Hari itu tiba, hari minggu hari dimana kita janjian untuk pergi refreshing bareng. Waduk Sermo tempat refreshing pilihan Masku.... Cieh Masku...
Waduk Sermo terletak di Kulonprogo yang jarak tempuhnya kurang lebih satu jam dari Borobudur. Kitapun janjian di suatu tempat yang tidak jauh dari rumah nya. Kebetulan aku yang sampai duluan.
Aku chat dia "Mas aku udah sampai lokasi.
"Oke tunggu bentar ya aku otw kesitu jawabnya.
Sekitar lima menitan dia pun muncul. Seperti kata dia waktu di kantorku bahwa kita naik motor sendiri - sendiri karena belum muhrim. Hehe. Aku mengikuti nya dari belakang agak cepat dia berkendara. Sampai di tengah perjalanan aku merasakan ada yang tidak beres dengan motorku, aku membunyikan bunyi klakson agar dia berhenti. Diapun berhenti aku juga berhenti.
"Ada apa Dek? tanyanya.
'Coba cek motorku deh Mas kok sepertinya bannya bocor kataku.
Terus dia cek. "Wah iya ini. Aku pancal aja kamu kendarai aku pancal pakai kakiku jdi kita motoran beriringan.
"Oke deh tapi pelan ya Mas kataku.
Alhamdulillahnya bocornya setelah melewati jalan naik turun. Tidak lama ketemu bengkel. Antri satu orang. Dan benar ban motorku bocor dan harus di tambal. Selagi menunggu menambal kita ngobrol.
'Seru ya Mas niat mau refreshing ada aja ujiannya pakai ada acara ban motor bocor segala kataku.
"Tidak apa - apa ini nikmat Allah, kita diuji untuk sabar dan ikhlas katanya.
Selalu dalam situasi apapun dia hadapi dengan tenang dan penuh solusi. Tidak salah aku memilihmu dalam hatiku. Hehe. Selesai motorku ditambal akhirnya kita melanjutkan perjalanan yang masih sekitar tiga puluh menitan. Melewati jalan belak - belok, melintasi pohon - pohon rindang, semacam masuk kedalam hutan. Sepi, tenang, sejuk. Sampailah kita di Waduk Sermo. Walau hari minggu tapi Alhamdulillah nya tidak terlalu rame. Kita parkirkan motor kita. Duduk sebelahan di semacam trotoar menghadap ke Waduk Sermo melihat air yang begitu tenang, perahu - perahu kecil. Ah indahnya.
Ngobrol serius tentang rencana - rencana kedepan. Niat kita bukan untuk pacaran haha hihi. Niat kita menikah ibadah. Kita beranjak dari tempat duduk pinggiran trotoar. Berjalan berdua, melihat ada beberapa rombongan pengunjung naik ke perahu.
"Mau nyoba naik perahu? Ajaknya.
"Boleh yuk, kataku.
Biayanya sepuluh ribu kalau mau naik mengelilingi Waduk Sermo dengan durasi sepuluh sampai dua puluh menit.Tapi karena rombongan pengunjung yang ternyata banyak akhirnya kami memutuskan untuk tidak jadi naik. Berjalan - jalan di sekitaran tempat untuk naik perahu tersebut. Berhenti dan menikmati moment berdua memandang luasnya Waduk Sermo.
'Aku ingin ke toilet nih, yuk balik ke parkiran! ajaknya. Tempat parkir motor itu diatas. Jadi kita kembali ke atas dan dia nyari toilet. Aku menunggu di semacam gazebo dekat parkir motor. Selesai dari toilet dia menghampiriku ke gazebo, duduk dengan garuk - garuk lehernya. "Kenapa Mas? tanyaku. Gatel nih tiba - tiba. Setelah ku cek ternyata ada ulat hinggap di lehernya. Langsung ku cari ranting buat nyingkirin tuh ulat, merah lehernya. Dia bilang rejekiku ini, ditempelin ulat. Kasih apa deh Mas biar tidak gatel. Tapi bingung juga saat itu mau kasih apa. Akhirnya dia basahi saja lehernya biar dingin ngurangin rasa gatel.
Waktu menunjukkan jam makan siang.
"Sudah waktunya makan siang nih. Yuk pindah tempat cari makan ajaknya.
"Mau makan apa Mas, dimana? tanyaku.
"Udah kamu ngikut aku aja pasti cocok dilidah kamu deh, ucapnya.
Kitapun langsung melaju menuju lokasi tempat makan. Setelah sekitar dua puluh menit, motornya belok ke kiri tepat di Rumah makan bertuliskan "Sate dan Tongseng Pak Panto" berada di lokasi Kalibawang yang searah dengan arah kita pulang dari Waduk Sermo.
"Kamu doyan kambing kan? tanyanya padaku.
"Ya doyan - doyan aja sih mas jawabku.
"Yaudah kamu cari tempat duduk dulu aja, aku ambil menunya.
Tak lama diapun datang membawa menu.
"Ayo kamu duluan mau pesan apa.
"Mas pernah makan di sini? Kok tau tempat ini, tanyaku.
"Pernah, dulu sama temanku SMP cowok cewek pacaran dia. Aku jadi obat nyamuk jawabnya. Hehe.
"Lha kok maunya jadi obat nyamuk Mas.
"Iya tidak punya pacar sih aku lha mau ajak siapa katanya.
Pesan menu malah guyon. Hehe.
"Yang recomended apa Mas tanyaku.
"Tengklengnya enak itu.
"Yaudah pesan itu saja Mas sama es teh saja deh.
"Aku juga sama saja deh ma kamu, katanya.
Dia pun pergi kebagian depan untuk memesan. Balik dari depan dia masih berdiri tetaoi agak menjauh dari tempat dudukku. "Kenapa kamu Mas?
"Mau kentut ya tanyaku.
"Iya nih hehe.
"Maaf ya tidak sopan katanya.
"Ya tidak apa - apa Mas justru kalau bisa kentut dan jujur di depan orang lain itu berarti sudah nyaman sama orang tersebut Mas, kataku. Hehehe.
"Bisa aja kamu jawabnya.
Menunggu beberapa menit makanan yang kita pesan pun datang.
"Yuk dinikmati, dijamin kamu ingin balik sini lagi deh, jangan lupa berdoa dulu, katanya.
"Siap Mas jawabku. Kita pun menyantap tengkleng tersebut dan benar enak sih bumbunya meresap, dagingnya empuk. Porsinya lumayan bagi aku yang tidak biasa makan banyak baru setengah sudah kenyang rasanya.
"Wah kenyang banget nih Mas.
"Ya digadoin aja dagingnya, sayang dagingnya loh.
Akhirnya ku gadoin.
Selasai makan.
"Mau sekalian sholat dzuhur disini aja Mas, ajakku.
"Di Masjid aja nanti arah pulang ada masjid kiri jalan nanti disitu aja ajaknya.
Dia yang bayarin makan kali itu. Kitapun menuju ke Masjid untuk sholat dzuhur. Sholat berdua saat itu. Selesai sholat kita memutuskan untuk pulang karena sudah mulai gerimis. Pulang kerumah masing - masing.
Refreshing hari itu selesai.
Ditutup dengan menyantap Tengkleng yang ternyata memang terkenal enak dan juga dengan sholat dzuhur jamaah.