lagi kita cari sarimbit yang nantinya akan kita pakai untuk acara lamaran. Dia ajak aku ke Toko Batik di Borobudur yang terkenal lengkap. Kitapun nemuin yang cocok, kita padukan sendiri Kebaya pink, bawahan batik bernuansa ungu untuk Mas atasan batik panjang yang juga bernuansa ungu. Untuk bawahnnya dia nantinya pakai celana kain.
Tambahan seserahan seperti Roti dan buah dia cari dan pesan sendiri.
Sabtu, 20 April 2019
Malam Nifsu Sya'ban
Dia melamarku secara resmi.
Sebelumnya aku sudah persiapan ini itu. Makanan pesan sate dan di masakin macam - macam dibantu tetangga yang handal dalam perdapuran dan sudah seperti keluarga. Acara habis Sholat Isya. Aku dimake up sepupuku. Keluarga besarku banyak yang datang. Masih tidak menyangka sih rasanya hari dimana aku dilamar. Di lamar laki - laki yang dulunya tidak kenal bermula dari nunduk kepala dan senyum dijalan. Skenario Allah tidak pernah salah. "Tidak Cepat, tidak juga terlambat. Pas pada waktunya"
Acara lamaran. Dia bawa seserahan yang dulu kita cari bersama, ada jarik tiga macam untuk ibuku, tambah buah, roti, beras dua karung (panen sendiri dia) dan ayam jago. Ibuku bahagia sekali. Tidak ada acara tukar cincin ya karena untuk simbol saja katanya.Cincin pas akad saja. Acara inti selesai. Foto - foto keluarga. Foto dia berlutut dan memberikan bunga mawar. Eitss kali ini tidak setangkai ya, bucket dong.hehe. Dia di temani teman baiknya Mas Andy yang satu kerjaan dengannya dan juga Mas Dana teman SMP yang juga masih saudara. Mereka bisa nyetir mobil jadi mereka yang mengantar rombongan keluarga Mas.
Alhamdulillah resmi dilamar. Lagi - lagi di hari "SABTU"